Anda di halaman 1dari 28

PIUTANG USAHA

DWI PURWANINGRUM, SM., M.AK., MM


Piutang adalah suatu hak pembayaran milik perusahaan terhadap
suatu pihak karena telah menerima produk/jasa tapi belum
membayarnya dengan lunas. Adapun beberapa hal yang dapat
menimbulkan adanya piutang usaha diantaranya yaitu:
 Perusahan yang bergerak dalam bidang penyewaan angkutan
PENGERTIAN barang menerima pesanan untuk mengangkut barang namum
pemesan baru membayar uang muka. Uang muka tersebut yang
mengakibatkan PIUTANG.
 Adanya pembelian barang atau jasa yang dibayar secara kredit
 Adanya pinjaman sejumlah uang oleh pegawai.
 Adanya pembagian dividen dari perusahaan investee yang
diumumkan pad saat RUPS
Klasifikasi Piutang
Walaupun terdapat begitu banyak jenis piutang yang mungkin dimiliki oleh suatu perusahaan, tetapi berdasarkan
jenis dan asalnya piutang dalam perusahaan diklasifikasikan sebagai berikut:

• Piutang dagang / usaha: Piutang dagang (piutang usaha) menunjukkan piutang yang timbul dari penjualan barang – barang atau
jasa – jasa yang dihasilkan perusahaan
• Piutang bukan usaha: Piutang yang timbul bukan dari penjualan barang – barang atau jasa yang dihasilkan peerusahan tidak
termasuk dalam kelompok piutang dagang.
a. Klain terhadap perusahaan pengangkutan untuk barang – barang rusak atau hilang.
b. Klaim terhadap perusahaan asuransi atas kerugian – kerugian yang dipertanggungjawabkan.
c. Klaim terhadap pegawai perusahaan.
d. Klaim terhadap restitusi pajak
e. Tagihan terhadap langganan untuk pengembalian tempat barang (misalnya botol, drum, dan lain – lain ).
f. Uang muka pada anak perusahaan
g. Uang muka pada pegawai perusahaan
h. Piutang deviden
i. Piutang pesanan pembelian saham, dan lain -lain
• Piutang penghasilan: Penggunaan dasar waktu ( accrual basic) dalam akuntansi mengakibatkan adanya pengakuan terhadap
penghasilan – penghasilan yang masih akan diterima. Penghasilan – penghasilan seperti itu diperoleh atas dasar waktu sehingga
pada akhir periode dihitung berapa jumlah yang sudah menjadi pendapatan dan jumlah tersebut dicatat sebagai piutang
penghasilan. Contoh : Piutang pendapatan bunga, piutang pendapatan sewa, dan lain – lain.
•Selain ketiga jenis putang tersebut ada juga
piutang wesel. Wesel tagih merupakan pernyataan
jumlah utang pelanggan dalam bentuk tertulis yang
PIUTANG WESEL formal. Selama diharapkan dapat ditagih dalam
TAGIHAN waktu setahun, wesel tagih biasanya digolongkan
sebagai aset lancar di laporan posisi
keuangan.Wesel tagih sering kali digunakan untuk
periode kredit lebih dari 60 hari.
Tidak ada aturan umum untuk menentukan kapan sebuah
piutang dianggap tidak tertagih. indikasi bahwa suatu

Metode piutang tidak dapat tertagih diantaranya adalah:


1. Saat piutang sudah jatuh tempo.

Penurunan 2. Pelanggan tidak menanggapi usaha perusahaan untuk


menagih
Nilai 3. Pelanggan pailit.
4. Usaha pelanggan tutup.
5. Kegagalan dalam mencari lokasi atau
menghubungi pelanggan.
METODE AKUNTANSI PIUTANG TAK TERTAGIH

• Metode penghapusan langsung • Metode Penyisihan


Pencatatan piutang tak tertagih dilakukan hanya Pencatatan piutang tak tertagih dilakukan
pada saat piutang benar-benar tak tertagih. dengan cara mencatat beban piutang tak tertagih
Jurnalnya yaitu: dengan mengestimasi besaran piutang yang
Beban piutang tak tertagih Rpxxx mungkin tak tertagih pada akhir periodr.
Jurnalnya yaitu:
Piutang dagang Rpxxxx
Beban piutang tak tertagih Rpxxxx
Penyisihan piutang tak tertagih Rpxxxx
BERPEDAAN METODE PENGHAPUSAN
LANGSUNG DAN PENYISIHAN PIUTANG

Pengahapusan langsung pemyisihan


Beban piutang tak tertagih Saat piutang dianggap Mengunakan estimasi
yang dicatat benar-benar tak tertagih berdasarkan presentase
penjualan atau analisis
piutang
Akun penyisihan piutang Tidak digunakan digunakan
Pengguna utama Perusahaan kecil dan Perusahaan besar dan
perusahaan dengan jumlah perusahaan dengan jumlah
piutang relatuf kecil piutang relatif besar.
Metode Contoh:
Diasumsikan piutang sebesar Rp. 4.200.000 atas nama D. L Rosslina

Penghapusan diputuskan tidak dapat ditagih pada tanggal 10 Mei. Ayat jurnal untuk
menghapus piutang tak tertagih adalah sebagai berikut.

Piutang Beban Piutang tak Tertagih


Piutang usaha D.L Rosslina
Rp 4.200.000
Rp4,200.000
langsung
Piutang usaha yang telah terhapus mungkin dapat ditagih kemudian. Dalam
kasus tersebut, piutang akan dicatat kembali dengan sebuah ayat jurnal yang
Piutang pelanggan dianggap benar-
membalik ayat jurnal penghapusan piutang. Kas yang ditenma dalam
benar tidak bisa ditagih. Pada saat itu, pembayaran kemudian dicatat sebagai penenmaan atas pembayaran piutang.
piutang pelanggan akan dihapus. Ilustrasi:
Pada tanggal 21 November piutang usahan D.L Rosslina dapat di tagih sebesar
Rp4.200.000 maka ayat jjurnal untuk mencatat piutang yang telah di ha[uskan
yaitu:

Piutang usaha D.L Rosslina Rp 4.200.000


Beban Piutang Tak tertagih
Rp 4.200.000

Kas
Rp 4.200.000
Piutang usaha D.L Rossloina
•Metode penyisihan mengestimasi jumlah piutang yang tidak dapat
ditagih dan mencatat beban piutang tak tertagih berdasarkan estimasi
tersebut setiap akhir periode akuntansi. Berdasarkan estimasi tersebut,
Beban Piutang Tak Tertagih kemudian dicatat dengan ayat jurnal
penyesuaian.
•Oleh karena itu, akun pelanggan tertentu tidak dapat dikreditkan atau
dikurangkan. Sebagai gantinya, akun kontra aset, Penyisihan Piutang

Metode Tak Tertagih (Allowance for Doubtful Accounts) dikreditkan untuk


mengestimasikan piutang tak tertagih.

Penyisihan Contoh:
Dengan menggunakan estimasi sebesar Rp. 30.000.000, ayat jurnal
penyesuaian berikut ini dibuat pada tanggal 31 Desember 2019.
Jurnl yang dibuat pada anggal 31 Desember 2019 yaitu:
Beban piutang tak tertagih Rp30.000.000
penyisihan piutang tak tertagih Rp30.000.000
estimasi piutang tak tertagih
Pada saat piutang di anggap tak tertagih piutang akan dihapuskan langsung ke akun penyisihan piutang tak
tertagih. Dalam hal ini perusahaan harus menghapus jumlah piutang, baik dari akun piutang usha mauppun dari
akun penyisihan piutang tak tertagih.

Contoh:
Tanggal 1 januari 2020 piutang PT. Maju sebesar Rp6.000.000 kepada PT. Sejahtera dihapuskan. Jurnal yang dibutuhkan adalah
sebaai beriku:
Penyisihan piutang tak tertagih Rp6.000.000
Piutang usaha – Pt Maju Rp6.000.000
Bila dikemudian PT, Maju membayar hutangnya maka PT. Sejahtera harus membuat jurnal untuk mencatat kembali hutang yang
sudah di hapus.
Contoh: Pada tanggal 10 Juni 2020 PT. Maju membayar hutang kepada PT. Sejahtera sebesar Rp5.000.000.
Jurnal yang dibuat yaitu:
Jurnal 10 JUNI 2020
Piutang usahan Pt. Maju Rp5.000.000
Penyisihan piutangtak tertagih Rp5.000.000

Kas Rp5.000.000
Piutang usaha PT. Maju Rp5.000.0000
PENYISIHAN PIUTANG TAK TERTAGIH

• Presentase Penjualan • Analisis Umur Piutang


Karena piutang usaha terjadi karena Semakin lama piutang tidak dilunasi,
adanyan penjualan kredit, maka beban semakin kecil kemungkinan piutang dapat
piutang tak tertagih dapat diestimasi ditagih. Oleh karena itu kita dapat
sebagai presentase dari penjua;an kredit. mengestimasi piutang tak tertagih dengan
melihat berapa lama piutang tertentu belum
dilunasi
Langkah-Langkah metode Analis Umur Piutang

1. Menentukan tanggal jatuh tempo untuk setiap akun piutang pelanggan.


2. Menentukan jumlah hari suatu piutang yang telah lewat jatuh tempo,
3. Setiap akun ditempatkan pada setiap kelompok umur berdasarkan tanggal lewat jatuh temponya.Tipe kelompok kelas
adalah sebagai berikut
a. Belum jatuh tempo e. 91-180 hari lewat jatuh tempo.
b. 1-30 hari lewat jatuh tempo f. 181-365 hari lewat jatuh tempo
c. 31-60 hari lewat jatuh tempo g. 365 hari lewat jatuh tempo
d. 61-90 hari lewat jatuh tempo Lebih.
4. Menentukan jumlah setiap kelompok umur.
5. Jumlah setiap kelompok umur kemudian dikalikan dengan persentase estimasi piutang tak tertagih untuk kelompok tersebut
6. Total estimasi piutang tak tertagih ditentukan dengan menjumlahkan piutang tak tertagih di setiap kelompok umur
CONTOH:

Estimasi kredit macet


•PT. Sejahtera pada akhir tahun 2019 kisaran umur piutang saldo
presentase jumlah
memiliki saldo piutang usaha sebesar belum jatuh tempo Rp 75.000.000 2% Rp 1.500.000
Rp86.300.000 penyisihan piutang tak telah jatuh tempo 1-30 hari Rp 4.000.000 5% Rp 200.000
tertagid di estimasi dengan mengunakan telah jatuh tempo 31-60 hari Rp 3.100.000 10% Rp 310.000
metode analis umur piutang. Berikut ini telah jatuh tempo 61-90 hari Rp 1.900.000 20% Rp 380.000
telah jatuh tempo 91-180 hari Rp 1.200.000 30% Rp 360.000
tabel masing-masing analis umur piutang
telah jatuh tempo 181-365 hari Rp 800.000 50% Rp 400.000
berdasarkan hari jatuh temponya: telah jatuh tempo 365 hari Rp 300.000 80% Rp 240.000
Jumlah Rp 86.300.000 Rp 3.390.000

Beban Piutang tak Tertagih Rp 4.200.000


Piutang usaha Rp4,200.000
Ada dua ketentuan dalam penjualan piutang
yaitu:
• Pembelian tanpa tanggung rengteng: pembeli
piutang menanggung segala risiko yang mungkin
Penjualan terjadi pada piutang tersebut. Contoh terjadi piutang
tak tertagih.
Piutang Usaha • Pembelian dengan tanggung renteng: jika
piutang tidak dapat ditagih maka, pembeli piutang
memiliki hak untuk menagih piutang tersebut dari
perusahaan yang menjual piutangnya.
Penjualan tanpa tanggung renteng disesbut
factoring, Pembeli piutang disebut Factor.
Contoh
PT. Mawar menjual piutang usaha tanpa tanggung renteng sebesar Rp
420.000.000 kepada lembaga keuangan dengan harga Rp400.000.000. besaran Perhitungan:
cadangan piutang tak tertagih atas piutang yang dijual adalah Rp 9.600.000.
Pembeli menahan 5% dari harga beli sebagai proteksi terhadap kemungkinan Piutang Factor = Rp400.000.000 x 5%
terjadinya retur penjualan atau penyesuaian harga jual. Jurnal yang dibutuhkan
= Rp 20.000.000
adalah sebagai beriku:
Kas = Rp400.000.000 – Rp20.000.000
Kas Rp380.000.000
Piutang Factor Rp 20.000.000 = Rp380.000.000
Cadangan Piutang tak tertagih Rp 9.600.000 Kerugian piutang = 420 jt – 9,6 jt – 400 jt
Kerugian penjualan piutang Rp10.400.000
Piutang Usaha Rp420.000.000 = Rp10.400.000
 Jika di asumsikan tidak ada retur penjualan
Kas Rp 20.000.000
Piutang Factor Rp 20.000.000

 Jika terdapat retur misal Rp5.000.000


Kas Rp 15.000.000
Retur penjualan Rp 5.000.000
Piutang factor Rp20.000.000

 Jika retur penjualan lebih tingggi piutang factornya misal Rp23.000.000


Retur Penjualan Rp 23.000.000
Kas Rp 3.000.000
Piutang factor Rp 20.000.000
Piutang Wesel
Piutang wesel atai potes receivabel memiliki tanggal jatuh tempo (due date/ maturity date), nilai pada
saat jatuh tempo terditi atas nilai nominal (nilai pokok taagihan yang tertera dalam wesel atau promes)
ditambah dengan bunga.

Klaim yang didukung oleh sebuah wesel


memiliki beberapa keuntungan Wesel tagih, atau surat perjanjian piutang
dibandingkan klaim dalam bentuk (promissory note) merupakan janji
piutang usaha. Dengan menandatangani tertulis untuk membayar sejumlah uang
wesel, debitur mengakui utangnya dan (nilai nominal), biasanya disertai dengan
bersedia untuk membayarnya sesuai bunga, pada saat diminta atau pada
dengan ketentuan yang tertulis. Dengan waktu yang telah ditentukan di kemudian
demikian, wesel tersebut merupakan hari.
klaim hukum yang lebih kuat.
Karakteristik putang wesel
1. Surat tersebut ditandatangani oleh orang atau perusahaan yang membuat janji.
2. Pihak yang berhak menerima uang dari wesel tagih disebut penerima pembayaran (payee), dan
pihak yang membuat janji disebut pembuat janji (maker)
3. Nilai nominal (face amount) merupakan jumlah saat wesel disepakati di awal. Tanggal penerbitan
(issuance date) merupakan tanggal saat wesel diterbitkan.
4. Tanggal jatuh tempo (due date atau maturity date) merupakan saat wesel harus dibayar.
5. Periode wesel tagih merupakan periode waktu antara tanggal penerbitan dan tanggal jatuh tempo.
6. Tingkat bunga (interest rate) merupakan tingkat bunga yang harus dibayarkan atas nilai nominal
pada perjanjian wesel tagih
WESEL
Tanggal Jatuh tempo: dimana wesel akan dibayar

Periode tanggal penerbit dengan tanggal jatuh tempo, dapat di hitung


berdasarkan hari maupun bulan.

Jika dinyatakan dalam jumlah hari maka, cara menentukan jatuh


temponya adalah dengan menghitung banyaknya hari sejak tanggal
penerbitan.

Tanggal terbit wesel diabaikan, namun tanggal jatuh tempo turut


dihitung.

Jika dinyatakan dalam bulan maka, cara menentukan jatuh temponya


dengan menghitung jumlah bulan sejak tanggal penerbitan.
Contoh:
Perhitungan jatuh tempo berdasarkan hari

PT. Sukses menerbit kan piutang wesel pada tanggal 12 Juni 2020 apabila umur wesel di
tetapkan 60 hari maka tanggal jatuh tempo wesel tersebut adalah:
Jawab:
Umur wesel 60 hari
Juni (12-30) 18
Juli 31
49 hari
11
Berdasarkan perhitungan di atas maka tanggal jatuh tempo piutang wesel adalah 11 Agustus
2020
Contoh:
Perhitungan jatuh tempo berdasarkan bulan

 PT. Sukses menerbit kan piutang wesel pada 1 April 2021 dengan umur wesel 3 bulan.
Maka tanggal jatuh temponya adalah 1 Juli 2021.
 Apabila penerbitan wesel pada tanggal akhir bulan maka tanggal jatuh tempo juga berada
di akhir bulan contoh:
Diterbitkan utang wesel pada tanggal 31 Maret 2021 dengan umur wesel 3 bukan.
Maka tanggal jatuh tempo wesel tersebut adalah 30 Juni 2021.
Penjualan wesel (pendiskontoan wesel)

• Dalam wesel terdapat informasi suku bunga yang harus di bayar oleh pembuat wesel
kepada pemegang wesel pada saat wesel tersebut jatuh tempo.
• Piutang wesel berbunga, nilai jatuh temponya adalah sebesar nilai nominal wesel
ditambah dengan bunga yang dihitung atau dikenakan sepanjang umur wesel.
• Tingkat suku bunga wesel biasanya bunga tahunan
• Rumus dasar menghitung bunga wesel yaitu:

Nilai Nominal (Pokok) x tingkat bunga tahunan x Umur wesel

• Jika umur wesel dinyatakan dalam hari maka, umur wesel dabagi dengan 365 hari
• Jika dinyatakan dalam bulan maka umur wesel dibagi 12 bulan.
Ilustrasi
a) Ketentuan atau kondisi wesel b) Ketentuan Kondisi Wesel
Nilai Nominal Rp50.000.000 Nilai Nominal Rp75.000.000
Tingkat suku bunga 9% p.a Tingkat suku bunga 6% p.a
Umur wesel 60 Hari Jangka waktu wesel 3 bulan
Perhitungan Bung: Perhitungan bunga:
50 jt x 9% x 60/360 = Rp750.000 75 jt x 65 x 3/12 = Rp 1.125.000

Note: untuk mempermudah perhitungan jumlah hari 360 susuai dengan buku hery 2020.
Berdasarkan ilustrasi di atas maka jurnal yang
diperlukan adalah sebagai berikut
Ilustrasi a Ilustrasi b
Jurnal pada saat penerbitan wesel/ saat wesel diterima Jurnal pada saat penerbitan wesel/ saat wesel diterima
Piutang wesel Rp50.000.000 Piutang wesel Rp75.000.000
Piutang usaha Rp50.000.000 Piutang usaha Rp75.000.000

Jurnal pada saat jatuh tempo Jurnal pada saat jatuh tempo
Kas Rp 50.750.000 Kas Rp 76.125.000
Piutang wesel Rp50.000.000
Piutang wesel Rp75.000.000
Pendapatan bunga Rp 750.000
Pendapatan bunga Rp 1.125.000
Piutang wesel gagal ditagih

Jika pemegang wesel gagal untuk menagih piutangya kepada saat wesel tersebut jatuh
tempo, maka piutang tersebut dunamakan piutang wesel yang ditolak.
Jika hal tersebut terjadi maka pemegang wesel akan membuat jurnal
Piutang Usaha Rp 50.750.000
Piutang wesel Rp50.000.000
Pendapatan bunga Rp 750.000
Piutang wesel dengan diskonto
Note:
 jika nominal wesel lebih besar dari harga tunai wesel maka perusahaan memperoleh beban bunga.
 Jika nominal wesel lebih kecil dari harga tunai wesel maka perusahaan memperoleh pendapatan bunga

Pada tanggal 30 Agustus 2021, PT AGUNG mendiskontokan promes 60 hari, nominal Rp. 72.000.000
berbunga 18 %. Jatuh tempo promes tanggal 19 Oktober 2021. Bank memperhitungkan suku diskonto
15%.
Perhitungan harga tunai wesel:
Nominal wesel = Rp72.000.000
Bunga = 72 jt x 60/360 x 18% = Rp2.160.000
Nilai wesel pada tanggal jatuh tempo = Rp74.160.000
Diskonto dari 30 agustus – 19 oktober =50 hari
Rp 74.160.000 x 50/360 x 15% = (Rp 1.545.000)
Harga tunai wesel = Rp72.615.000

Jurnal 30 Agustus
Kas Rp 72.615.000
Wesel tagihan diskonto Rp72.000.000
Pendapatan bunga Rp 615.000.

Anda mungkin juga menyukai