Anda di halaman 1dari 33

JOB TRAINING

UPTD
BPPTDK Margawati
“ Penerapan Teknologi Pakan Di BPTTDK Margawati “

By : Raihan Al – ajaba ( as job training participant )


In coorporation :
Daftar Isi Pembahasan
01. Pendahuluan

02. Kegiatan pelaksanaan PKL

03. Tema pembahasan utama


01
Pendahuluan
Latar belakang
Industri peternakan memainkan peran vital
dalam memenuhi kebutuhan pangan yang
terus meningkat di seluruh dunia. Dalam
rangka mencapai ketahanan pangan yang
berkelanjutan, penting untuk
memperhatikan efisiensi produksi ternak
dan kesejahteraan peternak. Salah satu
kunci untuk mencapai hal tersebut adalah
melalui penerapan teknologi pakan yang
canggih dan inovatif.
Latar belakang
Teknologi pakan memiliki potensi besar
untuk memajukan industri peternakan ke
depan. Dengan adopsi dan peningkatan
terus menerus dalam teknologi pakan,
diharapkan dapat mencapai produksi
ternak yang lebih efisien, meningkatkan
kualitas produk, serta meningkatkan
kesejahteraan peternak secara
keseluruhan..Perkembangan teknologi
pakan telah membuka peluang baru bagi
industri peternakan untuk meningkatkan
efisiensi produksi dan kesejahteraan
ternak.
02
Kegiatan PKL
Pemeliharaan Pemanenan Kesehatan Pencatatan Chopper &
Kebun Konsentrat
Pemeliharaan Kebun

Pemeliharaan kebun dan rumput HMT merupakan


bidang kerja yang memiliki tanggung jawab utama
yaitu sebagai tim perawatan tanaman hijauan
makanan ternak dan juga penanaman hijauan
makanan ternak. Tanaman yang ditanam oleh
bidang kerja ini yaitu rumput gajah, rumput odot,
rumput Mexico, gamal, kaliandra merah. Bidang
kerja ini memiliki tugas merawat lahan dan tanaman
hiajuan makanan ternak dimana tugasnya yaitu,
menghimpun kotoran hewan dari lokasi kandang
ternak, kemudian memobilisasi kotoran ternak itu
ke lahan hijauan, menebarkan kotoran ternak di
lahan hijauan makanan ternak. Hal – hal diatas
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dari
hijauan makanan ternak agar hijauan makanan
ternak dapat tumbuh dengan baik dan optimal.
Pemeliharaan Pemanenan Kesehatan Pencatatan Chopper &
Kebun Konsentrat
Pemanenan
Bidang kerja merupakan bagian tim kerja yang
bertanggung jawab memasok hijauan makanan ternak
rumput maupun legum ke divisi bagian chopper &
konsetrat. Pada setiap harinya bagian pemanenan
memulai kegiatannya langsung di Kawasan kebun
hijauan makanan ternak yang terbagi menjadi beberapa
petak. Kegiatan yang dilakukan yaitu memanen hijauan
makanan ternak yang sudah layak dipanen untuk
dikonsumsi ternak pada bagian pemanenan ini total
pekerja yang melakukan pemanenan atau penyabitan ada
12 orang dimana setiap orangnya memiliki target panen
30 iket rumput atau sekitar ±500 kg hijauan untuk tim
pemanen rumput dan 20 iket untuk tim penyabit
leguminosa. Selain dari itu ada juga tim yang bekerja
sebagai pencatat hasil panen yaitu sebanyak 2 orang,
tugas dari 2 orang ini yaitu menimbang setiap iket
rumput yang dipanen lalu mencatatnya ke buku catatan
pemanenan HPT.
Pemeliharaan Pemanenan Kesehatan Pencatatan Chopper &
Kebun Konsentrat
Kesehatan

Bidang kerja yang dilakukan di bagian Kesehatan Hewan di

BPPTDK Margawati yang pada saat ini yaitu melakukan pelayanan

terhadap Kesehatan Hewan ternak seperti pengontrolan Kesehatan

harian,, penaganan penyakit, pemberian obat & vitamin untuk

ternak,dll. Kegiatan ini dilkakukan oleh dokter hewan & paramedic

yang diberi tanggung jawab. Tujuan utama dari bidang kerja ini yaitu

menjamin dan memastikan Kesehatan dan kesejahteraan ternak yang

ada di BPPTDK Margawati.


Pemeliharaan Pemanenan Kesehatan Pencatatan Chopper &
Kebun Konsentrat
Pencatatan

Recording merupakan kegiatan kerja yang dilakukan dengan

cara mencatat semua data tentang ternak yang di dalamnya

termasuk informasi waktu kelahiran ternak, nomor register ternak,

status ternak, performa produksi dan reproduksi ternak. Data yang

di dapat dari lapangan akan diolah dan dihimpun oleh pegawai

bagian bidang kerja recording sebagai sumber informasi untuk

menetukan kebutuhan biologis & fisiologis ternak itu sendiri dan

juga kebutuhan evaluasi yang akan dilakukan oleh pihak balai.


Pemeliharaan Pemanenan Kesehatan Pencatatan Chopper &
Kebun Konsentrat
Chopper &
Konsentrat

Bidang kerja chopper dan Konsentrat merupakan bidang kerja


yang memiliki tanggung jawab dan tugas utama sebagai penyedia
sekaligus pendistribusi pakan yang di dalamnya termasuk hijauan,
konsentrat, dan silase setiap harinya. Tugas yang dilakukan oleh bidang
pekerjaan ini diawali dengan mempersiapkan konsentrat sesuai yang
dibutuhkan pada tiap lokasi kandang, mendistribusikan konsentrat,
menyiapkan pakan hijuan dengan cara memotong hiajuan dengan mesin
chopper, lalu mendistribusikan pakan hijauan tersebut. Pemenuhan
kebutuhan kandungan nutrisi ternak juga merupakan tugas dari bidang
kerja ini dimana tugas – tugasnya yaitu memenuhi kebutuhan nutrisi
ternak sesuai dengan kebutuhan biologis dan fisiologis ternak yang sudah
ditentukan berdasarkan ” Good Breeding Practice “ yang sudah dibuat
oleh pemerintahan tepatanya pada Permentan no.54 tahun 2006.
Pokok Pembahasan
“ Penerapan Teknologi Pakan Di BPPTDK Margawati “
3 Teknologi Pakan Yang
Diterapkan

Silase Dedak MMB


Aromatik Mineral Mollases
Block

Silase
Alat dan bahan yang dibutuhkan :
- Golok / mesin Chopper.
- Tong / Drum kapasitas 100 liter.
- Plastik penutup.
- Hijauan dapat berupa jerami jagung, jerami
padi, hijauan yang ada di kebun HPT.
-
Silase Dedak aromatic

Silase
Siilase / Silage
3 Teknologi Pakan Yang
Diterapkan

Silase Dedak MMB


Aromatik Mineral Mollases
Block

Silase
Dedak Aromatik

Alat & bahan yang dibutuhkan :


- Tong / drum
- Ember
- Plastik bening
- Dedak padi : 7 kg
Dedak - SOC : 2 kg / Liter
Aromatik - Molases : 1 Kg / Liter
Silase
3 Teknologi Pakan Yang
Diterapkan

Silase Dedak MMB


Aromatik Mineral Mollases
Block

Silase
Mineral Mollases Block

Alat & bahan yang dibutuhkan :


- Tempat / wadah pencampuran
- Cetakan MMB
- Pengaduk
- Mollases : 1 kg
- Dedak padi atau Pollard : 1 kg
- Mineral mix : 1 kg
MMB
- Semen putih : 0,5 – 1 kg Mineral Mollases
Block
- Garam : 0,3 kg
Silase
Teori pendukung Silase
• Peningkatan bahan kering dan bahan organik silase berkaitan
dengan kemampuan akselerator yang diinokulasikan pada bahan
serta dapat menurunkan pH sehingga dapat menghambat
pertumbuhan bakteri clostridia, dan menghambat degradasi
nutrien, sehingga bahan kering dan bahan organik silase yang
ditambahkan akselerator relatif lebih tinggi dibandingkan dengan
silase yang tidak ditambahkan akselerator (Santoso, 2009).
Akselerator mampu untuk menambahkan kandungan bahan kering
sehingga mampu mengurangi kadar air pada silase
(Kurnianingtyas, dkk., 2012).

• Penambahan Dedak fermentasi pada pembuatan silase mampu


mempertahankan kandungan bahan kering dan bahan organik
silase karena pada proses ini bakteri asam laktat berperan sebagai
pengawet dan mampu menekan degradasi nutrien sehingga silase
yang dihasilkan memiliki kandungan bahan kering dan bahan
organik yang baik (Nisa,dkk.2020)
Teori pendukung Dedak aromatik

Dedak Aromatik
• Penambahan Actinobacilus sp pada fermantasi
dedak padi. ML-08 dengan level dosis yang berbeda
dapat menurunkan kandungan serat kasar
dibandingkan dengan perlakuan kontrol
(Nurul,dkk.,).

• Dosis yang berbeda pada proses fermentasi dedak


padi dapat meningkatkan kandungan protein kasar.
Peningkatan kadar protein diduga disebabkan
karena konsentrasi isolate dan aktivitas enzim
(Nurul,dkk.,2022).
Teori pendukung MMB

Mineral Mollases Block


• Secara umum, pemberian UMMB berpengaruh
positif pada reproduksi ruminansia, sedangkan
proses reproduksi yang efisien merupakan
prasyarat untuk usaha peternakan yang
diharapkan memberikan keuntungan
(Yanuartono,dkk.,2019).

• Molasses Multinutrient Block merupakan pakan


tambahan pada ternak ruminansia untuk mengatasi
rendahnya kualitas pakan basal dari peternakan
skala kecil atau tradisional
(Yanuartono,dkk.,2019).
Kualitas Fisik Silase di BPPTDK Margawati

• Warna Silase

Warna silase yang dihasilkan di BPPTDK Margawati sesuai atau tidak berbeda jauh dengan warna hijuan ketika sebelum
terfermentasi yang dimana ini mengartikan secara warna kualitas silase yang dihasikan baik karena sesuai dengan
pendapat (Mc.donald,.1981) & (Siregar,.1996)

Menurut Siregar (1996) warna silase yang baik mempunyai ciri ciri yaitu warna hijau atau kecoklatan
Silase atau yang berkualitas akan memiliki warna yang menyerupai bahan asalnya. Mc.Donald (1981) menyatakan
bahwa respirasi terjadi pada awal pembuatan silase yang akan menghasilkan CO2, air dan panas , jika proses ini terjadi
terlalu lama maka temperature akan menjadi tinggi sehingga akan merusak warna hijauan.
Menurut Siregar (1996) warna silase yang baik mempunyai ciri ciri yaitu warna hijau atau kecoklatan

• Tekstur Silase

Tekstur silase yang dihasilkan di BPPTDK Margawati berbeda – beda pada pembuatan silase dengan kuantitas besar di
bunker ada sedikit silase yang menggumpal di bagian atas tapi persentasenya hanya sedikit sekali, namun pada
pembuatan silase skala kecil atau di silo drum 100 liter tekstur yang dihasilkaan remah yang tergolong silase yang baik
berdasarkan teksturnya. Kartadisastran (1997) juga menyatakan silase berkualitas baik yaitu mempunyai tekstur segar
berwarna menyerupai warna asal, tidak berbau busuk, tidak menggumpal, dan tidak berjamur.
Kualitas Fisik Silase di BPPTDK Margawati

• Aroma Silase

Aroma silase yang dihasilkan dari yang dibuat oleh balai yaitu bau khas silase atau tidak berbau yang tidak sedap,
sesuai dengan pendapat (Lado, 2007), “ Aroma ini dihasilkan dari aktivitas fermentasi meliputi keadaan an aerob dan
perkembangan lainnya. Bau silase dihasilkan dari asam yang dihasilkan selama
proses ensilase “. Yang berarti kualitas silase berdasarkan aromanya terbilang baik.

• pH Silase

Menurut McDonald (1973) kisaran pH yang optimal untuk proses pengawetan dalam pembuatan silase yaitu 3,8 – 4,4.
Besarnya nilai pH ini dipengaruhi oleh kandungan karbohidrat terlarut *(WSC) dalam bahan pakan yang akan digunakan
oleh bakteri asam laktat untuk memproduksi asam organic dan dipengaruhi oleh kandungan protein yang mempengaruhi
kapasitas buffer sillase

• Jamur pada Silase

Pada silase yang dibuat dalam skala besar oleh BPPTDK ditemukan ada sedikit jamur pada bagian permukaannya
dimana ini mengartikan terjadinya kerusakan silase yang disebabkan oleh bakteri aerob yangh bisa muncul karena
adanya kebocoran silo ataupun kekurangan tingkat kepadatan silasennya. Namun silase tetap bisa di berikan kepada
ternak hanya saja bagian permukaan yang rusak harus dibuang terlebih dahulu.
Kualitas Fisik Dedak Aromatik di BPPTDK Margawati

• Warna Dedak Aromatik

Warna dedsk aromatic dipengaruhi oleh beberapa factor seperti bahan bahan yang digunakan, proses fermentasi,dll.
Dedak aromatic yang dibuat oleh BPPTDK Margawati menghasilkan warna kuning kecoklatan hingga coklat setelah
terfermentasi, hal ini berarti secara warna kualitas yang dihasilkan dedak aromatic terbilang baik tidak ada terjadinya
pembusukan atau kerusakan pada dedak aromatic.

• Aroma Dedak aromatik

Aroma dedak aromatic yang didapatkan dari dedak aromatic yang dibuat di BPPTDK Margawati yaitu memiliki harum
khas dedak aromatic tidak berbau tengik. Dimana ini berarti bahwa dedak aromatic yang diproduksi baik kualitasnya
berdasarkan aroma. Dimana tidak terjadinya proses pembusukan atau kerusakan.

• Jamur pada Dedak Aromatik

Pada Dedak aromatic yang dibuat oleh BPPTDK Margawati didapatkan pada salah satu tong stok dedak aromatic
terdapat jamur yang ada di permukaan teratas dengan banyaknya yang terbilang sangat sedikit dan masih dalam batas
aman. Jamur atau kerusakan fisik yang terjadi dipermukaan teratas bisa dibuang dan dedak aromatic pun masih bisa
digunakan. Hal tersebut bisa dikarenakan adanya rongga pada permukaan atas wadah sehingga tersedianya oksigen
distu yang mengganggu proses fermentasi an – aerob dari dedak aromatic.
Kualitas Fisik MMB di BPPTDK Margawati

UMB yang Berkualitas Baik UMB yang Berkualitas Buruk

Berwarna coklat Belang berbintik putih

Beraroma Khas Mollases Tengik

Memiliki rasa manis sedikit asam Memiliki rasa sangat asam

Memiliki tekstur kesat, padat, & Memiliki tekstur basah, mudah


tidak berlendir pecah, & berlendir

Sumber : Oktavia (2013)

UMB yang dibuat di BPPTDK Margawati

Berwarna Coklat

Berbaau khas molases

Memiliki rasa manis

Memiliki tekstur kesat, padat, & tidak berlendir


KESIMPULAN
Dari data dan hasil kegiatan praktek kerja lapangan dengan tema “Penerapan Teknologi
Pakan di UPTD BPPTDK Margawati dapat tersimpulkan bahwa penerapan teknologi pakan
memiliki peran yang penting demi optimalisasi dan efisiensi dari produksi atau reproduksi
ternak.

Teknologi pakan memiliki potensi besar untuk memajukan industri peternakan ke depan.
Dengan adopsi dan peningkatan terus menerus dalam teknologi pakan, diharapkan dapat
mencapai produksi ternak yang lebih efisien, meningkatkan kualitas produk, serta
meningkatkan kesejahteraan peternak secara keseluruhan dan kemajuan perkembangan dari
BPPTDK Margawati.
THANK
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, and includes icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai