Anda di halaman 1dari 20

Pubertas Terlambat

Pembimbing: dr. Liza Chairani, Sp.A., M.Kes

Lutfiah Hafidzah, S.Ked


712022033
Latar Belakang
Pubertas merupakan proses
pematangan fisik dimana
seorang remaja mencapai
kematangan seksual dan
mampu bereproduksi.
Pubertas biasanya dimulai
Masa remaja merupakan antara usia 8-13 tahun pada Pubertas dikatakan
masa peralihan dari anak- wanita dan 9-14 tahun terlambat apabila perubahan
anak menuju dewasa. pada pria fisik awal pubertas tidak
Pada masa ini banyak terlihat pada usia 13 tahun
pada anak perempuan dan
terjadi perubahan baik 14 tahun pada anak laki-laki
dalam hal fisik maupun
psikis
01
Pubertas
Definisi

Pubertas merupakan proses perkembangan yang


kompleks dimulai pada akhir masa kanak-kanak dan
ditandai dengan pematangan aksis hipotalamus-
hipofisis-gonad (HPG), penampilan karakteristik
seksual sekunder, percepatan pertumbuhan, dan
kapasitas kesuburan seksual
Fisiologi
Hipotalamus melepaskan GnRH

merangsang pelepasan FSH dan LH dari


kelenjar hipofisis anterior

FSH dan LH bekerja pada gonad


(ovarium dan testis)

sintesis dan pelepasan hormon steroid seks


(estrogen / progesteron dan testosteron)

perubahan fisik pada masa pubertas


Tahapan Pubertas
Laki-laki
Tahapan Pubertas
Perempuan
02 Pubertas Terlambat
Definisi
Pubertas dikatakan terlambat apabila perubahan fisik awal
pubertas tidak terlihat pada usia 13 tahun pada anak perempuan
dan 14 tahun pada anak laki-laki. Kecurigaan awal terhadap
adanya keterlambatan pubertas apabila karakteristik seks
sekunder belum terlihat pada waktunya
01 Etiologi
03
Hypergonadotropin
(Kegagalan Gonad Primer) 02 Keterlambatan atau
penundaan fungsi)
• Constitutional delay of growt and
• Kromosomal (sindrom klinefelter, sindrom
puberty
noonan, sindrom multiple X-Y, dll) Hypogonadotropin • Penyakit kronik
• Akuisita (autoimun, kemoterapi, infeksi,
(Hipothalamus-hipofise) • Penyalahgunaan Obat
pembedahan)
• Malnutrisi
• Defisiensi hipothalamus-hipofise • Kelainan psikiatri
• Endokrinopati
Epidemiologi
Di Amerika, hampir seluruh anak perempuan kulit putih
dan kulit hitam mengalami masa pubertas pada usia 13
tahun

Penyebab paling umum

. CDPG lebih sering terjadi pada laki-laki (63%)


dibandingkan perempuan (30%), Hipogonadisme
hipogonadotropik fungsional 19%,
Hipogonadisme hipogonadotropik permanen 12%

Secara statistik, sebanyak 2,5% populasi remaja pada kedua jenis


kelamin mengalami keterlambatan pubertas
Manifestasi Klinis
Perempuan
• Pembesaran testis tidak terjadi pada usia
14 tahun
• Tidak berkembangnya rambut pubis pada
• Payudara belum berkembang pada usia 13 usia 15 tahun atau lebih dari 5 tahun baru
terjadi pembesaran alat genital
tahun
• Perawakan pendek
• Waktu antara perkembangan payudara dan
13 menstruasi lebih dari 5 tahun
• Tidak berkembangnya rambut pubis pada
usia 14 tahun
• Belum menstruasi pada usia 16 tahun

Laki-laki
Patofisiologi
Gangguan sekresi hormon pelepas gonadotropin
(GnRH) oleh hipotalamus

penurunan pelepasan hormon luteinizing (LH) dan


hormon perangsang folikel (FSH)

Penurunan produksi testosteron dan gangguan Penurunan produksi esterogen dan progesteron
spermatogenesis pada laki-laki oleh ovarium

Gangguan perkembangan hormon


sekunder pada anak

Keterlambatan perkembangan dan


fungsi seksual pada anak

Pubertas Terlambat
Diagnosis
Anamnesis Pemeriksaan
Riwayat kecepatan peningkatan tinggi badan,
Penunjang
berat badan dan penurunan testis, riwayat
keluarga dengan gangguan pubertas, gejala
Pemeriksaan • Pemeriksaan lab (kadar FSH dan LH,
ujo GnRH, pemeriksaan testosteron
gangguan SSP, riwayat trauma, anomali atau Fisik dan estradiol, pemeriksaan sekresi GH
infeksi SSP, riwayat mendapat kemoterapi, dan fungsi tiroid)
radioterapi atau riwayat pembedahaan. • Pemeriksaan TB, BB, perbandingan
• Pemeriksaan radiologi (X-ray, CT-scan
tinggi badan atas dan bawah
dan MRI)
• Pemeriksaan maturitas seksual
• Pemeriksaan funduskopi, pemeriksaan
fungsi tiroid dan pemeriksaan status
neurologi
Tatalaksana
• Testoteron 50-100 mg / IM setiap 4 minggu selama 4-6
01 bulan. Dosis max 100 mg/ minggu, 2 / 3 minggu
• oxandrolon dengan dosis 0,05 – 0,1 mg/ kgBB/hari selama
3 – 6 bulan
• fluoxymesteron dengan dosis 2 – 3 mg/m2 /hari selama
Farmakologi
3 – 6 bulan
• Pemberian HCG dengan dosis 500 – 1000 unit
intramuskular 3 kali seminggu selama 1 – 2 bulan

• Estrogen dosis rendah : premarin 0,3 mg/hari atau


ethinyl estradiol 0,02 mg/ hari atau 0,05 mg secara
02
transdermal 1-2 kali seminggu
• Progresteron: medroxyprogesteron 5 atau 10
mg/hari atau norethinedrone 5 mg/hari
Tatalaksana
03 Non-farmakologi

• Dukungan psikologik untuk meningkatkan kepercayaan diri pasien


• Dukungan moril dan psikologik kepada orang tua
• Edukasi mengenai perkembangan seksusal dan pertumbuhan fisik pada
remaja
• Dukungan dan nasihat untuk melakukan pengobatan
Komplikasi
Menghindari sekolah
Menarik diri dari lingkungan atau kegiatan lainnya
dan pergaulan sosial
01 03 04
Rasa rendah diri
02 Menurunnya kinerja
akademik
KESIMPULAN
kesimpulan
• Pubertas merupakan proses perkembangan yang kompleks dimulai pada akhir masa kanak-kanak dan
ditandai dengan pematangan aksis hipotalamus-hipofisis?gonad (HPG), penampilan karakteristik seksual
sekunder, percepatan pertumbuhan, dan kapasitas kesuburan seksual

• Pubertas dikatakan terlambat apabila perubahan fisik awal pubertas tidak terlihat pada usia 13 tahun pada
anak perempuan dan 14 tahun pada anak laki-laki. Evaluasi terhadap kemungkinan adanya keterlambatan
pubertas juga harus dilakukan apabila lebih dari 5 tahun rentang antara tanda pertama pubertas dan
menars atau lengkapnya perkembangan genital pada anak laki-laki

• Tatalaksana keterlambatan pubertas meliputi pengobatan pada kegagalan pertumbuhan, perawatan


pendek dan terhadap imaturitas psikologik atau emosional.
Thank you!

Anda mungkin juga menyukai