Anda di halaman 1dari 9

HUBUNGAN KECEMASAN DENGAN MEKANISME KOPING PADA PASIEN PRE

ENDOSKOPI DI RUANGAN ENDOSKOPI RS BMC MAYAPADA


SETTO YUDHA PRATAMA (0432950421090)

PROGRAM STUDI NERS FAKULTAS KESEHATAN DAN FARMASI

UNIVERSITAS BANI SALEH

BEKASI
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Latar Belakang
Pusat Endoskopi Saluran Cerna (PESC) di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo tahun 2019, terdapat peningkatan sebanyak 26,2% untuk
pelayanan endoskopi, baik yang menerima pelayanan untuk diagnosis seperti menentukan dan menenegakkan diagnosis pada
pemeriksaan, melaksanakan biopsi dan menentukan sumber perdarahan, bahkan terapeutik di bagian Gastroenterologi

RS MBC Mayapada, diperoleh data medical record pasien endoskopi pada periode bulan Januari 2022 hingga Oktober 2022 sebanyak 119
pasien dengan rincian pasien gastroskopi sebanyak 90 (75,6%) dan pasien kolonoskopi sebanyak 29 pasien (24,4%).

Menurut hasil penelitian Liu mengatakan adanya penurunan kecemasan untuk pasien yang menerima informasi sensorik tambahan
dengan memperhatikan gaya koping dari hasil yang sebelumnya menunjukkan kecemasan awal (21,3%) menjadi (11,9%) untuk kecemasan
setelah dilakukan intervensi, (Liu, 2018)

Taluta : hubungan kecemasan dengan mekanisme koping didapatkan responden dengan tingkat kecemasan ringan dan sedang yang
mempunyai mekanisme koping adaptif sebanyak 16 orang (50%) dan yang memiliki mekanisme koping maladaptif sebanyak 2 orang
(6,25%) ,sedangkan tingkat kecemasan berat yang mempunyai mekanisme koping adapf sebanyak 4 orang dan yang memiliki koping
maladaptif sebanyak 10 orang (31,25%)

Latar Belakang 2
PENDAHULUAN
Rumusan dan Tujuan Penelitian

Rumusan Masalah Tujuan Penelitian


Bagaimana hubungan antara kecemasan dengan Untuk mengetahui distribusi frekuensi karakteristik
mekanisme koping pada pasien pre endoskopi di responden yang meliputi jenis kelamin, usia,
ruang endoskopi RS BMC Mayapada pendidikan terakhir, dan pekerjaan.

Untuk mengetahui distribusi frekuensi kecemasan


pasien pre endoskopi di ruang endoskopi RS BMC
Mayapada.

Untuk mengetahui distribusi frekuensi mekanisme


koping pada pasien pre endoskopi di ruang
endoskopi RS BMC Mayapada.

Untuk mengetahui hubungan antara kecemasan


dengan mekanisme koping pasien pre endoskopi di
ruang endoskopi RS BMC Mayapada.

Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian 3


HASIL PENELITIAN
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

Usia Responden Pendidikan Terakhir


Responden didominasi oleh responden dengan rentang Responden pada penelitian ini didominasi oleh
usia 41-50 tahun yaitu sebanyak 19 responden atau responden dengan latar belakang pendidikan terakhir
38% dari total responden penelitian. Kemudian Sarjana (S1) sebanyak 24 responden (48%), kemudian
terdapat 34% responden dengan rentang usia 31-40 responden yang paling sedikit adalah responden yang
tahun, dan sisanya terdapat 28% responden penelitian memiliki latar belakang pendidikan terakhir Magister (S2)
dengan rentang usia 21-30 tahun. sebanyak 6 responden (12%) dari total responden .

Jenis Kelamin Responden Profesi


Responden didominasi oleh responden dengan jenis Sebagian besar responden pada penelitian ini berprofesi
kelamin Perempuan yaitu sebanyak 28 responden sebagai karyawan yaitu sebanyak 35 orang atau 70%
atau 56% dari total responden penelitian. dari total responden. Sedangkan responden yang
Sedangkan sisanya terdapat 22 orang responden paling sedikit adalah responden yang berprofesi sebagai
atau 44% dari toal responden dengan jenis kelamin guru yaitu hanya sebanyak 2 orang atau 4% dari total
Laki-laki. responden.

Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden 4


HASIL PENELITIAN
Analisis Univariat

Mekanisme Koping Kecemasan


Mayoritas responden yaitu sebanyak 31 orang Dari 50 orang resonden, 26 responden atau 52%
atau 62% menyelesaikan suatu masalah dengan diantaranya mengalami stres ringan. Kemudian
strategi problem focused coping. Kemudian sebanyak 13 orang atau 26% mengalami stres
sisanya sebesar 19 orang atau 23% dari total sedang dan sisanya sebanyak 11 orang atau 22%
responden menyelesaikan suatu masalah mengalami stres dengan tingkat kategori berat.
dengan strategi emosional focused coping

No Mekanisme Koping F % No Kecemasan F %


Emosional Focused 1 Ringan 26 52%
1 19 38%
Coping 2 Sedang 13 26%
2 Problem Focused Coping 31 62% 3 Berat 11 22%
50 100% Total 50 100%
Total

Analisis Univariat 5
HASIL PENELITIAN
Analisis Bivariat

Responden yang mengalami tingkat kecemasan berat dengan penggunaan strategi emotional focused coping (EFC) sebanyak 5
responden (10%), dan 18 responden (16%) mengalami tingkat ringan dengan penggunaan strategi problem focused coping (PFC). Hasil
analisis dengan koefisiensi Spearman Rho diperoleh hasil bahwa nilai p-value sebesar 0,013 lebih kecil dari 0,05. Analisis lebih lanjut
diperoleh nilai korelasi sebesar 0,839 dan bersifat positif atau searah, nilai tersebut terletak pada interval 0,75- 0,99 (sangat kuat),
sehingga dapat dikatakan bahwa hubungan yang sangat kuat dan searah antara kecemasan dengan mekanisme koping.

Kecemasan
Total
Mekanisme Koping Ringan Sedang Berat P Value
N % N % N % N %

EFC 8 16 6 12 5 10 19 38

PFC 18 36 7 14 6 12 31 62 0,013
Total 26 52 13 26 11 22 50 100

Analisis Bivariat 6
PENUTUP
Kesimpulan

Mekanisme Koping Terdapat 31 pasien yang menggunakan strategi


problem focused coping dan 19 pasien
menggunakan strategi emosional focused coping.

Kecemasan Terdapat 26 pasien yang mengalami stres


dengan kategori ringan, 13 pasien dengan stres
sedang, dan 11 pasien dengan stres berat ketika
akan menghadapi tindakan endoskopi

Hubungan X dan Y Terdapat hubungan yang kuat dan searah antara


kecemasan dengan mekanisme koping pada pasien
pre endoskopi di ruang endoskopi Rumah Sakit
BMC Mayapada

Kesimpulan 7
PENUTUP
Saran

Bagi Rumah Sakit Bagi Peneliti Selanjutnya


Membentuk suatu wadah yang menaungi para Penelitian ini dapat dijadikan dasar penelitian
pasien dan keluarga, sehingga pasien dan selanjutnya terkait dengan karakteristik, strategi
keluarga yang lain dapat bertukar pikiran dan koping dan tingkat kecemasan pasien yang akan
mendapatkan dukungan sosial dari sesama menjalani tindakan endoskopi. Penelitian dapat
pasien yang akan menjalani tindakan endoskopi. dilanjutkan untuk mengetahui arah hubungan
Pihak rumah sakit juga diharapkan dapat dengan menambat alat ukur strategi koping
meningkatkan pelayanan kepada pasien. Salah dalam bentuk adaptif. Penelitian selanjutnya
satu langkah yang disarankan penulis adalah juga diharapkan untuk menambah jumlah
paramedis dapat memberikan pendampingan sampel penelitian serta mengkaji analisis
psikologis kepada pasien dan keluarga multivariat terkait dengan hubungan
khususnya mengenai strategi pengatasan karakteristik dan strategi koping dengan tingkat
masalah (Coping). kecemasan pada pasien yang akan menjalani
tindakan endoskopi.

Saran 8
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai