Anda di halaman 1dari 58

PELAYANAN

KEFARMASIAN HIV
AIDS
FARMAKOTERAPI ODHA
KONSEP TERAPI
ARV
Permenkes no 87 tahun 2014
tentang
Pedoman Pengobatan Anti Retroviral
&
Surat Edaran
No HK 02.02/1/1565/2018
Tentang
Penatalaksanaan Orang Dengan HIV AIDS
(ODHA) Untuk Eliminasi HIV AIDS (2030)
TUJUAN TERAPI ARV
Pasal 1(PMK 87/2014)

4
PEMERIKSAAN HIVSURAT EDARAN
NO HK 02.02/1/1565/2018
Pengobatan ARV
Pengobatan ARV segera diberikan pada setiap orang yang telah didiagnosa
terinfeksi HIV dengan ketentuan:

6
PADUAN TERAPI ARV
Paduan lini I 2 NRTI + 1NNRTI
Paduan Lini II 2 NRTI + 1 PI

Paduan Lini III 1 NNRTI + I INSTI + 1 PI


Terapi ARV diberikan seumur hidup
PADUAN PROFILAKSIS DENGAN ARV
Profilaksi Paduan
PPIA/PMTCT Zidovudin tunggal

PEP/PPP 2 NRTI + 1 PI atau


2 NRT + 1 NNRTI
PPIA ARV diberikan selama 6 minggu
PEP/PPP diberikan selama 28-30 hari
ISONIAZID PREVENTIVE TREATMENT –
Pengobatan Pencegahan dengan Isoniazid (INH)

-Terapi
ARV
Orang dengan hiv - Terapi
positif TB
Lihat alur
Ada diagnosa Berikan IPT
TB Buk sek.setelah
an pengobatan
Skrining gejala dan TB OAT
tanda TB sempurna
- Batuk
Ada
- Demam Tunda PP
- Berat badan turun Tida Penilaian INH
- Keringat malaM k kontra
- Gejala Tb ekstra ada indikasi
paru PP INH - Terap
Tida i
k ARV
- PP
ada
INH
Pencegahan penularan HIV melalui
terapi ARV
Pencegahan penularan HIV melalui
terapi ARV
PENGGOLONGAN ARV
ENTRY /
Integrase Protease Maturation
FUSION Reverse Trans
Inhibitors Inhibitors Inhibitors
INHIBITORS
Nucleosida Reserve - Transcriptase Inhibitor (NRTI)
Dosis
Nama Obat Dosis anak dewasa dosis untuk dewasa gangguan ginjal

Pediatrik (90
Zidovudin mg-180 mg/m2 300 mg 2x CCT hitung ≥15 Tdk perlu penyesuaian
(AZT) LPB) sehari mL/mnt dosis

Oral: 160 mg/m2 CCT hitung <15


Kapsul 100 mg LPB tiap 12 jam mL/mnt 100 mg tiap 6-8 jam

atau 6-7 Terapi


Tablet KDT mg/kg/dosis hemodialisa 100 mg tiap 6-8 jam

Remaja: spt Terapi dialisis


dewasa peritonium 100 mg tiap 6-8 jam
Nucleosida Reserve - Transcriptase Inhibitor (NRTI)

Nama Obat Dosis anak Dosis dewasa dosis untuk dewasa gangguan ginjal
Pediatrik 4 mg/kg 150 mg 2 x CCT hitung ≥50 Tdk perlu penyesuaian
Lamivudin (3TC) 2 x sehari sehari mL/mnt dosis
CCT hitung 30 -
Tablet 150 mg → dosis terapi atau 49 mL/mnt 150 mg 1 x sehari
150 mg dosis pertama ,
300 mg 1x CCT hitung 15- selanjutnya 100 mg 1 x
Tablet KDT Remaja : sehari 29 mL/mnt sehari

BB < 50 kg: 2 150 mg dosis pertama ,


mg/kg.BB, 2 x CCT hitung 5- 14 selanjutnya, 50 mg 1 x
sehari mL/mnt sehari

BB ≥ 50 kg: 150 mg dosis pertama ,


seperti dosis CCT hitung <5 selanjutnya, 25 mg 1 x
dewasa mL/mnt sehari
50 mg dosis pertama ,
Terapi selanjutnya, 25 mg 1 x
hemodialisis sehari
50 mg dosis pertama ,
Terapi dialisis selanjutnya, 25 mg 1 x
Nucleosida Reserve - Transcriptase Inhibitor (NRTI)

Nama Obat Dosis anak Dosis dewasa dosis untuk dewasa gangguan ginjal
BB < 33kg , 6
mg/kg.BB 1 x
sehari CCT hitung ≥50 Tdk perlu penyesuaian
Emtricitabin (FTC) 200 mg 1 x sehari mL/mnt dosis
CCT hitung 30 - 49 200 mg tiap 48 jam
, sulit diberikan mL/mnt (tiap 2 hari sekali)
Tablet KDT, tidak karena tdk ada
tersedia sediaan sediaan CCT hitung 15- 29 200 mg tiap 72
tunggal terpisah dg TDF mL/mnt jam(tiap 3 hari sekali)
CCT hitung < 15 200 mg tiap 96 jam
BB >33 kg: mL/mnt (tiap 4 hari sekali)
200 mg tiap 96 jam
(tiap 4 hari sekali), sulit
seperti dosis Terapi dilakukan krn blm ada
dewasa hemodialisis sediaan terpisah

Terapi dialisis Blm diketahui, gunakan


peritonium dg hati-hati
Nucleosida Reserve - Transcriptase Inhibitor
(NRTI)
Nama Dosis
Obat Dosis anak dewasa dosis untuk dewasa gangguan ginjal
Stavudin 1 mg/kg 30 mg 2x CCT hitung > Tdk perlu penyesuaian
(d4T) BB/dosis sehari 50 mL/mnt dosis
Kapsul 30 2 x sehari CCT hitung 26-
mg 50 mL/mnt 15 mg 2 x sehari
BB > 30 kg, CCT hitung ≤
spt dosis 25 mL/mnt 15 mg 2 x sehari
Tablet KDT dewasa Terapi
hemodialisis 15 mg 1 x sehari

Terapi dialisis Blm. Diketahui.


peritonium Gunakan dg hati-hati
Nucleosida Reserve - Transcriptase Inhibitor (NRTI)
Dosis dosis untuk dewasa gangguan
Nama Obat Dosis anak dewasa ginjal
Bayi <3 bulan: 50 Tdk perlu
Didanosin mg/m2 LPB tiap 12 CCT hitung penyesuaian
(ddI) jam BB ≥ 60 kg ≥60 mL/mnt dosis
Tablet kunyah Bayi >3 bulan - 200 mg 2 x CCT hitung 30 200 mg 1 x
100 mg anak < 13 tahun sehari - 59 mL/mnt sehari
Enteric coated
beadlet dalam 90 - 120 mg/m2 CCT hitung 10- 150 mg 1 x
kapsul 125 mg LPB tiap 12 jam 29 mL/mnt sehari
Anak ≥13 tahun CCT hitung <
atau BB≥ 60 kg 10 mL/mnt
Terapi 100 mg 1 x
hemodialisis sehari

Terapi dialisis
Nucleosida Reserve - Transcriptase Inhibitor (NRTI)
dosis untuk dewasa gangguan
Nama Obat Dosis anak Dosis dewasa ginjal
Bayi <3 bulan: 50 Tdk perlu
Didanosin mg/m2 LPB tiap 12 CCT hitung ≥60 penyesuaian
(ddI) jam BB < 60 kg. mL/mnt dosis
Tablet kunyah Bayi >3 bulan - anak < 125 mg 2 x CCT hitung 30 - 150 mg 1 x
100 mg 13 tahun sehari 59 mL/mnt sehari
Enteric coated 90 - 120 mg/m2 LPB CCT hitung 10- 29 100 mg 1 x
beadlet tiap 12 jam BB < 60 kg mL/mnt sehari

dalam kapsul Anak ≥13 tahun atau 125 mg 2x CCT hitung < 10
125 mg BB≥ 60 kg sehari mL/mnt
Terapi 75 mg 1 x
hemodialisis sehari
Terapi dialisis
peritonium
Nucleosida Reserve - Transcriptase Inhibitor (NRTI)
Dosis dosis untuk dewasa
Nama Obat Dosis anak dewasa gangguan ginjal
300 mg 2x ODHA dg Tidak ada
Abacavir sehari CCT penyesuaian
(ABC) 300 mg tablet (≥14 kg) berapapun dosis

Tablet 300 Dosis Dosis Dosis


Tidak ada
mg BB (kg) pagi malam sehari atau Terapi
penyesuaian
14 - 21 1/2 tab. 1/2 tab. 300 mg hemodialisa
dosis
(150 mg) (150 mg) 600 mg 1
x sehari
> 21 - < 1/2 tab. 1 tab. (300 450 mg
30 (150 mg) mg) Blm.
Terapi
Diketahui,
dialisis
> 30 1tab. 1tab. (300 600 mg gunakan dg
peritonial
(300 mg) mg) hati-hati

Dosis remaja (≥ 16 th): spt dosis


dewasa
Nucleotida Reserve - Transcriptase Inhibitor (NtRTI)
Dosis
Nama Obat Dosis anak dewasa dosis untuk dewasa gangguan ginjal
8 mg/kg.BB 1
Tenofovir x sehari 300 mg 1 x CCT hitung Tdk perlu penyesuaian
(TDF) sehari ≥50 mL/mnt dosis
,BB 14 - < 20
kg : 100 mg 1
x sehari CCT hitung 30 300 mg tiap 48 jam
- 49 mL/mnt (tiap 2 hari sekali)
BB 20 – 29,9 CCT hitung
Tablet 300 kg : 200 mg 1 10- 29 300 mg tiap 72
mg x sehari mL/mnt jam(tiap 3 hari sekali)
Terapi 300 mg tiap 7 hari
KDT BB ≥ 30kg: hemodialisis sekali)
Terapi
seperti dosis dialisis Blm diketahui,
dewasa peritonium gunakan dg hati-hati
Non Nucleosida Reserve - Transcriptase Inhibitor (NNRTI)
Nama Obat Dosis anak Dosis dewasa dosis untuk dewasa gangguan ginjal
Bayi – Anak < 8
tahun:
14 hari pertama :
Inisiasi 5
mg/kg.BB. Target : 200 mg
1 x sehari (max 2x sehari. CCT hitung ≥ Tdk perlu penyesuaian
Nevirapin (NVP) 200 mg) . 20 mL/mnt dosis
14 hari kedua Dosis inisiasi: 1
dosis 5 mg/kg.BB x 200 mg sehari
dosis 2 x sehari selama 14 hari Terapi Tdk perlu
Tablet 200 mg ( tiap 12 jam) pertama hemodialisa penyesuaian dosis
Kemudian
dinaikkan
menjadi 2 x 200
Anak ≥ 8 tahun: mg bila tdk ada
Seperti dosis rash atau efek
Tablet KDT dewasa samping Terapi dialisis Masih blm diketahui,
peritonium gunakan dg hati hati
NonNucleosida Reserve - Transcriptase Inhibitor (NNRTI)

dosis untuk dewasa


Nama Obat Dosis anak Dosis dewasa gangguan ginjal

Efavirenz (EFV) Anak ≥ 3 th.


BB: 10-< 15 kg: 200
Kapsul 200 mg mg

Tablet 600 mg BB 15- < 20 kg: 250 mg


BB: 20 - < 25 kg: 300 600 mg 1 x Tidak ada
mg sehari penyesuaian dosis
BB: 25 - < 32,5 kg: 350
mg
BB: 32,5 - < 40 kg: 400
mg
BB ≥ 40 kg: spt dosis
dewasa
NonNucleosida Reserve - Transcriptase
Inhibitor (NNRTI)
Dosis dosis untuk dewasa
Nama Obat Dosis anak dewasa gangguan ginjal
Rilpivirin (RPV)
Tablet 25 mg 25 mg 1 x Tidak ada
sehari penyesuaian dosis
Belum dipakai pada anak
Dosis dosis untuk dewasa
Etravirin (ETR) Dosis anak dewasa gangguan ginjal

Hanya untuk anak 6-18


tahun dengan BB ≥16 kg
Tablet 100 mg, BB 16 - <20 kg: 100 mg 2x
200 mg sehari
200 mg 2x Tidak ada penyesuaian
BB 20 - <25 kg: 125 mg 2x
sehari dosis
sehari
BB 25 - <30 kg: 150 mg 2x
sehari
BB > 30 kg: seperti
dewasa
Protease Inhibitor (PI)
dosis untuk
dewasa gangguan
Nama Obat Dosis anak Dosis dewasa ginjal
Lopinavir/ BB: < 15 kg: 12 mg/3
ritonavir mg, LPV/r/kg.BB/dosis 2
Lpv/r x sehari
Tablet 200
400 mg /100 Tidak ada
mg/50 mg BB > 15 - 40 kg : 10 mg , 2 x sehari penyesuaian dosis
mg/2,5 mg/LPV/r/
kg.BB/dosis 2 x sehari
BB > 40 kg: spt dosis
dewasa
Sediaan Kombinasi Dosis Tetap (KDT) ARV yang
Tersedia
KDT Formula Dosis Keterangan
Zidovudin dan Dewasa 1 tab.2 x sehari
Lamivudin Diminum 2 x
Tablet dapat
sehari, dosis:
dibagi dua.
BB 15 - 19,9kg: Tdk boleh
Tablet AZT 1/2 tablet pagi dipuyerkan.
300 mg + 3TC 1/2 tablet sore Dapat
150 mg Anak BB 20 - 24,9 kg kg: dihaluskan
1 tab pagi 1/2 sesaan
tablet sore sebelum
BB ≥ 25 kg: 1 pemberian
tablet pagi 1
tablet sore
Sediaan Kombinasi Dosis Tetap (KDT) ARV yang Tersedia
KDT Formula Dosis Keterangan
Tablet Dewasa 1 tab.2 x sehari
Sebaiknya tablet
d4T 30 mg +
tdk dibelah
3TC 150 mg
Diminum 2 x sehari, dosis:
BB 3 - 5,9 kg: 1/2 tablet
pagi 1/2 tablet sore
BB 6 - 9,9 kg kg: 1 tab pagi
1/2 tablet sore Penggunaan tdk
Stavudin
dan BB 10 - 13,9 kg 1 tablet terpengaruh
Tablet
Lamivudin pagi 1 tablet sore makanan. Tablet
dispersible d4T
Anak BB 14 - 19,9 kg 1,5 tab dapat direndam
1 2 mg + 3TC 60
pagi 1 tablet sore dlm air hingga larut
mg
BB 20 - 24,9 : 1,5 tablet sebelum
pagi 1,5 tablet sore diminumkan
BB 25 - 29,9 : 2 tablet
pagi 2 tablet sore
BB > 30 kg : sama spt
dosis dewasa
KDT Formula Dosis Keterangan
Stavudin , BB 3 - 5,9 kg: 1/2 tablet pagi
lamivudin 1/2 tablet sore 14 hari pertama
, BB 6 - 9,9 kg kg: 1 tab pagi gunakan dual KDT
Nevirapin 1/2 tablet sore Stavudin
BB 10 - 13,9 kg 1 tablet pagi lamivudin, setelah
Tablet 1 tablet sore 14 hari mengikuti
dispersible: BB 14 - 19,9 kg 1,5 tab pagi dosis anak.
d4T 12 mg
Anak 1 tablet sore Penggunaan tdk
+ 3TC 60 BB 20 - 24,9 : 1,5 tablet pagi terpengaruh
mg + NVP 1,5 tablet sore makanan. Tablet
100 mg BB 25 - 29,9 : 2 tablet pagi dapat direndam
2 tablet sore dlm air hingga larut
BB > 30 kg : sama spt dosis sebelum
dewasa diminumkan
KDT Formula Dosis Keterangan
Zidovudin BB 3 - 5,9 kg: 1 tablet pagi
, 1 tablet sore 14 hari pertama
lamivudin BB 6 - 9,9 kg kg: 1,5 tab gunakan dual KDT
, pagi 1,5 tablet sore Zidovudin
Nevirapin BB 10 - 13,9 kg 2 tablet lamivudin, setelah
Tablet pagi 2 tablet sore 14 hari mengikuti
dispersible: BB 14 - 19,9 kg 2,5 tab dosis anak.
AZT 60 mg+ Anak pagi 2,5 tablet sore Penggunaan tdk
3TC 30 mg+ BB 20 - 24,9 : 3 tablet pagi terpengaruh
NVP 50 mg 3 tablet sore makanan. Tablet
BB ≥ 25 spt dosis dewasa dapat direndam
dlm air hingga larut
sebelum
diminumkan
KDT Formula Dosis Keterangan
Tenofovir, 1 tablet, 1 x sehari
Emtricitabin Tablet FTC Dewasa Penggunaa
tidak
200 mg +
dipengaruhi
TDF 300 mg BB > 35 kg: 1 tablet ,
Anak makanan
1 x sehari
Tenofovir, 1 tablet, 1 x sehari Tdk blh
Lamivudin, Dewasa diminum stlh
Efavirenz Tablet TDF makan, kadar
300 mg + BB > 35 kg: 1 tablet , EFV meningkat
3TC 300 mg 1 x sehari ad 50%,
+ EFV 600 diminum
Anak
mg lambung
kosong
sebelum tidur.
Pedoman ART – KOMBINASI LINI KE-1

d4T NVP
Stavudine Nevirapine
= Neviral
3TC
= Staviral, Zerit

Lamivudine
= Hiviral
AZT EFV
Zidovudine Efavirenz
= Reviral = Stocrin, Efavir

Pedoman ART (WHO 2003)


Pedoman ART (Indonesia 2004)
31
Pedoman ART – KOMBINASI LINI KE-1

TDF NVP
Nevirapine
= Neviral
3TC
Lamivudine
= Hiviral
AZT EFV
Zidovudine Efavirenz
= Reviral = Stocrin, Efavir

Pedoman ART (Indonesia 2014)


32
CATATAN YG HARUS DIPERHATIKAN
Rumus CCT (Clearance Creatinin Laki-Laki = {(140-umur(th)XBB(kg)}
Hanya untuk NRTI (72 x Serum Creatinin(mg/dL)

Wanita = 0.85 {(140-umur(th)XBB(kg)}


(72 x Serum Creatinin(mg/dL)

Luas Permukaan Tubuh =√(TB cm x BB kg)


(LPT) m² 3600
Batasan Pemberian obat TDF Dewasa: Tidak boleh dimulai pada
(CCT) hitung < 50 ml/menit, atau
pada kasus diabetes lama,
hipertensi tak terkontrol dan gagal
ginjal
Batasan baru diberikan pada anak
usia di atas 2 tahun.

AZT Dewasa = Hb < 10 g/dL

FTC Anak BB < 33kg , 6 mg/kg.BB


1 x sehari, > 33 kg dosis
dewasa
CATATAN
 ZDV: d4T; 3TC; ABC: NVP :dapat dipuyer, dapat
diberikan bersama makanan.
 TDF/FTC: dg CCT hitung hitung <50 mL/mnt. Gunakan
dalam bentuk tunggal jangan KDT.
 ddI: tablet kunyah harus dikunyah, dihancurkan atau
dilarutkan dalam air sebelum diminum. Jangan ditelan
langsung dalam bentuk tablet utuh. Sediaan
Entericcoated beadlet dalam kapsul 125 mg harus
ditelan langsung dalam bentuk kapsul. Bila anak tidak
bisa menelan kapsul, maka kapsul dapat dibuka dan
diminum bersama dengan air. diminum saat perut
kosong, minimal 30 menit sebelum atau 2 jam sesudah
makan.
 EFV: kapsul dapat dibuka dan dicampur dengan
minuman manis, tidak boleh diminum sesudah makan
makanan sangat berlemak karena absorpsi dapat
meningkat sampai 50%. Diminum pada saat lambung
kosong dan menjelang tidur, terutama 2-4 minggu
pertama, untuk mengurangi efek samping susunan saraf
pusat
 LPV/r : Ukuran tablet besar, tidak boleh dibuka atau
dihancurkan, sebaiknya diberikan dengan atau sesudah
bersama makanan. Apabila diberikan bersama dengan
ddI, ddI harus diberikan 1 jam sebelum atau 2 jam
sesudah LPV/r
Konsep Umum ART 4 S
• Start
– Memulai terapi ARV pada Odha yang baru dan belum
pernah menerima sebelumnya
– Restart: memulai kembali setelah berhenti sementara
• Substitute
– Mengganti salah satu/ sebagian komponen ART dengan
obat dari lini pertama
• Switch
– Mengganti semua rejimen ART (beralih ke lini kedua)
• Stop
– Menghentikan pengobatan ARV
Sebelum mulai
• Yakinkan bahwa status klien adalah HIV positif
• Lakukan evaluasi Klinis:
– Tentukan stadium klinis
– Diagnosis dan pengobatan IO
– Profilaksis IO dan adherence terhadap pengobatan IO
– Pertimbangkan apakah perlu ARV
• Bahas dengan Odha mengenai kemungkinan
adherence terhadap ARV
• Edukasi mengenai tujuan terapi ARV
Rekomendasi Inisiasi ART pada
Dewasa dan Anak

Populasi Rekomendasi
Dewasa dan Inisiasi ART pada orang terinfeksi HIV stadium klinis 3 dan 4, atau
anak > 5 tahun (ikuti edaran terbaru tanpa
jika jumlah CD4 ≤ 350 sel/mm3
memandang stadium dan CD4).

Inisiasi ART tanpa melihat stadium klinis dan berapapun jumlah


CD4:
Koinfeksi TBa
Koinfeksi Hepatitis B
Ibu hamil dan menyusui terinfeksi HIV
Orang terinfeksi HIV yang pasangannya HIV negatif (pasangan
serodiskordan), untuk mengurangi risiko penularan
LSL, PS, Waria, atau Penasunb
Populasi umum pada daerah dengan epidemi HIV meluas
JENIS OBAT ARV YG TERSEDIA DI
INDONESIA
NRTI NNRTI PI
Zidovudine (AZT) Nevirapine (NVP) Lopinavir/ritonavir
Stavudine (d4T) Efavirenz (EFV) (LPV/r)
Lamivudine (3TC) Rilpivirine (RPV)
Emtricitabine
(FTC)
Abacavir (ABC)

NtRTI
Tenofovir (TDF)
PADUAN ARV LINI PERTAMA UTK
DEWASA DAN ANAK > 5 TAHUN
2 NRTI + 1 NNRTI

Paduan ARV lini pertama untuk dewasa


Paduan pilihan TDFa + 3TC (atau FTC) + EFV dalam bentuk KDTc
Paduan alternatif AZTb + 3TC + EFV (atau NVP)
TDFa + 3TC (atau FTC) + NVP

Catatan:
a Jangan memulai TDF jika CCT hitung < 50 ml/menit, atau pada kasus diabetes lama,
hipertensi tak terkontrol dan gagal ginjal
b Jangan memulai dengan AZT jika Hb < 10 g/dL sebelum terapi
c Kombinasi dosis tetap (KDT) yang tersedia: TDF + 3TC + EFV
PADUAN ARV LINI PERTAMA UTK ANAK <
5 TAHUN
2 NRTI + 1 NNRTI

Pilihan NRTI ke-1 Pilihan NRTI ke-2 Pilihan NNRTI

Zidovudin (AZT)a Nevirapin (NVP)


Lamivudin (3TC)
Stavudin (d4T)b Efavirenz (EFV)d
Catatan:
Emtricitabine (FTC)
a Tenofovir (TDF) c
Zidovudin (AZT) merupakan
pemberian Stavudin(d4T).
Rilpivirine (RPV)
pilihan utama. Namun bila Hb anak < 7,5 g/dl maka dipertimbangkan

b Dengan adanya risiko efek samping pada penggunaan d4T jangka panjang, maka dipertimbangkan
mengubah d4T ke AZT (bila Hb anak > 10 gr/dl) setelah pemakaian 6 – 12 bulan. Bila terdapat efek anemia berulang
maka dapat kembali ke d4T.
c Tenofovir saat ini dapat digunakan pada anak usia di atas 2 tahun. Selain itu perlu dipertimbangkan efek
samping osteoporosis pada tulang anak yang sedang bertumbuh karena penggunaan ARV diharapkan tidak
mengganggu pertumbuhan tinggi badan.
d EFV dapat digunakan pada anak ≥ 3 tahun atau BB ≥ 10 kg, jangan diberikan pada anak dengan gangguan
psikiatrik berat. EFV adalah pilihan pada anak dengan TB.
WAKTU TERJADINYA TOKSISITAS
ARV
Waktu Toksisitas
Dalam beberapa  Gejala gastrointestinal adalah mual, muntah dan diare. Efek samping
minggu pertama ini bersifat self-limiting dan hanya membutuhkan terapi simtomatik
 Ruam dan toksisitas hati umumnya terjadi akibat obat NNRTI, namun
dapat juga oleh obat NRTI seperti ABC dan PI

Dari 4 minggu  Supresi sumsum tulang yang diinduksi obat, seperti anemia dan
dan sesudahnya neutropenia dapat terjadi pada penggunaan AZT
 Penyebab anemia lainnya harus dievaluasi dan diobati
 Anemia ringan asimtomatik dapat terjadi

6-18 bulan  Disfungsi mitokondria, terutama terjadi oleh obat NRTI, termasuk
asidosis laktat, toksisitas hati, pankreatitis, neuropati perifer, lipoatrofi
dan miopati
 Lipodistrofi sering dikaitkan dengan penggunaan d4T dan dapat
menyebabkan kerusakan bentuk tubuh permanen
 Asidosis laktat jarang terjadi dan dapat terjadi kapan saja, terutama
dikaitkan dengan penggunaan d4T. Asidosis laktat yang berat dapat
mengancam jiwa
EFEK SAMPING/TOKSISITAS ARV LINI PERTAMA DAN
PILIHAN OBAT SUBSTITUSI PADA DEWASA DAN ANAK
> 5 TAHUN
Obat Tipe Toksisitas Faktor Risiko Pilihan Substitusi
ARV
TDF Disfungsi tubulus Sudah ada penyakit ginjal sebelumnya AZT atau d4T
renalis Usia lanjut
Sindrom Fanconi IMT < 18,5 atau BB < 50 kg
DM tak terkontrol
Hipertensi tak terkontrol
Penggunaan bersama obat nefrotoksik lain atau
boosted PI
Menurunnya densitas Riwayat osteomalasia dan fraktur patologis
mineral tulang Faktor risiko osteoporosis atau bone-loss lainnya

Asidosis laktat atau Penggunaan NRTI yang lama


hepatomegali dengan Obesitas
steatosis
Eksaserbasi hepatitis B Jika TDF dihentikan karena toksisitas lainnya Gunakan alternatif
(hepatic flares) pada koinfeksi hepatitis B obat hepatitis lainnya
seperti entecavir
EFEK SAMPING/TOKSISITAS ARV LINI PERTAMA DAN
PILIHAN OBAT SUBSTITUSI PADA DEWASA DAN ANAK
> 5 TAHUN (LANJ)

Obat Tipe Toksisitas Faktor Risiko Pilihan


ARV Substitusi
AZT Anemia atau anemia atau neutropenia sebelum Dewasa: TDF
neutropenia berata, mulai terapi Anak: d4T atau
miopati, lipoatrofi atau Jumlah CD4 ≤ 200 sel/mm3 (dewasa) ABC
lipodistrofi

Intoleransi saluran Dewasa: TDF


cerna beratb Anak: d4T atau
ABC
Asidosis laktat atau IMT > 25 atau BB > 75 kg (dewasa) Dewasa: TDF
hepatomegali dengan Penggunaan NRTI yang lama Anak: ABC, atau
steatosis LPV/r jika ABC
tak tersediac
EFEK SAMPING/TOKSISITAS ARV LINI PERTAMA DAN
PILIHAN OBAT SUBSTITUSI PADA DEWASA DAN ANAK
> 5 TAHUN (LANJ)

Obat ARV Tipe Toksisitas Faktor Risiko Pilihan


Substitusi
d4T Neuropati perifer, Usia tua Dewasa: AZT
lipoatrofi atau Jumlah CD4 ≤ 200 sel/mm3 atau TDFd
lipodistrofi (dewasa) Anak: AZT atau
penggunaan bersama INH ABC, pada
atau ddI asidosis laktat
gunakan ABC

Asidosis laktat atau IMT > 25 (atau BB > 75 kg)


hepatomegali dengan (dewasa)
steatosis, pankreatitis Penggunaan nukleosida
akut analog yang lama
EFEK SAMPING/TOKSISITAS ARV LINI PERTAMA DAN
PILIHAN OBAT SUBSTITUSI PADA DEWASA DAN ANAK
> 5 TAHUN (LANJ)

Obat ARV Tipe Toksisitas Faktor Risiko Pilihan Substitusi

EFV Toksisitas susunan saraf Sudah ada gangguan mental atau NVP
pusat persisten (seperti depresi sebelumnya Jika ODHA tidak
mimpi buruk, depresi, Penggunaan siang hari dapat mentoleransi
kebingungan, halusinasi, NNRTI lain,
psikosis)e gunakan LPV/rc
Hepatotoksisitas Sudah ada penyakit hati atau pada anak
sebelumnya dapat juga
Koinfeksi HBV dan HCV digunakan 3 NRTIf
penggunaan bersama obat jikaLPV/rc tidak
hepatotoksik lain tersedia
Kejang Riwayat kejang
Hipersensitivitas Faktor risiko tidak diketahui
obatgGinekomastia pada
pria
EFEK SAMPING/TOKSISITAS ARV LINI PERTAMA DAN
PILIHAN OBAT SUBSTITUSI PADA DEWASA DAN ANAK
> 5 TAHUN (LANJ)

Obat ARV Tipe Toksisitas Faktor Risiko Pilihan


Substitusi
NVP Hepatotoksisitash, i Sudah ada penyakit liver EFV
sebelumnya Jika ODHA tidak
Koinfeksi HBV dan HCV dapat
penggunaan bersama obat mentoleransi
hepatotoksik lain NNRTI lain,
CD4 >250 sel/mm3 pada gunakan LPV/rc
wanita atau pada anak
CD4 >400 sel/mm3 pada pria dapat digunakan
3 NRTIf
Hipersensitivitas obatg, i Faktor risiko tidak diketahui
KETERANGAN
a Anemi berat adalah Hb < 7,5 g/dl (anak) < 8 g/dl (dewasa) dan neutropenia berat jika hitung neutrofil <
500/mm3. Singkirkan kemungkinan malaria pada daerah endemis.
b Batasannya adalah intoleransi saluran cerna refrakter (berulang) dan berat yang dapat menghalangi minum
obat ARV (mual dan muntah persisten).
c Penggunaan PI dalam paduan lini pertama mengakibatkan menyempitnya pilihan obat berikutnya bila sudah
terjadi kegagalan terapi.
d AZT dan d4T mempunyai pola resistansi yang hampir serupa, berbeda dengan TDF. Pada substitusi setelah
pemakaian lama d4T ke TDF, harus diperhatikan bagaimana supresi virus dan riwayat kepatuhan ODHA.
e Toksisitas SSP ini bersifat self-limiting. Karena EFV menyebabkan pusing, dianjurkan untuk diminum saat
malam hari.
f Penggunaan triple NRTI mungkin kurang poten dibanding paduan lain
g Ruam kecil sampai sedang dan toksisitas hati dapat diatasi dengan pemantauan, terapi simtomatik dan
perawatan suportif. Ruam yang berat didefinisikan sebagai lesi luas dengan deskuamasi, angioedema, atau
reaksi mirip serum sickness, atau lesi disertai gejala konstitusional seperti demam, lesi oral, melepuh, edema
fasial, konjungtivitis seperti Sindrom Stevens-Johnson. Pada ruam yang berat, apalagi jika disertai
peningkatan SGOT >5 kali BAN, dapat mengancam jiwa, oleh karena itu hentikan NVP atau EFV. Kedua
obat NRTI lainnya diteruskan hingga 1-2 minggu ketika ditetapkan paduan ARV berikutnya mengingat waktu
paruh yang lebih pendek disbanding NVP atau EFV.
h Hepatotoksisitas yang dihubungkan dengan pemakaian NVP jarang terjadi pada anak terinfeksi HIV yang
belum mencapai usia remaja.
i Menaikkan secara bertahap dosis NVP atau yang disebut eskalasi dosis dapat menurunkan risiko toksisitas
INTERAKSI RIFAMPISIN DAN
ARV
Rifampisin dapat:
•Menurunkan kadar EFV dalam darah sampai
26%, dan tetap merupakan ARV pilihan pertama
pada ko-infeksi TB-HIV.
•Menurunkan kadar NVP dalam darah sampai
37%, dan masih dapat digunakan sebagai pilihan
kedua pada koinfeksi TB-HIV jika EFV tidak
dapat digunakan.
•Menurunkan kadar LPV sampai 75%, dan RTV
sampai 35% (tidak boleh digunakan bersama)
INTERAKSI METADON DAN ARV
 EFV menurunkan AUC metadon sebesar 57%
 NVP menurunkan AUC metadon sebesar 51%

 LPV menurunkan AUC metadon sebesar 36%


OBAT YANG SEBAIKNYA TIDAK DIGUNAKAN
DGN ARV
Obat Antiretroviral
Kategori Obat
EFV NVP LPV/r
Obat Jantung - - Amiodaron
Penurun Kolesterol - - Rovastatin
Simvastatinb
Antimikroba - - Rifampisin
Obat Saluran Cerna Cisaprid - Cisaprid
Neuroleptik Pimozid - Pimozid
Psikotropik Triazolam - Triazolam
Midazolama Midazolama
Derivat Ergot Dihidroergotamin - Dihidroergotamin
Ergonovin Ergonovin
Ergotamin Ergotamin
Metilergonovin Metilergonovin
ARV lain NNRTI lainnya ATV +/- RTV
NNRTI lainnya
Herbal Herbal Herbal Herbal
Obat Lain - Ketokonazol Alfuzosin
Salmeterol
Sildenafil
a Penggunaan midazolam oral merupakan kontraindikasi. Midazolam parenteral dapat digunakan dosis tunggal dan dapat diberikan
dengan monitoring pada prosedur sedasi. Alternatif yang dianjurkan adalah temazepam, lorazepam, oxazepam
b Alternatif yang dianjurkan fluvastatin, pitavastatin, and pravastatin (kecualin pravastatin dengan DRV/r) memiliki interaksi obat
minimal. Gunakan atorvastatin and rosuvastatin dengan hati-hati; mulai dengan dosis terendah dan titrasi sesuai toleransi dan
JENIS OBAT INTERAKSI DG MAKANAN

AZT/ZDV, d4T, Tidak ada interaksi makanan Dapat


3TC,ABC diberikan tanpa dipengaruhi makanan
NVP,
RPV Bersama makanan
ddl Makanan menurunkan absorpsi Formula
buffered harus diminum >1/2 jam
sebelum atau >2 jam setelah makan

EFV Hindari pemberian bersamaan dengan


makanan tinggi lemak (meningkatkan
absopsi). Harus diminum dengan perut
kosong
LPV/r Berikan bersama makanan Makanan
tinggi lemak meningkatkan absorpsi,
terutama sediaan bentuk cair,
Pemberian bersama makanan
meningkatkan absorpsi dan membantu
PENGOBATAN PENCEGAHAN
KOTRIMOKSASOL

Usia Kriteria Dosis Kriteria Monitoring


inisiasi Pemberhen
Tian
Bayi Semua bayi, Dosis Sampai risiko Dilihat
terpajan dimulai usia trimetoprim transmisi HIV klinis
HIV 6 minggu 4-6 berakhir atau dengan
setelah lahir mg/kgBB infeksi HIV interval tiap
sekali sehari sudah 3 bulan
(sesuai Disingkirkan
IDAI)
Pemberian Pengobatan Pencegahan INH
(PP INH)
Dosis Lama Terapi

semua ODHA INH 300 6 bulan (total 180


tidak menderita mg/hari dosis)
TB aktif, dan
Vitamin B6 Selama terapi dg INH
ODHA yang
25 mg /hari untuk mengurangi
memiliki
atau 50 mg/ 2 efek samping INH.
kontak erat
hari sekali
dengan pasien
TB

pemberian PP INH ulang dapat dilakukan setelah 3


V
HI

PEP/PPP
T
OR
PP
SU
RE
CA
T
AR

Yaitu : pemberian ARV dalam waktu singkat untuk


V
HI
T mengurangi kemungkinan didapatnya infeksi
HIV setelah terpapar ketika bekerja atau
EN
TM
EA
setelah kekerasan seksual.
Resiko Penularan < 1 %
TR
D
AN
T  Perlu dilakukan tes HIV sebelum memulai PPP
OR Waktu terbaik diberikan kurang dari 4 jam, maksimal
dalam 48-72 jam setelah kejadian.
PP
SU
RE Diberikan selama 1(satu) bulan (28-30 hari)
Perlu dilakukan pemantauan efek samping
CA
T
AR
V Perlu dilakukan tes ulang pada bulan ke 3 dan 6 setelah
HI pemberian
3. Pemberian ARV pencegahan pada bayi
Semua bayi lahir dari ibu dengan HIV, baik yang diberi ASI eksklusif maupun
susu formula, diberi Zidovudin dalam 12 jam pertama selama enam
minggu.

Kondisi Bayi Dosis Zidovudin


Bayi cukup bulan Zidovudin 4 mg/kg BB/12 jam selama 6 minggu, atau dengan
dosis disederhanakan:
Berat lahir 2000-2499 g = 10 mg 2x sehari
Berat lahir ≥ 2500 g = 15 mg 2x sehari
bayi dengan berat < 2000 g harus mendapat dosis mg/kg,
disarankan dengan dosis awal 2 mg/kg sekali sehari

Bayi prematur < 30 Zidovudin 2 mg/kg BB/12 jam selama 4 minggu pertama,
minggu kemudian 2 mg/kg BB/8 jam selama 2 minggu

Bayi prematur 30-35 Zidovudin 2 mg/kg BB/12 jam selama 2 minggu pertama,
minggu kemudian 2 mg/kg BB/8 jam selama 2 minggu, lalu 4 mg/kg
BB/12 jam selama 2 minggu
LATIHAN
 1. Buatkan racikan obat dari bayi baru lahir dengan BB 3,8 kg,
R/ AZT 10 mg
mf pulv No XLVIII
S 2 dd Pulv I
pro: Natasya

 2. Buatkan racikan obat dari bayi baru lahir dengan


R/ AZT 10 mg
mf pulv No XLVIII
S 2 dd Pulv I
pro: Habsah
Lakukan pengkajian resep.

Anda mungkin juga menyukai