Anda di halaman 1dari 24

heri supriyanto

singgih arif widodo

PjBL & PBL


PjBL Project Based Learning
PBL Problem Based Learning
Pendahuluan

 Pendidikan merupakan sebuah proses dimana kita mempersiapkan


anak didik kita agar dapat survive menjalani kehidupannya kelak
setelah dewasa.
 Tetapi di abad 21 ini banyak tantangan yang dilalui, mulai dari ilmu
pengetahuan yang cepat berubah, daya saing semakin kompleks dan
sulit, serta perkembangan perangkat yang semakin canggih dan
praktis.
 Maka dari itu diperlukan perubahan pendidikan untuk menyiapkan
generasi yang dapat beradaptasi dengan perubahan cepat di abad ini.
Salah satunya dengan pembelajaran metode PjBL dan PBL.
Apa itu PjBL

 PjBL atau Project-Based Learning adalah metode pembelajaran


yang mengorganisir pembelajaran di sekitar proyek.
 Proyek adalah tugas kompleks berdasarkan pertanyaan menantang
atau masalah yang melibatkan siswa dalam desain, pemecahan
masalah, pengambilan keputusan atau kegiatan investigasi.
Kriteria proyek dalam PjBL

 Pembelajaran Berbasis Proyek adalah pusat atau inti kurikulum, bukan


pelengkap kurikulum. Proyek dalam Pembelajaran Berbasis Proyek adalah
terfokus pada pertanyaan atau masalah.Proyek melibatkan siswa dalam
investigasi konstruktif.
 Terdapat lima kriteria dalam proyek, yaitu
1. Sentralis (centrality).
2. Pertanyaan mengemudi (driving question).
3. Investigasi konstruktif (constructive investigation).
4. Otonomi (autonomy).
5. Realisme (realism).
Kriteria proyek dalam PjBL

 Investigasi mungkin berupa proses desain, pengambilan keputusan,


penemuan masalah, pemecahan masalah, discovery, atau proses
pembangunan model. Proyek mendorong siswa sampai pada tingkat
yang signifikan.
 Proyek dalam Pembelajaran Berbasis Proyek bukanlah ciptaan guru,
tertuliskan dalam naskah, atau terpaketkan.Proyek adalah realistik.
 Karakteristik proyek memberikan keontentikan pada
siswa.Pembelajaran berbasis proyek bisa menjadi bersifat
revolusioner di dalam isu pembaruan pembelajaran.
Tahapan PjBL

1. Menentukan pertanyaan dasar (Essential question).


2. Membuat desain proyek (Designing Project Plan).
3. Menyusun penjadwalan (Creating Schedule).
4. Memonitor kemajuan proyek (Monitor the progress).
5. Penilaian hasil (Assess the outcome).
6. Evaluasi pengalaman (Evaluate the experiment).
Apa itu PBL

 PBL atau Problem-Based Learning merupakan model


pembelajaran yang berpusat pada siswa dimana siswa
secara aktif belajar melalui pemecahan masalah.
 Yang menjadi esensi dari PBL adalah siswa dituntut
belajar mengenai strategi berfikir sekaligus belajar materi
pelajaran, melalui pemecahan masalah yang sesuai dengan
permasalah kehidupan nyata.
Apa itu PBL

 Barrow mendefiniskan model pembelajaran PBL sebagai berikut:


1. Pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered learning).
2. Pembelajaran dilakukan dalam kelompok kecil, idealnya 6-10 orang.
3. Guru bertindak sebagai fasilitator atau tutor yang membimbing siswa.
4. Permasalah merangsang pembelajaran berdasarkan fokus yang dibangun dan ditentukan
oleh kelompok .
5. Permasalahan adalah kendaraan untuk pengembangan keterampilan pemecahan masalah
yang merangsang proses kognitif.
6. Pengetahuan baru diperoleh melalui diri pribadi siswa (self directed learning).
Apa itu PBL

 Lebih lanjut Boud dan Felleti, Fogarty menyatakan bahwa


PBL adalah suatu pendekatan pembelajaran dengan
membuat konfrontasi kepada siswa dengan masalah-
masalah praktis, berbentuk illstructured atau open ended
melalui stimulus dalam belajar.
Kriteria permasalahan yang dipecahkan dalam
PBL
 Menurut Arends, pertanyaan dan masalah yang diajukan guru
kepada siswa dalam PBL haruslah memenuhi kriteria sebagai
berikut:
1. Autentik
2. Jelas
3. Mudah dipahami
4. Luas dan sesuai dengan tujuan pembelajaran
5. Bermanfaat
Tahapan PBL

 Di dalam pelaksanaannya, model pembelajaran berbasis proyek memiliki sintaks yang


menjadi ciri khasnya dan membedakannya dari model pembelajaran lain seperti model
pembelajaran penemuan (discovery learning model) dan model pembelajaran berdasarkan
masalah (problem based learning model).Sintaks Problem based learning adalah sebagai
berikut:
1. Mengorientasi peserta didik pada masalah.
2. Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran.
3. Membimbing Penyelidikan Mandiri.
4. Mengembangkan dan Menyajikan Karya.
5. Analisis dan Evaluasi
Tahapan PBL

 Sedangkan tahap-tahap pemecahan masalah dalam PBL adalah sebagai berikut:


1. Penyampaian ide (ideas).
2. Penyajian fakta yang diketahui (known facts).
3. Mempelajari masalah (learning issues).
4. Menyusun rencana tindakan, (action plan).
5. Evaluasi (evaluation).
Penilaian PjBL dan PBL

 Penilaian dan evaluasi yang sesuai dengan model pembelajaran


berbasis masalah adalah menilai pekerjaan yang dihasilkan oleh
siswa sebagai hasil pekerjaan mereka dan mendiskusikan hasil
pekerjaan secara bersama-sama.
 Penilaian pembelajaran dengan PBL dilakukan dengan authentic
assesment. O’Malley dan Pierce mendefinisikan authentic
assesment sebagai bentuk penilaian di kelas yang mencerminkan
proses belajar, hasil belajar, motivasi, dan sikap terhadap kegiatan
pembelajaran yang relevan.
Penilaian PjBL dan PBL

 Marzano et al mengemukakan bahwa penilaian dengan portfolio


dapat dipakai untuk penilaian pembelajaran yang dilakukan secara
kolaboratif. Penilaian kolaboratif dalam pendekatan PjBL & PBL
dilakukan dengan cara evaluasi diri (self- assessment) dan peer-
assessment.
 Penilaian pembelajaran menurut paradigma konstruktivistik
merupakan bagian yang utuh dengan pembelajaran. Bertolak dari
pandangan ini dan mencermati tahapan yang harus dilalui siswa
dalam belajar dengan model PjBL & PBL, maka penilaian PjBL &
PBL dilaksanakan secara terintegrasi dengan proses pembelajaran.
Penilaian PjBL dan PBL

 Penilaian yang relevan lainnya adalah


1. Penilaian kinerja siswa
2. Penilaian portofolio siswa
3. Penilaian potensi belajar
4. Penilaian usaha kelompok
Penilaian PjBL dan PBL

 National Research Council (NRC) memberikan tiga prinsip berkaitan


penilaian dalam PjBL & PBL, yaitu yang berkaitan dengan konten,
proses pembelajaran, dan kesamaan. Lebih jelasnya sebagai berikut:
1. Konten: penilaian harus merefleksikan apa yang sangat penting
untuk dipelajari dan dikuasai oleh siswa.
2. Proses pembelajaran: penilaian harus sesuai dan diarahkan pada
proses pembelajaran.
3. Kesamaan: penilaian harus menggambarkan kesamaan kesempatan
siswa untuk belajar.
Penilaian PjBL dan PBL

 Menurut Waters and McCracken penilaian yang dilakukan harus


dapat
1. Menyajikan situasi secara otentik.
2. Menyajikan data secara berulang-ulang.
3. Memberikan peluang pada siswa untuk dapat mengevaluasi dan
merefleksi pemahaman dan kemampuannya sendiri.
4. Menyajikan laporan perkembangan kegiatan siswa.
Penilaian PjBL dan PBL

 Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa penilaian dalam PjBL &
PBL tidak hanya kepada hasil akhir tetapi juga yang tidak kalah
pentingnya adalah penilaian proses.
 Menurut Reys, et.al., beberapa metode penilaian yang dapat dilakukan
adalah : 1. observasi, 2. inventori dan ceklis, dan 3. paper and pencil test.
 Hal senada juga diutarakan oleh Krulik dan Rudnik berkaitan dengan
metode penilaian untuk pemecahan masalah. Beberapa metode penilaian
yang dapat digunakan adalah : 1. observasi, 2. jurnal metakognitif, 3.
paragraf kesimpulan (Summary paragraph), test, portofolio.
Keunggulan PjBL dan PBL

1. Dengan PjBL & PBL akan terjadi pembelajaran bermakna. Siswa yang
belajar memecahkan suatu masalah maka mereka akan menerapkan
pengetahuan yang dimilikinya atau berusaha mengetahui pengetahuan yang
diperlukan.
2. Dalam situasi PjBL & PBL, siswa mengintegrasikan pengetahuan dan
keterampilan secara simultan dan mengaplikasikannya dalam konteks yang
relevan.
3. PjBL & PBL dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis,
menumbuhkan inisiatif siswa dalam bekerja, motivasi internal untuk
belajar, dan dapat mengembangkan hubungan interpersonal dalam bekerja
kelompok.
Kerugian Menggunakan PjBL dan PBL

1. Bahan dan sumber daya yang akan diperlukan untuk melaksanakan


pembelajaran, dan kemampuan guru untuk membuat siswa menjadi siap
tepat waktu.
2. Seberapa baik PjBL & PBL berlaku untuk topik tertentu, dan apakah hal
itu sejajar dengan standar dalam kurikulum.
3. Seperti dalam metode pembelajaran kooperatif, anggota tim sering tidak
bekerja sama dengan baik dan biasanya berada dalam konflik beban kerja.
4. Beberapa siswa akan mengalami kesulitan memahami materi atau
mengorganisir diri mereka agar cukup baik untuk memulai proyek atau
pemecahan masalah.
Persamaan dan Perbedaan PjBL dan PBL

 Pendekatan Pembelajaran Berbasis Proyek (project-based learning) mirip


dengan pendekatan belajar berbasis masalah (problem-based learning) yang
awalnya berakar pada pendidikan medis (kedokteran).
 Karena kemiripannya itu, dalam literatur istilahnya sering kali
dipertukarbalikkan. Keduanya menekankan lingkungan belajar siswa aktif,
kerja kelompok (kolaboratif), dan teknik evaluasi otentik (authentic
assessment).
 Perbedaannya terletak pada perbedaan objek. Kalau dalam problem-based
learning siswa lebih didorong dalam kegiatan yang memerlukan perumusan
masalah, pengumpulan data, dan analisis data (berhubungan dengan proses
diagnosis pasien);
Persamaan dan Perbedaan PjBL dan PBL

 Maka dalam project-based learning siswa lebih didorong pada


kegiatan desain: merumuskan job, merancang (designing),
mengkalkulasi, melaksanakan pekerjaan, dan mengevaluasi hasil.
 Meskipun banyak kemiripan, project dan problem-based learning
bukan pendekatan yang identik. Project-based learning secara
khusus dimulai dengan produk akhir atau “artifact” di dalam
pikiran, produksi tentang sesuatu yang memerlukan keterampilan
atau pengetahuan isi tertentu yang secara khusus mengajukan satu
atau lebih problem yang harus dipecahkan oleh siswa.
Kesimpulan

 PjBL & PBL adalah suatu pendekatan yang menggunakan masalah dunia nyata
sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan
keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan yang
esensial dari materi pelajaran, dan keterampilan intelektual dan belajar menjadi
siswa yang otonom.
 Baik PjBL dan PBL memiliki prinsip yang hampir sama, walaupun merupakan
model pembelajaran yang berbeda.
 Project-based learning dan problem-based learning memiliki beberapa
kesamaan karakteristik. Keduanya adalah model pembelajaran yang
dimaksudkan untuk melibatkan siswa di dalam tugas- tugas otentik dan dunia
nyata agar dapat memperluas belajar mereka.
sekian dan terimakasih

Anda mungkin juga menyukai