Anda di halaman 1dari 19

UP - 4

PENGEMBANGAN MADRASAH
INKLUSIF

Pelatihan Kelompok Kerja Madrasah (KKM) Inklusif


Program PKB Guru dan Tendik Madrasah
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Tahun 2023
PENDAHULUAN
❖ Pengembangan madrasah inklusif harus didukung adanya
keberpihakan pimpinan dalam kebijakan sehingga stakeholder
madrasah inklusif berkolaborasi dengan efektif.
❖ Memperkuat potensi stakeholder dalam pengembangan madrasah
inklusif.
❖ Memaksimalkan peran stakeholder dalam layanan pendidikan
inklusif di madrasah.
❖ Merealisasikan pola kemitraan dengan stakeholder dalam
memperkuat layanan pendidikan inklusif di madrasah.
TUJUAN PELATIHAN
Setelah sesi ini, peserta mampu:

1. Mengidentifikasi potensi stakeholders yang dapat memperkuat


pengembangan madrasah inklusif.
2. Menjelaskan peran stakeholders dalam meningkatkan layanan
madrasah inklusif .
3. Menjelaskan strategi merealisasikan pola kemitraan dengan
stakeholder dalam memperkuat layanan madrasah inklusif.
STAKEHOLDERS PENDIDIKAN INKLUSIF

Peserta
Profesional didik Orang
tua
Perguruan Guru
Tinggi
Madrasah
Kepala
Inklusif Madrasah
Masyarakat

Komite
LSM
Pusat Pengawas
Pemerintah Sumber
PENGANTAR
REHABILITASI BERBASIS MASYARAKAT (RBM)
 Sebagai modal sosial dalam menghilangkan hambatan-hambatan fisik,
budaya, ekonomi, komunikasi, mobilitas, dan sikap yang menghalangi
realisasi dari hak-hak anak (Prinsip Umum KHA : Partisipasi, Non-
Diskriminasi, Hak Hidup dan Perkembangan, dan Kepentingan Terbaik
bagi Anak)
 Program RBM mencoba memastikan bahwa Anak (dengan Disabilitas -
AdD), memiliki akses yang sama pada pelayanan dan kesempatan terkait
kesehatan, pendidikan, dan penghidupan yang dirancang dan dijalankan
oleh masyarakat setempat – dengan partisipasi aktif dari anak dan orang
dewasa penyandang disabilitas.
PERAN PENTING MASYARAKAT

Siapa Masyarakat Guru, Anak, Anak dengan Disabilitas, Keluarga, Ustadz-


Ustadzah, RT, RW, Aparatur Desa, PKK, Bidan Desa,
Puskesmas, Perguruan Tinggi, Psikolog, Terapis,
Sekolah/Madrasah Inklusif terdekat, SLB, dll
Kenapa "Pergi dan temuilah masyarakatmu, hiduplah dan
Melibatkan tinggallah bersama mereka, cintai dan berkaryalah
Masyarakat bersama mereka. Mulailah dari apa yang telah mereka
miliki, buat rencana lalu bangunlah rencana itu dari apa
yang mereka ketahui, sampai akhirnya, ketika pekerjaan
usai, mereka akan berkata: "Kamilah yang telah
mengerjakannya." (Lau Tze – Pujangga Klasik China)
Dibagaimanakan Dimampukan
Masyarakat
L AYA N AN KO M P R E H E N S I F DAN KE T E R LI B ATA N
M A S YA R AK AT
DAL A M P E N D I D I K AN I N KLU S I F

Layanan pendidikan beroperasi di Layanan pendidikan bagi AdD


madrasah tetapi rujukan dari LSM beroperasi di semua madrasah
tidak ada relawan atau dengan dukungan masyarakat,
masyarakat penggerak ada relawan dan penggerak
Masy [x] Masy [V]
Cakupan

Layanan [V] Layanan [V]


Penjangkauan oleh LSM Penjangkauan oleh LSM
Akses pendidikan hanya dimiliki Layanan pendidikan beroperasi
oleh kelompok elitis, layanan dari madrasah umum yang
negara tidak siap penjaringan anaknya langsung
Masy [x] dilakukan madrasah, ada relawan
Layanan [x] dan penggerak
Masy [V]
Penjangkauan oleh LSM Layanan [x]
Penjangkauan oleh LSM
Relawan & Penggerak
ENABLING COMMUNITY ACTION
ENACT MODEL

AKSI MEMAMPUKAN MASYARAKAT


PETA POTENSI DUKUNGAN TERHADAP
MADRASAH
PENDATAAN DAN ANALISIS KEBUTUHAN:
Dalam konteks penyelenggaraan layanan pendidikan inklusif di madrasah, perlu dilakukan analisis
potensi dukungan eksternal. Hal-hal yang perlu diidentifikasi meliputi:
1. Data Peserta Didik dan orang tua, data anak penyandang disabilitas, nara sumber (Tomas,
Toga, Topem), Organisasi setempat
2. Data potensi daerah (desa, kecamatan, kab/kota), fasilitas umum , data statistik
kependudukan (SDM, drop out, kemiskinan, migrasi, pengangguran), lembaga pendukung
sistem (suport system), kejadian, masalah, hambatan
3. Bentuk-bentuk partisipasi masyarakat
4. Metode pengumpulan data yang relevan dengan peta dukungan masyarakat

HASIL PETA POTENSI MADRASAH:


5. Sebaran anak Disabilitas
6. Lembaga / Individu pendukung
7. Akses / fasilitas pembelajaran
8. Organisasi kemasyarakatan
9. Potensi, dll
Langkah-langkah pembuatan
PETA POTENSI MADRASAH

▪ Fasilitator menjelaskan tujuan pembuatan peta potensi madrasah sebagai salah satu cara
agar masyarakat mengetahui dan mengingat kembali keadaan atau situasi madrasah.
▪ Fasilitator meminta peserta untuk mengungkapkan informasi apa saja yang biasanya tersaji
dalam sebuah peta.
▪ Selain informasi yang bersifat umum, fasilitator pun harus mendorong peserta untuk
menyajikan informasi spesifik berkenaan dengan konteks program, seperti keberadaan
lembaga pendidikan, lembaga formal/informal, sebaran Anak dengan Disabilitas, AdD
madrasah, AdD yang tidak belajar di madrasah, beserta perannya dll
▪ Sepakati simbol yang akan digunakan.
▪ Sepakati titik awal penggambaran peta, yaitu madrasah tempat tugas
▪ Setelah proses menggambar selesai, mintalah perwakilan dari peserta untuk menjelaskan
peta yang telah dibuat.
▪ Minta peserta untuk merefleksikan mana masalah dan mana potensi yang tersaji dalam
peta yang telah dibuat. (menjadi catatan untuk proses PRA selanjutnya).
▪ Berikan kesempatan pada peserta untuk bertanya.
LK-1 FORUM DISKUSI

“Memetakan Potensi Madrasah”


Alat bahan: spidol warna (12), kertas, post it, spidol besar
Tahapan:
✔ Peserta diminta membuat peta potensi dukungan terhadap
penyelenggarakan pendidikan inklusif di madrasah
✔ Windows shoping/galeri work/kunjung kerja/belanja ide.
UNIT LAYANAN DISABILITAS
(ULD)
Amanat UU No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas dan PP No. 13/2020
tentang Akomodasi Yang Layak Untuk Peserta Didik Penyandang Disabilitas.
Unit Layanan Disabilitas adalah bagian dari satu
institusi atau lembaga yang berfungsi sebagai penyedia
layanan dan fasilitas untuk Penyandang Disabilitas
Pembentukan Unit Layanan
Pemenuhan Akomodasi Menteri yang Disabilitas untuk mendukung
yang Layak bagi Peserta menyelenggarakan urusan Penyelenggaraan Pendidikan
Didik Penyandang pemerintahan di bidang inklusif pada pendidikan anak usia
Disabilitas dilakukan agama memfasilitasi dini formal, pendidikan dasar, dan
oleh Lembaga pembentukan Unit Layanan pendidikan menengah di Lembaga
Penyelenggara Disabilitas pada pendidikan Penyelenggara Pendidikan
Pendidikan dengan anak usia dini, pendidikan madrasah dan Pendidikan
dukungan Unit Layanan dasar, pendidikan Keagamaan dilaksanakan melalui
Disabilitas menengah, dan pendidikan penguatan fungsi kelembagaan
tinggi yang menjadi pada kantor kementerian agama
(PP 13/2020, Pasal 20 kewenangannya. (PP
ayat1) kabupaten/kota
13/2020, Pasal 20 ayat 4)
(PP 13/2020, Pasal 32)
Unit Layanan Disabilitas
pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota
TUGAS: FUNGSI:
a. melakukan analisa a. meningkatkan kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Lembaga
kebutuhan; Penyelenggara Pendidikan madrasah dan Pendidikan Keagamaan dalam
b. menyediakan data dan menangani Peserta Didik Penyandang Disabilitas;
informasi; b. menyediakan pendampingan kepada Peserta Didik Penyandang Disabilitas untuk
c. memberikan mendukung kelancaran proses pembelaj aran;
rekomendasi; c. mengembangkan program kompensatorik;
d. melaksanakan pelatihan d. menyediakan media pembelajaran dan alat bantu yang diperlukan Peserta Didik
dan bimbingan teknis; Penyandang Disabilitas;
e. melaksanakan e. melakukan deteksi dini dan intervensi dini bagi Peserta Didik dan calon Peserta
pendampingan; dan Didik Penyandang Disabilitas;
f. melaksanakan f. rnenyediakan data dan informasi tentang disabilitas;
pengawasan, evaluasi, g. menyediakan layanan konsultasi; dan
dan pelaporan.
h. mengembangkan kerja sama dengan pihak atau lembaga lain dalam upaya
(Pasal 33) meningkatkan kualitas pendidikan Peserta Didik Penyandang Disabilitas.
(Pasal 34)
Dalam melaksanakan fungsi, Unit Layanan Disabilitas dapat
melibatkan:
a. dokter;
b. dokter spesialis;
c. psikolog klinis;
d. tenaga keterapian fisik, meliputi: fisioterapis; okupasi
terapis; dan/atau terapis wicara,

SDM e. tenaga ahli, meliputi: ahli pendidikan luar biasa; ahli


pendidikan inklusif; dan/atau tenaga ahli lainnya,

ULD f. terapis kognitif;


g. terapis perilaku;
(Pasal 36) h. praktisi yang memiliki kemampuan dalam bidang: 1.
bahasa isyarat; 2. simbol braille; 3. isyarat raba; dan/atau 4.
teknologi adaptif,
i. pekerja sosial yang menangani kondisi psikososial; dan
j. konselor.
PEMERINTAH PUSAT/ KEMENAG
RI
PEMPROV/ KANWIL KEMENAG

PEMDA/KANKEMENAG
KAB/KOTA

PUSDIKLAT/BALAI
DIKLAT MADRASAH INKLUSIF
KEAGAMAAN
PTKI/ULD PTKI PERGURUAN TINGGI/ULD PT

UNIT LAYANAN DISABILITAS


(ULD) KANKEMENAG UNIT LAYANAN DISABILITAS
KAB/KOTA (ULD) PEMDA
POKJAWAS
SLB/PUSAT SUMBER
MGMP/KKG/KKM

FPMI

ORGANISASI PROFESI, LEMBAGA REHABILITASI, RUMAH SAKIT,


PUSKESMAS , KLINIK TERAPI, DUNIA USAHA/INDUSTRI, LSM, MASYARAKAT
REFLEKSI

1. Apa hal baru yang Bapak/Ibu ketahui mengenai analisis potensi


dan peran stakeholders dalam layanan pendidikan inklusif di
daerah (stakeholders mapping)?
2. Apakah analisis potensi dan peran stakeholders dalam layanan
pendidikan inklusif di daerah (stakeholders mapping) bisa
diterapkan di tempat kerja Bapak/Ibu?
TUGAS ON
1. Setiap madrasah/gabungan beberapa madrasah melakukan kerjasama dengan pihak-
pihak yang dapat mendukung penyelenggaraan pendidikan Inklusif.
2. Kerjasama dilakukan dengan membuat MoU dan rencana kerja
3. Buatlah paparan untuk disampaikan pada In-2

Contoh format laporan yang dapat digunakan:

NAMA MADRASAH / BENTUK & PIHAK DALAM PENANGUNG


NO OUT PUT KEGIATAN
GABUNGAN MADRASAH JEJARING JAWAB
Alone we can do so little, together we can do so much

Dengan sendirian kita hanya bisa meraih sedikit


tapi dengan kerja sama kita bisa melakukan segalanya

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai