Anda di halaman 1dari 32

ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA

DI PANTI JOMPO

OLEH
KETUA IKATAN PERAWAT KESEHATAN KOMUNITAS INDONESIA PROVINSI PAPUA
FRANSISCA . BATTICACA, S.Pd., M.Kep.,Ns.Sp.Kep.Kom
NIRA: 94710725656
LATAR BELAKANG

Masalah kesehatan lansia Kehilangan pendengaran, Katarak, nyeri punggung dan


osteoarthitis, PPOK, Depresi dan dimensia

Syndromes. Geriatric

Lansia merupakan tahapPada


ahirtahun
perkembangan
2030 1 daridaur
6 penduduk
kehidupanaakan
manusia.
mencapai
Lansia
usia 60 6ahun atau lebih.
adalah seorang
kelemahan morik, incontinesia urin, jatuh, delirium dan dekubitus 1(WHO,2021.,
telah mencapai
Pada saat
usia
yang
60 sama
tahaun
populasi
atau lebih
lansia
(UUmeningkat
N.13 Tahundari
1998)milyard tahun 2020 menjadi
2022)
1,4 Pada tahun 2050 penduduk lansia di dunia menjadi 2 kali lipat (2,1 milyard).
Memerlukan
Usia 80 tahun dipekirakan menjadi 3 kali lipat antara tahun 2020 dukungan fisik
dan 2020 mencapai
420 milyard (WHO, 2020) dan
lingkungan sosial (WHO, 2022)
Tatanan Pelayanan Asuhan
Keperawatan Lansia

Balai pengobatan Panti Keluarga

Puskesmas

Rumah Sakit Komunitas

Klinik
Asuhan kepetawan lansia di panti Jompo
Assesemment

Riwayat
Identitas Riwayat keluarga
pekerjaan

Riwayat sistem
Riwayat
lingkungan hidup
Riwayat rekreasi dukungan yang
digunakan

Status kesehaan
Kebiasaan ritual saat ini
Continue…

Pengkajian status
Status kesehatan masa Pengkajian fungsional klien
psikologis: skala depriasi
lalu (katz index)
geriatrik Yesavage)

Pengkajian ststus
Tinjauan sistem
mental

Pengkajian status
sosial

Pengkajian Pengkajian
psikososial keseimbangan
Tinjauan kasus

Pengkajian
Karakteristik Lansia
Tabel 1 Karakteristik lansia (n=37)
Karaktertiktik lansia: Jumlah Persen (%)

Jenis kelamin
Laki-laki 14 37,8
Perempuan 23 62,2
Pendidikan
Tidak sekolah 4 10,8
SD 22 59,5
SMP 6 16,2
SMA 5 13,5
Continue….
Pekerjaan
Tidak bekerja 22 59,5
Pensiunan 2 5,4
Swasta 13 35,1
Agama
Islam 7 18,9
Kristen protestan 26 70,3
Kristen katolik 3 8,1
Hindu 1 2,7
Etnis
Papua Papua 62,2
Non papua Non papua 37,8
Data Kesehatan Lansia
Kedaan umum dan pemakaian Alat Riwayat penyakit
Bantu
Tabel.4 Riwayat penyakit (n=37)
Keadaan Umum
Ktegori Jumlah Persentasi
Tabel 2.keadaan umum (n=37) (%)
Gout 11 27,7
Kategori Jumlah Persentase
(%) Rheumathoid Arthritis 1 2.7
Baik 32 86,5 Ispa 4 10.8
Sedang 5 13,5
Hipertensi 13 35.1
Hipotensi 1 2,7
Pemakaian alat bantu
Tabel 3. Pemakaian alat bantu (n=37)
Skizopfrenia 1 2,7
Kategori Jumlah Persentase Hiperkolesterolemia 2 5,4
(%)
Asma 1 2,7
Mandiri 31 91,9
Kardiomegali Anemia 1 2,7
Tongkat 1 2,7
Tidak ada 1 2,7
Kursi Roda 2 5,5
Fungsional klien dan Status Mental
Katz index Status Mental
Tabel 5. Fungsional lansia Tabel 6. Status Mental
Kategori Jumlah Persentasi Kategori Jumlah Persentas
(%) i
(%)
A. Mandiri dalam makan, kontinensia 33 89,2
(BAB/BAK), berpakaian, toileting, 4 10,8
berpindah, dan mandi Fungsi Intelektual Utuh

B.Mandiri kecuali salah satu dari 2 5,4 Kerusakan intelektual 4 10,8


fungsi diatas ringan

C.Mandiri kecuali mandi dan satu lagi 1 2,7


fungsi lain Kerusakan intelektual 9 24,3
sedang
D. Mandiri kecuali berpakaian, 1 2,7
toileting, beroindah dan satu fungsi Kerusakan intelktuan 20 54,1
lain berat

E Mandiri kecuali mandi, berpakaian, 0 0


toileting, dan satu fungsui yang
lain
F. Mandiri, kecuali mandi, 0 0
berpaiakain, toileting, berpindah
dan satu fungsi lainnya
G.Ketergantungan untuk semua 0 0
fungsi
Fungsi kognitif, keseimbangan, dan status psikologis

Tabel 7. Fungsi kognitif

Kategori Jumlah Persentas


e
Aspek kognitif dan mental 1 2,7
baik
Kerusakan aspek fungsi 9 24,3
Tabel 9. status psikologis
mental ringan 9
Kerusakan aspek fungsi 27 93,0 Kategori Jumlah Persentase
mental berat

Tabel 8. Keseimbangan Individu tidak 4 10,8


Ktegori Jumlah Persentas depresi
e
Risiko jatuh rendan 27 73,0 Individu 33 89,2
depresi

Risiko jatuh sedang 8 26,1

Risiko jatuh tinggi 2 5,3


Analsis data
Kategori Data Ringkasan Laporan Kesimpulan
Karakteristik demografi lansia
Jenis kelamin Laki-laki 37,8 % Mayotas lansia perempuan
Perempuan 62,2 %
usia Usia 56-65 tahun 21,6% Mayoritas lansia usia ≥ 65
Usia ≥ 65 tahun 78,4 % tahun
Pendidikan Tidak sekolah 10,8 % Mayoritas lansia SD
SD 59,5%
SMP 16,2%
Sma 13,5 %
Pekerjaan Pensiun PNS 5,4% Mayoritas lansia swasta
Swasta 35,1 %

Agama islam 18,9% Mayoritas lansia Kristen


K protestab 70,3% protestan
Kaolik 3%
Hindu 1%
Etnis Papua 62,2 Mayoritas Papua
Non papua 37,6
Continue…
Status Kesehatan lansia
Fungsioanl
KATZ indeks Mandiri total 89,2% Mayoritas lansia
Mandiri sebagian 5,4% mandiri total
Dibantu 2,7%
Barthel index Skor 130: 89,2% Mayoriras lansia
Skor 60-125:8,1% mandiri
Kesehatan Disfungsi keluarga: 10% Mayoritas lansia
sosial Moderat: 18% memiliki status
Tidak ada masalah 70,3% kesehatan sosial
moderat
Status mental Fungsi intelektual utuh 10,8% Hampir 60 lansia
Kerusakan intelektual ringan 10,8% mengalami
Kerusakan intelektual sedang 24,3% kerusakan intelektual
Kerusakan intelektual berat 54,1% berat
Aspek Kognitif Aspek ognitif dan fungsi mental baik 2,7% Hampir 60 lansia
Kerusakan aspek fungsi mental ringan 24,3% mengalami
Kerusakan aspek fungsi mental berat 73,0% kerusakan intelektual
berat
Continue…

Keseimbangan Risiko jatuh rendah 73,0 Mayoritas lansia risiko jatuh


Risiko jatuh sedang 21,6% rendah
Risiko jatuh tinggi 5,4%

Status psikologis Tidak depresi 10,8% Mayoritas lansia mengalami


Depresi 89,2% depresi

Manajement panti

Pembiayaan : Analisis SWOT

sumber berasal S: STRENGT Pendanaan panti ditanggung oleh


dari Departemen Sumber pembiayaan dari pemerintah
Sosial Departemen Sosial

Fasilitas Panti

Program kerja Ibadah setiap hari Senin, dan Jadwal aktifitas lansia terstruktur
Kamis . dari senin sampai hari Jumat
Kebersihan setiap hari selasa
dan jumat
Pemberdayaan lansia dan
fusngis sosial setiap hari
Selasa dan Rabu
Continue…
Jumlah karyawan 20 orang Karyawan kompeten
denan latar belakang
pendidikan sarjana

Tersedia wisma sebnyak 12 Lansia di panti tersebar di Wisma tempat lansia


buah masing-masing 12 wisma dengan berbagai memadai bagi lansia
memiliki 4 sampai 7 kamar, kategori
setiap kamar tersedia
lemari dan tempat tidur
dan MCK
Terdapat satu instalasi Dapur dapat dijangkau Dapur berfungsi memenuhi
dapur umum oleh lansia asupan gizi lansia
Tidak
W: WEAKNESS
Keamanan Tidak ada sekuruti Risiko kekerasan pada
Kadang orang mabuk lansia
masuk ke Panti
Air bersih Bersumber dari air sumur Risiko tercemar
bor dan air hujan
Cotinue…
Faskes  Tersedia poliklinik namun Ketidakefektifan regimen
tidak difungsikan teraupetik (penatalaksanaan
 Tidak ada tenaga kesehatan)
kesehatan seperti dokter,
perawat, sanitarisn dan
ahli gizi (tenaga kesehatan
pendamping)
 Terdapat 1 unit ambulans
 Tidak semua lansia
memiliki jaminan
kesehatan

O: OPPORTUNITY

 Kamar tidur lansia memadai Risiko peningkatan kesehatan


 Panti aktif memberdayakan lansia
lansia
 Ketersidiaan dana memadai
 Sering ada kunjungan dan
sumbangan dari donatur
 Promosi kesehatan lansia
 Tersedia ambulans
 Ada kunjungan petugas
Puskesmas setiap bulan
CONTINUE….
T: THREATS Risiko kekerasan terhadap lansia
Ancaman keamanan
Pengabaian lansia
Ancaman kesehatan

Vital statistik Angka kematian lansia: Kamatian lansia di panti seimbang. Dimana
Laki-laki 8,8% baik laki-laki maupun perempuan
Perempuan 8,8 % mempunyai peluang yang sama meninggal
karena proses menua disertai penyakit

Penyebab Komplikasi Tuberkulosisi Risiko tinggi penularan penyakit infeksi TBC


kematian dan hipertensi Dan Risiko cidera jatuh
Angka kesekitan Terdapat 14 lansia sakit pada
bulan September s/d Desember
tahun 2021
 Hipertensi 35,1 %,
 Gout 29,7 %
 ISPA 10,8%,
Hiperkolesterolemia 5,4 %,
 Rematoid arthritis 2,7 %
 Hipotensi 2,7 %
 Skizoprenia 2,7 %
 Asma %
 Kardiomegali 2,7%
 Anemia 2,7 %
Continue…

Perilaku kesehatan  Lansia tidak bisa mengontrol  Ketidakpatuhan lansia


diit seperti menambahkan dalam menghindari
garam pada makanannya faktor risiko penyakit
 Merokok  Belum tersedia
 Konsumsi pinang pedoman gizi lansia
 Belum ada pengaturan makan sesuai penyakit dan
di dapur gangguan kesehatan
 Penghuni panti kadang lainnya
membakar sampah
 Serta masih ada yang
memasak sendiri
menggunakan kayu bakar
(terutama jika ada keluarga
yang berkunjung)
Diagnosis Keperawatan

Perilaku kesehatan Risiko cidera


cenderung berisiko lingkungan

Ketidakefektifan Risiko sindrom


pemeliharaan lansia lemah
kesehatan
Rencana Intervensi
Data Dx Keperawatan NOC NIC Aktivitas
Kod Dx keperawatan Kode Hasil Kode Intervensi
e NANDA, 2018
Data pendukung masalah kesehatan kelompok lansia di Panti: Hipertensi
Hasil 0013 Perilaku 1805 Prevensi 6610 Prevensi  Kaji ulang riwayat kesehatan masa
Pemeriksaan kesehatan primer Primer lalu dan dokumentasikan bukti yang
tgl 5 cenderung Pengetahuan: Identifikasi menunjukkan adanya penyakit
Desem2021 berisiko (hal : perilaku risiko (hal: medis dan diagnosis sertta
terdapat lansia 421) kesehatan 115) intervensi keperawatannya
dengan (hal:115)  Kaji ulang data yang didapatkan
hipertensi dari pengkajian risiko secara rutin
35,1% ,  Pertimbangkan ketersediaan dan
Hiperkoles- kualitas sumber-sumber yang ada
terolemia (misalnya psikologis, finasial, tingkat
5,4% pendidikan, keluarga, dan ekonomi.
Kardiomegali  Identifikasi risiko biologis,
2,7 % . lingkungan dan perilaku serta
hubungan timbal balik
Hasil  Identifikasi strategi koping yang
wawancara: digunkan menunjukkan kekasan
Informasi dari  Pertimbangkan fungsi dimasa lalu
lansia ada dan saat ini
yang  Pertimbangkan status penuaan
menambahka kebutuahn sehari-hari
n garam pada  Instruksikan faktor risiko dan
makanannya rencana mengurangi faktor risiko
belum ada  Diskusikan dan rencanakan aktifitas
diiet khusus sehari-hari
hipertensi  Implementasikan aktivitas
Terdapat pengurangan risiko
lansia  Rencanakan monitor risiko
merokok kesehatan dalam jangka panjang.
1823 Pengetahuan promosi 5510 Pendidikan  Targetkan sarana pada kelompok berisiko tinggi dan
kesehatan (hal: 422) kesehatan rentang usia yang akan mendapat manfaat besar dari
(hal:281) pendidikan kesehatan
 Identifikasi faktor internal dan eksternal yang dapat
meningkatkan atau mengurangi motivasi untuk
berperilaku sehat
 Tentukan pengetahuan kesehatan dan gaya hidup
perilaku sehat saat in pada individu, keluarga, atau
kelompok sasaran
 Bantu individu memperjelas keyakinan dan nilai-nilai
kesehatan
 Kembangkan materi pendidikan tertulis yang tersedia
dan sesuai dengan audiens (yang menjadi sasaran)
 Ajarkan strategi yang dapat digunakana untuk
menolak perilaku berisiko daripada memberikan
saran untuk menghindari atau merubah perilaku
 Gunakan instruksi menggunnakan alat bantu
komputer, Televisi, radiao, dan teknologi lainnya
untuk menyampaikan informasi
 Manfaatkan sistem dukungan sosial dan keluarga
untuk meningkatkan efektifitas gaya hidup atau
modifikasi periku kesehatan
 Tekankan pentingnya pola makan yang sehat, tidur,
olahraga dll bagi individu, keluarga, kelompok yang
melayani nilai-nilai dan perilaku ini dari orang lain,
terutama lansia.
 Gunakan berbagai strategi dan intervensi utama
dalam program pendidikan kesehatan
 Rencanakan tindak lanjut jangka panjang untuk
memperkuat perilaku kesehatan atau adaptasi gaya
hidup
 Rancang dan implementasikan stategi untuk
mrngukur outcome kliensecara berkala selama dan
setelah berkhirnya program.
1855 Pengetahu 8880 Per-  Kaji lingkungan terkait dengan adanya risiko potensial
an gaya lindungan dan aktual
hidup lingkungan  Analsis tingkat risiko yang terkait dengan lingkungan
(hal:358) berisiko (misalnya kebiasaan hidup, pekerjaan, suasana
lingkungan, air, perumahaan, makanan, limba, radiasi,
dan kekerasan
 Informasikan populasi berisiko megenai hal-hal yang
membahayakan lingkungan
 Monitor kejadian penyakit dan cidera berhubungan
dengan bahaya yang ada di lingkungan
 Beritahukan lembaga berwenang untuk melindungi
lingkungan dari abhaya yang sudah diketahui
 Berpartisipasi dalam pengumpulan data terkait
dengan kejadian dan pevalensi paparan bahaya yang
ada di lingkungan
1600 Perilaku 8700 Pengem-  Bantu kelompok atau masyarakat dalam mengidentifikasi
patuh bangan kebutuhan atau masalah kesehatan yang signifikan
(bersikap program.  Prioritaskan kebutuhkan kesehatan terhadap masalah
aktif. Ha; Hal:314) yang telah diidentifikasi
472  Identifikasi alternatif pendekatan untuk mengatasi
kebutuhan atau masalah
 Jelaskan metode, kegiatan, dan kerangka waktu untuk
dilakukan implementasi
 Siapkan peralatan dan perlengkapan

1602 Perilaku 5602 Proses  Kaji tingkat pengetahuan klien terkait dengan proses
Promosi penyakit penyakit yang spesifik
kesehatan (hal:300)  Jelaskan patofisiologi penyakit dan bagaimana
hubungannya dengan anatomi dan fisiologi sesuai
kebutuhannya
 Reviuw pengetahuan klien mengenai kondisinya
 Jelaskan tanda dan gejala yang umum dari penyakit
sesuai kebutuhan
Continue….

 Eksplorasi bersama klien apakah dia telah melakukan


manajemen gejala
 Jelaskan mengenai proses penyakit, sesuai kebutuhan
 Identifikasi kemungkinan penyebab, sesuai kebutuhan
 Berikan informasi kepada klien mengenai kondisinya
sesuai kebutuhan
 Berikan keterangan terkait kondisi klien sesuai kebutuhan
 Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin
diperlukan untuk mencegah komplikasi dimasa yang akan
datang dan/atau mengontrol proses penyakit
 Diskusikan pilihan terapi/penanganan yang
direkomendasikan
 Jelaskan alasan dibalik manajeme/terapi yang
direkomendasikan
 Instruksikan klien mengenai tindakan untuk mencegah
meminimalkan efek samping pengunaan dari penyakit,
sesuai kebutuhan
 Edukasi klien mengenai tindakan untuk
mengontrol/meminimalkan, gejala sesuai kebutuhan

1902 Prevensi 6610 Prevensi  Kaji ulang riwayat kesehatan masa lalu dan dokumentasikan
sekunder sekunder bukti yang menunjukkan adanya penyakit medis, diagnosis
Kontrol risiko Identifikasi keperawatan, serta perawatannya
Risiko  Identifikasi risiko biologis, lingkungan, dan perilaku serta
hubungan timbal balik
 Identifikasi adanya sumber-sumber untuk membantu
menurunkan faktor risiko
 Identifikasi strategi koping yang digunakan/khas
 Rencanakan monitor risiko kesehatan dalam jangka panjang
 Implementasikan aktifitas-aktifitas penguangan risiko
 Diskusikan dan rencanakan aktifitas-aktifitas pengurangan risiko
berkolaborasi dengan individu atau kelompok
 Rencanakan tindaka lanjut strategi dan aktifitas pengurangan
risiko jangka panjang
Continue---
2710 Status 8100 Konsul-  Identifikasi tujuan berkonsultasi
kesehatan tasi  Kumpulkan data dan identifikasi masalah yang
menjadi fokus dalam konsultasi
 Identisikasi dan klarifikasi harapan dari semua
pihak yang terlibat
 Sediakan seorang ahli bagi mereka yang mencari
pertolongan
 Dukung kemampuan bagi mereka yang mencari
pertolongan untuk melangkah lebih (mampu)
mengarah diri sendiri dan bertanggung jawab.
 Tunjukkan respons secara profesional untuk
menerima atau menolak ide-ide yang ada.
4310 Terapi  Pertimbangkan kemampuan klien dalam berpartsipasi
aktifitas melalui aktifitas spesifik.
 Bantu klien untuk mengeksplorasi tujuan personal dari
aktifitas –aktifitas yang biasa dilakukan (misalnya:
bekerja) dan aktifitas-aktifitas yang disukai.
 Bantu klien untuk memilih aktifitas dan pencapaian
tujuan melalui aktifitas yang konsisten dengan
kemampuan fisik, fisiologi, dan sosial.
 Bantu klien untuk tetap fokus pada kekuatan (yang
dimilikinya) dibandingkan dengan kememahan (yang
dimilikinya).
 Berikan aktifitas yang memenuhi kompnen memori dan
emosi (misalnya: aktifitas religius tertentu) untuk klien
dimensia, dengan cara yang tepat
2700 Kompetensi 4340 Latihan  Tentukan hambatan yang inasertif (misalnya: tahap
komunitas sertifness perkembangan, kondisi medis atau kejiwaan kronis dan
nilai-nilai sosial sebagai perempuan/laki-laki.
 Bedakan antara perilaku asertif, agresif, dan pasif-
agrresif.
 Bantu mengenal pikiran-pikiran yang bisa
menggagalkan (asertifikasi) klien.
Continue…
 Instruksikan klien mengenai strategis untuk berlatih
berperilaku asertif (misalnya meminta, mengatakan
tidak untuk permintaan yang tidak masuk akal, dan
memulai serta menutup pembicaraan)
 Bantu klien untuk membedakan antara pikiran dan
kenyataan.

1700 Health 4350 Manajem  Berikan klien tanggungjawab terhadap perilakunya


beliefs 0 en (sendiri)
perilaku  Komunikasikan harapan bahwa pasien tetap mengontrol
perilakunya
 Jangan menebak atau melakukan tawar menawar pada
klien untuk menetapan batasan perilaku
 Tingkatkan aktifitas fisik dengan cara yang tepat
 Gunakan suara dengan bicara yang lembut dan rendah
 Alihkan perhatian dari sumber yang menyebabkan agitasi
 Berikan penghargaan apabila klien dapat mengontrol diri
1705 Health 4360 Modifikasi  Tentukan motivasi klien terhadap perlunya perubahan
orientation perilaku perilaku
 Bantu klien untuk dapat mengidentifikasi kebiasaan yang
tidak diinginkan dengan kebiasaan yang diinginkan
 Hindari menunjukkan perilaku atau ketidaktertarikan pada
saat klien berjuang untuk merubah perilakunya
 Tawarkan penguatan positif dalam pembuatan keputusan
mandiri klien
 Bantu klien dalam mengidentidikasi meskipun hanya
keberhasilan kecil.
 Identifikasi perubahan perilaku dengan istilah yang khusus
dan konkrit
 Tentukan apakah target perilaku yang telah diidentfikasi
perlu untuk ditingkatkan, diturunkan atau dipelajari.
 Pertimbangkan mengenai kemudahan untuk meningkatkan
perilku
 Dukung klien berprtiipasi dalam monitor dan catat perilaku
Continue …

2012 Prevensi tersier 5020 Prevensi  Sediakan tempat yang nyaman, netral,
Status kenyamanan tersier dan terjaga kerahasiaannya untuk proses
Sosial budaya Mediasi dilaksanakan diskusi
konflik  Berikan kesempatan pda setiap pihak
untuk menyatakan permasalahanya
 Terus menjaga untuk tetap netral selama
mediasi
 Gunakan berbagai macam teknik
komunikasi yang efektif (misalnya
mendengarkan dengan aktif, bertanya,
meyatakan degan kata-kata yang
berbeda),
 Monitor jalannya proses resolusi
2000 Kualits hidup 5900 Distraksi  Motivasi individu untuk memilih teknik
2001 Kesehatan spiritual pengalihan yang diinginkan (musik, terlibat
dalam percakapan, atau menceritakan
dengan rinci sebuah peristiwa atau cerita)
 Gunakan teknik distraksi atau pengalihan
untuk merangsang berbagai indera
 Sarankan teknik pengalihan yang sesuai
tingkat perkembangan, dan keefektifan
penggunaanya dimasa lalu
 Identifikasi bersama klien mengenai daftar
kegiatan yang menyenagkan
 Bedakan isis teknik distraksi berdasarkan
keberhasilan penggunaan dimasa lalu
 Sarankan klien berlatih teknik distraksi
sebelum waktu yang dibutuhkan, jika
memungkinkan
 Eavaluasi dan dokumentasikan respon
klien terhadap kegiatan pengalihan
Continue…
2005 Status 5440 Peningkatan  Identifikasi respon psikologis terhadap
kesehatan lansia sistem klien situasi dan ketersediaan sistem
pendudkung
 Identifikasi tingkat dukungan keluarga,
dukungan keuangan, dan sumber daya
lainnya
 Tentukan hambatan terhadap sistem
pendudkung yang tidak terpakai dan
kurang dimanfaatkan
 Anjurkan klien untuk berpartisipasi
dalam kegiatan sosial dan masyarakat
 Sediakan layanan dengan sikap peduli
dan mendukung
 Libatkan keluarga, orang terdekat, dan
teman-teman dalam keperawatan dan
perencanaan
 Identifikasi sumber daya yang tersedia
terkait dengan dukungan pemberi
perawatan
Continue…

Data masalah kesehatan kelompok lansia: Psikososial

Hasiil pengkajian 00069 Risiko 1305 Prevensi Primer 4350 Prevensi  Komunikasikan
3.m1e 2021: diperolah sindrom Pengetahuan Primer harapan klien dapat
Manajemen
lansia mengalami : lansia psikososial perilaku (20) tetap mengontrol
 Depresi 3 orang (Nanda perubahan perilakunya
(35,1 %) 2018-2020, kehidupan (hal  Tingkatkan aktivitas
 Aspek kognitif dan hal 143) 351) posisi dengan cara
fungsi mental baik 1 yang tepat
(2,7 %)  Hindari berdebat
 Kerusakan aspek atau melakukan
kondisi mental ringan tawar-menawar
9 (24,3 %) pada klien untuk
 Keruskan aspek menetapkan
fungsi mental berat batasan perilaku
27 (73,0 %).  Berbicara dengan
 Bebrapa klien suara yang lembut
menjawab angket dan nada rendah
tidak puas dengan  Hindari berdebat
kehidupannya saat dengan klien
ini , tidak memiliki  Turunkan (motivasi)
harapan, tidak klien dapat
mampu konsentrasi, mengontrol diri
tidak mampu
mengingat tanggal
lahir, dan umurnya,
terdapat lansia
dengan skizopremia
tidak mampu
menjawab
pertanyaan
4352 Manajemen Berikan lingkungan yang aman secara fisik dan
perilaku terstruktru jika diperlukan
overaktivitas pertimbangkan perilaku dan konsekuensi yang
(hal. 203) diharapkan akan mampu memberikan klien
kemampuan mengontrol diri sesuai dengan tingkat
kognisi dan kapasistas klien
Kembangkan rencana penataan perilaku yang
dilakukan oleh semua staf kesehatan secara
konsisten
Komunikasikan aturan, perilaku yang diharapkan
dan konsekuensinya jika dilanggar dengan
menggunakan bahasa sederhana dan dengan
memberikan petunjuk secara fisual jika diperlukan
Monitor dan atur level aktivitas serta stimuli terhadap
lingkungan
Instruksikan keterampilan pemecahan masalah
Ajarkan/dorong keterampilan sosial yang tepat
Berikan pengajaran penyakit pada klien atau
terdekat klien
Ajarkan teknik menata perilaku terhadap orang
terdekat klien
Contnue…
1216 Prevensi 4470 Prevensi
sekunder sekunder

Tingkat 4470 Bantuan  Dorong klien untuk mengkaji nilai-nilai dan keyakinan
kecemasan sosial modifikasi pribadi serta kepuasan klien untuk berubah .
(hal, 357) diri (hal.73)  Puji alasan klien untuk berubah.
Tingkat depresi  Identifikasi bersama klien mengenai strategi paling
(hal.570) efektif dengan dukungan terhadap perilaku yang
diinginkan.
 Identifikasi bersama klien mengenai strategi paling
efektif terkait perubahan perilaku
 Dorong klien mengidentifikasi penghargaan dan
penguatan atau penghargaan yang cukup signifikan
untuk mempertahankan perilaku.
 Bantu klien mengidentifikasi keadaan maupun situasi
dimana perilaku terjadi
 Bantu klien mengidentifikasi meskipun kesuksesan
kecil.
 Jelaskan pada klien mengenai fungsi dan tanda
pemicu yang menyebabkan terjadinya perilaku
 Bantu klien untuk mengidentifikasi perilaku yang ada
yang merupakan kebiasaan

4362 Modifikasi  Bantu klien mengidentifikasi masalah dari kurangnya


perilaku keterampilan sosial
keteram-  Dukung klien untuk mengungkapkan perasaannya
pilan sosial berkaitan dengan masalah interpersonal
(hal.227)  Bantu klien untuk mengidentifikasi hasil yang
diinginkan dalam suatu hubungan interpersonal atau
situasi yang berarti bagi klien
 Menyediakan model yang menunjukkan langkah-
langkah dalam berperilaku sesuai dengan konteks
situasi yang berarti bagi klien.
Continue…
 Sediakan umpan balik bagi klien jika klien
mampu menunjukkan kemampuan
ketrampilan sosial spesifik yang ditargetkan
 Identifikasi ketetampilan sosial klen yang
akan mejadi fokus latihan

4362 Modifikasi perilaku  Bantu klien mengeksplorasi tujuan dari aktifitas-


keterampilan (hal.0 aktifitas yang biasa dilakukan misalnya: bekerja
dan aktifitas lainnya yang disukai.
 Bantu klien memilih aktifitas dan pencapaian
tujuan melalui aktifitas yang konsisten dengan
kemampuan fisik, fisiologis, dan sosial
 Bantu klien untuk tetap fokus pada kekuatan
yang dimilikinya dibadingkan dengan
kelemahannya.
 Dorong aktifitas kreatif yang tepat
 Instruksikan klien dan keluarga untuk
mempertahankan fungsi dan kesehatan terkait
terkait peran dalam beraktifitas secatra fisik,
spirirual, dan kognisis
 Fasilitasi aktifitas pengganti pada saat klien
memiliki keterbatasan waktu, energi maupun
pergerakan dengan cara berkonsultasi pada
terapis fisik, okupasi, dan terapis rekreasi.
 Berikan aktifitas yang mendukung komponen
meori dan emosi untuk klien dimensia
 Bantuklien untuk meningkatkan motivasi diri dan
penguatan

4400 Terapi musik (hal.  Pertimbangkan mnat klien pada musik


443)  Identifikasi musik yang disukai klien
 Bantu individu untuk memnetukan posisi yang
nyaman
 Informasikan individu megenai tujuan terhadap
musik
 Pastikan bahwa volume musik memadai dan
tidak terlalu keras
Continue---
4330 Terapi  Identfikasi bentuk aktivitas kesenian
kesenian  Identifikasi kesenian media yang dapat digunakan
 Diskusikan dengan pasien apa yang akan dibuaat
menggunakan pendekatan langsung dan tidak
langsung dengan cara yang tepat
 Sediakan lingkungan yang tenag dan bebas interupsi
 Gunakan gambar untuk menentukan dampak dari
kejadian stress.
4680 Bibioterapi  Identifikasi emosi klien , kognitif, perkembangan, dan
(hal.86) kebutuhan terkait dengan situasi
 Penggunaan gambar dan ilustrasi
 Membaca dengan keras, jika diperlukan atau
memungkinkan
 Mengatur tujuan terapi
 Evaluasi tujuan yang telah dicapai
1300 Prevensi 5100 Prevensi  Tingkatkan hubungan dengan orang-orang yang memiliki
Tersier Tersier tujuan dan mnat yang sama anjurkan kegiatan sosial dan
Kontrol Tingkatkan masyarakat
kecemasan sosialisasi  Anjurkan klien mengubah lingkungan seperti pergi keluar
(hal.348) rumah
 Tingkatkan berbagai masalah umum dengan orang lain
 Bantu meningkatkan kesadaran pasien mengenai
kekuatan dan keterbatasan dalam berkomunikasi dengan
orang lain
 Anjurkan kejujuran dalam mempresentasikan diri sendiri
kepada orang lain
 Bantu meningkatkan kesdaran klien mengenai kekuatan
dan keterbatasan dalam berkomunikasi dengan orang
lain
 Berikan model peran yang mengekspresikan kemarahan
dengan tepat;
 Berikan unpan balik posistif kepada klien (bersedia
menjangkau orang lain)
Dafar pustaka
WHO (2022). Ageing and Health.diperoleh tanggal 17 Oktober 2022 dari who.int/news.room/fact-
sheet/detail/ageing-and-health.

Riasini, Ni Made, Permatasari, H, Chairini,R, Astuti, NP., dkk. (2017). Panduan asuhan keperawatan
individu, keluarga, kelompok, dan komunitas dengan modifikasi NANDA, INP, NOC, dan NIC di Puskesmas
dan Masyarakat Ikatan perewat kesehatan komunitas indonesia (IPKKI). Persatuan Perawat Nasional
Indonesia. Jakarta Universitas Indonesia .

Fransisca B. Batticaca. (2022). Panduan Praktek Keperawatan Gerontik, PSIK FK UNCEN. Jayapura (tidak
dipublikasikan).

Nord American Nursing Assosiation (NANDA) Internasional. (2018). Definition the knowledge of nursing.

Bulecheck, GM, Butcher, HK, DOCHTERMAN, JM. (2013). Nursing intervention classification (Noc).
Elsevier. Mosby USA.

Moorhead, S, Johnson, M, Mass,ML, Swanson, E. (2013). Nursing outcomes classification (NOC).


Measurement of Health Outcomes. (Fift Edition). Elsevier. Mosby. USA

Anda mungkin juga menyukai