Anda di halaman 1dari 14

PENGOLAHAN RUMPUT LAUT

OLEH :
NINU CHUSNUL MATIN

PROGRAM STUDI TEKNIK PENGOLAHAN PRODUK PERIKANAN


POLITEKNIK KELAUTAN PERIKANAN SIDOARJO
2023
PENDAHULUAN

Indonesia sebagai negara maritim yang beriklim tropis memberikan


keuntungan yaitu memiliki berbagai jenis biota laut yang melimpah termasuk rumput
laut. Rumput laut disebut juga alga laut, dalam sistem taksonomi merupakan anggota
dari kingdom Protista dari kelompok fitoplankton. Fitoplankton menduduki peranan
penting di perairan karena merupakan sumber oksigen bagi biota
Keunikan yang dimiliki oleh rumput laut adalah kekhasan pigmen yang
dimiliki sehingga menjadi dasar klasifikasinya yaitu Divisi Rhodophyta (alga merah),
Chlorophyta (alga hijau), Phaeophyta (alga coklat), dan Chrysophyta (alga
pirang/keemasan). Kebutuhan terhadap pangan fungsional saat ini semakin meningkat
seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan.
Kandungan
polisakarida rumput
laut yang bersifat Agarofit
hidrokoloid

Karaginofit
Alginofit
JENIS RUMPUT LAUT BERDASARKAN
KANDUNGAN PIGMENT

Alga coklat,
contoh Sargassum
Alga Hijau
Contoh Gracillaria
Alga merah
Contoh Kappaphycus
Pemanenan

Pengeringan
PENANGANAN
PASCA PANEN

Pengemasan

(www. Rumputlautindonesia.blogspot.com)
PEMANENAN

Gracillaria, pemanenan dilakukan setelah berumur 3 bulan,


Eucheuma / Kappaphycus dipanen setelah berumur 1,5 bulan
atau lebih dengan memetik seluruh atau sebagian thallus
Sargassum sp sebagai penghasil alginat yang masih diambil dari
alam, sebaiknya panen dilakukan setelah berumur 4 bulan
(DKP, 2003).
PENGERINGAN

Dilakukan ditempat terbuka, jauh dari


pemukiman penduduk, dekat dengan pantai atau
tempat budidaya sehingga cukup mendapat sinar
matahari, menggunakan alas atau tidak langsung di
atas tanah, pasir atau pematang. Pengeringan dapat
dilakukan selama 2-3 hari
PEMANFAATAN RUMPUT LAUT

Pengikat air untuk membentuk gel,


Industri Pangan menghindari rusaknya protein
menstabilkan air atau emulsi lemak
selama persiapan, pemasakan, dan
penyimpanan.
Pada industri bir, wine, dan cuka, untuk
mempercepat dan memperbaiki kejernihan
larutan. Pada industri minuman coklat susu,
memperbaiki viskositas. Pada pembuatan
es krim, mencegah pembentukan kristal es
dan meningkatkan rasa.

farmasi, kosmetik, kertas, cat, pakan


Industri Non Pangan ternak, insektisida, bioetanol, dan biogas.
PEMANFAATAN RUMPUT LAUT

Memanfaatkan
secara langsung
dalam bentuk segar
maupun kering

Melalui proses
ekstraksi untuk
dimanfaatkan
kandungan
hidrokoloidnya
Rumput laut kering
EKSTRAKSI
Perendaman dalam air tawar
AGAR-AGAR
(DKP. 2003)
Pencucian dan sortasi

Pemucatan

Perendaman dan Pencucian

Ekstraksi

Penyaringan

Filtrat Ampas

Pengendapan

Penjendalan

Pemotongan dan pengepresan

Penjemuran AGAR-AGAR KERTAS


Rumput laut kering
EKSTRAKSI
KARAGINAN
Pencucian
(Naiu & Mile. 2011)

Kapur sirih Perendaman

Ekstraksi dgn NaOH

Suhu 90 – 100OC selama 1 jam


Penyaringan

Filtrat Ampas

Penambahan Isopropil Alkohol


(IPA)

Pengadukan

Pengkakuan/serat

(Serat)
Pengeringan

KARAGINAN
Rumput laut kering
EKSTRAKSI
Na ALGINAT
Pencucian
(Laksanawati et al. 2017)
CH2O 0,4% Perendaman 6 jam

HCl 1% Perendaman 1 jam

Ekstraksi dgn Na2CO3 2% 2 jam, 70 C

Filtrasi 40 mesh

Pemucatan filtrate dgn NaOCl 0,1% dr filtrat

Titrasi dgn HCl 10% hingga pH 2,8-3,2

Pemisahan gel asam alginat

Na2CO3 10% Konversi as alginate mjd Na alginat

(Serat)
Pengendapan dgn IPA

Pengeringan Na Alginat

Na Alginat
DAFTAR PUSTAKA

DKP. (2003). Teknologi Pemanfaatan Rumput Laut. Jakarta: Pusat Riset Pengolahan
Produk dan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan.

Naiu, A., & Mile, L. (2012). Karakteristik karaginan dari rumput laut Kappaphycus
alvarezii pada umur panen yang berbeda. Jurnal Sainstek , 6 (4).

Laksanawati R, Ustadi, Husni A. 2017. Pengembangan metode ekstraksi alginate dari


rumput laut Turbinaria ornate. JPHPI (20):2
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai