Anda di halaman 1dari 6

TEORI TEORI

EKSISTENSIALISME(ROLLY
MAY 1909-1994)
Puteri fazi adelia safitri 221103050052
M hajar anugrah 224103050019
Biografi singkat rolly May
Rollo may lahir tanggal 21 april 1909, beliau tumbuh
dan dibesarkan di lingkungan yang sangat menentang
intelektual. ia adalah psikolog eksistensial dari amerika
serikat yang paling terkenal. Beliau menempuh
pendidikan jenjang perkuliahan pertama di michigan
state uniersity jurusan sastra inggris, kemudian pindah
ke oberlin college di ohio dan mendapatkan gelar
sarjana pertamanya di tahun 1930. Pada usia menginjak
40 tahun ia mendapat gelar Ph.D, dalam psikologi klinis
dari uniersitas of columbia. Dan melanjutkan menjadi
guru besar pembantu di bidang psikiatri di institut ini
sampai tahun 1974.
Manusia Dalam Pandangan Rolly May
● Dalam pandangan Rollo May, manusia memiliki konsep dasar
yang terdiri dari "Being-in-the-world" dan "Nonbeing". "Being-
in-the-world" melibatkan kecemasan dan kebutuhan akan
hubungan, sedangkan "Nonbeing" melibatkan ketakutan terhadap
kekosongan atau kematian. Rollo May percaya bahwa banyak
orang di masa kini enggan menghadapi takdir mereka sendiri dan
menghindari bertanggung jawab atas hidup mereka. Ia meyakini
bahwa ada keseimbangan antara kebebasan dan tanggung jawab,
dan bahwa kecemasan harus ditaklukkan untuk sepenuhnya
mengalami keduanya.
Konsep Utama Eksistensialisme
a) Being in the world
b) Non Being
(berada di dunia)
terdapat 3 fase manusia dalam benntuk being-in-the-world 1. KECEMASAN:
yang terjadi dalam waktu yang sama yaitu 1.Kecemasan konstruktif
1. Umwelt (lingkungan sekitar) 2. Kecemasan neorotik)
2. Mitwelt (hubungan pribadi dengan orang lain) 2. Rasa bersalah
3. Eigenwelt (hubungan pribadi dengan peribadi itu 3. Intensionalitas
sendiri)Dengan demikian kita dapat dikatakan bahwa 4. Kepedulian, cinta, dan keinginan
manusia yang sehat dalam menjalani hidupnya 5. Kebebasan takdir
merupakan manusia yang memiliki perilaku hidup 6. Kekuatan Mitos
sesuai dengan ketiga tahapan dalam being in the 7. Psikopatologi
world,dimana manusia tersebut mempunyai perilakiu 8. Psikoterapi
Unwelt, Milwelt dan eigenwelt secara bersamaan.
Penerapan Eksistensialisme Dalam
Konseling
Tujuan konseling eksistensial adalah menghapus hal-hal yang
menjadi penghambat individu dalam mengaktualisasi potensi diri,
membantu klien untuk lebih bertanggung jawab atas kehidupannya,
menyajikan kondisi untuk memaksimalkan kesadaran diri dan
pertumbuhan, mengarahkan klien untuk menemukan kebebasan
memilih dengan memperluas kesadaran diri (Corey.G, 2010).
THANKS
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes
icons by Flaticon and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai