NIM : 401200050 MATA KULIAH : SEJARAH PERADABAN ISLAM PERADABAN, KEBUDAYAAN DAN SOSIO KULTUR BANGSA ARAB PRA ISLAM PERADABAN, KEBUDAYAAN DAN SOSIO KULTUR BANGSA ARAB PRA ISLAM Budaya Arab pra Islam adalah suatu kebudayaan yang mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan cara hidup orang-orang Arab yang berkembang di daerah jazirah Arab, sebelum munculnya agama Islam, dan biasanya disebut dengan kebudayaan jahiliah. Kebudayaan jahiliah dimana orang-orang Arab pada saat itu benar-benar tidak berkemanusiaan, kasar dan kejam. Bangsa Arab pra Islam, identik dengan bangsa jahiliah. Bangsa jahiliah dianggap sebagai bangsa yang terbelakang dan tidak manusiawi. Istilah jahiliah, biasanya diartikan sebagai masa kebodohan atau kehidupan barbar. Namun sebenarnya, yang dimaksud jahiliah adalah bahwa ketika itu orang-orang Arab tidak memiliki otoritas hukum, nabi dan kitab suci. Pengertian tersebut mengartikan bahwa, yang dimaksud dengan jahiliah ternyata menyangkut kondisi bangsa Arab pada saat itu, yang tidak memiliki aturan-aturan yang mengatur kehidupan mereka. KEBUDAYAAN BANGSA ARAB PRA ISLAM Pada mulanya bangsa Arab menganut agama monoteisme yang dibawa oleh Nabi Ibrahim as. Seiring berjalannya waktu, terjadilah perubahan- perubahan dalam hal kepercayaan mereka, dan kemudian terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam ajaran ketuhanan mereka, dan kemudian mereka membuat berhala-berhala untuk mereka sembah. Berhala tersebut seperti mendewakan patung, pohon dan bahkan makhluk ghaib seperti jin. Selain menyembah berhala orang-orang Arab pada saat itu juga menyembah dewa- dewa. Seperti dewa-dewa masyarakat mekah dan madinah yaitu Latta dan Uzza misalnya, yang lebih populer diantara mereka sebagai dewa untuk mereka sembah. Penyembahan terhadap matahari dan bulan juga terjadi pada saat zaman jahilliah. Kepercayaan penyembahan terhadap benda-benda langit tersebut terjadi di jazirah Arab jauh sebelum islam datang. Seperti orang badui yang memiliki kepercayaan kepada bulan. tahap berikutnya, yaitu masyarakat pertanian. Tradisi penyembahan bulan mengisyaratkan sebuah masyarakat penggembala ternak, sementara tradisi penyembahan matahari menggambarkan tahap berikutnya, yaitu masyarakat pertanian. Ini berarti masyarakat penggembala ternak dan masyarakat pertanian menyembah benda-benda langit sebagai sesembahan mereka sudah menjadi sebuah kebiasaan yang sering mereka lakukan. Sosio Kultur Bangsa Arab Pra Islam Masing-masing di antara mereka mewarisi sifat, tingkah laku, sikap ataupun budaya yang diajarkan oleh pendahulu-pendahulu mereka. Sehingga tak jarang hingga saat ini masih ada sebagian budaya Arab pra-Islam yang dilestarikan keberadaannya. Selain itu, bangsa Arab pra-Islam juga senantiasa menjaga garis keturunan (nasab) di antara mereka. Sehingga jelaslah penisbatan anak-cucu mereka kepada orangtuanya. Selanjutnya, Islam datang di tengah-tengah mereka. Islam datang sebagai pembuka menuju jalan yang lebih terang. Islam datang dengan sebuah peringatan dan kabar gembira. Namun, jika budaya itu benar-benar menyimpang dari ajaran Islam yang dibawa Muhammad SAW., maka budaya tersebut tidak perlu di-rekonstruksi atau bahkan dilestarikan. Seperti halnya, dalam budaya menjaga garis keturunan. Islam juga memerintahkan agar senantiasa menjaga nasab (keturunan) di antara umatnya. Sebagaimana dalam Al-Qur’an surat An- Nisa ayat 1, Al-Isra’ ayat 32 dan pada beberapa ayat atau hadits lainnya. Allah memerintahkan kita untuk senantiasa menjaga nasab atau garis keturunan kita. Salah satunya adalah dengan menjauhi zina.