Anda di halaman 1dari 12

KKG dan Institusi

Keluarga dan
Masyarakat
Agenda Gender PBB:
LSM
JALUR -CEDAW - ICPD
Internasional
-BPFA - MDGs
RESMI
Negara (Anggota PBB
/peserta konfrensi) → LSM
Nasional

Legislatif Eksekutif Yudikatif


(Prolegnas) (Kementrian (MA)
PP
Intervensi
Instruksi &
Pemerintah konsultasi
DPRD I Daerah Pengaruh
Prolegda Profinsi Konsultasi

LSM
Daerah
DPRD II Pemerintah
Prolegda Daerah
Kota/Kab
JALUR TAK
RESMI……… Kementrian PP

MITRA : MITRA :
ORMAS ISLAM ORGANISASI
PEREMPUAN PEREMPUAN
LSM
2 1 2

PB HMI Muslimat NU
KOHATI PB HMI Aisyiyah
PII WATI PUSAT
NA
AL HIDAYAH
GOLKAR
PBPMII
BKOW Korps Mubalighah
FKMT DKI dll
3 3
1. Pelaku
2. Mitra
3. Sasaran MASYARAKAT
Berbagai Konvensi terkait KKG
1. Deklarasi HAM PBB 1948
2. Comission on the Status of Women 1967
3. Konferensi Mexico 1975
4. Konferensi Nairobi 1985
5. CEDAW PBB 1979
6. Konferensi Viena 1990
7. Konferensi ICPD Kairo 1994
8. Konferensi Beijing 1995 (BPFA)
9. Deklarasi Millenium PBB 2000 (MDGs)
1. 1979 CEDAW-PBB, melalui UU No. 7 tahun
1984, Indonesia meratifikasi CEDAW.
2. Konferensi ICPD Kairo 1994:
mengagendakan perlindungan terhadap
hak reproduksi perempuan dalam
pembangunan yang berkelanjutan.
3. Konferensi Beijing 1995: merinci 12
keprihatinan terhadap perempuan yang
dikenal dengan 12 critical issues.
4. Deklarasi Millenium 2000: Melahirkan
tujuan pembangunan millenium yang
terdiri dari 8 target tentang peningkatan
kualitas SDM
12 Issu Kritis Konferensi Beijing
1. Perempuan dan Kemiskinan
2. Pendidikan dan Pelatihan Bagi Perempuan
3. Perempuan dan Kesehatan
4. Kekerasan Terhadap Perempuan
5. Perempuan dan konflik bersenjata
6. Perempuan dan Ekonomi
7. Perempuan Dalam Kekuasaan dan Pengambilan Keputusan
8. Mekanisme Institusional untuk kemajuan perempuan
9. Hak Asasi Perempuan
10. Perempuan dan Media
11. Perempuan dan Lingkungan
12. Anak Perempuan
8 Tujuan dalam MDGs
(a) penghapusan kemiskinan;
(b) pendidikan dasar untuk semua;
(c) kesetaraan dan keadilan gender serta pemberdayaan
perempuan;
(d) menurunkan angka kematian bayi;
(e) memperbaiki kesehatan ibu;
(f) mencegah HIV/AIDS, malaria dan penyakit lainnya;
(g) lingkungan berkelanjutan dan
(h) membangun jaringan kemitraan global untuk
pembangunan di tahun 2015.
• Ekonomi: perempuan mencari nafkah 
dapat menggantikan laki-laki sebagai
kepala keluarga dan tidak tergantung
pada suami
• Pendidikan: perempuan mandiri dalam
pengambilan keputusan  tidak
tergantung pada laki-laki  tidak perlu
ada institusi keluarga
• Kesehatan: perempuan berhak mengatur
kesehatan reproduksi termasuk
berhubungan seks dengan siapa saja,
aborsi, dll  seks bebas, penghancuran
institusi keluarga
• Kekerasan: perempuan dipandang
sebagai korban kekerasan  hentikan
sistem keluarga yang saat ini berjalan 
pengancuran institusi keluarga
Bagaimana dengan Indonesia?
KKG (Kesetaraan & Keadilan Gender)
ditetapkan sebagai kebijakan
nasional yang tertuang dalam:
1. GBHN 1999-2004,
2. UU no.25 Tahun 2000 tentang PROPENAS
2000-2004
3. Inpres no.9 Tahun tentang PUG dalam
Pembangunan Nasional
GBHN 1999-2004:
– Meningkatkan kedudukan dan peran perempuan
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
melalui kebijakan yang diemban oleh lembaga
yang mampu memperjuangkan terwujudnya
kesetaraan dan keadilan gender,

– Meningkatkan kualitas peran kemandirian


organisasi perempuan dengan tetap
mempertahankan nilai persatuan dan kesatuan
nilai histories perjuangan kaum perempuan,
dalam rangka melanjutkan usaha pemberdayaan
serta kesejahteraan keluarga dan masyarakat.
Visi & Misi Meneg PP
Visi:

Kesetaraan dan keadilan jender, kesejahteraan dan


perlindungan anak dalam kehidupan berkeluarga,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Misi:

1. Peningkatan kualitas hidup perempuan


2. Penggalakan sosialisasi kesetaraan dan keadilan jender
3. Penghapusan segala bentuk tindak kekerasan terhadap
perempuan
4. Penegakan hak asasi manusia bagi perempuan
5. Peningkatan kesejahteraan dan perlindungan anak
6. Pemampuan dan peningkatan kemandirian lembaga dan
organisasi
7. perempuan dan peduli anak
Program&Kebijakan
Kebijakan :
• Pengembangan kelompok-kelompok masyarakat yang
sadar gender dan peduli terhadap hak-hak anak
• Peningkatan kondisi dan posisi perempuan dibidang
pendidikan, kesehatan, ekonomi/pekerjaan dan
pengambilan keputusan
• Penyelenggaraan perlindungan hak-hak anak dan
kesempatan partisipasi anak
• Penegakan supremasi hukum untuk perlindungan hak-
hak perempuan dan anak
• Penumbuhan dan pembinaan terhadap
lembaga/organisasi social peduli perempuan dan anak
• Pengembangan dan peningkatan kerjasama nasional,
regional dan internasional dibidang kesetaraan gender
dan perlindungan anak.

Anda mungkin juga menyukai