Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PENGGERAKAN PENDIDIKAN

Tugas ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Pendidikan
Dosen Pengampu: Muhardila Fauziah, M.Pd.

Disusun Oleh Kelompok 6 (A7-19)

1. Retno Hesti Ning Dyah (19144600245)


2. Fifi Kharismah (19144600251)
3. Imam Maruf Prakosa (19144600276)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA 202

1
DAFTAR ISI

Table of Contents
DAFTAR ISI ...................................................................................................................................2
1. Rumusan Masalah ................................................................................................................3
2. Pengertian Reward ...............................................................................................................3
3. Manfaat Reward ...................................................................................................................3
4. Pengertian Sanksi .................................................................................................................4
5. Pengaruh Pemberian Sanksi .................................................................................................4
6. Pengertian Motivasi .............................................................................................................4
7. Manfaat Pemberian Motivasi ...............................................................................................5
8. Kesimpulan ..........................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................................7

2
1. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian dari reward?
b. Apa saja manfaat pemberian reward?
c. Apa pengertian dari sanksi?
d. Apa pengaruh dari pemberian sanksi?
e. Apa pengertian dari motivasi
f. Apa saja manfaat pemberian motivasi?

2. Pengertian Reward
Reward merupakan salah satu elemen yang dapat digunakan atau dimanfaatkan oleh
suatu organisasi untuk memotivasi trainee agar dapat memberikan kontribusi yang lebih
maksimal. Dalam konteks ini reward itu sendiri memiliki makna yang luas dan tidak hanya
terfokus pada financial saja. Thompson (2002) menekankan bahwa reward tidak hanya
mencakup unsur kuantitatif seperti gaji, upah dan lain lain, tetapi juga unsur lainnya yang
berwujud bukan uang, seperti kesempatan untuk melaksanakan tanggung jawab yang lebih
besar, peluang karir, kesempatan untuk belajar dan berkembang, kualitas kehidupan yang
layak dalam organisasi dan lain-lain.
Menurut Puwanethiren (2011) reward itu terbentuk dari seluruh komponen organisasi,
proses, aturan serta kegiatan pengambilan keputusan dalam hal alokasi untuk memberikan
kompensasi dan manfaat kepada karyawan sebagai timbal balik atas kontribusi yang telah
diberikan kepada organisasi. Reward dapat pula didefinisikan sebagai salah satu tindakan
timbal balik yang diberikan oleh suatu organisasi atau pimpinan kepada karyawan/trainee
ketika mereka telah dianggap mampu melakukan tindakan atau tugas yang diberikan
organisasi secara tepat dan cepat (Rahim & Daud, 2012). Besar kecilnya reward yang
diberikan kepada yang berhak bergantung kepada banyak hal, terutama ditentukan oleh
tingkat pencapaian yang diraih. Selain itu bentuk reward ditentukan pula oleh jenis atau
wujud pencapaian yang diraih serta kepada siapa reward tersebut diberikan.

3. Manfaat Reward
a. Meningkatkan motivasi belajar anak
Ketika seorang anak mendapatkan reward dari orang tua ataupun gurunya maka
otomatis dia akan semakin termotivasi untuk semakin giat belajar dan mempertahankan
prestasinya itu. Bagi anak yang belum berprestasi pun sama mereka bisa menjadi
termotivasi untuk semakin giat belajar agar menjadi berprestasi dan mendapat reward
seperti temannya yang berprestasi. Bisa jadi dengan reward ini anak yang tadinya malas
sekali belajar menjadi lebih giat karena ia juga ingin mendapat reward seperti anak
lainnya. Berarti dari contoh di atas reward bisa menjadi motivasi eksternal yang mampu
meningkatkan motivasi belajar anak. Semakin tinggi
Keberagaman latar motivasi anak dalam belajar semakin mungkin anak tersebut untuk
berprestasi.
b. Meningkatkan Jiwa Kompetitif Anak
Melalui pemberian reward juga jiwa kompetitif atau jiwa saing seorang anak akan
meningkat. Jika anak sudah memiliki prestasi yang baik otomatis ia akan belajar lebih
giat agar tetap bisa mempertahankan prestasinya. Sehingga posisinya itu tidak digeser
oleh anak yang lain. Selain itu bagi anak yang belum memiliki prestasi maka ia juga
akan belajar lebih giat agar bisa berprestasi seperti temannya yang lain.
c. Penghargaan Terhadap Diri Anak
Melalui pemberian reward tentu saja anak akan merasa gembira. Selain itu ia juga akan
merasa dihargai, belajar yang ia lakukan dengan tekun dan penuh perjuangan

3
mendapatkan sebuah penghargaan. Memang dengan ia mendapatkan sebuah prestasipun
anak pasti sudah senang akan tetapi dengan reward ini menjadi sebuah bukti nyata dan
sebuah apresiasi atas apa yang telah anak capai. Berkat penghargaan inilah semangat
anak untuk terus belajar akan semakin terpacu.

4. Pengertian Sanksi
a. Hukuman atau sanksi adalah metode pendidikan yang menghukum siswa karena
melanggar aturan dan perintah yang telah ditetapkan sekolah secara resmi (Tata tertib).
Pada dasarnya metode pemberian sanksi atau hukuman sangat baik dan memiliki nilai
positif bagi keberhasilan belajar siswa itu sendiri. Namun, selama ini dalam proses
pembelajaran, hukuman yang dijatuhkan oleh sebagian pendidik sekolah tidak
memahami esensi dan 1 Soegarda Poerwakatja, Ensiklopedia Pendidikan, Jakarta,
Gunung Agung, 1982, hlm. 56. 2 prinsipnya, sehingga prosedur hukuman yang
diterapkan terkadang merugikan atau bahkan merugikan fisik siswa. Sanksi adalah
sesuatu yang disyariatkan dan termasuk salah satu sarana pendidikan yang berhasil,
yang sesekali mungkin diperlukan oleh pendidik. Namun ada yang sangat berlebihan
dalam menggunakan sarana ini, sehingga membuat sarana itu berbahaya dan berakibat
sebaliknya.

5. Pengaruh Pemberian Sanksi


belakang dan potensi yang dimiliki siswa akan berpengaruh terhadap tingkat
ketaatan siswa dalam mematuhi tata tertib, oleh karena itu tidak megherankan jika ada siswa
yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan aturan yang ada menyebabkan siswa tersebut
melakukan pelanggaran. Pelanggaran-pelanggaran yang bisa dilakukan siswa disekolah
cukup beragam, diantaranya keseimbangan, membolos, keluar kelas pada waktu jam
pelajaran, tidak suka memakai atribut sekolah, tidak mengikuti upacara bendera serta masih
banyak lagi pelangaran-pelangaran lainya. Pembinaan terhadap tata tertib siswa ini
dilakukan terutama bagi siswa yang sering melakukan pelanggaran. Dalam hal ini guru dan
seluruh personel sekolah lainya harus mempu menjadi pembimbing sebagimana pendapat
Mulyasa (2005:37), bahwa: Guru harus memenuhi berbagai peraturan dan tata tertib secara
konsestin, atas kesadaran profesional, karena mereka bertugas untuk mendisiplinkan para
peserta didik di sekolah, kedisiplinan juga membutuhkan penopang agar bisa tetap survive,
sesuatu yang bisa menjadikan kedisiplinan bisa dijalani dengan sebaik-baiknya oleh anak
didik, yaitu yang disebut dengan alat kedisiplinan.
Hukuman selalu mengandung rasa tidak enak pada anak, oleh karena itu di dalam
memberikan hukuman pendidikan harus mempertimbangkan hukuman yang akan diberikan
sesuai dengan kesalahan yang diperbuatanya. Hukuman pendidikan harus dengan sebaik
mungkin menghindari hukuman fisik dan hukuman yang keras berdasarkan kekuasaan,
sebab cara itu akan memupuk agresi dan kekerasan pula pada anak. Anak akan menjadi
frustasi dan reaksinya akan menimbulkan agresi dan rasa dendam, hukuman yang
seharusanya menjadi alat kedisiplinan agar anak lebih teratur dan terarah menjadi tidak
efektif lagi, sebab hukuman fisik ini mengandung rasa dendam. Hakikat hukuman dan saksi
diharpkan akan membuat siswa jera dan tidak mengulagi perbuatan yang melanggar
peraturan yang pada akhirnya dapat dirasakan pengaruhnya pagi siswa dalam membentuk
kepribadian yang utuh atau kepribadian yang bermoral dan berdisiplin.

6. Pengertian Motivasi
Ada beberapa pengertian motivasi. Menurut Atkinson (Djamarah, 2002) motivasi
adalah keadaan individu yang terangsang yang terjadi jika suatu motif telah dihubungkan
dengan suatu penghargaan yang sesuai, misalnya jika suatu perbuatan akan dapat mencapai
tujuan motif yang bersangkutan.

4
Motivasi berasal dari kata motif yaitu dorongan yang datang dari dalam untuk
berbuat (Walgito, 2002). Motif berasal dari bahasa latin Movere yang berarti bergerak
atau to move (Branca, dalam Romadona, 2007) . Motif adalah kekuatan yang terdapat pada
diri organisme yang mendorong untuk berbuat atau merupakan driving force. Menurut Mc.
Donald (Sardiman, 2009) motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang
ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
Menurut Guralnik (Sobur, 2003) motivasi adalah suatu perangsang dari dalam, suatu gerak
hati, dan sebagainya yang menyebabkan seseorang melakukan sesuatu. Motivasi menurut
Suryabrata (2004) adalah suatu keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang
mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai tujuan tertentu.
Sedangkan menurut Gates motivasi adalah suatu kondisi fisiologis dan psikologis yang
terdapat dalam diri seseorang yang mengatur tindakannya dengan cara tertentu. Menurut
Greenberg motivasi adalah suatu proses membangkit, mengarahkan, menetapkan perilaku
ke arah suatu tujuan (Djaali, 2000).

7. Manfaat Pemberian Motivasi


a. Membuat siswa menjadi semangat belajar
b. Meminimalisir rasa jenuh
c. Membantu siswa dalam menemukan tujuannya
d. Menumbuhkan sikap optimism dalam diri siswa
e. Siswa menjadi eksloratif
f. Mengajarkan siswa agar tidak mudah menyerah

5
8. Kesimpulan
Reward merupakan salah satu elemen yang dapat digunakan atau dimanfaatkan
oleh suatu organisasi untuk memotivasi trainee agar dapat memberikan kontribusi yang
lebih maksimal. Dalam konteks ini reward itu sendiri memiliki makna yang luas dan
tidak hanya terfokus pada financial saja. reward itu terbentuk dari seluruh komponen
organisasi, proses, aturan serta kegiatan pengambilan keputusan dalam hal alokasi untuk
memberikan kompensasi dan manfaat kepada karyawan sebagai timbal balik atas
kontribusi yang telah diberikan kepada organisasi.
Manfaat reward itu meningkatkan motivasi belajar anak, meningkatkan jiwa
kompetetif anak, serta sebuah penghargaan pada diri anak tersebut. Hukuman atau
sanksi adalah metode pendidikan yang menghukum siswa karena melanggar aturan dan
perintah yang telah ditetapkan sekolah secara resmi (Tata tertib). Pada dasarnya metode
pemberian sanksi atau hukuman sangat baik dan memiliki nilai positif bagi keberhasilan
belajar siswa itu sendiri. Hukuman selalu mengandung rasa tidak enak pada anak, oleh
karena itu di dalam memberikan hukuman pendidikan harus mempertimbangkan
hukuman yang akan diberikan sesuai dengan kesalahan yang diperbuatanya. Hukuman
pendidikan harus dengan sebaik mungkin menghindari hukuman fisik dan hukuman yang
keras berdasarkan kekuasaan, sebab cara itu akan memupuk agresi dan kekerasan pula
pada anak. Anak akan menjadi frustasi dan reaksinya akan menimbulkan agresi dan rasa
dendam.

6
DAFTAR PUSTAKA

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jab/article/download/23557/23214 -
:~:text=Reward%20adalah%20ganjaran%2C%20hadiah%2C%20penghargaan,meningkatkan%2
0kinerja%20yang%20telah%20dicapai.
https://www.seraphinaeducationalcorner.com/articles/122-
manfaat_memberi_reward_pada_anak.html
https://repository.ummat.ac.id/1848/1/COVER-BAB III.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/121400-ID-efektivitas-pemberian-sanksi-bagi-
siswa.pdf
https://www.e-jurnal.com/2013/10/pengertian-motivasi.html -
:~:text=Menurut%20Atkinson%20(Djamarah%2C%202002),mencapai%20tujuan%20motif%20
yang%20bersangkutan.
https://www.merdeka.com/jatim/6-tujuan-motivasi-dalam-proses-belajar-siswa-pelajari-dengan-
teliti-kln.html

Anda mungkin juga menyukai