Anda di halaman 1dari 12

Tanggung jawab Multi

Nasional Corporation (MNC).


Keuntungan MNC
Keuntungan tersebut mencakup :
 Fleksibel dalam memberi respon terhadap pesaing

diberbagai negara;
 Kemampuan memberi respon terhadap suatu perubahan

meningkat;
 Kemampuan mengikuti kebutuhan pasar di seluruh

dunia;
 Kemampuan mentransfer pengetahuan antar unit di

berbagai negara;
 Biaya operasional keseluruhan berkurang

 Peningkatan efisiensi & efektivitas dalam memenuhi

kebutuhan pelanggan;
 Kemampuan mencapai dan mempertahankan keragaman

produk perusahaan, teknik produksi dan distribusi.


Codes of Conduct
 Code of conduct adalah dokumen tertulis yang
mengatur mengenai bagaimana tata cara atau prilaku
perusahaan terhadap para pemangku kepentingannya
dan juga mengatur bagaimana prilaku karyawan
dalam berinteraksi dengan sesama karyawan dan juga
bagaimana prilaku karyawan diatur dalam rangka
memenuhi tanggung jawab perusahaan terhadap para
pemangku kepentingannya.
 Karenanya Code of Conduct seringkali terbagi menjadi
2 bagian besar, yakni Standar Etika Usaha, atau yang
lazimnya biasa kita kenal dengan etika bisnis, dan
Standar Etika Prilaku.
 Penerapan standar etika usaha bertujuan untuk
memastikan Perseroan memenuhi hak dan
kewajiban perseroan terhadap para pemangku
kepentingan. Pemenuhan hak dan kewajiban
tersebut tetap dilaksanakan dalam kaidah
peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.
 Standar Tata Prilaku mengatur Manajemen dan
Karyawan Perseroan dalam berprilaku. Penerapan
Standar Prilaku bertujuan untuk memastikan
untuk memastikan penerapan nilai-nilai budaya
yang dianut oleh perseroan.
SA8000 (Social Accountability 8000) menetapkan
standar kepedulian terhadap tenaga kerja di
tingkat global yang pelaksanaanya diawasi oleh
organisasi luar CEP (Council on
EconomicPriorities) untuk menetapkan apakah
pabrik-pabrik yang dimiliki MNCs memenuhi
kriteria sebagai berikut:
 Tidak mempekerjakan anak-anak sebagai

pekerja atau tenaga kerja paksa


 Menyediakan lingkungan kerja yang aman

 Menghormati hak-hak pekerja untuk berserikat

 Tidak mewajibkan secara rutin bagi karyawan

untuk memenuhi jadwal 48-jam kerja per pecan


 Membayar upah yang cukup untuk memenuhi

kebutuhan dasar karyawan.


Getz (1990) mengintegrasikan aturan pelaksanaan etika
dari keempat organisasi di dunia ini menjadi sebagai
berikut:
1. MNEs dan Negara setempat (host goverments)
a. Kebijakan ekonomi dan pengembangan
b. Hukum dan aturan
c. Keterlibatan politik
2. MNEs dan masyarakat umum (the public)
a. Transfer teknologi
b. Perlindungan lingkungan
3. MNEs dan individual (persons)
a. Perlindungan konsumen
b. Kebijakan ketenagakerjaan
c. Hak-hak azasi
Etika dalam manajemen Global
Etika bisnis internasional didasari oleh :
 Agama
 Filosofi
 Organisasi-organisasi profesional
 Sistem hukum yang diterima masyarakat
Questionable Payments.
 Sebuah permasalahan spesifik menyangkut etika bagi para
manajer internasional yaitu “pembayaran ongkos yang tidak
dapat dipertanggungjawabkan” (questionable payments) atau
semisal suap.
 Transaksi semisal ini masuk ke dalam kategori biaya bisnis yang
menjadi permasalahan etika atau moral bagi Negara setempat
maupun di Negara-negara lainnya.
 permasalahan seperti ini berasal dari adanya perbedaan pada
hukum, kebiasaan, serta etika di berbagai Negara.
 Transaksi-transaksi yang dimaksudseperti upeti politik (political
payments), pemerasan (extortion), suap (bribes), komisi atas
penjualan (sales commissions), atau uang pelumas (grease
money) guna mempercepat proses transaksi bisnis secara rutin.
Pada dasarnya semua jenis transaksi seperti ini tidak memiliki
nilai tambah sama sekali, tetapi ia memiliki kekuatan untuk
menghentikan atau paling tidak menghambat proses transaksi
bisnis secara normal jika tidak dipenuhi.
Banyak MNCs yang kemudian mencoba menghadapi
permasalahan perilaku etis serta tanggung jawab sosial dengan
mengembangkan apa yang disebut sebagai praktik mendunia
(worldwide practices) yang menerangkan seperti apa
perusahaan berpendapat, Deresky (2006), antara lain:

1. Mengembangkan panduan etika yang kompatibel secara


mendunia
2. Mempertimbangkan permasalahan-permasalahan etis dalam
mengebangkan strategi bisnis
3. Mengembangkan pernyataan-pernyataan “dampak etika”
secara berkala
4. Jika mendapatkan permasalahan etika yang besar dan tak
kunjung terselesaikan maka harus mempertimbangkan untuk
menarik diri (withdrawal) dari pasar tertentu.
Pengelolaan Interdependence (saling
ketergantungan).
 Dengan menyatakan bahwa etika bisnis adalah
bagian dari lingkungan umum bisnis mungkin tidak
cukup untuk menekankan betapa pentingnya
pengendalian terhadap seluruh aktivitas bisnis di
semua tingkat guna mempertahankan kemanfaatan
yang dirasakan oleh semua pemilik kepentingan.
 Kemampuan masing-masing perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan sangat dipengaruhi oleh
sikap kerjasama (corporative attitude) dan sikap
membangun (constructive attitude) terhadap
kenyataan bahwa diantara mereka terdapat saling
membutuhkan di tingkat global.
Pengelolaan Subsidiary Host Country
Interdependence.
 Para manajer bisnis internasional perlu
memahami bahwa dalam mengelola saling
membutuhkan/ketergantungan (managing
interdependence) tidak hanya mengatasi
masalah-masalah tanggung jawab sosial tapi
harus menyelesaikan permasalahan-
permasalahan spesifik yang dihadapi oleh
dan antara anak perusahaan MNC dengan
Negara setempat.
Pengelolaan Environmental
Interdependence.
 dampak dari aktivitas perusahaannya terhadap
lingkungan
 Pengelolaan terhadap kebutuhan bersama atas
lingkungan (managing environmental interdependence)
berarti memasukkan perhatian terhadap kebutuhan
bersama akan sistem ekologi dalam analisis dampak
sosial dan ekonomi dari aktivitas MNCs.
 Perhatian besar bagi dampak global dari lingkungan
dapat dilihat dari besarnya perhatian banyak Negara
terhadapEarth Summit di Rio Janeiro pada tahun 2000
yang mengambil sikap positif terhadap pemeliharaan
(preservation) ekologi.
 Mengembangkan CSR(Corporate Social Responcibility)

Anda mungkin juga menyukai