Anda di halaman 1dari 21

Klasifikasi

Pembagian Hukum
Privat
THE TEAM

Muhamad Rayhan Ade Tansya


Bimo Satrio W
Mulkan Fadhilah Dwiyana Hadiansyah

1233050085 1233050086 1233050087 1233050093


DEFINISI HUKUM
PRIVAT

Hukum privat, yaitu hukum yang mengatur kepentingan pribadi dan cara
mempertahankannya dilakukan oleh masing-masing individu Hukum privat
adalah hukum yang mengatur hubungan antara seseorang dengan orang
lain, dengan mengutamakan kepentingan pribadi.
Press these keys while on Present
mode!
Menurut Ulpianus, yaitu “Hukum publik berkaitan dengan fungsi negara sedangkan
1 hukum privat berkaitan dengan kepentingan individu.

Menurut Marwan Mas, yaitu “Hukum yang mengatur kepentingan pribadi dan cara
2 mempertahankannya dilakukan oleh masing-masing individu.

Menurut Peter Mahmud, yaitu “Hukum privat antara lain dipandang sebagai hukum
3 sehari-hari yang hidup dan ada dalam masyarakat yang dapat di-simpangi oleh penguasa
hanya melalui undang-undang dan peraturan-peraturan”.
CIRI-CIRI HUKUM PRIVAT
• Fokus pada perilaku dalam masyarakat yang bersifat
individual
• Memuat perintah atau larangan
• Diawasi oleh Badan yang Berwenang
• Sebagian Bersifat Memaksa dan Sebagian Bersifat Tidak
• Pelanggar yang terbukti mendapatkan sanksi tegas
• Aturan larangan dan perintah wajib dipatuhi oleh
seseorang
CAKUPAN HUKUM PRIVAT
Hukum Perdata

• Hukum perdata adalah hukum yang mengatur hubungan antara satu individu dengan
individu yang lain. Jadi, hukum privat jenis ini mengatur bagaimana hak dan kepentingan
antarindividu terpenuhi dalam sebuah masyarakat.

Hukum Dagang

Hukum Dagang merupakan bagian dari Hukum Perdata yang termasuk dalam Buku III
KUHPerdata yaitu dalam Hukum Perikatan. Hukum Dagang terdiri dari 2 suku kata yaitu
Hukum dan Dagang. Sekarang kita lihat apa hukum itu. Hukum tidak dapat didefinisikan
secara sempurna, sebab satu-satunya hal yang tetap pada hukum adalah sifat "tidak tepatnya
isi"hukum itu.
• Hukum perdata internasional
• Sesuai dengan namanya, hukum perdata internasional mengatur mengenai hubungan
antarindividu yang berada dalam dua negara yang berbeda. Biasanya, kedua belah pihak
juga akan tunduk pada hukum perdata masing-masing negara. Oleh karena itu, proses yang
Hukum Acara Perdata

Hukum acara perdata adalah sebuah hukum yang mengatur tata cara mempertahankan hukum
perdata itu sendiri apabila sedang terjadi pelanggaran hukum sebagai penyebab tindak kriminal
dalam hukum perdata materiil.Untuk menuntut hak-hak yang lahir dari hubungan hukum itu
diperlukan tata cara dan pengaturan agar tuntutan hak tersebut berjalan sesuai dengan hukum.

Hukum Acara Peradilan agama



• Istilah Hukum Acara, sering juga disebut dengan istilah Hukum Proses atau Hukum Formal.
Proses berarti suatu rangkaian perbuatan, yaitu mulai dari memasukan permohonan atau
gugatan sampai selesai diputus dan dilaksanakan. Tujuan dari proses ialah untuk
melaksanakan penentuan bagaimana hukumnya suatu kasus dan bagaimana hubungan
hukum antara dua pihak yang berperkara itu sebenarnya dan seharusnya, agar segala apa
yang ditetapkan oleh pengadilan dapat direalisir dengan secara paksa dan karenanya dapat
terwujud secara pasti.
Hukum Perselisihan

Selain Hukum Perdata dan Hukum Dagang, dikenal pula Hukum Perselisihan. Yang dimaksud
dengan hukum perselisihan, ialah hukum yang menerangkan peraturan apa yang menjadi
peraturan hukum atau peraturan hukum mana yang berlaku mengenai sesuatu hubungan hukum
yang diadakan oleh karena suatu peristiwa hukum yang memuat anasir-anasir yang dapat
menyangkutkan dua atau lebih tata hukum (sistem hukum) yang berlainan. Hukum Perselisihan
ini dibagi sebagai berikut : (a) Hukum perselisihan (privat) Internasional, b) Hukum perselisihan
Nasional.
SEJARAH DAN PENERAPAN HUKUM
PRIVAT DI INDONESIA

Sejarah Hukum Burgelijk Wetboek/Hukum Perdata



• Hukum perdata mula-mula berasal dari bangsa Romawi sekitar tahun 50 SM. pada
masa pemerintahan Julius Caesar di Eropa Barat. Sejak saat itu, hukum Romawi
mulai diterapkan di Perancis, meskipun tercampur dengan hukum asli yang berlaku
sebelum Romawi menguasai Galis (Prancis). Keadaan ini berlangsung hingga masa
pemerintahan Louis. Pengkodean ini sangat erat kaitannya dengan unsur-unsur
Romawi, tetapi penyusunnya juga memasukkan banyak unsur hukum aslinya, yaitu
Hukum umum Perancis kuno (hukum Jerman) berlaku di Eropa Barat sebelum
Romawi menguasai Perancis. Gabungan isi KUH Perdata yang ketiga adalah hukum
kanon atau hukum Katolik yang didukung oleh Gereja Katolik Roma pada saat itu.
SEJARAH DAN PENERAPAN HUKUM
PRIVAT DI INDONESIA
Penerapan hukum perdata Belanda di Indonesia erat kaitannya dengan kebijakan
hukum pemerintah Hindia Belanda yang membagi penduduk Hindia Belanda menjadi
tiga golongan:
Kelompok Eropa, yaitu. Seluruh orang Belanda, orang asal Eropa, orang Jepang, orang yang
hukum keluarganya berdasarkan asas yang sama dengan hukum Belanda, serta keturunannya;

• Kelompok asing Tionghoa dan non-Tionghoa Oriental, misalnya Arab, India, dan Pakistan;
• Mereka yang telah bersatu dan menyesuaikan diri dengan kelompok Bumi Putera.
Penggolongan tersebut diatur dalam Pasal 163 IS (Peraturan Pemerintah India) yang masih
berlaku sampai saat ini berdasarkan ketentuan Pasal 2 Ketentuan Peralihan UUD 1945.8
Peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi masing-masing golongan diatur dalam
Pasal 131 IS It menyatakan es:
SEJARAH DAN PENERAPAN HUKUM
PRIVAT DI INDONESIA
Pertama, hukum perdata dan komersial yang berlaku di Belanda diterapkan pada perusahaan-
perusahaan Eropa berdasarkan prinsip konkordansi. Kedua, hukum perdata yang diatur dalam
BW dan hukum dagang (WvK) yang diatur dalam KUHD berlaku bagi Kelompok Tionghoa Asing
Timur, dengan beberapa pengecualian dan tambahan, sebagaimana diatur dalam Undang-undang
Nomor 129 Tahun 1917 juncto Stb. 1925 nomor 557.Pengecualian dan penambahan meliputi:

upacara pernikahan;

• pencegahan perkawinan;

• Kantor Pendaftaran (Stand Burgerlijk);

Bagi kelompok asing Oriental non-Tinghoan, hukum perdata Eropa berlaku untuk hak milik,
sedangkan hukum keluarga dan hukum waris diatur oleh hukum setempat. Hal ini diatur dalam
Staatsblad Tahun 1924 Nomor 556 yang mulai berlaku pada tanggal 1 Maret 1925. Ketiga,
golongan Bumi Putra berdasarkan ketentuan Pasal 131 Ayat 6 IS yaitu hukum perdata adat,
segala norma hukum yang tidak tertulis tetapi hidup dalam perbuatan masyarakat sehari-hari.

Sementara itu, hukum perdata adat masih belum seragam menurut banyaknya lingkungan
hukum adat (adat rech skiringen) yang ada di Indonesia.Sedangkan berdasarkan ketentuan
Pasal 131 ayat (2) IS, ketentuan bagi orang Eropa dapat diberlakukan terhadap penduduk asli
Indonesia/kelompok orang Timur Asing secara keseluruhan atau dengan perubahan sehingga
timbul peraturan baru yang bersifat umum bagi semua golongan, dan dilakukan
penyimpangan. penyimpangan umum/kebutuhan masyarakat.
SISTIMATIKA BURGELIJK WETBOEK

Sistematis Burgelijk Wetboek terdiri atas: Pertama, topik Orang (Van personen), yang mengatur tentang
hukum badan perseorangan dan hukum keluarga. Kedua, tentang benda (Van Zaken) yang mengatur hal-
hal mengenai benda, termasuk hukum waris. Ketiga,Tentang Kewajiban (Van Verbintenissen), yang
mengatur tentang undang-undang Kekayaan yang berkaitan dengan hak dan kewajiban.berlaku untuk
orang atau pihak tertentu. Empat,Tentang pembuktian melalui waktu (Van Bewijaeu Veryaring).Sistem
tersebut sangat dipengaruhi oleh sistem institusi Justiniasnse.
SEJARAH HUKUM DAGANG DI INDONESIA

Hukum Dagang adalah hukum yang mengatur hubungan antara satu pihak dengan pihak lain dalam
urusan dagang. Hukum dagang merupakan bagian dari hukum perdata, khususnya hukum kontrak. Karena
undang-undang ini berkaitan dengan kegiatan usaha manusia, maka termasuk juga hukum dagang. Hukum
kontrak secara khusus mengatur kontrak mengenai hubungan bisnis. Peraturan perdagangan telah
diterapkan di beberapa negara, termasuk Indonesia.
SEJARAH HUKUM DAGANG DI INDONESIA
Perkembangan hukum dagang pertama kali terjadi di Eropa antara tahun 1000 dan 1500. Pada periode ini muncul
kota-kota yang aktif berfungsi sebagai pusat perdagangan, seperti Genoa, Venesia, Barcelona dan Florence.
Banyaknya kota perdagangan menimbulkan berbagai permasalahan perekonomian yang tidak dapat diselesaikan.
Dengan kondisi tersebut maka muncullah hukum dagang (hukum Koopman). Kodifikasi hukum dagang pertama kali
ditulis di Perancis pada tahun 1673 dengan nama Ordonnance de Commerce pada masa pemerintahan Raja Louis
XIV.

Undang-undang ini mencakup segala sesuatu yang berhubungan dengan perusahaan, mulai dari pedagang, bank,
perusahaan dagang, sekuritas hingga kebangkrutan. Kemudian, pada tahun 1681, muncul kodifikasi hukum dagang
lainnya dengan nama Ordinance de la Marine, yang mencakup seluruh aspek perdagangan dan transportasi laut,
seperti perdagangan maritim. Kedua undang-undang ini kemudian menjadi acuan lahirnya Kitab Undang-undang
Dagang, yaitu undang-undang dagang yang mulai berlaku di Perancis pada tahun 1807.
Perbedaan Antara Hukum Privat dengan
Hukum Publik
Hukum tata negara dan hukum administrasi negara yang berkaitan dengan negara dan hukum pidana bersama-
sama dengan hukum acara pidana karena berkaitan dengan kepentingan bersama diklasifikasikan sebagai hukum
publik. Sebaliknya, kepentingan yang bersifat pribadi, misalnya berdomisili, perkawinan, kepemilikan harta
kekayan, dan pewarisan merupakan kepentingan khusus sehniga yang mengaturnya adalah hukum privat.

Hukum privat, juga dikenal sebagai hukum sipil, mengatur hubungan antara individu atau entitas swasta. Ini
termasuk hukum kontrak, hukum properti, hukum warisan, dan hukum perusahaan. Hukum privat menangani
perselisihan antara individu, bisnis, atau organisasi swasta, dan biasanya melibatkan hak, kewajiban, dan
tanggung jawab pribadi.
Perbedaan Antara Hukum Privat dengan
Hukum Publik
Sementara itu, hukum publik mengatur hubungan antara individu dan pemerintah serta antara pemerintah
dengan pemerintah lainnya. Ini mencakup hukum pidana, hukum konstitusi, hukum administratif, dan hukum
perdata negara. Hukum publik menangani pelanggaran terhadap hukum yang melibatkan kepentingan
masyarakat secara umum, dan sanksinya seringkali bersifat umum atau berdampak pada masyarakat secara
keseluruhan.

Dengan kata lain, perbedaan mendasar antara hukum privat dan hukum publik terletak pada jenis hubungan
yang diatur hukum privat mengatur hubungan antara individu atau entitas swasta, sementara hukum publik
mengatur hubungan yang melibatkan pemerintah atau kepentingan masyarakat secara umum.
Perbedaan Antara Hukum Privat dengan
Hukum Publik
Perbedaan antara hukum privat dan hukum publik cenderung mengadopsi makna pertentangan antara hukum dan
kekuasaan (kekuasaan bukan hukum atau kuasaan hanya setengah hukum), pertentangan, khususnya, antara hukum
dan negara. Jika kedudukan yang lebih tinggi menurut beberapa subjek dilihat lebih dekat, kedudukan mereka yang
lebih tinggi daripada subjek-subjek lain, kelihatan bahwa kedudukan tersebut benar-benar bergantung pada perbedaan
di antara fakta-fakta material penciptaan hukum. Dan perbedaan yang ditunjukkan tersebut sama seperti perbedaan
yang mendasari klasifikasi bentuk-bentuk negara.

Aturan-aturan hukum privat mempunyai ciri khas bahwa pihak yang diatur oleh hukum itu mempunyai kebebasan
untuk membuat pilihan apakah ia akan mempertahankan kepentingannya atau tidak melalui aturan-aturan itu.
URGENSI ATAU KEPENTINGAN HUKUM PRIVAT BAGI
PEMENUHAN HAK HUKUM DI INDONESIA
1.Perlindungan Hak Individu: Hukum privat membantu individu 4.Penyelesaian Sengketa: Hukum privat memberikan kerangka
melindungi hak-hak mereka dalam berbagai aspek kehidupan, hukum untuk penyelesaian sengketa antara individu, bisnis, atau
seperti hak milik, kontrak, warisan, dan lainnya. entitas lainnya. Ini membantu menjaga perdamaian sosial dan
keadilan.
2.Kepastian Hukum: Hukum privat memberikan kerangka kerja
hukum yang jelas, sehingga individu dan bisnis dapat 5.Warisan dan Keluarga: Hukum privat mengatur pernikahan,
memahami hak dan kewajiban mereka, menciptakan kepastian perceraian, serta pewarisan harta, yang berperan penting dalam
hukum yang sangat penting untuk stabilitas sosial dan ekonomi. hubungan keluarga dan pemeliharaan hak-hak keluarga.

3.Fasilitasi Transaksi Bisnis: Hukum privat mendukung


aktivitas ekonomi dengan memberikan aturan yang mengatur
kontrak, kepemilikan, serta kewajiban dan hak pihak-pihak
dalam transaksi bisnis. Ini penting untuk pertumbuhan ekonomi.
Kesimpulan
Hukum privat merupakan tulang punggung sistem hukum yang mengatur
hubungan antara individu, dunia usaha, dan badan swasta lainnya dalam
masyarakat. Dalam hukum privat, ciri-ciri utamanya meliputi pengaturan
hubungan privat, hukum kontrak, pengaturan harta benda, tanggung jawab
perdata, hukum keluarga, dan hukum waris. Hal ini merupakan bagian penting
dalam kehidupan sehari-hari, menciptakan kerangka hukum yang diperlukan
untuk menjaga ketertiban, kepastian dan keadilan.

Hukum privat memberikan kepercayaan kepada pihak-pihak yang terlibat


dalam transaksi bisnis dan perjanjian kontrak, sekaligus
THANK YOU FOR
LISTENING!
Don't hesitate to ask any questions!

Anda mungkin juga menyukai