Pentingnya Komunikasi anatarsosial Budaya meliputi antara lian
sebagai berikut: 1. Ketergantungan Ekonomi dan Perdagangan 2. Transmigrasi 3. Tehnologi Komunikasi
Salah satu dari unsur di atas misalnya tentang Transmigrasi
Transmigrasi merupakan program pemerintahan yang lalu dengan maksud untuk menyejahteraan rakyatnya, dan mengatur keseimbangan penyebaran penduduk yang tidak merata sehingga di beberapa daerah tertentu, misalnya Sumatera, Papua, Sulawesi dan sebagainya menjadi tempat sasaran transmigrasi. Di tempat itulah terjadi pembauran etnik yang berasal dari Peretemuan 7 berbagai daerah lainnya terutama dari Jawa Hakikat Komunikasi Antar Sosial Budaya (Lanjutan)
Apa saja yang termasuk pada komunkasi antarbudaya .
De Vito sudah memberikan gambaran tentang bentuk dari komunikasi antarbudaya, yang oleh penulis telah dimodifikasi dan disesuaikan dengan keadaan di Indonesia. Bentuk-bentuk tersebut adalah, seperti berikut. 1. Komunikasi antarbudaya, misalnya antara orang yang berbudaya Jwa, Tionghoa, Sunda, Batak dan Papua 2. Komunikasi antar ras yang berbeda, biasa juga disebut komunikasi antar ras, misalnya antara orang yang rasnya Melayu, Mongolia dan Negro 3. Komumikasi antara kelompok etnis yang berbeda dan biasa disebut komunikasi antaretnis misalnya etnik Sunda, Batak, Jawa Sasak, Bugis, Keily dan Dayak 4. Komunikasi antara kelompok agama yang berbeda, misalnya Islam, Kristen, Hindu dan Budha Hakikat Komunikasi Antar Sosial Budaya (Lanjutan)
5. Komunikasi di antara bangsa yang berbeda, misalnya
orang Indonesia dengan orang Amerika, Inggris, Belanda dan Jerman 6. Komunikasi di antara subkultur yang berbeda, misalnya dokter, pengacara dan guru 7. Komunikasi antara subkultur yang eklusif, misalnya kaum homoseksual dan golongan Manula 8. Komunikasi di antara jenis kelamin yang berbeda, yaitu antara laki-laki dan wanita Hakikat Komunikasi Antar Sosial Budaya (Lanjutan)
Menurut De Vito pengerian sosial yang dicakup oleh budaya
tampak dari definisi yang mencakup orang yang memiliki nilai, kepercayaan dan cara berperilaku. Selain itu, juga dalam bentuk-bentuk komunikasi antarbudaya sudah mencakup kelompok sosial tertentu yaitu kelompok ras, etnis, agama, kelompok masyarakat tertentu (dokter, pengacara dan guru) dan bahkan jenis kelamin. Dengan demikian, yang dimaksud dengan komunikasi antarbudayanya De Vito mencakup juga kelompok sosial yang dimaksud dalam materi tersebut