Anda di halaman 1dari 20

Template Standar Persentasi

Modul ke
Powerpoint

07
Pembuatan Template Persentasi dengan menggunakan software
Microsoft Powerpoint, digunakan sebagai standar persentasi
modul-modul yang digunakan selama kegiatan Proses Belajar
Mengajar (PBM) dilingkungan Universitas Widyatama.

Fakultas

Sekolah Pasca
Sarjana
Oleh :
Program Studi Sri Astuti Pratminingsih, S.E.,M.A., P.hD
Magister
Manajemen
Keputusan Harga (Pricing Decision)

Sub Bahasan Pertama


Pembuatan Template Persentasi dengan menggunakan software Microsoft Powerpoint,
digunakan sebagai standar persentasi modul-modul yang digunakan selama kegiatan
Proses Belajar Mengajar (PBM) dilingkungan Universitas Widyatama.
PENDAHULUAN

• Penetapan harga merupakan salah satu keputusan penting dalam


pemasaran global.
• Harga adalah satu-satunya elemen bauran pemasaran yang
memberikan pemasukan bagi pemasaran, sedangkan elemen-
elemen lainnya (produk,distribusi, dan promosi) justru
membutuhkan dana besar. Di negara mana pun, terdapat tiga
faktor utama yang menentukan batas-batas harga.
• “Harga adalah salah satu elemen bauran pemasaran yang
menghasilkan pendapatan, elemen lain menghasilkan biaya.
Harga merupakan elemen termudah dalam program pemasaran
untuk disesuaikan, fitur produktif, saluran, dan bahkan
komunikasi membutuhkan banyak waktu.”
Definisi Harga

• Harga Menurut Lamb et.al (2011) harga adalah apa yang


harus diberikan oleh konsumen (pembeli) untuk
mendapatkan suatu produk.
• Harga seringkali digunakan sebagai indikator nilai
bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat
yang dirasakan atas suatu barang atau jasa.
• Berdasarkan dari bahasan tersebut di atas dapat
dikatakan bahwa harga yang dipatok secara rasional dan
sepadan dengan manfaat produk diberikan atau
mempengaruhi keputusan pembelian konsumen
terhadap suatu produk.
Empat pendekatan penetapan harga

a. Market skimming
b. Penetapan harga penetrasi
c. Mempertahankan pasar (holding market)
d. Cost plus/peningkatan harga
Faktor yang mempengaruhi Keputusan Penetapan Harga

Terdapat banyak pertimbangan yang dihadapi oleh para pemasar


internasional dalam melakukan penetapan harga. Adapun beberapa
pertimbangan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Menetapkan harga dalam lingkungan yang sedang dilanda inflasi


2. Fluktuasi nilai uang
3. Devaluasi dan revaluasi
4. Kendali dan subsidi pemerintah.
5. Tingkah laku persaingan
6. Permintaan pasar
Langkah-langkah Penetapan Harga :

a. Tujuan Penetapan Harga


b. Estimasi Permintaan dan Elastisitas Harga
c. Biaya dan Hubungannya dengan Volume Penjualan
1. Biaya tetap (fixed costs)
2. Biaya variabel (variable costs)
d. Harga dan Biaya Kompetitor
e. Metode Penetapan Harga
f. Penyesuaian Struktur Harga dengan Kondisi Pasar

Penyesuaian khusus terhadap harga dapat


dilakukan dalam bentuk diskon, allowance, dan
penyesuaian geografis.
Menghitung Harga

Berikut ini adalah daftar delapan pertimbangan dasar bagi mereka yang
bertanggung jawab termasuk pengaturan harga barang yang melintasi batas

1. Apakah harga mencerminkan kualitas produk.


2. Apakah harga bersaing dengan kondisi pasar lokal
3. Haruskah perusahaan mengejar penetrasi pasar, market skimming, atau
harga lainnya objektif?
4. Jenis diskon (perdagangan, tunai, kuantitas) dan tunjangan (iklan, trade-
off) apa yang seharusnya perusahaan menawarkan pelanggan
internasionalnya?
5. Haruskah harga berbeda dengan segmen pasar?
6. Opsi harga apa yang tersedia jika biaya perusahaan naik atau turun?
Apakah permintaan masuk pasar internasional elastis atau tidak elastis?
7. Apakah harga perusahaan cenderung dipandang oleh pemerintah negara
tuan rumah sebagai wajar? Eksploitatif?
8. Apakah undang-undang dumping negara asing menimbulkan masalah?
• Perusahaan sering menggunakan metode yang dikenal sebagai
cost-plus atau cost-based pricing saat menjual barang di luar pasar
negara asalnya. Penetapan harga berbasis biaya didasarkan pada
analisis internal (misalnya, bahan, tenaga kerja, pengujian) dan
biaya eksternal.
• Metode alternatif, penetapan harga biaya plus fleksibel, digunakan
untuk memastikan bahwa harga bersaing dalam konteks lingkungan
pasar tertentu.
• Eksportir berpengalaman menyadari bahwa pendekatan kaku cost-
plus dapat mengakibatkan kenaikan harga yang parah, dengan
hasil yang tidak diinginkan yaitu ekspor dihargai pada tingkat di atas
apa yang bersedia atau mampu dibayar pelanggan.
• Manajer yang memanfaatkan fleksibel penetapan harga cost-plus
mengakui pentingnya delapan kriteria yang disebutkan sebelumnya
Konsep Produk Baru

Konsep produk baru terdiri dari dua perspektif, yakni :

1. Baru bagi pasar (new to market) yang mengandung arti belum ada
perusahaan yang memproduksi atau memasarkan produk tersebut
sebelumnya.

2. Baru bagi perusahaan bersangkutan (new to deferm) artinya


perusahaan-perusahaan lain sudah membayarkan produk tersebut
tetapi perusahaan bersangkutan belum memasarkannya.
Kebijakan Penetapan Harga Global

Ada tiga alternative kebijakan penetapan harga global, yaitu :

a. Kebijakan Penetapan Harga Extention/Ethnocentric


b. Kebijakan Penetapan Harga Adaptation/Polycentric
c. Kebijakan Penetapan Harga Invention/Geocentric
Gray Market Goods

• Barang-barang Gray market merupakan produk trademarked


yang di ekspor dari satu Negara ke Negara lainnya dimana mereka
menjual kepada orang atau organisasi secara illegal.
• Pada prakteknya, parallel importing, jenis yang digunakan ketika
suatu produk hanya sedikit tersedia, ketika produsen
menggunakan strategi skimming di dalam pasar tertentu, atau
ketika produk tunduk kepada kenaikan harga subtansial.
• Hal ini telah terjadi pada sampanye Prancis yang dijual di US, hal
ini juga bisa terjadi pada pasar Eropa dalam bidang farmasi, ketika
harga berubah secara meluas dari suatu Negara ke Negara
lainnya.
Penetapan Harga Transfer
•Transfer pricing mengacu pada penetapan harga barang-barang,
jasa, dan hak milik tak terukur yang dibeli dan yang dijual oleh divisi
atau unit perusahaan yang sama. Dengan kata lain, transfer pricing
berkonsentrasi pada pertukaran intracorporate, transaksi yang
terjadi antar pembeli dan penjual yang mempunyai induk
perusahaan yang sama.
•Transfer pricing adalah suatu isu untuk masing-masing pengiriman.
Di dalam menentukan harga transaksi ke cabang, perusahaan global
harus menunjuk sejumlah isu, mencakup pajak, tarif dan tugas-
tugas, perpindahan laba yang diatur oleh pemerintah, berlawanan
dengan joint venture partners dan peraturan pemerintah.
Ada tiga pendekatan alternatif utama untuk memindahkan
penetapan harga. Pendekatan yang digunakan akan berbeda
menurut sifat alami perusahaan, produk, pasar, dan keadaan
historis dari tiap kasus.

1. Market-based transfer price


2. Cost-based transfer price
3. Negotiated transfer prices
Jenis-jenis harga transfer
a. Transfer sesuai dengan biaya
b. Penetapan harga pokok plus.
c. Penetapan harga transfer berdasarkan harga pasar
d. Penetapan harga transfer yang menjaga jarak
e. Peraturan perpajakan dan harga transfer
Faktor yang mempengaruhi harga transfer

Kebutuhan untuk penentuan harga transfer muncul apabila


barang dan jasa dipertukaran di antara unit-unit organisasi yang
sama. Ada beberapa variabel dalam mementukan harga transfer:

a. Faktor Pajak
b. Faktor Tarif
c. Faktor Daya Saing
d. Risiko Lingkungan
e. Faktor Evaluasi Kinerja
f. Kontribusi Akuntansi
Counter Trade

• Dalam beberapa tahun terakhir, banyak eksportir terpaksa


membiayai transaksi internasional dengan metode keuangan
alternatif, dikenal sebagai countertrade.
• Counter trade atau counter purchase adalah transaksi imbal beli
yaitu suatu sistem perdagangan imbal balik antara dua negara.
• Suatu negara yang menjual suatu komoditi kepada negara lain
diwajibkan untuk membeli pula komoditi dari negara tersebut.
• Countertrade umumnya melibatkan penjual dari Barat dan
pembeli di negara berkembang; misalnya, negara-negara di bekas
blok Soviet secara historis sangat bergantung pada countertrade.
Dumping

• Dumping merupakan praktik diskriminasi harga yang


menjual produk impor dengan harga yang lebih murah
daripada untuk produk yang sama di Negara asal.
• Selain itu, praktik diskrimianasi harga yang menjual
produk impor dengan harga yang lebih rendah daripada
biaya produksinya juga dikategorikan sebagai dumping.
• Berbagai begara telah memiliki kebijakan dan prosedur
masing-masing untuk melindungi perusahaan
nasionalnya dari praktik dumping.
Secara garis besar, dumping bias dikelompokan menjadi tiga
macam, yaitu :
1. Dumping spondaris,
2. Dumping predatoris
3. Dunping persisten
Terima Kasih Atas Perhatiannya

Sri Astuti Pratminingsih, S.E.,M.A., P.hD

Anda mungkin juga menyukai