Anda di halaman 1dari 34

URGENSI

PENDIDIKAN
BERBASIS BUDAYA
DALAM
PENDIDIKAN
KARAKTER Oleh:
Prof. Dr. Drs. Saliman, M.Pd.
Guru Besar Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Universitas Negeri Yogyakarta

Disampaikan dalam Seminar Nasional


FISIP UNNES
Rabu, 25 Oktober 2023
Perkembangan zaman seperti sekarang ini belum pernah
terbayang sebelumnya

Pendidikan perlu memiliki visi yang berorientasi pada


MENGINTIP kehidupan masa depan

MASA Kecenderungan teknologi selalu berkembang lebih cepat


DEPAN daripada pendidikan sehingga pendidikan justru didesain
untuk mengejar perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi

Masa depan sektor-sektor kehidupan seperti politik, sosial,


budaya, dan ekonomi akan bergantung pada para siswa-siswi
dan mahasiswa-mahasiswi yang pada saat ini berada di
bangku sekolah ataupun bangku kuliah
BERKACA KE AMERIKA

b l e m a
P ro Menurunnya
prestasi
Tingkat putus
sekolah yang

e r ta akademik tinggi

Pes
k
P1 P2

D i d i
P4 P3

Rendahnya siswa
Pendahnya
melanjutkan ke
kesiapan kerja
Perguruan Tinggi
PROBLEMA SISTEM PENDIDIKAN AMERIKA

Persoalan Kesenjangan
Kesetaraan Global dan
Kependudukan

Sistem
Pendidikan
Amerika

Pengukuran
Efektivitas Guru
Prestasi Siswa
KETERAMPILAN ABAD 21
(HARVARD UNIVERSITY)

Berpikir kritis dan pemecahan Keterampilan kewirausahaan,


masalah, Kreativitas dan inovasi, Life skill, Keterampilan dalam
Kolaborasi, Formulasi pertanyaan menjalin hubungan dengan orang
yang sesuai yang menunjukkan lain, Mengarahkan diri,
tingkat pemikiran yang tinggi, Tanggung jawab personal,
Global awareness, Keterampilan Tanggungjawab sosial, Karakter
berkomunikasi, dan Keterampilan dan Kemasyarakatan
teknologi
KI HAJAR DEWANTARA

PENDIDIKAN ADALAH DAYA UPAYA UNTUK


MEMAJUKAN BERTUMBUHNYA BUDI PEKERTI
(KEKUATAN BATIN, KARAKTER), PIKIRAN
(INTELLECT) DAN TUBUH ANAK. BAGIAN-
BAGIAN ITU TIDAK BOLEH DIPISAHKAN AGAR
KITA DAPAT MEMAJUKAN KESEM-PURNAAN
HIDUP ANAK-ANAK KITA.

PENDIDIKAN KARAKTER MERUPAKAN BAGIAN


INTEGRAL YG SANGAT PENTING DARI
PENDIDIKAN KITA
TIGA TRADISI PENGAJARAN IPS
 Citizenship transmission (pewarisan nilai-nilai kemanusiaan yang
dianggap benar oleh nenek moyang)
 Social science tradition, mewujudkan warganegara yang baik,
dicapai dengan jalan menguasai konsep dan masalah yang terkait
dengan ilmu-ilmu sosial
 Reflective inquiry, pengetahuan berasal dari proses pencarian dan
penemuan oleh warga negara untuk membuat keputusan dalam
memecahkan masalah
TUJUAN PENGAJARAN IPS
Membekali siswa/mahasiswa:
 Pengetahuan sosial yang berguna dalam kehidupan masyarakat
 Kemampuan mengidentifikasi, menganalisis, dan mencari alternatif
pemecahan masalah sosial
 Kemampuan berkomunikasi dengan sesama warga dengan latar belakang yang
beraneka
 Kesadaran, sikap mental positif, dan ketrampilan terhadap lingkungan hidup
 Kemampuan mengembangkan pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan
perkembangan kehidupan masyarakat dan IPTEKS
PENDIDIKAN KARAKTER
DALAM PENDIDIKAN ABAD 21
● Pendidikan dipandang sebagai salah satu harapan bagi
pemecahan persoalan yang terjadi baik dalam lingkup
sosial, ekonomi, sampai tingkat personal.
● Secara sosial, banyak orang menyadari bahwa
ketidakstabilan finansial, perubahan iklim, invasi
privasi personal, intoleransi, fundamentalisme agama,
krisis rasial, dan absolutisme politis terjadi hampir di
berbagai negara yang memerlukan solusi segera.
Empat Dimensi
Pendekatan Pendidikan Abad 21

Knowledge Skills Character Metakognisi


• Menyeimbangk • Penggunaan • Seseorang • Proses refleksi
an subyek pengetahuan terlibat dengan diri dan
tradisional dan yang perilaku dalam pembelajaran
Modern melibatkan kehidupan tentang
• Interdisipliner feedback bagaimana
belajar
URGENSI PENDIDIKAN KARAKTER

Bangsa-bangsa yang berkarakter kuat lazimnya tumbuh


menjadi bangsa yang maju dan berhasil, misalnya Cina,
Jepang, Singapura

bangsa-bangsa yang lemah karakternya justru makin


terpuruk. Membangun karakter mestinya lebih diprioritaskan
daripada sekedar membangun hal-hal fisik semata

Dari 21 peradaban dunia yang dapat dicatat, 19 hancur bukan


karena penaklukan dari luar, melainkan karena pembusukan
moral dari dalam (Licona 2011)
KARAKTER DAN PENDIDIKAN KARAKTER
Simon Philiphs berpendapat bahwa karakter adalah kumpulan tata nilai yang menuju pada suatu
sistem, yang melandasi pemikiran, sikap, dan perilaku yang ditampilkan

David Elkind dan Freddy (2004), Pendidikan karakter adalah usaha secara sadar dan sengaja untuk
membantu manusia memahami, peduli, dan melaksanakan nilai-nilai etika inti

Thomas Lickona, karakter merupakan sifat alami seseorang dalam merespons situasi
secara bermoral

Pendidikan karakter adalah upaya yang dilakukan dengan sengaja untuk mengembangkan karakter yang
baik (good character) berlandaskan kebajikan-kebajikan inti (core virtues) yang secara objektif baik bagi
individu maupun masyarakat
FUNGSI PENDIDIKAN KARAKTER
Membangun peradaban bangsa yang cerdas,
Membangun kehidupan kebangsaan yang berbudaya luhur, dan mampu berkontribusi
multikultural terhadap pengembangan kehidupan umat
manusia

Membangun sikap warga negara yang cinta


Mengembangkan potensi dasar agar berhati damai, kreatif, mandiri, dan mampu hidup
baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik berdampingan dengan bangsa lain dalam
serta keteladanan baik suatu harmoni
ALUR PIKIR PEMBANGUNAN KARAKTER
SUMBER PENDIDIKAN KARAKTER

AGAMA PANCASILA

TUJUAN
PENDIDIKA BUDAYA
N NASIONAL
PESAN MORAL MELALUI LAGU

OH IBU DAN AYAH SELAMAT PAGI


KU PERGI SEKOLAH SAMPAILAH NANTI
SELAMAT BELAJAR NAK PENUH SEMANGAT
RAJINLAH SELALU TENTU KAU DAPAT
HORMATI GURUMU SAYANGI TEMAN
ITULAH TANDANYA KAU MURID BUDIMAN
NILAI-NILAI DALAM PENDIDIKAN KARAKTER
(FATCHUL MU’IN 2013)

PENGHOR-
MATAN

TANGGUNG
RESPECT JAWAB

KEPEDULI KESADARA
-AN DAN N
KEMAUAN BERWARGA
BERBAGI NEGARA
KEADILAN
DAN
KEJUJURA
N
18 NILAI-NILAI PEMBENTUK KARAKTER
(Pusat Kurikulum 2009)
Religius Semangat Kebangsaan
Jurur Cinta Tanah Air
Toleransi Menghargai Prestasi
Disiplin Bersahabat/Komunikatif
Kerja Keras Cinta Damai
Kreatif Gemar Membaca
Mandiri Peduli Lingkungan
Demokratis Peduli Sosial
Rasa Ingin Tahu Tanggung Jawab
TUJUAN PENDIDIKAN KARAKTER

Mengoreksi perilaku Membangun koneksi yang


Bersahabat/komunikatif, cinta
peserta didik yang tidak harmoni dengan keluarga dan
damai, gemar membaca, peduli
bersesuaian dengan nilai- masyarakat dengan
lingkungan, peduli sosial,
nilai yang dikembangkan memerankan tanggung jawab
tanggung jawab
sekolah pendidikan secara bersama
PENDIDIKAN KARAKTER
DALAM BUDAYA DAN KEARIFAN LOKAL

• Keseluruhan hal yang terdiri atas nilai sosial, norma sosial,


ilmu pengetahuan, struktur-struktur sosial, religius,
BUDAYA pernyataan-pernyataan intelektual dan karya-karya artistik
yang menjadi ciri khas suatu masyarakat

• Bentuk-bentuk ekspresi yang dilakukan dalam berbagai


KEARIFAN aktivitas dan tradisi budaya berdasarkan nilai dan
LOKAL pengetahuan yang dianut oleh kelompok masyarakat sosial.
BAGAIMANA SENIMAN MENGEKSPRESIKAN
KONDISI BANGSA MELALUI LAGU
TAHUN JUDUL LAGU
1960 Selendang Sutra; Saputangan yang harum baunya; Apakah salah dan dosaku; Senja di
Kaimana; Apa Salah dan Dosaku?
1970 Aryati (dosakah hamba …); Sampul Surat; Mimpi Sedih; Sepanjang Jalan Kenangan; Badai
Pasti Berlalu; Flamboyan; Melati Dari Jayagiri; Angin Malam
1980 Mulanya Biasa Saja; Aku Ingin Cinta; Madu dan Racun; Bukit Berbunga (mulai berani
berjalan ditempat sepi…).
1990 Kala Cinta Menggoda; Didadaku Ada Kumis-Mu; Peluklah Aku; Jadikan Aku Pacarmu

2000 Pacar Rahasia; Kekasih Gelapku; Jable; Keong Racun; Jadikan Aku Yang Kedua

2010 Siapkah Kau ‘Tuk Jatuh Cinta Lagi; Kutunggu Kau Putus; Selingkuh
2020 - 2023 Ampun Bang Jago; Cuek; Manis Bukan Gula; Gubug Asmoro
Kedepan ….? Judulnya belum dibuat .... (Pikir sendiri....!!!)
PENDIDIKAN KARAKTER
BERBASIS BUDAYA BANGSA

• Agar pendidikan karakter menjadi terinternalisasi


dalam konsep diri mahasiswa-mahasiswi dan anak
didik serta dekat dengan realitas kebudayaan
kebangsaan dan kehidupan sehari-hari mereka, perlu
dikembangkan upaya menggabungkan konsep-
konsep budaya, kebudayaan serta kearifan lokal
bangsa ke dalam pelaksanaan pendidikan karakter
PENDIDIKAN KARAKTER
BERBASIS BUDAYA BANGSA (lanjutan...)

• Bertujuan untuk menggali potensi-


potensi tradisi dan budaya bangsa
Indonesia sebagai sumber kearifan lokal,
yang menjadi penguat karakter generasi
bangsa Indonesia
PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF BUDAYA JAWA

• Masyarakat Jawa memahami etika


sebagai pepali, unggah-ungguh, suba sita,
tata krama, tata susila, sopan santun,
budi pekerti, wulang wuruk, pranatan,
pituduh, pitutur, wejangan, wulangan,
wursita, wewarah, wedharan, duga
prayoga, wewaler, dan pitungkas.
PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF BUDAYA JAWA

• Orang Jawa akan berhasil hidupnya


dalam bermasyarakat kalau empan
papan, kalau dapat menempatkan diri
dalam hal unggah-ungguhing basa, kasar
alusing rasa, dan jugar genturing tapa.
PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF BUDAYA JAWA
• Keunikan kultur Jawa: semua aturan main yang
mengandung norma dan etika diwariskan dari
generasi ke generasi, melalui proses
pembudayaan dalam lingkungan keluarga dan
masyarakat secara terus-menerus, dengan
berbagai cara. Mulai dari pemberian
pengetahuan, pemahaman, praktik langsung,
keteladanan, sampai dengan penyampaian
melalui bahasa simbolik.
PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF BUDAYA JAWA

• Penggunaan tembang dan dolanan sebagai


strategi dalam mendidik putra-putri mereka,
menunjukkan bahwa Orang Jawa lebih maju
dibandingkan para ahli pendidikan modern.
• Konsep learning by doing baru muncul sekitar satu
abad yang lalu, sementara tembang dan dolanan
sudah dipraktikan oleh Orang Jawa sejak era Wali
Songo sekitar abad 16 Masehi.
PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF BUDAYA JAWA

• Orang Jawa juga terbiasa mengawasi dan


mengamati kejadian-kejadian yang ada di alam
semesta melalui kegiatan yang disebut niteni,
yang kemudian melahirkan ilmu titen. Kegiatan
niteni ini sesungguhnya memiliki kesamaan
dengan konsep pengamatan menurut perspektif
empirisme-positivistik.
PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF BUDAYA JAWA

• Jika di dunia Barat empirisme-positivistik melahirkan


banyak ilmu pengetahuan empiri, di Jawa kegiatan niteni
melahirkan kebijaksanaan dalam membaca tanda-tanda
alam semesta.
• Empirisme melahirkan manusia-manusia rasional,
sementara konsep niteni melahirkan manusia-manusia
Jawa yang tanggap ing sasmita atau peka terhadap
tanda-tanda alam dilihat dari perspektif spiritual.
GURU/DOSEN IPS DI ERA
GLOBALISASI
 Pertama, para siswa/mahasiswa perlu diberi pencerahan bagaimana
memasuki era globalisasi agar dapat memanfaatkan aspek positif dan
mengelak dari aspek negative yang ada pada proses globalsiasi
 Ke dua, guru/dosen mengajak para siswa/mahasiswa untuk
membiasakan diri melakukan pengamatan empiris baik secara
langsung atas kehidupan masyarakatnya, maupun secara tidak
langsung mengamati lewat media massa, khususnya media elektronik
GURU/DOSEN IPS DI ERA
GLOBALISASI (lanjutan...)
 Ke tiga, guru IPS perlu menghadirkan di ruang-ruang kelas
globalisasi, khususnya sesuai dengan bidang kajiannya, yakni
globalisasi cultural.
 Ke empat, guru mengajak para siswa mengkaji globalisassi
dengan tujuan agar pada diri siswa muncul kesadaran cultural,
berupa kesadaran akan jati diri sebagai bangsa yang berdaulat
KESIMPULAN
Pembangunan Negara Bangsa sebagai ‘proses budaya’ akan
terus berlangsung dan akan mengalami penyempurnaan dalam
dimensi strategi maupun implementasi. Prioritas pembangunan
yang menekankan pada bidang ekonomi perlu lebih diimbangi
dengan pembangunan bidang sosial budaya. Pembangunan
Sumber Daya Manusia perlu mendapat perhatian sungguh-
sungguh. Pembangunan watak dan karakter harus lebih
diprioritaskan.
KESIMPULAN
Strategi ‘Pembangunan Karakter Bangsa’ menjadi penting dalam
mewujudkan manusia Indonesia yang lebih berbudaya dan bermartabat.

Dalam menghadapi ‘hegemoni budaya’ yang ditayangkan lewat media


sosial, media cetak dan elektronik diperlukan kondisi budaya yang
tangguh menghadapi tantangan. Untuk itu diperlukan pendayagunaan
seluruh ‘potensi budaya’ yang ada. Nilai-nilai yang ada di dalamnya perlu
reinterpretasi, readaptasi, dan rekontekstualisasi untuk disumbangkan
dalam rangka pembangunan karakter Bangsa. Nilai-nilai yang akan
diinternalisasikan harus dikomunikasikan dengan menggunakan bahasa
yang tepat bagi anak-anak yang hidup di era digital sekarang ini.
34

Burung Irian Cendrawasih


Cukup Sekian Terima kasih
11/10/2023

Anda mungkin juga menyukai