Anda di halaman 1dari 3

Abufikri Madhani (14.IK.

372)

ANALISIS JURNAL MENGGUNAKAN IMRAD

Penulis Sapariah Anggraini


Tahun Terbit 2018
Judul HYPNOPARENTING EFFECTS TOWARDS FATIGUE
AS AN IMPACT OF CHEMOTHERAPY AMONG PEDIATRIC
PATIENTS WITH ACUTE LYMPHOBLASTIC LEUKEMIA
Lembaga penerbit Nursing Program Suaka Insan School of Health Science
Volume, nomer & Volume 21 No. 2 & Hal. 77 - 83
Halaman
Tanggal terbit Juli 2018

1. INTRODUCTION :
Salah satu gejala dari pengobatan kemoterapi yang dialami oleh pasien adalah
kelelahan / kelelahan. Masalah utama di antara semua pasien di bawah pengobatan
kemoterapi adalah kelelahan. Mereka akan mengalami penebangan tak tenang ini
dalam beberapa hari setelah proses itu. Hemoglobin dan konsumsi kortikosteroid
adalah faktor-faktor terkait kelelahan sampai mencapai puncak gejala yang dalam 5
hari setelah kemoterapi. Ada beberapa terapi komplementer untuk mengurangi
malaise antara ALL pasien, Terapi komplementer dengan tujuan khusus untuk
meningkatkan tingkat relaksasi pasien akibat kemoterapi Hypnoparenting.
Hypnoparenting bekerja untuk menciptakan ketidaksadaran antara pasien anak. Ini
merangsang neurotransmitter atau bahan kimia materi di otak untuk relay,
memodulasi, dan tekan sinyal antara neuron dan sel-sel lain seperti seperti;
serotonin, dopamin, norepinefrin, dan noradrenalin.

2. METHODE :
Metode sampling yang digunakan lengkap sampling. Peserta penelitian ini adalah
pasien anak dengan rentang usia 5-12 tahun yang menderita oleh SEMUA bawah
pengobatan kemoterapi di RSUD Ulin Banjarmasin dari Mei hingga Juni 2016.
Pengecualian kriteria adalah: SEMUA pasien yang tidak mengikuti pengobatan
kemoterapi dan semua pasien di bawah pengobatan kemoterapi dengan Glasgow
Coma Scale bawah 13. Semua pasien dengan kriteria inklusi akan diukur tingkat
kelelahan untuk menentukan skor pertama dengan memanfaatkan Multidimensional
Kelelahan Skala. Terakhir, peneliti mengukur tingkat kelelahan setelah intervensi.
Intervensi hypnoparenting dilakukan 3 kali seminggu selama 10-15 menit di sore
hari. skor atau tingkat kelelahan sebelum dan sesudah inter Untuk menilai nyeri pada
usia 5-12 tahun, peneliti menggunakan Wajah Sakit Rating Scale dari Wong-Baker
dengan berbagai skor 0-10 dengan penjelasan sebagai berikut: Nilai 0: tidak ada
rasa sakit, Nilai 1-3: nyeri ringan, Nilai 4- 6: nyeri sedang dan Nilai 7- 10: nyeri berat.
Untuk menilai tingkat kecemasan anak-anak, peneliti menggunakan Hamilton Rating
Scale Untuk Anxiety (HRS-A). Pengukuran ini berkisar dari 14 kelompok gejala,
masing-masing kelompok rinci lagi dengan gejala yang lebih spesifik.

3. RESEARCH :
Fase anak kemoterapi diobati dengan akut Limphoblastic Leukemia di RSUD Ulin
Banjarmasin, sebagian besar responden dalam penelitian ini adalah dalam tahap
pemeliharaan yang 10 anak (33,3%) dan terendah pada fase intensifikasi 4 anak-
anak (13, 3%). Setelah kemoterapi pada anak dengan akut Limphoblastic Leukemia
di RSUD Ulin Banjarmasin, sebagian besar responden 17 anak (56,7%) melaporkan
tidak ada rasa sakit sementara 6 anak-anak (20,0%) mengalami nyeri sedang.
Sebagian besar responden sebelum dan sesudah kemoterapi, melaporkan tidak ada
kecemasan dari 28 anak (93,3%) sedangkan 2 anak-anak (6,7%) memiliki
kecemasan ringan. Oleh karena itu, kesimpulan akan; ada perbedaan yang signifikan
pada tingkat kelelahan di antara pasien sebelum dan sesudah Hypnoparenting
pelaksanaan. Setelah Hypnoparenting implementtation, pasien menjadi lebih
nyaman dan memiliki kualitas yang baik tidur. 18 responden melaporkan mereka bisa
memulai kehidupan mereka sehari-hari, seperti seperti duduk di tempat tidur,
tersenyum dan tertawa ketika orang lain mulai percakapan dengan mereka. Laporan
ini menunjukkan bahwa aktivitas hypnoparenting membantu pasien anak untuk
membuat mekanisme koping mereka dalam diri mereka untuk mengatasi secara
positif dan adaptif terhadap perubahan fisik dan psikologis.

4. DISCUSSION :
Banyak efek negatif yang disebabkan oleh kelelahan, itu akan menurunkan status
kesehatan pasien secara fisik dan biologis, karena itu sangat penting untuk
mempengaruhi pasien untuk menyadari keterampilan adaptasi potensi mereka.
Proses adaptasi dengan menggunakan mekanisme koping digunakan untuk
selfbalancing terhadap setiap perubahan di sekitar. Menurut teori Roy (Tomey &
Alligood, 2006) tentang “Adaptive System”, yang terkait dengan tingkat kelelahan
dan intervensi hypnoparenting, Kelelahan merupakan faktor utama mempengaruhi
status fungsional dan kualitas hidup pasien. Memiliki dampak negatif terhadap
produktivitas fisik, mood, kognisi, keluaran sekolah, dan interaksi sosial. The
implementtation dari hypnoparenting tidak dilakukan di ruang khusus karena
keterbatasan ruang di rumah sakit. Oleh karena itu pelaksanaannya selesai di
bangsal anak dengan banyak pasien lain dengan orang tua mereka di ruangan yang
sama dan peneliti tidak bisa mengendalikan berkerumun di sekitar ruangan itu.

Anda mungkin juga menyukai