Anda di halaman 1dari 57

REFERAT C

STROKE HEMORAGIK
Lia sari 102123042
Pembimbing : dr. Helda Juliani Siahaan, M. Ked (Neu)., Sp. S
PENDAHULUAN
C
LATAR BELAKANG
• Stroke adalah penyakit multifaktorial dengan berbagai penyebab disertai
manifestasi klinis mayor, dan penyebab utama kecacatan dan kematian di
Negara-negara berkembang.
DEFINISI STROKE OLEH WHO
• WHO mendefinisikan stroke sebagai suatu tanda klinis yang berkembang cepat
akibat gangguan otak fokal (atau global) dengan gejala-gejala yang
berlangsung selama 24 jam atau lebih dan dapat menyebabkan kematian tanpa
adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler (World Health Organization,
2012).
STATISTIK STROKE DI INDONESIA
• Indonesia merupakan negara dengan penderita stroke tertinggi di Asia
(Burhanuddin, dkk., 2012).
• Berdasarkan survey yang telah dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap
responden yang pernah didiagnosis oleh tenaga kesehatan, terjadi peningkatan
jumlah penderita stroke dari 7% (2013) menjadi 10,9% (2018) (Kemenkes RI,
2018).
JENIS-JENIS STROKE
• Stroke dibagi menjadi dua jenis, yaitu iskemik dan hemoragik. Kedua jenis stroke ini
seringkali diawali oleh adanya lesi atau perlukaan pada pembuluh darah arteri. Dari seluruh
kejadian stroke, duapertiganya adalah iskemik dan sepertiganya adalah hemoragik.
• Disebut stroke iskemik karena terdapat sumbatan pembuluh darah oleh tromboembolik yang
mengakibatkan daerah di bawah sumbatan tersebut mengalami iskemik, sedangkan stroke
hemoragik terjadi akibat adanya mikroaneurisme yang pecah (Sacco, dkk., 2013).
FAKTOR RISIKO STROKE
• Faktor yang dapat menimbulkan stroke terdiri atas faktor yang
dapat dimodifikasi dan yang tidak dapat dimodifikasi.
• Faktor yang tidak dapat dimodifikasi terdiri atas usia dan jenis
kelamin, sedangkan faktor yang dapat dimodifikasi antara lain
hipertensi, diabetes melitus, profil lipid, konsumsi alkohol, dan
merokok (Burhanudin, 2012).
TUJUAN KARYA ILMIAH
• Berdasarkan tingginya angka penderita stroke di Indonesia, penulis
tertarik untuk membuat suatu karya ilmiah mengenai penyakit
stroke agar dapat bermanfaat bagi tenaga medis sebagai acuan
dalam penegakkan diagnosis serta tatalaksana yang tepat dari
stroke.
PEMBAHASAN
C
DEFINISI STROKE
• Stroke adalah suatu sindrom yang ditandai dengan:
• Gejala dan tanda klinis yang berkembang dengan cepat.
• Gangguan fungsional otak fokal maupun global secara mendadak dan akut.
• Berlangsung lebih dari 24 jam.
• Tidak disebabkan oleh sebab lain, selain penyebab vaskuler (American Heart
Association, 2013).
STROKE HEMORAGIK
• Terjadi karena perdarahan ke dalam otak dan ruang lainnya di dalam sistem
saraf pusat (SSP).
• Pecahnya pembuluh darah otak.
• Keluarnya darah ke jaringan parenkim otak atau ruang cairan serebrospinalis.
• Menyebabkan gangguan serabut saraf otak.
• Peningkatan tekanan intrakranial.
• Menimbulkan herniasi jaringan otak dan menekan batang otak (Mahmudah,
2014).
PERDARAHAN HEMORAGIK
• Dibagi menjadi perdarahan intraserebral dan perdarahan subaraknoid
(Mahmudah, 2014).
PERDARAHAN INTRASEREBRAL
• Terjadi pada parenkim otak.
• Penyebab: hipertensi, aneurisma, malformasi arteri vena,
neoplasma, dll.
PERDARAHAN SUBARAKNOID
• Terjadi di sekeliling otak hingga ke ruang subaraknoid dan ruang cairan
serebrospinal.
• Penyebab: aneurisma, malformasi arteri vena, dll.
FAKTOR RISIKO STROKE
• Faktor risiko dapat dibagi menjadi tidak dapat dimodifikasi dan
dapat dimodifikasi.
FAKTOR RISIKO YANG TIDAK DAPAT
DIMODIFIKASI
• Umur
• Risiko stroke meningkat seiring dengan meningkatnya usia.
• Peningkatan risiko pada setiap dekade setelah usia di atas 55 tahun.
• Prevalensi stroke meningkat dengan bertambahnya usia (Ghozali, 2018).
• Jenis Kelamin
• Prevalensi stroke pada pria lebih tinggi.
• Faktor risiko berbeda pada pria dan wanita.
• Penggunaan alat kontrasepsi oral dan kehamilan pada wanita muda.
• Pria cenderung terkena karena penyakit kardiovaskular (Goldstein, et al.,
2011).
• Ras/Bangsa
• Variasi risiko stroke antar kelompok etnis.
• Orang Afrika memiliki risiko lebih tinggi.
• Proporsi terkena pendarahan intraserebral lebih tinggi di antara
orang China (Ghozali, 2018).
• Faktor Genetik
• Riwayat keluarga positif stroke dapat meningkatkan risiko hingga 30%.
• Pengaruh faktor genetik dalam risiko stroke.
• Interaksi antara faktor genetik dan lingkungan (Goldstein, et al., 2011).
FAKTOR RISIKO YANG DAPAT
DIMODIFIKASI
• Faktor risiko yang dapat diubah dengan perubahan gaya hidup dan
pengobatan.
FAKTOR RISIKO YANG DAPAT
DIMODIFIKASI
• Hipertensi Risiko
• Relatif individu terkena stroke pada penderita hipertensi bisa lebih tinggi hingga 8 kali pada
kelompok individu dengan usia ratarata 47 tahun.
• Prevalensi stroke pada yang hipertensi 3,1%.
• Hipertensi berisiko menjadi stroke 2,87 kali setelah dikontrol dengan sosiodemografi dan
biologik.
• Tekanan darah tinggi menggandakan risiko stroke sebanyak 4 kali lipat.
• Perdarahan otak pada pasien hipertensi adalah sekitar 3,9 kali lebih tinggi daripada pasien non
hipertensi.
• Pada perdarahan subaraknoid aneurisma, risiko relatif adalah 2,8 lebih tinggi.
• Dislipidemia

• Kolesterol LDL (low density lipoprotein) dapat menyebabkan pengerasan


dinding pembuluh darah arteri.
• Kolesterol HDL (high density lipoprotein) yang rendah dapat memicu
pembentukan plak di dinding pembuluh darah arteri.
• Distribusi faktor risiko dislipidemia pada kasus stroke berulang sebesar 95,83%.
• Dislipidemia yang paling banyak adalah kombinasi gangguan kadar lipid total,
LDL, HDL sebanyak 30,44%.
• Diabetes Melitus

• Prevalensi stroke pada diabetes melitus 6,7%.


• Setelah dikontrol DM berisiko 2,96 kali dibanding yang
tidak DM.
• Diabetes melitus secara signifikan meningkatkan risiko
stroke.
• Merokok

• Prevalensi stroke lebih tinggi pada kelompok mantan perokok sebesar


3,6%.
• Merokok meningkatkan risiko pembentukan trombus di pembuluh darah
arteri yang sempit.
• Merokok dapat menyebabkan rusaknya pembuluh darah, yang dapat
menyebabkan penyumbatan di dalam pembuluh darah tersebut dan
menyebabkan stroke.
• Konsumsi Alkohol

• Mengonsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan


risiko terkena stroke.
• Penyalahgunaan alkohol dikaitkan dengan peningkatan
risiko relatif dari rasio stroke iskemik.
• Kontrasepsi

• Penggunaan kontrasepsi oral dapat menyebabkan risiko stroke iskemik lebih


tinggi.
• Risiko stroke mungkin terbatas pada periode penggunaan aktif dan kemudian
menurun pada periode setelah penggunaan.
• Penyakit Jantung

• Prevalensi stroke pada pasien riwayat jantung koroner sebesar 7,2%.


• Setelah dikontrol dengan faktor-faktor lain, berisiko dengan OR 3,13 kali.
• Gagal jantung berisiko 10,77 kali dibanding tidak gagal jantung.
PATOFISIOLOGI STROKE
C
• Otak adalah organ yang sangat aktif secara metabolik, memerlukan
sekitar 20% dari suplai oksigen dan glukosa tubuh.
• Aliran darah ke otak adalah kunci untuk memastikan pasokan oksigen
dan nutrisi yang cukup ke sel-sel otak.
• Ketidakcukupan suplai darah ke otak dapat mengakibatkan gangguan
serius dalam fungsi otak, yang dikenal sebagai stroke.
Patofisiologi Stroke Hemoragik
• Stroke hemoragik terjadi ketika terjadi perdarahan dalam otak.
• Ada dua jenis perdarahan: perdarahan intraserebral (di dalam otak)
dan perdarahan subaraknoid (di ruang sekitar otak).
Patofisiologi Stroke Hemoragik (lanjutan)
• Perdarahan intraserebral terjadi ketika pembuluh darah dalam otak pecah dan darah mengalir
ke dalam jaringan otak.
• Ini dapat disebabkan oleh hipertensi yang berkepanjangan dan menyebabkan kerusakan pada
dinding pembuluh darah.
• Perdarahan subaraknoid terjadi ketika darah masuk ke ruang subaraknoid di sekitar otak.
• Ini bisa berasal dari ruang subaraknoid itu sendiri (primer) atau dari sumber di tempat lain
dalam tubuh (sekunder).
Gejala Stroke Hemoragik
• Gejala stroke hemoragik dapat bervariasi berdasarkan lokasi perdarahan.
• Perdarahan intraserebral dapat menyebabkan gejala seperti sakit kepala parah,
kebingungan, mual, muntah, dan gangguan kesadaran.
• Perdarahan subaraknoid sering kali menyebabkan sakit kepala yang hebat,
kelemahan otot, kebingungan, dan kehilangan kesadaran.
MANIFESTASI KLINIS
STROKE HEMORAGIK
C
Perdarahan Intraserebral (Intracerebral
Hemorrhage - ICH)
• Perdarahan intraserebral adalah kelainan sistem neurologis dengan perdarahan masuk ke
parenkim otak tanpa trauma.
• Kejadian ICH lebih rendah pada pasien muda (<45 tahun).
• Gejala neurologis ICH muncul dalam beberapa menit atau jam.
• Gejala umum ICH meliputi sakit kepala, mual, muntah, dan bisa disertai kejang.
• Sub-Judul: Perdarahan Intraserebral (lanjutan)
• Kejang dilaporkan pada sekitar 10% pasien ICH.
• Ukuran dan lokasi ICH memengaruhi presentasi klinis.
Perdarahan Subaraknoid (Subarachnoid
Hemorrhage - SAH)
• Perdarahan subaraknoid terjadi ketika pembuluh darah di otak mengeluarkan
darah ke ruang subaraknoid.
• Gejala bervariasi, termasuk sakit kepala parah, pusing, kelemahan, mual,
muntah, kebingungan, mengantuk, dan hilang kesadaran.
• Perdarahan Subaraknoid dapat terjadi secara spontan atau akibat pecahnya
aneurisma otak.
• Dibagi menjadi dua: Subaraknoid Primer (bukan karena trauma atau
perdarahan intraserebral) dan Subaraknoid Sekunder (bukan dari ruang
subaraknoid).
DIAGNOSIS STROKE
C
• Terdapat tiga tahap utama dalam diagnosis stroke: anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
Anamnesis
• Gejala prodomal meliputi peningkatan tekanan intrakranial yang
dapat menyebabkan sakit kepala, muntah-muntah, dan penurunan
kesadaran.
Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan fisik mencakup GCS (Glasgow Coma Scale),
kelumpuhan saraf kranial, kelemahan motorik, defisit sensorik,
gangguan otonom, dan gangguan neurobehavior .
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan laboratorium mencakup pemeriksaan darah rutin dan kimia darah
lengkap.
• EKG digunakan untuk mengidentifikasi atrial fibrilasi sebagai sumber emboli
jantung.
• Pemeriksaan thoraks dapat mendeteksi kelainan paru dan pembesaran jantung.
• CT scan tetap menjadi standar emas untuk penyelidikan radiologis akut pada
tersangka stroke.
• CT scan harus dilakukan dalam waktu 1 jam jika mempertimbangkan trombolisis
atau dalam kasus dengan skor GCS rendah atau kecurigaan tinggi terhadap
perdarahan intraserebral.
Stroke Hemoragik
Algoritma
Gajah Mada
NIHSS Score
TATALAKSANA
STROKE
C
Perdarahan Intraserebral
• Pasien dengan defisiensi berat factor koagulasi atau
trombositopenia berat sebaiknya mendapat terapi penggantian
factor koagulasi.
• Koreksi dengan vitamin K 10 mg IV untuk peningkatan INR.
• Pengobatan tekanan darah tinggi dan pemantauan glukosa.
Prosedur Operasi
• Pasien dengan perburukan neurologis dan hidrosefalus akibat
obstruksi ventrikel sebaiknya menjalani operasi .
Perdarahan Subarachnoid
• Identifikasi dan atasi nyeri kepala sedini mungkin.
• Tirah baring total dengan elevasi kepala 30 derajat, bila perlu oksigenasi 2-3
L/menit.
• Hati-hati dalam pemakaian sedative.
• Pasang infus di ruang gawat darurat.
• Derajat III, IV, atau V memerlukan perawatan yang lebih intensif.
• Penatalaksanaan di Ruang Gawat Darurat.
Evaluasi Cepat dan Diagnosis
• Anamnesis, termasuk gejala awal, waktu awitan, aktivitas saat
serangan terjadi, gejala lain, dan faktor risiko stroke.
• Pemeriksaan fisik dan neurologis, serta penggunaan skala NIHSS
(National Institutes of Health Stroke Scale).
Terapi Umum
• Stabilisasi Jalan Napas dan Pernapasan.
• Stabilisasi Hemodinamik (Sirkulasi).
• Pengendalian Peninggian Tekanan Intrakranial (TIK).
• Penanganan Transformasi Hemoragik.
• Pengendalian Kejang.
• Pengendalian Suhu Tubuh.
Penatalaksanaan di Ruang Rawat
• Cairan dan nutrisi.
• Pencegahan dan penanganan komplikasi.
Manajemen Hipertensi Pada Stroke
Hemoragik
• Evaluasi Awal Pasien:
• CT scan atau MRI digunakan untuk mengevaluasi tingkat keparahan dan sumber perdarahan di otak.
• Monitoring Tekanan Darah:
• Target penurunan tekanan darah sekitar 15-20% dari nilai awal.
• Pengukuran berkala dan hati-hati untuk mencegah penurunan tekanan darah yang terlalu cepat atau drastis.
• Farmakoterapi:
• Beta-blocker (contoh: labetalol) dosis awal 10-20 mg IV, diulang setiap 10-15 menit jika perlu.
• ACE inhibitor (contoh: enalapril) dosis awal 1,25-5 mg IV, dengan pemberian oral kemudian.
• Calcium channel blocker (contoh: nimodipin) 5-15 mg/hour IV infusion.
• Pantau Efek Samping:
• Pemantauan efek samping meliputi tekanan darah terlalu rendah, efek samping kardiovaskular, efek samping neurologis,
ginjal, dan hati.
Perawatan Lanjutan
• Penanganan perdarahan, perawatan neurologis, dan pemantauan
kondisi pasien secara terus-menerus.
• Pengendalian faktor risiko lainnya seperti diabetes dan profil lipid
juga menjadi bagian penting dari perawatan.
Penatalaksanaan Medis Lain
• Pemantauan kadar glukosa darah.
• Terapi psikologi jika diperlukan.
• Pemberian analgesik dan antimuntah sesuai indikasi.
• Berikan H2 antagonis jika ada indikasi (perdarahan lambung).
Penatalaksanaan Operatif Pada Stroke
Hemoragik
• Perdarahan otak intraserebral sering terjadi dan memerlukan tindakan
pembedahan. Metode operasi melibatkan evakuasi hematom dengan
kraniotomi/kraniektomi.
• Prosedur invasif minimal, seperti tindakan endoskopi, juga dapat digunakan
untuk mengatasi perdarahan intraserebral.
• Pada perdarahan subaraknoid, teknik clipping neurosurgical dan coiling
endovascular digunakan untuk menghentikan aliran darah ke aneurisma. Ini
adalah prosedur yang sangat penting untuk menghindari komplikasi lebih
lanjut.
KESIMPULAN
C
• Stroke adalah sindrom dengan gejala dan/atau tanda klinis yang muncul secara mendadak dan
berlangsung lebih dari 24 jam.
• Stroke mengakibatkan gangguan fungsional otak, baik secara fokal maupun global, dan disebabkan oleh
faktor vaskuler.
• Terdapat dua jenis utama stroke, yaitu iskemik dan hemoragik.
• Iskemik disebabkan oleh sumbatan pembuluh darah oleh tromboembolik, mengakibatkan iskemia di
daerah di bawah sumbatan.
• Hemoragik terjadi akibat pecahnya mikroaneurisme pada pembuluh darah.
• Dari seluruh kejadian stroke, sekitar dua pertiga adalah iskemik dan sepertiga sisanya adalah hemoragik.
• Pemahaman tentang jenis-jenis stroke penting dalam diagnosis dan pengobatan yang tepat.
• Peran pencegahan dan pengelolaan risiko sangat penting dalam mengurangi kejadian stroke.
• Semua orang harus meningkatkan kesadaran tentang tanda dan gejala stroke untuk penanganan dini
yang lebih baik.
TERIMA KASIH
C

Anda mungkin juga menyukai