Anda di halaman 1dari 26

Analisis Lingkungan Eksternal

(Menilai dan Mengerti Situasi Saat ini)


MODEL PERENCANAAN STRATEGIS SI/TI MENURUT WARD & PEPARD,
LINGKUNGAN
EKSTERNAL
Lingkungan di luar perusahaan
Sifat uncontrollable
Identifikasi Peluang dan Ancaman
Jenis:
1. Lingkungan Jauh
2. Lingkungan Dekat
FUNGSI ANALISIS
LINGKUNGAN
EKSTERNAL
• Policy Oriented Role
Berorientasi pada kebijakan top management dan bertujuan
untuk memperbaiki kinerja organisasi dengan memberikan
informasi pada top management.
• Integrated Strategic Planning Role
Untuk memperbaiki kinerja organisasi dengan membuat top
manager dan manajer devisi menyadari segala isu yang terjadi
di lingkungan perusahaan yang memiliki implikasi langsung
pada perencanaan
Function Oriented Role
Untuk memperbaiki kinerja organisasi dengan
memberikan informasi lingkungan yg memberi perhatian
pada efektivitas kinerja fungsi organisasi tertentu
KOMPONEN ALE
Scanning : Mengidentifikasi petunjuk awal dari
perubahan dan kecenderungan lingkungan
Monitoring : Observasi terus menerus atas perubahan &
kecenderungan lingkungan
Forcesting : Mengembangkan proyeksi atas hasil yang
diantisipasi berdasarkan perubahan yg dimonitor
Assesing : Menentukan waktu dan pentingnya perubahan
dan kecenderungan lingkungan untuk strategi perusahaan
dan manajemen
SCANNING EXTERNAL
ENVIRONMENT
Analysis
Analysisof
ofSocietal
SocietalEnvironment
Environment
Economic,
Economic, Technplogical, Political-Legal,Socialcultural
Technplogical, Political-Legal, SocialculturalFactors
Factors

Market
Market
analysis
analysis

Community
Community Competitor
Competitor
analysis
analysis analysis
analysis

Pemilihan
Pemilihan
Interest
Interestgroup
group faktor-faktor Government
Government
faktor-faktor
analysis
analysis strategis
strategis
analysis
analysis
• • Peluang
Peluang
• • Tantangan
Tantangan
EXTERNAL BUSINESS ENVIRONMENT
• Ekonomi
• Lingkungan industri
• Iklim persaingan dimana organisasi beroperasi.

Teknik/Metode Analisis
- Five Forces
- SWOT (OT)
- PEST  Politic, Economic, Social, Technology
- BSC  Balanced Scored Card
EXTERNAL IS/IT ENVIRONMENT
• Tren teknologi
• Kesempatan dan kegunaan yang dihasilkan oleh SI/TI pihak lain,
terutama customer & pesaing

Teknik/Metode Analisis
- Trend IT
- Kebijakan pemerintah
TEKNIK / METODE ANALYSIS
Metode Analisis Internal Eksternal Keterangan

Critical Success Factor *


(CSF)
Value Chain *

Balanced Score Card * *


(BSC)
SWOT Analysis * * SW u/ Internal
OT u/
External
Five Forces Model *

PEST *
ANALISIS FIVE FORCES MODEL
Menurut Porter (1998) dalam five forces model, kita harus mengantisipasi 5 kekuatan
eksternal yang dapat menjadi ancaman atau berpengaruh terhadap kompetisi disuatu
perusahaan, antara lain:
1. Intensitas persaingan antar pemain yang ada saat ini (competitor) adalah
hubungan alami antara pelaku bisnis dalam industry sejenis untuk berkompetisi
2. Ancaman masuk pendatang baru adalah kemungkinan masuknya beberapa
organisasi baru di industry yang sama yang dapat menjadi ancaman bagi
organisasi yang terlebih dahulu masuk ke industry ini
3. Kekuatan tawar menawar pemasok (supplier) adalah kekuatan yang dimiliki
oleh penyedia/pemasok kebutuhan barang dan jasa yang sangat mempengaruhi
kegiatan operasional suatu perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.
4. Kekuatan tawar pembeli, adalah kekuatan atau kemampuan yang dimiliki oleh
pengguna produk ataupun jasa yang ditawarkan oleh suatu perusahaan.
5. Ancaman produk substitusi (produk pengganti) adalah ancaman dari produk
barang atau jasa yang dapat menjadi pilihan pengganti dari produk yang
ditawarkan oleh suatu organisasi.
ANALISIS FIVE FORCES MODEL
Ancaman
pendatang
baru

Kekuatan Kekuatan
Persaingan tawar
tawar
dgn usaha menawar
menawar
sejenis Supplier
Konsumen

Ancaman
Layanan
Substitusi
CONTOH ANALISIS FIVE FORCES
MODEL PADA SEBUAH
UNIVERSITAS
1. CompetitorsRivalry(Kompetitor Lama)
Untuk memasarkan program, lulusan, produk ilmu pengetahuan dan berbagai hal
lainnya maka perguruan tinggi harus berkompetisi dengan rekan perguruan tinggi
lainnya. Saat ini Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi
Swasta(PTS)dengan program yang sama atau sejenis menjadi persaingan di dunia
pendidikan.
2. New Entrans(Pesaing Baru)
Untuk menawarkan produk berupa lulusan, ilmu pengetahuan dan berbagai hal lainnya
yang diperlukan oleh masyarakat umum maka perguruan tinggi harus berkompetisi
dengan rekan perguruan tinggi lainnya.
3. Subtitute(Produk/Jasa Pengganti)
Dalam dunia pendidikan, dahulu kompetitor bagi perguruan tinggi adalah perguruan-
perguruan tinggi yang ada dengan berbagai bentuk seperti universitas, institusi,
sekolah tinggi atau politeknik, tetapi sekarang muncul kompetitor baru dalam bentuk
bukan perguruan tinggi melainkan lembaga-lembaga pelatihan yang menawarkan
program pendidikan dan latihan singkat sertalulusan dapat segera memperoleh
perkerjaan. Jasa pengganti tersebut antara lain: program pendidikan profesi 1 tahun,
lembaga kursus, pelatihan/training, lembaga sertifikasidan program pendidikan D3
CONTOH ANALISIS FIVE FORCES
MODEL PADA SEBUAH
UNIVERSITAS
4. Buyers(Pembeli/Pengguna)
Para pembeli dapat dipandang sebagai ancaman kompetitif ketika pembeli
berada pada posisi meminta harga lebih rendah atau meminta pelayanan yang
baik dari perguruan tinggi, tetapi jika pembeli lemah maka perguruan tinggi
dapat meningkatkan harga dan mendapatkan profit yang lebih besar (Rosalin,
2010). Dalam perguruan tinggi, mahasiswa menjadi sumber pendapatan dan
target sasaran bisnis. Oleh karena itu, pihak perguruan tinggi harus selalu
memperhatikan dan memuaskan mahasiswa sebagai pemakai jasa perguruan
tinggi.
5. Supplier(Pasokan)
Dalam perguruan tinggi pasti memerlukan hubungan dengan para pemasok. Para
pemasok baik dalam bidang jasa ataupun barang sebagai input penyengaraan
pendidikan tinggi. Bila para pemasok ini tidak ada maka aktivitas perguruan
tinggi akan berhenti. Para pemasok dalam perguruan tinggi seperti pihak-pihak
yang bertindak sebagai penyedia yaitu Mahasiswa sebagai subyek yang akan
dididik, Tenaga Pendidik (dosen) sebagai subyek yang akan merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran mahasiswa serta tenaga kependidikan
sebagai subyek yang melaksanakan pegelolaan administrasi di perguruan tinggi
CONTOH ANALISIS FIVE FORCES MODEL PADA SEBUAH
UNIVERSITAS
New Entrans
Pertumbuhan lembaga2 pendidikan dalam
berbagai bentuk seperti universitas, istitusi,
sekolah tinggi/politeknik

Supplier Competitor
Calon mahasiswa Rivalry Buyers
Tenaga pendidik PTS/PTN dgn Mahasiswa
(dosen) program sejenis

Subtitute
Program pendidikan profesi 1 tahun
Lembaga kursu
Pelatihan/training
ORGANISASI DAN
LINGKUNGAN
Makro
PEST
a kan Eko
Ke bij nom
ik / Pesaing i
ol it so k P em
P a beli
P em
Organisasi
P en
data d u k
ng o
Pr titusi
Tek B a ru s a Industri
no l Sub ud
ay
ogi /B
s ial
So
PEST
P olitik ….

E konomi…

S osial …

T eknologi…
LINGKUP GEOGRAFI
Local

Regional
Cakupan
Wilayah Nasional /
Bisnis Domestik

Internasional /
Global
PEST: POLITIK, EKONOMI, SOSIAL-BUD,
TEKNOLOGI

Politik: Ekonomi
• Kestabilan Pemerintah • Pertumbuhan Ek/GNP
• Kebijakan : Investasi, • Suku Bunga
Perkreditan, Impor, Ekspor, • Inflasi
Pajak & Tarif, Pasar modal, • Suplai Tenaga kerja
Tenaga kerja, Lingkungan
hidup • Nilai tukar
• Pendapatan per kapita
Sosial Budaya Teknologi
• Demografi Anggaran Litbang Pemerintah
• Tingkat Pendidikan & Swasta
• Distribusi Pendapatan Program Pemerintah di bidang
• Mobilitas Sosial teknologi
Temuan2 Baru
• Gaya Hidup
Kecepatan transfer teknologi
• Konsumerisme, dll
Kecepatan keusangan
teknologi
GAMBARAN MASA DEPAN

P E S T

Gap,Asumsi Perubahan Pasar


Pasar Kini Masa Depan
Strategi (Proyeksi)

Industri
ANALISIS PEST
Menurut Ward and Peppard (2002),analisa PEST adalah analisa terhadap
faktor lingkungan eksternal bisnis yang meliputi bidang politik, ekonomi,
sosial dan teknologi. Dibawah ini penjelasan dari masing-masing bidang:
1. Faktor Politik
Meliputi kebijakan pemerintahan, masalah-masalah hukum, serta
mencakup aturan-aturan formal dan informal dari lingkungan dimana
perusahaan melakukan kegiatannya.
2. Faktor Ekonomi
Meliputi semua faktor yang mempengaruhi daya beli dari pelanggan dan
mempengaruhi iklim berbinis suatu perusahaan.
3. Faktor Sosial
Meliputi semua faktor yang dapat mempengaruhi kebutuhan dari
pelanggan dan mempengaruhi ukuran dari besarnya pangsa pasar yang ada.
4.Faktor Teknologi
Meliputi semua hasil yang dapat membantu dalam menghadapi tantangan
bisnis dan mendukung efisiensi proses bisnis.
CONTOH ANALISIS PEST
PADA SEBUAH UNIVERSITAS
1. Faktor Politik
a. Peraturan UU RI Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
Dalam pendidikan tinggi terdapat tridharma perguruan tinggi yang
selanjutkan disebut Tridharma adalah kewajiban perguruan tinggi
untuk menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat.
b. Permendikbud RI Nomor 50 Tahun 2014 tentang Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Dalam perguruan tinggi
sangat penting adanya sistem penjaminan mutu. Sistem
penjaminan mutu pendidikan tinggi adalah kegiatan sistemik untuk
meningkatkan mutu pendidikan tinggi secara berencana dan
berkelanjutan.
CONTOH ANALISIS PEST
PADA SEBUAH UNIVERSITAS
2. Faktor Ekonomi
Masyarakat dengan tingkat
perekonomian yang baik akan
memberikan pendidikan yang
lebih berkualitas. Sehingga
untuk melaksanakan pendidikan
yang bermutu sangat
dipengaruhi oleh sistem
perekonomian.
CONTOH ANALISIS PEST
PADA SEBUAH UNIVERSITAS
3. Faktor Sosial
Sekarang ini masalah yang sedang dihadapi Indonesia adalah masalah
paham radikal yang terus meningkat. Oleh karena itu dalam menangkal
radikalisme dikampus, maka semua kegiatan perkuliahan dosen dan
mahasiswa harus bebasis empat pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD
1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika (Jawa Pos, 2017). Dengan
begitu mahasiswa bisa diberi latihan kebangsaan dengan harapan
memiliki rasa tanggung jawab sebagai warga Negara yang baik.
CONTOH ANALISIS PEST
PADA SEBUAH UNIVERSITAS
4. Teknologi
Perkembangan teknologi informasi dalam segala aspek mendorong
perguruan tinggi untuk melakukan langkah-langkah strategis agar bisa
tetap unggul dalam segala bidang. teknologi informasi sangat berperan
penting dalam perguruan tinggi terutama dalam hal kegiatan akademik
untuk mengelola datanya. Semakin banyak data-data akademik yang
akan diolah maka kegiatan ini harus dilakukan dengan cepat, akurat
dan informasi yang dihasilkan baik. Selain itu, seluruh proses bisnis
yang ada di perguruan tinggi harus saling terintegrasi.

Anda mungkin juga menyukai