Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN KEGIATAN

MINI PROJECT

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN DIABETES


MELITUS (DM) TENTANG PENCEGAHAN ULKUS DM
DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN ULKUS DM
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RUMBAI KECAMATAN
RUMBAI KOTAMADYA PEKANBARU TAHUN 2021

Disusun Oleh :
dr. Deo Ginting
dr. Putri Ayunita
dr. Titi Yuliani

Pembimbing : dr. Ummi Kalsum


BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

• Diabetes Melitus ?
• Dari berbagai penelitian epidemiologis, seiring dengan
perubahan pola hidup didapatkan bahwa prevalensi DM
meningkat terutama di kota besar (Riskerdas, 2013).
1.2 Perumusan Masalah

• Apakah ada hubungan tingkat pengetahuan pasien


Diabetes Melitus (DM) tentang pencegahan ulkus DM
dengan perilaku pencegahan ulkus DM di Wilayah Kerja
Puskesmas Rumbai Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru
1.3 Tujuan Penelitian
• Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan
pasien Diabetes Melitus (DM) tentang pencegahan
Tuju ulkus DM dengan perilaku pencegahan ulkus DM di
an Puskesmas Rejosari Kecamatan Tenayan Raya Kota
Umu Pekanbaru
m

• Untuk mengetahui tingkat pengetahuan pasien


diabetes melitus terhadap pencegahan ulkus DM
Tuju • Untuk mengetahui tingkat perilaku pencegahan
an ulkus DM dari pasien Diabetes Melitus
Khus
us
1.4 Manfaat Penelitian

• Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambahkan
pengetahuan tentang hubungan tingkat pengetahuan
pasien Diabetes Melitus (DM) tentang pencegahan ulkus
DM dengan perilaku pencegahan ulkus DM di Wilayah Kerja
Puskesmas Rumbai Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru
• Hasil penelitian bisa menjadi acuan pusat pelayanan kesehatan untuk
Pelay memberikan pengetahuan tentang perilaku pencegahan ulkus diabetikum
anan pada pasien DM serta untuk dapat mengerti tindakan apa yang diharapkan
kese oleh pasien dalam mencegah ulkus diabetikum.
hata
n
• Manfaat Praktis
• Bermanfaat bagi masyarakat khususnya bagi pasien diabetes melitus
dapat menambahkan pengetahuan pasien DM tentang pencegahan
Masy komplikasi DM khususnya ulkus diabetikum sehingga dapat memotivasi
arak pasien untuk melakukan perilaku pencegahan ulkus diabetikum.
at

• Bermanfaat bagi peneliti sebagai pengalaman tentang bagaimana untuk


melakukan penelitian yang baik dan benar. Diharapkan dapat menjadi
Pene referensi dan bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya.
liti
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DIABETES MELITUS
 adalah kelompok penyakit metabolik yang ditandai dengan
hiperglikemia akibat defek sekresi insulin, aksi insulin, atau
keduanya. Hiperglikemia kronis diabetes dikaitkan dengan
kerusakan jangka panjang, disfungsi, dan kegagalan berbagai
organ, terutama mata, ginjal, saraf, jantung, dan pembuluh darah
(Waspadji, 2014).
Klasifikasi & Etiologi

Tipe 1

Tipe 2

Tipe Lain

DM Gestasional

ADA, 2016
Tanda & Gejala
Gejala Klasik : poliuria, polidipsi, polifagia, dan  BB

Penglihatan Kabur

Parestesia ekstremitas atas

Infeksi jamur (balanitis pada pria)

Khardori, 2018
Patogenesis & Patofisiologi

Khardori, 2018
Patogenesis menurut PERKENI (2015)
Kriteria Diagnosis
• Menurut Waspadji, DM dapat didiagnosis atas dasar pemeriksaan kadar
glukosa darah serta gejala klasik

1). Gejala klasik DM + Glukosa plasma


sewaktu >200mg/dl.

2). Atau gejala klasik DM + glukosa


plasma puasa >126 mg/dl.

3). Glukosa plasma 2 jam pada TTGO (Tes


Toleransi Glukosa Oral) >200 mg/dl.
Penatalaksanaan

• Tujuan penatalaksanaan dari DM berdasarkan PERKENI (2015),


adalah sebagai berikut :
1). Tujuan jangka pendek: menghilangkan keluhan DM,
memperbaiki kualitas hidup, dan mengurangi risiko komplikasi
akut.
2). Tujuan jangka panjang: mencegah dan menghambat
progresivitas penyulit mikroangiopati dan makroangiopati.
3). Tujuan akhir pengelolaan adalah turunnya morbiditas dan
mortalitas DM.
Komplikasi

Mikrovaskular Makrovaskular

Retinopati Kerusakan Pembuluh Darah

Kerusakan Pembuluh Darah


Nefropati
Perifer

Neuropati Gangguan Pembuluh Darah Kaki


2.2 ULKUS DIABETIKUM

?
komplikasi serius dari
perkembangan diabetes
yang tidak terkendali.
Klasifikasi
Grade 1  Normal Foot

Grade 2  High Risk Foot

Grade 3  Ulcerated Foot

Grade 4  Infection Foot

Grade 5  Necrotic Foot

Grade 6  Unvasable Foot


Etiologi & Faktor Resiko

• Pria
• Durasi diabetes >10 tahun • Komorbiditas  Retinopati,
nefropati, neuropati perifer,
• Lansia penyakit vaskular
• IMT yang tinggi • Tekanan plantar tinggi
• Kelainan bentuk kaki • Perawatan kaki yang buruk
• Infeksi
Patofisiologi

• Ulkus kaki diabetik dapat terjadi karena sebagai akibat dari


kejadian yang bersamaan dari beberapa penyebab yang
berkontribusi. Penyebab utama yang mendasarinya seperti
neuropati perifer dan iskemia akibat penyakit vaskular perifer
(Pendsey, 2010)
Pencegahan
Pencegahan Primer Pencegahan Sekunder
• Edukasi • Mechanical control-
• Status Gizi pressure
• Pemeriksaan berkala • Wound control
• Perlindungan dari • Microbiological
Trauma control-infection
• Personal Hygiene control
• Vascular control
• Metabolic control
• Educational control
2.3 PENGETAHUAN

 Pengetahuan (Knowledge) diartikan sebagai hasil


penginderaan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap
objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung dan
sebagainya), dengan sendirinya pada waktu pengindraan
sehingga menghasilkan pengetahuan. Hal tersebut sangat
dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap
objek (Notoatmodjo, 2012).
2.4 Perilaku

 Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu


sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas
antara lain seperti berjalan, berbicara, menangis, tertawa,
bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya
Perilaku Perawatan Kaki untuk Pencegahan Ulkus
DM
• Pasien memeriksa kaki setiap • Disarankan menggunakan
hari sepatu khusus dan ukuran
sepatu yang sesuai dengan
• Kaki harus dicuci dan dikering ,
kaki
bagian sela jari yang utama
dikeringkan • Sebelum menggunakan alas
kaki, periksa lebih dahulu
• Perhatika suhu air waktu
mencuci kaki • Gunakan pelembab pada kaki
kecuali sela jari
• Hindari penggunaan bantalan
yang panas • Rajin mengganti kaus kaki dan
gunakan kaus kaki
• Pakai alas kaki di luar maupun
di dalam ruangan • Gunting kuku
• Gunakan alas kaki dengan • Jangan gunakan zat kimia atau
bagian depan yang tertutup plester untuk mengobati
kapalan/mata ikan
BAB III METODE PENELITIAN
Desain Penelitian

• Penelitian yang akan dilakukan menggunakan metode


observasi analitik dengan pendekataan cross sectional
Variabel Penelitian

Variabel Independen Variabel Dependen

Perilaku Perawatan Kaki pada


Pengetahuan tentang Pencegahan
Ulkus DM
pasien DM tipe 2
Tempat & Waktu Penelitian

• Tempat  di Wilayah Kerja Puskesmas Rumbai


Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru
• Waktu  Bulan Oktober 2021
Definisi Operasional
No
Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Skala ukur

1. Pengetahuan Pengetahuan pasien DM tentang Kuesioner Rasio, dengan


Pasien DM penyakit DM dan komplikasinya hasil ukur 0-15
tentang berupa ulkus DM, yang meliputi
Pencegahan definisi, penyebab,tanda dan gejala
Ulkus DM serta pencegahan terhadap ulkus
DM
2. Perilaku Aktifitas pasien DM dalam Kuesioner Rasio, dengan
Perawatan merawat kaki untuk upaya hasil ukur skor
Ulkus DM pencegahan terhadap Ulkus DM 0-36
Alat/Instrumen Penelitian

Kuesioner pengetahuan tentang


pencegahan ulkus DM berisi 15
• Alat/ instrumen
pertanyaan dengan 2 pengumpulan
pilihan data yang digunakan
dalam
jawaban. penelitian
Setiap jawaban ini adalah kuesioner
‘benar’ untuk mengukur
kuisioner perilaku perawatan kaki
responden akan diberikan skor 1 dan berisi 12 pernyataan dengan 4
pengetahuan pasien DM
jawaban yang ‘salah’ akan diberikan
tentang ulkus DM dan perilaku
pilihan jawaban. Setiap jawaban
skor 0 perawatan kaki yang merupakan ‘tidakkuesioner dari
pernah’ responden akan
Nurholipah (2013). diberikan skor 0, jawaban ‘kadang –
kadang’ responden akan diberi nilai
1, jawaban ‘sering’ responden diberi
nilai 2 dan jika jawaban ‘selalu’ akan
diberikan skor 3.
Populasi & Sampel

• Populasi  Seluruh pasien yang sudah terdiagnosis DM di


Wilayah Kerja Puskesmas Rumbai Kecamatan Rumbai
Kota Pekanbaru
• Sampel  Sampel penelitian ini diambil dari penderita
diabetes melitus yang menjalani rawat jalan pada bulan
Oktober 2021 di Wilayah Kerja Puskesmas Rumbai
Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru
• Teknik sampling  accidental sampling
Kriteria inklusi Kriteria Eksklusi
• Tercatat di rekam medik • DM dengan komplikasi
di Puskesmas Rejosari • Tidak bersedia menjadi
Kecamatan Tenayan responden
Raya Kotamadya
Pekanbaru sebagai
pasien Diabetes Melitus
• Bersedia menjadi
responden dalam
penelitian
Prosedur Penelitian

1. Mengumpulkan data seluruh pasien DM di Puskesmas


Rumbai Kotamadya Pekanbaru
2. Membagikan kuesioner penelitian pada pasien DM
3. Data kuesioner dikumpulkan dan dihitung skornya
4. Melakukan analisis dan uji korelasi terhadap data
kuesioner
Alur Penelitian
• Menentukan
Topik
persiapan • Mencari
bahan

Pengumpulan • Pengisian
Data Kuisioner

• Editing
• Coding
Pengolahan • Entry
Data (SPSS) • Cleaning
• Processing
• Analyzing
Etika Penelitian

Informed Consent (Lembar Persetujuan)

Anonymity (Tanpa Nama)

Confidentiality (Kerahasiaan)
Analisis Data
Untuk kepentingan analisi univariat, hasil ukur variabel tingkat
• Pada analisa
pengetahuan univariat setiap
akan dikelompokkan variabel
menjadi dan hasil
tiga kelompok, yaitu :
a. penelitian
Pengetahuanakan
Kurang, jika skor <8 dalam bentuk distribusi
ditampilkan
b. Pengetahuan Cukup, jika skor 9-11
c. frekuensi dan
Pengetahuan Baikpresentase
jika skor 12-15

O Analisis bivariat yang digunakan dalam penelitian ini


adalah uji korelasi Pearson jika data berdistribusi normal
dan menggunakan uji Spearman jika data tidak
berdistribusi normal.
Sedangkan, untuk variabel perilaku pencegahan ulkus DM hasil yang
didapat akan dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu :
a. Perilaku Buruk, jika skor <19
b. Perilaku Baik, jika skor 19-36
BAB IV HASIL & PEMBAHASAN
4.1 Hasil  analisis Univariat
Karakteristik Responden
Kategori Frekuensi Persentase
Laki – Laki 23 30.3
Jenis Kelamin 53 69.7
Perempuan
Total 76 100.0
Tidak Sekolah 3 3.9
Pendidikan 19 25.0
SD
SMP 28 36.8
SMA 23 30.3
Perguruan Tinggi 3 3.9
Total 76 100.0
PNS 4 5.3
Pekerjaan 20 26.3
Wiraswasta
Buruh 2 2.6
Tidak Bekerja / Ibu 50 65.8
Rumah Tangga
Total 76 100.0
4.1 Hasil  Analisis Univariat

Tingkat Pengetahuan tentang Ulkus DM Perilaku perawatan kaki


Kategori Frekuensi Presentase Kategori Frekuensi Presentase

43 56.6
Baik 41 53.9
Baik
25 32.9
Cukup
35 46.1
8 10.5 Buruk
Kurang

76 100.0 76 100.0
Total Total
4.1 Hasil  Analisis Bivariat
Uji Spearman Rank

Perilaku
Pengetahuan Perawatan
Ulkus DM
Kaki

Correlation 1.000 .528**


Pengetahuan Coefficient
Pencegahan Ulkus
DM Sig. (2-tailed) . .000
N 76 76
Spearman's rho
Correlation
Coefficient .528** 1.000
Perilaku Perawatan
Kaki Sig. (2-tailed) .000 .
N 76 76
4.2 Pembahasan
Karakteristik responden berdasarkan Tingkat pengetahuan tentang Ulkus DM
sebagian besar responden adalah termasuk kategori baik yaitu sebanyak 43
responden (56,6%). Banyaknya masalah-masalah yang dihadapi pasien diabetes
melitus khususnya tentang perawatan kaki dapat dicegah dan diminimalkan jika
responden melakukan peningkatan pengetahuan dan praktik perawatan kaki yang
tepat (PERKENI, 2011).

Karakteristik responden berdasarkan perilaku perawatan kaki pada pasien DM di


Wilayah Kerja Puskesmas Rumbai Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru, sebagian
besar adalah responden adalah termasuk kategori baik yaitu sebanyak 41 responden
(53,9%). Perawatan kaki yaitu memeriksa kaki setiap hari, apakah ada perubahan
warna, terjadi pembengkakan, nyeri atau mati rasa, memeriksa alas kaki seperti
sepatu atau kaus kaki yang digunakan untuk memastikan bahwa alas kaki sesuai,
dan tidak menyebabkan lecet pada kaki, mencuci kaki setiap hari menggunakan
sabun dan air hangat, mengeringkan kaki dengan hati-hati, khususnya diantara
sela-sela jari kaki, serta menggunting kuku.
Uji Bivariat  uji Spearman Rank
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengetahuan yang dimiliki
seseorang responden, akan mempengaruhi perilaku responden tersebut.
Responden yang berpengetahuan baik memiliki pengetahuan lebih tentang
merawat kaki dibandingkan dengan yang berpengetahuan kurang. Dengan
pengetahuan tentang perawatan diabetes melitus yang tepat, pasien dapat
• diperoleh
melakukan upayahasil adanyaterjadinya
pencegahan hubungan tingkat
luka pada pengetahuan
kaki dan mampu merawat
pasien
luka dengandiabetes
tepat. melitus terhadap perilaku perawatan kaki
pada pasien DM di Puskesmas Rumbai Kecamatan
Pengetahuan yang tidak memadai tentang prinsip – prinsip
Rumbaikaki
perawatan Kotamadya Pekanbaru,
untuk mencegah ulkus DM dengan nilai
pada pasien significancy
telah menunjukkan
pada hasilkejadian
meningkatnya menunjukan p = 0,000
komplikasi < 0,05
ulkus DM danneuropati.
berupa rs = 0,528Praktik
perawatan
dengan kaki yang burukkorelasi
kekuatan yang diakibatkan
sedang karena pengetahuan yang kurang
bisa menjadi penyebab utama terjadinya amputasi (Jinadasa dan Jeewantha,
2011).
Bab V Kesimpulan & Saran
5.1 Kesimpulan
1. Tingkat pengetahuan pasien DM tipe-2 tentang pencegahan Ulkus
DM yaitu sebanyak 43 responden (56,6%) berpengetahuan baik, 25
responden (32,9%) berpengetahuan cukup dan 8 responden (10,5%)
berpengetahuan kurang.
2. Gambaran perilaku perawatan kaki pada pasien DM di Wilayah Kerja
Puskesmas Rumbai Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru, sebagian
besar responden adalah termasuk kategori baik yaitu sebanyak 41
responden (53,9%).
3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara tingkat pengetahuan pasien diabetes melitus
tentang pencegahan ulkus Diabetes Melitus (DM) dengan perilaku
perawatan kaki di Wilayah Kerja Puskesmas Rumbai Kecamatan
Rumbai Kota Pekanbaru dengan kekuatan hubungan yang sedang
(p=value=0,000 rs=0,528)
5.2 Saran
Diharapkan pasien DM lebih
pekaDiharapkan institusiterdapat
dan kesehatan
siap apabila kesehatan
Tenaga hendaknya
dapat memfasilitasi
• Pasien DM munculnya
peningkatan
diabetik,
gejala luka
selalu memberikan
pengetahuan
sehingga
terkini dalam upaya apabila
kaki
informasi
dengan mengadakan seminar
• Tenaga Kesehatan mengalami
meningkatkan
pasien
responden
kondisi
atau symposium,
segera
tentang
tersebut
pengetahuan
mencetak
datang
penyakitke
• Institusi Kesehatan gambar
pelayanan dan leaflet
kesehatan
diabetes mellitus
untuk
dan untuk
meningkatkan pengetahuan
mendapatkan penangan
komplikasi, khususnya ulkus
pasien
secara Diabetes
maksimal. Melitus
DM serta pencegahan yang
khususnya mengenai
dilakukannya.
pencegahan ulkus kaki
diabetik.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai