TERLAMBAT
Pendahuluan
• Pubertas proses pematangan seksual denga hasil
tercapainya kemampuan reproduksi yang ditandai
dengan karakteristik seks sekunder dan diakhiri dengan
datangnya menars pada perempuan dan lengkapnya
genital pada laki – laki.
• ♀ 9 – 14 tahun
• ♂ 8 – 13 tahun
• Sindom Turner
Perawakan pendek
Webbed Neck
Limfedema perifer
Koartasio aorta
Pubertas terlambat disgenesi gonad
PENYEBAB
3. Hipogonad Hipergonadotropik
• Sindom Klinefelter dan variannya
Kelainan kromosom seks yang paling
sering ditemukan berhubungan dengan
hipogonad dan infertilitas
Tinggi badan di atas rata – rata
Testis berukuran kecil
Pada remaja ditemukan ginekomastia
Kadar gonadotropin tinggi
Kadar testosteron rendah
azoospermia
DIAGNOSIS
1. Anamnesis
• Kecepatan peningkatan tinggi badan, berat
badan
• Riwayat keluarga gangguan pubertas
• Gejala gangguan SSP
• Riwayat trauma
• Riwayat kemoterapi, radioterapi,
pembedaham
• Riwayat pengobatan dengan glukokortikoid
DIAGNOSIS
2. Pemeriksaan Fisik
• Antopometri
• Status Pubertas Skala Tanner
• Pemeriksaan funduskopi
• Pemeriksaan tiroid
• Pemeriksaan status neurologi
Tahap perkembangan pubertas anak pada perempuan
menurut Tanner
Tahap perkembangan pubertas anak pada laki – laki
menurut Tanner
DIAGNOSIS
3. Pemeriksaan Laboratorium
• FSH , LH
• Testosteron, estradiol
• Fungsi tiroid
• Uji stimulasi GnRH mengevaluasi fungsi
kelenjar hipofisis
• Uji stimulasi HCG Jika kedua testis tidak teraba,
dicurigai adanya testikular defek atau kadar
gonadotropin tidak meningkat
• Pemeriksaan sekresi growth hormone (GH)
• Identifikasi Kariotipe
DIAGNOSIS
4. Pemeriksaan Radiologi
• Umur tulang
• CT – Scan kepala dan MRI untuk melihat
daerah hipothalamus
• USG Genitalia
TATALAKSANA
Tujuan tatalaksana keterlambatan pubertas :
• Mencapai perkembangan dan tanda
pubertas
• Akselerasi laju pertumbuhan
• Optimalisasi perawakan dewasa
• Tercapainya libido dan aktifitas seksual
• Fertilisasi
Terapi Pubertas Terlambat menurut
Durcharme dan Collu
TATALAKSANA
Kasus CDGP diberikan terapi medis jika didapati
masalah psikososial seperti :
• Kurang percaya diri
• Mengalami tekanan psikososial
• Merasa bahwa keterlambatan pertumbuhan dan
pubertas ini akan berpengaruh terhadap prestasi
sekolah,pekerjaan di masa depan, ataupun kegiatan
sosial
TATALAKSANA
Kriteria sebelum memulai terapi CDGP :
• Usia minimal 12 tahun untuk oksandrolon
• Usia minimal 14 tahun untuk testosterone
• Usia tulang minimal 10 tahun
• Tinggi badan dibawah persentil 3
• Pasien masi dalam masa pubertas atau maksimal
Tanner G2
• Kadar testosteron dibawah 100ng/ml
• Terbukti mengalami gangguan self-image yang tidak
berhasil dengan konseling
TATALAKSANA
Tujuan terapi jangka panjang substitusi steroid seks :
Pada anak perempuan :
• Mempertahankan perkembangan seks sekunder,
libido, dan menstruasi
Pada anak laki – laki :
• Mempertahankan pertumbuhan rambut dan libido,
mineralisasi tulang dan homeostasis sistem
kardiovaskular
TATALAKSANA
Pendekatan Psikologi diperlukan pada kasus yang
mengalami gangguan psikologik. Dukungan psikologik
dari orang tua serta hubungan orang tua – anak harus
lebih ditingkatkan untuk meningkatkan kepercayaan
diri.
TERIMA KASIH