Anda di halaman 1dari 16

Tipologi Tata Urut Kata

Kuliah Tipologi
 Tipologi : pentipean bahasa menurut
asas-asas tertentu. Pentipean atau
pengelompokkan. Dalam hal ini dasar
yang digunakan untuk pentipean
menjadi penting. Bahasa di dunia ini
dapat dikelompokkan menjadi berbagai
macam atas dasar yang berbeda-beda.
 Kata tipologi pertama digunakan dalam
linguistik tahun 1901 (von der
Garbalentz, 1972: 481 dalam Croft,
1990: 27)
 Sudaryanto (1983: 22) menyebutkan
ada empat dasar tipologi bahasa:
 A. Tipologi genetik atau genealogis;
 B. Tipologi struktural;
 C. Tipologi areal/ geografis
 D. Tipologi sosiolingual.
 Menurut Croft (1990)
 1. Tipologi bersinonim dengan
“taksonomi” atau “klasifikasi” . Jenis
klasifikasi ini ditemukan dalam
linguistik maupun di luar linguistik,
khususnya di bidang biologi.
 2. Tipologi ini mengacu tipologi
struktural lintas bahasa. Croft
menyebut jenis ini tipologi jenis ini
adalah tipologi klasifikasi. Contoh
tipologi morfologi pada abad 19.
 3. Tipologi: studi tentang pola-pola
Bahasa yang ditemukan secara lintas
Bahasa. Tipologi jenis ini adalah
tipologi disebut dengan Tipologi
implikasional.
 4. Tipologi : pendekatan pada studi
Bahasa yang membedakan dengan
pendekatan sebelumnya. Greenberg
vs Chomsky. Fungsianalis vs
strukturalis.
Latar Belakang Munculnya Tipologi
Tata urutan
 Tipologi dan keuniversalan
 Tipologi tata urutan muncul karena
pertanyaan dari orang luar bahasa (ahli
psikologi) tentang bahasa.
 Pertanyaan itu kurang lebih seperti berikut
“apa yang dapat dikatakan tentang
semua bahasa di dunia ini?”
 Muncullah salah seorang ahli bahasa
namanya Greenberg mencoba membuat
jawaban tersebut dengan menggunakan
dasar tata urutan.
 Tata urutan yang digunakan adalah
sebagai dasar adalah tata urutan
subjek predikat objek (SPO).
Berhubung sebagian besar predikat
adalah verba predikat diganti
menjadi V, sehingga urutan yang
digunakan Greenberg adalah SVO
(basic word order). Unsur yang lain
tidak diperhatikan karena dianggap
sebagai unsur yang periferal (tidak
inti, unsur sampingan, tidak mesti
ada dalam dalam struktur kalimat).
 Bahasa yang digunakan sebagai data
adalah bahasa-bahasa di dunia yang
diketahui oleh murid-muridnya (kira-
kira 400 bahasa).
 Dari sekitar 400, dilihat bagaimana
dalam keadaan normal (unmarked)
dan dalam kalimat berita bahasa-
bahasa itu menyampaikan urutannya
S, V, dan O-nya.
 Menurut logika probalitasnya adalah dari
tiga unsur, terdapat enam kemungkinan
seperti berikut (V diganti dengan P).
 SPO (Fula, Chinese, English etc.)
 SOP (Japanese, Tamil, Turkish etc.)
 PSO (Arabic, Tongan, Welsh etc.)
 POS (tidak ditemukan)
 OPS (tidak ditemukan)
 OSP (tidak ditemukan)
 Simpulan Greenberg adalah bahwa
subjek selalu mendahului objek dan
tidak bisa objek mendahului subjek.
 ‘Subjects tend strongly to precede
objects’
 Temuan Greenberg tersebut berbeda
dengan temuan Song (2001) yang
menyatakan keenam bahasa pola
urutan itu terisi semua.
 Merupakan hal yang menarik dan
menantang bahwa bahasa-bahasa
yang tata urutannya tidak ditemukan
Greenberg.
 Misalnya bahasa Nias di Pulau Nias
yang memiliki urutan POS.

Ma-mazoki ose D-öngöni


AV-make acc-hut nom-name
‘Tongoni made a hut’
 Tipologi tata urutan Greenberg tersebut
dikembangkan oleh W.P. Lehmann.
 Berdasarkan pendapat Greenberg, W.P.
Lehmann meletakkan teori yang disebut
sebagai FPP (Fundamental Principle of
Placement).
 Teori ini berasumsi bahwa konstruksi
sintaktik utama dibuat dari verba dan
objek (noun phrase) yang merupakan
‘primary concomitants’ ‘hal bersamaan
utama’ dari tiap-tiap kalimat.
 subjek ditinggalkan karena dalam
beberapa bahasa subjek bukan
merupakan elemen utama dalam kalimat
‘subjects are by no means primary
elements in sentences’ (Song, 2001; 56)
 Misalnya pada ekspresi ‘expletive’ seperti
dalam bahasa Sankreta varsati, dalam
bahasa Yunani búei, dalam bahasa Latin
pluit yang semuanya berarti ‘It’s raining’
(W.P. Lehmann 1973: 51; juga Lehmann,
1978b: 7-8).
 Tripartit tipologinya Greenberg (SVO,
SOV, dan VSO) menjadi dua urutan
OV dan VO.
 FPP menetapkan bahwa modifier
ditempatkan berlawanan dari
konsituen utama (basic consituent) V
dan O dari hal utamanya (primary
concomitant).
 Jadi jika kita tahu bahasa tertentu itu VO
atau OV , orang dapat meramalkan :
dalam bahasa OV , elemen-elemen verbal
– seperti pengingkar, causation, refleksif,
atau aksi resiprokal, dsb. – semua muncul
di sebelah kanan verba; hal yang sama
terjadi pada bahasa OV eleman nominal –
seperti ekspresi adjektif, genitif, dan
relatif – ditempatkan di sebelah kiri kata
bendanya, sebaliknya pada bahasa VO
disebelah kanan kata benda.
 Lehman (19773: 55, 1978b: 34) sadar
bahwa sejumlah bahasa tidak berlaku
prediksi FPP. Hal ini dapat dilihat pada
daftar Greenberg yang diperluas dalam
Appendix II. Komentar Lehmann adalah
bahasa-bahasa yang tidak sesuai dengan
prediksi FPP, tersebut adalah bahasa yang
sedang mengalami perubahan tipologis
dari OV ke VO atau sebaliknya karena
kontak atau perkembangan internal (W.P.
Lehmann, 1978: 32-7)

Anda mungkin juga menyukai