Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS

KUALITATIF
KIMIA FARMASI
XII FM

apt. Deka Shintiya Kafriyani SR


PENGERTIAN ANALISIS KUALITATIF

Let’s Begin Now!


Analisis kualitatif adalah kegiatan mengidentifikasi jenis-jenis unsur atau senyawa yang terdapat dalam
suatu zat tunggal ataupun campuran beberapa zat. Dalam analisis zat tersebut, dilakukan sejumlah reaksi
kimia pada zat yang diperiksa sehingga menimbulkan warna, endapan, atau gas yang merupakan ciri khas
sutu unsur atau senyawa tertentu. Reaksi kimia yang dilakukan pada analisis kualitatif harus mudah
diamati dan tidak meragukan.
JENIS ANALISIS KUALITATIF
Berdasarkan jumlah zat yang diperiksa:

Analisis makro jika jumlah zat yang diperiksa 0,5-1g

Analisis semi mikro jika jumlah zat yang diperiksa sekitar 0,05 g

Analisis mikro jika jumlah zat yang diperiksa kurang dari 0,01 g
JENIS ANALISIS KUALITATIF
Berdasarkan cara kerjanya:

Reaksi kering
Reaksi basah
Reaksi kering yaitu reaksi yang dilakukan tanpa melarutkan
zat yang diperiksa. Reaksi basah yaitu reaksi yang dilakukan dengan
melarutkan zat yang diperiksa terlebih dahulu.
Pemeriksaan Pendahuluan
This layout is not defined by slide master

Kelarutan dan Warna


Organoleptis Larutan zat dalam Air pH larutan zat dalam air Dengan Nyala Bunsen

Yaitu pemeriksaan Bila zat yang diperiksa sukar Yaitu memeriksa derajat Senyawa logam tertentu yang
larut air, zat tersebut diuapkan dalam nyala bunsen
langsung menggunakan kemungkinan adalah: keasaman atau kebasaan dapat memberikan warna yang
pancaindra, kecuali rasa a. Bukan garam-garam dari suatu zat di dalam air khas. Cara kerja: kawat platina
Na, K, NH4+
karena senyawa kimia b. Bukan garam-garam nitrat, dicelupkan ke HCl p dan pada
tertentu dapat merusak kecuali garam-garam nitrat sedikit zat yang akan diperiksa,
tubuh dari Stibium, bismuth, dipanaskan pada nyala bunsen
stano dan merkuro yang di bagian nyala zona
oleh air dihidrolisis parsial pengoksidasi bawah
c. Bukan logam/oksida logam,
kecuali oksida dari Na, K,
Ba, Sr, dan Ca
ANALISIS
Analisi kation adalah analisis untuk mengetahui jenis ion yang
KUALITATIF KATION bermuatan positif dalam suatu zat, sedangkan analisis anion
adalah untuk mengetahui jenis ion yang ebrmuatan negatif
DAN ANION dalam suatu zat. Zat yang akan diperiksa dilarutkan ke dalam
suatu zat pelarut yang tepat berdasarkan petunjuk yang
diperoleh pada pemeriksaan pendahuluan. Pelarut yang
diguanakan adalah aquades, HCl encer, HCl p, Asam Nitrat encer
atau pekat.
ANALISIS KUALITATIF
Kation Golongan 1 1 KATION
Dapat membentuk endapan berwarna putih
dengan asam klorida encer (HCl 2M). Cth: Pb,
Merkuri (I), dan perak (PbCl2, Hg2Cl2, AgCl)
2 Kation Golongan 2
Tidak dapat bereaksi dengan asam klorida, tetapi dapat
membentuk endapan dengan hidrogen sulfida dalam
suasana asam mineral encer. Reagen yang digunakan
Kation Golongan 3 3 hidrogen sulfia. Cth: merkuri (II), tembaga, bismuth,
kadmium, arsenik (III), arsenik (IV), stibium (III), stibium
(V), timah (II), timah (III), dan timah (IV)
Tidak bereaksi dengan HCl encer ataupun dengan
H2S dalam suasana encer, tapi mengendap
dengan NH4S dalam suasana netral atau
amoniakal. Cth: Kobalt, (II), nikel (II), besi (II), besi
(III), kromium (III) Aluminium, zink dan mangan
4 Kation Golongan 4
(II)
Dapat membentuk endapan putih dengan amonium
karbonat dengan adanya amonium klorida dalam
suasana netral atau sedikit asam. Cth: kalsium,
Kation Golongan 5 5 stronsium dan barium

Reaksi-reaksi khusus atau uji nyala dapat dipakai


untuk mengidentifikasi kation golongan ini. Cth:
Mg, Na, K, Amonium, Lithium, dan Hidrogen
Product Design Steps

Anion yang menghasilkan gas dengan HCl


encer / H2SO4 encer

Anion yang menghasilkan gas dengan H2SO4


pekat

Anion yang mengalami reaksi pengendapan

Anion yang mengalami reaksi oksidasi dan


reduksi dalam larutan
Analisis Kualitatif Senyawa Obat

2. Metampiron

1. Asam Asetil Salisilat


Pemerian: hablur, umumnya seperti jarum atau lempengan
Pemerian: hablur berbentuk jarum atau sisik dan berwarna putih;
tersusun,atau serbuk hablurputih; tidak berbau atau berbau sedikit berbau, biasanya nau benzaldehida atau benzoin; agak
lemah; stabil di udara kering dan secara bertahap mudah menguap pada suhu hangat dan mudah menguap dalam
terhidrolisa menajdi asam salisilat dan asam asetat di udara uap air.
lembab. Kelarutan: sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol,
dalam klorform dan dalam eter
Kelarutan: sukar larut air, mudah larut dalam etanol, larut Identifikasi: tambahkan besi (III) klorida ke dalam larutan
dalam kloroform dan dalam eter, agak sukar larut dalam eter benzoat, terbentuk endapan berwarna merah muda kekuningan
mutlak.
Identifikasi: panaskan dengan air, selama beberapa ment,
3. Paracetamol

Pemerian: serbuk hablur berwarna putih, tik berbau dan rasa sedikit pahit.
Kelarutan: larut dalam air mendidih dan dalam NaOH 1N, mudah larut
dalam etanol.

Identifikasi:
a. Larutkan 100 mg dalam 10 ml air, tambahkan 0,05 ml larutan besi (III)
klorida P, terjadi warna biru violet.
b. Larutkan 200 mg dalam 4 g piridin, tambahkan 500 mg para-
nitrobenzoilklorida P, didihkan 2-3 menit, dinginkan, tuangkan dalam 40
ml air sambil diaduk. Cuci endapan berturut-turut dengan 30 ml air,
dengan 30 ml larutan natrium karbonat P 1%b/v dan dengan 30 m air,;
hablurkan kembali dengan etanol (95%) P; suhu lebur hablur lebih
kurang 210 ゚ C
c. Larutkan 50 mg dalam 100 ml metanol P, pada 1 ml tambahkan 1 ml
asam klorida 0,1 N, kemudian metanol P secukupnya hingga 100 m..
Serapan 2 cm larutan pada 249 nm lebih kurang 0,90.
d. Didihkan 100 mg dengan 1 ml asam klorida p selama 3 menit, tambah 10
ml air, dingin; tidak termasuk endapan. Tambahkan 0,05 ml kalium
bikromat 0,1 N; perlahan-lahan terjadi warna violet yang tidak berubah
menjadi merah (perbedaan dari fenasetin)
Analisis Kualitatif Senyawa Obat

5. Asam benzoat

4. Asam askorbat
Pemerian: hablur atau serbuk putih atau agak kuning yang
Pemerian: serbuk hablur berwarna putih atau putih kekuningan
lambat laun menjadi berwarna gelap oleh pengaruh cahaya; Kelarutan: larut dalam 1,5 bagian air dan 30 bagian etanol 95,
stabil di udara dalam keaaan kering dan cepat teroksidasi praktis tidak larut dalam eter, dan sangat sukar larut dalam
dalam larutan; dapat lebur pada suhu 190 ゚ C kloroform.
Kelarutan: mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam Identifikasi:
a. Pada 30 ml larutan, tambahkan 1-2 ml HCl encer P dan 1 ml
etanol, tidak larut dalam kloroform-eter-benzen. besi (III) klorida P 5%, terjadi warna biru yang jika dibiarkan
Identifikasi: larutan (1 dalam 50) mereduksi tembaga (II) memnjadi merah kemudian tidak berwarna.
tartrat alkali secara perlahan-lahan pada suhu kamar, tapi b. panaskan 2 ml larutan 10% yang telah diasamkan dengan
lebih cepat jika dipanaskan asam klorida P 25%, terjadai gas belerang dioksida
Things You Should Know
Bahan kimia beserta dampak jiak menggunakan kosmetik yang mengandung bahan ini:

Merkuri (Hg) Hidrokuinon


Dialahgunakan sebagai pemutih wajah. Bila Disalahhgunakan sebagai bahan pencerah
digunakan dapat menyebabkan kanker, dan kulit. Bila digunakan dapat mengiritasi kulit,
cacat pada janin jika masuk ke sistem kemerahan/kulit terbakar dan menimbulkan
pencernaan melalui kontak dengan mulut. flek hitam yang bersifat permanen jika lewat
dari 6 bulan pemakaian.

Pewarna tekstil Asam retinoat


Disalahgunakan sebagai pewarna pada eye Biasanya disalahgunakan dalam produk
shadow, lipstik, dan perona pipi. Pewarna kosmetik kuuntuk memudahkan pengelupasan
tekstik bersifat karsinogenik, dan dapat kulit. Penggunaan asam retinoat dalam produk
menyebabkan kerusakan hati. kosmetik dapat menyebabkan pengelupasan
kulit yang parah. Asam retinoat bersifat
teratogenik.
Thank You!
Any Questions?

apt. Deka Shintiya Kafriyani SR

Anda mungkin juga menyukai