Probity Audit 13 Sep 2021 Net
Probity Audit 13 Sep 2021 Net
14 Maret 2023
1
LATAR BELAKANG PERLUNYA
PEDOMAN PENGAWASAN PBJ
PBJ sebagai Tupoksi Pemerintah
1. Pelayanan Publik Pemerintah
2. Anggaran cukup besar
3. Sering timbul masalah Hukum & Fraud
Perubahan Aturan
Dari Perpres 54/2010 ke Perpres 16/2018 (Sekarang diubah lagi
dengan Perpres 12/2021) Termasuk perubahan Perlem LKPP
Pentingnya Peran APIP
(PP 60/2008 ttg SPIP pasal 47 dan 48 & Perpres 16/2018 pasal 76),
APIP harus melakukan pengawasan intern atas penyelenggaraan tugas dan fungsi
Instansi Pemerintah termasuk akuntabilitas keuangan negara.
2
PERAN APIP DALAM PENGAWASAN PBJ
3
Perkembangan Penggunaan Probity Audit
• Fokus Fungsi Auditor : prevention vs detection
• Kerjasama KPK vs Inspektorat Daerah dalam probity
audit 16 batch pelatihan, 5 PA
• Kementerian … : konsep probity audit utk semua unit,
bukan hanya auditor
• Probity Audit Salah satu Opsi yang dapat dipilih dan mulai
intensif penggunaannya
Bentuk Pengawasan APIP
Audit
Probity Audit
Reviu
Evaluasi
Pemantauan
Konsultansi
BENTUK PENGAWASAN PBJ
Serah Memberikan
KEGIATAN
Penyedia naan
(OUTCOME)
Pekerjaan
OUTPUT
AUDIT
Dilakukan setelah pelaksanaan proses PBJ.
OUTPUT BASED
OUTCOME BASED 4
6
Mengapa Memilih Probity ?
7
Pengertian PROBITY
Probity diartikan sebagai integritas (integrity),
kebenaran (uprightness), dan kejujuran
(honesty).
PROBITY BUKTI
ASSURANCE
AUDIT Kondisi
INDEPENDEN
PROBITY REQUIREMENT
PROBITY 3
Early Warning Mechanisme atas
Penyimpangan/Kecurangan.
KRIT BUK
ERIA TI
Probity Requirement
WAKTU TAHAPAN
Selama proses
pelaksanaan PBJ
pengadaan Seluruh tahapan
barang/jasa atau Tahapan
(real time), Terpilih
Mulai dari perencanaan, persiapan, persiapan pemilihan penyedia, pelaksanaan pemilihan penyedia,
penandatanganan kontrak, pelaksanaan kontrak sampai dengan penyerahan barang/jasa (sebelum pembayaran
100%). Untuk tahapan terpilih, agar dipastikan terlebih dahulu bahwa tahap sebelumnya mulai dari perencanaan
tidak terdapat permasalahan. Hal ini harus ditegaskan pada saat ekspose yang akan dituangkan dalam Management
16
Representation Letter.
Audit secara Real Time saat Proses PBJ
Probity Audit
Meyakinkan:Probity
Requirement
Perencanaan &
Persiapan PBJ Proses PBJ (Perpres 16/2018
& Peraturan
Pelaksanaannya)
Penyerahan Persiapan
Barang/jasa Pemilihan Peraturan lain terkait pengadaan Pengadaan
(sebelum Penyedia
dibayar 100%) PENGADAAN
barang/jasa Barang/Jasa
yang Kredibel
BARANG/JASA
dan Terhindar
Prinsip PBJ
dari Korupsi
Pelaksanaan
Pelaksanaan Pemilihan
Penyedia
Kontrak
Barang/Jasa Etika PBJ
Pelaksanaa
n Pemilihan
Pelaksanaa Penyedia
n Kontrak Barang/Jas
a
Persiapan Persiapan
Perencanaan Pemilihan Pelaksanaan Serah Terima
Pengadaan Pemilihan
Auditor Memastikan Proses yang telah lewat sesuai dengan prinsip probity Titik Kritis, Program Kerja Audit, dan
melalui telaah awal dan ekspose. Beberapa titik kritis sbb: Daftar Uji
P e n u n j u k a n o r a n g y a n g b e r k u a l i fi k a s i ti d a k
tepat sebagai auditor probity
ti d a k b o l e h d i g u n a k a n u n t u k m e m i n d a h k a n
risiko dari manajemen sektor publik ke
pihak lain
Syarat Formal
1. Memiliki Sertifikat Keahlian bidang Pengadaan Barang/Jasa
2. Memiliki pengalaman dalam audit PBJ
3. Memiliki Sertifikat Jabatan Auditor
Catatan:
• Sekurang-kurangnya memiliki sertifikasi Jabatan Fungsional Auditor
dan pengalaman melakukan audit PBJ
• Dalam satu tim minimal 1 orang telah memenuhi kompetensi di
atas
33
02
Adil dan
Transparansi Tidak Bersaing
Diskriminatif
Akuntabel
Pelaksanaan Etika PBJ
Etika adalah batas atau nilai-nilai moral di mana pejabat bekerja.
Probity audit
mengacu
1 2 3 4 5 6 pada
pedoman
pelaksanaan
probity audit
Penyusunan Pembicaraan
Penelaahan Awal Kerangka Acuan Awal dengan
Kerja Audit Pihak Auditan Pengkomunikasian
44
Hasil Audit
44
PERENCANAAN
Penetapan/PKPT
• Penetapan PBJ oleh pejabat yang
berwenang dan/atau PKPT dapat
menjadi bentuk mandat
Permintaan
• Juga dapat dilaksanakan
berdasarkan permintaan tertulis
dari pimpinan instansi (PA/KPA)
45
PERENCANAAN
2 Penelaahan Awal
Materi ekspose a.l:
dapat dilakukan melalui Ekspose ditujukan untuk mendapatkan gambaran utuh dan
mekanisme ekspose dan menyeluruh dari PBJ yang akan/sedang dilaksanakan
dilanjutkan dengan penilaian (meyakinkan titik kritis proses PBJ)
risiko penugasan Dalam ekspose ini juga dibahas tujuan, ruang lingkup, rencana
waktu audit, batasan tanggung jawab probity auditor dan
Tujuan Penilaian risiko mekanisme yang dilakukan apabila ditemukan pelanggaran
penugasan adalah terhadap prosedur dan ketentuan pengadaan barang/jasa
serta pelanggaran prinsip-prinsip dan etika pengadaan
mengidentifikasikan barang/jasa
dan memitigasi risiko-risiko
Dalam ekspose ini juga dibahas mengenai persyaratan
yang mungkin muncul dalam
kejujuran (probity requirement) sebagai kriteria probity audit
penugasan probity audit. yang akan dilaksanakan. 46
PERENCANAAN
48
PERENCANAAN
PELAKSANAAN PENUGASAN
50
KOMUNIKASI
Laporan
Pembahasa
Pelaksanaan n Hasil
Hasil
Probity Probity
PBJ tidak sesuai Audit (BA)
ketentuan/pelanggaran Audit
prinsip dan etika PBJ,
Atensi Manajemen
(kondisi ketidaksesuaiannya dng
Early Warning probity requirement, penyebab,
dampak & saran perbaikkan)
51
FORMAT PENGKOMUNIKASIAN HASIL AUDIT
LAMPIRAN
LAPORAN
HASIL
AUDIT
(FORMAT SESUAI DENGAN
LAMPIRAN PEDOMAN
PROBITY AUDIT)
52
RINGKASAN MEKANISME PENUGASAN
1 Telaah atas permintaan audit
2 Permintaan audit dari pimpinan instansi dan harus didahului dengan ekspose
4 Penerbitan surat tugas hanya dapat dilakukan setelah kriteria penugasan dipenuhi
7 Wajib Melibatkan Tenaga Ahli untuk hal-hal diluar Kompetensi Probity Auditor
54
PENGELOLAAN RISIKO PROBITY AUDIT
Menggabung &
mark up suap Penunjukkan langsung
memecah pekerjaan
56
RISIKO FRAUD PBJ (e-procurement)
Dokumen yg
Kerja sama
dievaluasi tidak Pembatasan akses
pelaksana PBJ dan
sama dengan yg ke aplikasi
peserta
diunggah
57
TERIMA KASIH
58