Anda di halaman 1dari 8

PENGELOLAAN LIMBAH RUMAH SAKIT

• Limbah rumah sakit :


• 1. limbah klinis
• 2. Limbah domestik
• 3. Limbah cair
• 4. Limbah gas
Limbah klinis
• Rumah sakit bertanggung jawab terhadap limbah yang dihasilkan.
• Rumah sakit harus memiliki strategi yang menjamin semua limbah
dapat dibuang dengan aman.
• Hals yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan limbah klinis :
• Pemisahan jenis limbah , pengemasan , pemberian label,
penyimpanan , pengangkutan , pengolahan dan pembuangan.
• Strategi minimisasi limbah dengan 4R ( Reduce, Reuse , Recycle,
Recovery. )
• Tinjau secara periodik pengelolaan limbah secara menyeluruh.
Incinerator adalah metode yang disarankan untuk memusnahkan
limbah benda tajam , infeksius dan jaringan tubuh.

• Incinerator juga disarankan untuk limbah citotoksik. Suhu diatas 110

• Penggunaan warna standar dan pengkodean untuk kantong


penbuangan dan kontainer limbah.
• Program training pekerja dan staf RS merupakan bagian integral
pengelolaan limbah.
Limbah domestik ( padat )
• Biasanya berupa : kertas , karton, plastik , makanan , dedaunan , botol ,
kaleng dlsb.
• Hals yang perlu diperhatikan :
• Penampungan sampah :
• Bahan tidak mudah berkarat.
• Kedap air, terutama utk menmpung sampah basah.
• Bertutup rapat.
• Mudah dibersihkan.
• Mudah dikosongkan atau diangkut.
• Tidak menimbulkan bising.
• Tahan terhadap benda tajam dan runcing.
Pengangkutan sampah.
Biasanya dengn kereta.

• Untuk bangunan bertingkat dapat dengan cerobong atau lift di


pojok ruangan.

• Metode Pembuangan.
incinerator.
sanitary landfill.
Limbah cair
• Septik tank
• Wastes stabilization pond system
• Waste oxydation ditch treatmen system
• Anaerobic filter treatmen system
• Dlsb.
Masalah dan tantangan
• Belum memasaraktanya peraturan perundangan yang terkait dengan
pengelolaan limbah rumh sakit, baik di tingkat pusat, Dati I maupun
Dati II.
• Masih adanya anggapan bahwa biaya yang dikeluarkan RS utk
pengelolaan limbah adalh biaya yang terbuang peruma.
• Teknologi pengelolaan limbah RS umumnya masih ergantung
luarnegeri, shg memerlukan biaya tinggi untuk perawatan dan
perbaikan alat.
• Pengelolaan limbah masih menduduki prioitas rendah dibanding
kegiatan intern lainnya.
pada umumnya RS di Indonesia maih termasuk kelas C, sehingga biaya
pengelolaan limbah yang tinggi ini RS tidak mampu.

• Pada masa mendatang lingkungan merupakan aspek yang harus


diperhatikan dalam semua kegiatan termasuk tegiatan pelayanan
kesehatan.
• Limbah hasil kegiatan RS masih ada yang bisa dimanfaatkan, tetapi
masih memerlukan kegiatan daur ulang.
• Program Minimisasi limbah dap memberikan berbagai keuntungan
dan memberikan nilai tambah bila dilaksanakan secara konsisten.

Anda mungkin juga menyukai