Anda di halaman 1dari 22

“IMPLEMENTASIPROGRAM KELUARGA HARAPAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN

KESEJATERAAN MASYARAKAT DI
DESA LANTA KECAMATAN LAMBU KABUPATEN BIMA”

SKRIPSI

OLEH :
NUR INAYAH
NIM : 1801155

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA


SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
(STISIP) MBOJO BIMA
TAHUN 2022
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pemerintah Indonesia mulai tahun 2007 telah menerbitkan


Program Keluarga Harapan PKH. program serupa di Negara lain. Program
Keluarga Harapan PKH secara nasional telah dipraktekkan dari tahun 2007
sampai dengan sekarang dimana persebaran lokasi penerapannya pada waktu itu
dari DIY di jawa barat, jawa tengah, jawa timur dan di aceh itu mulai tahun 2007
pada masa pemerintahan bapak presiden susilo bambang yudhiyono selaku
presiden pada waktu itu, dan di bima pada khususnya mulai dari tahun 2009
kemudian berlanjut sampai dengan sekarang dengan mekanisme yang ada
perubahan dari awalnya sampai dengan tidak jauh ada perubahan namun sedikit
saja perubahannya. Setiap Negara pasti memiliki masalah masing-masing.
Dalam pelaksanaan Program Kementerian Sosial Tersebut, di Nusa Tenggara Barat telah

mencapai data yang signisifikan. Data Graduasi sejahtera mandiri sebanyak 1.802 KPM. Kepala

Dinas Sosial Provinsi NTB, Dra. T. Wismaningsih Drajadiah mengungkapkan, Berdasarkan data

yang disampaikan pelaksanaan PKH di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota di NTB.

Di Kabupaten Bima sendiri jumlah penerima tahun 2019 sebanyak 34.975 Keluarga

Penerima Manfaat Se-Kabupaten Bima akan menikmati dan Program Keluarga Harapan yang

diluncurkan oleh Kementerian Sosial RI, dan 2.716 di antaranya di Kecamatan Lambu. Sumber :

Kabardesantb.com. Banyaknya penerima bantuan Program Keluarga Harapan tersebut bukan

berarti tidak memiliki hambatan dan kendala di lapangan, dari awal penyaluran sampai di tahun

2021 ini masih saja ditemukan polemik seperti penyaluran tidak tepat sasaran, terdapat data

ganda, masyarakat belum paham kriteria penerima PKH, tidak adanya aktifitas kelompok

penerima manfaat, tidak adanya data pembanding dari pemerintah desa untuk menanggulangi

ketidaktepaan sasaran penerima manfaat dan tidak ada langkah kongkrit pemerintah untuk segera

mengavaluasi tingkat kesejahteran masyarakat penerima maanfaat.


Di Desa lanta Kecamatan Lambu Kabupaten Bima sendiri masyarakat di

hadapkan pada persoalan kurang memahami terkait mekanisme pendataan seleksi

dan penetapan atau syarat-syarat untuk mendapatkan bantuan Program Keluarga

Harapan, sehingga dengan tidak adanya pemahaman tersebut masyarakat

berasumsi yang lain. Misalnya yang mendapatkan Program Keluarga Harapan

adalah hasil nepotisme atau orang terdekatnya pemerintah desa maupun

pendamping PKH. Dan hasil pantauan penulis selama tinggal didesa lanta masih

banyak masyarakat miskin dan rentan usia distabilitas berat tidak mendapatkan

PKH sama sekali.

penelitian dengan judul “Implementasi Program Keluarga Harapan

Dalam Upaya Meningkatkan Kesejateraan Masyarakat di Desa Lanta

Kecamatan Lambu Kabupaten Bima”


A. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini: Bagaimana Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam

Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Di Desa Lanta Kecamatan

Lambu Kabupaten Bima?

B. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan di

atas dapat di ambil tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis Implementasi Mekanisme

Program Keluarga Harapan (PKH) dalam Upaya Meningkatkan

Kesejahteraan Masyarakat di Desa Lanta Kecamatan Lambu Kabupaten

Bima.
A. Fokus Penelitian

Adapun fokus dalam penelitian ini dengan “Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) dalam

Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Desa Lanta Kecamatan Lambu Kabupaten

Bima”, terutama yang berkaitan dengan Mekanisme pelaksanaan PKH dilaksanakan dengan

tahapan pendataan, seleksi, penetapan, sampai dengan penyaluran bantuan (Berdasarkan

peraturan menteri sosial nomor 01 tahun 2018 pasal 1 program keluarga harapan). Adapun

penjelasan singkat mengenai mekanisme program keluarga harapan sbb:

1) Pendataan calon penerima Program Keluarga Harapan

2) Seleksi atau Validasi Data Calon Penerima Manfaat PKH

3) Penetapan Calon Peserta PKH

4) Penyaluran Bantuan Sosial PKH


BAB II
A. Implementasi Kebijakan

1. Pengertian Implementasi Kebijakan

Van Meter dan Van Horn yang dikutip oleh dewi rahayu, mendefinisikan bahwa

Implementasi kebijakan public sebagai tindakan-tindakan dalam keputusan-keputusan

sebelumnya. Tindakan-tindakan ini mencakup usaha-usaha untuk mengubah keputusan-

keputusan melanjutkan usaha-usaha untuk mencapai perubahan besar dan kecil yang ditetapkan

oleh keputusan-keputusan kebijakan yang dilakukan oleh organisasi public yang diarahkan untuk

mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.

2. Pengertian Kesejahteraan

Kata ”kesejahteraan” menurut kamus besar bahasa Indonesia (tim penyusun kamus,

1991) berasal dari kata “sejahtera” yang berarti aman, sentosa, makmur, sedangkan pengertian

dari “kesejahteraan” itu sendiri adalah hal atau keadaan aman, damai, sentosa, selamat,

kesenangan hidup, dan makmur.


A. Kebijakan Program Keluarga Harapan (PKH)

1. Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2017

Peraturan presiden nomor 63 tahun 2017 tentang penyaluran bantuan sosial secara non

tunai menjelaskan bahwa penyaluran bantuan sosial merupakan implementasi program

penanggulangan kemiskinan yang meliputi perlindungan sosial, jaminan sosial, pemberdayaan

sosial, rehabilitas sosial, dan pelayanan dasar. Penyaluran bantuan sosial secara non tunai

dilaksanakan terhadap bantuan sosial yang diberikan dalam bentuk uang berdasarkan penetapan

pemberi bantuan sosial.

2. Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 1 Tahun 2018

Peraturan Menteri RI Nomor 1 Tahun 2018 Tentang Program Keluarga Harapan (PKH)

ditetapkan untuk mendukung pelaksanaan penyaluran program perlindungan sosial yang

terencana, terarah, dan berkelanjutan dalam bentuk program keluarga harapan (PKH) sebagai

bantuan sosial bersyarat yang bertuan untuk mengurangi beban pengeluaran dan meningkatkan

pendapatan keluarga miskin dan rentan.


BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian

Penelitian merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh kebenaran

pengetahuan yang bersifat ilmiah, melalui prosedur yang telah ditetapkan. Penelitian hendaknya

dilakukan dengan cermat dan teliti, agar hasil yang diperoleh tepat dalam penelitian kegiatan -

kegiatan yang dilakukan dengan seksama dalam menentukan jenis data, sumber data, cara

mengumpulkan data, tujuan penelitian dan tehnik analisis data.

Pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasikan uraian yang mendalam tentang ucapan,

tulisan, dan atau perilaku yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat, dan

atau organisasi tertentu dalam suatu keadaan konteks tertentu yang dikaji dari sudut pandang

yang utuh, komprehensif, dan holistik. Melalui jenis penelitian ini, penulis bermaksud untuk

menggambarkan bagaimana pelaksanaan Program Keluarga Harapan di Desa Lanta Kecamatan

Lambu Kabupaten Bima.


A. Informan

1.2 Tabel Informan

NO Nama Jabatan Keterangan

1. M. Tayeb Kepala Desa L

b. Adibin S.Pd Pendamping PKH L

c. Hartati, S.Pd Aud Toko Masyarakat P

d. Nuri Yati Penerima PKH P

5. Arie Lupianto Ketua BPD L

1. Kepala Desa Lanta

2. Pendamping PKH

3. Tokoh Masyarakat

4. Penerima PKH

5. Ketua BPD
D. Tehnik Pengumpulan Data

Dalam usaha untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian

ini maka ada data sekunder dan data primer.

a. Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh melalui media

perentaran atau secara tidak langsung yang berupa buku, caratatan, bukti

yang telah ada, atau arsip baik yang dipublikasi maupun secara umum.

b. Data Primer

Data primer adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung

dari sumber aslinya yang berupa wawancara, jajak pendapat dari individu

atau kelompok (orang) maupun hasil observasi dari suatu objek, kejadian

atau hasil pengujian.


E. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Menurut Zuldafrial (2012:89) Keabsahan data merupakan "padanan
dari konsep kesahilan validitas dan keandalan reliabitas menurut versi
penelitian kuantitatif dan di sesuaikan dengan tuntutan pengetahuan,
kriteria, dan paradigmanya sendiri.” Keabsahan data dapat dicapai
dengan mengunakan proses pengumpulan data yang tepat, salah satu
caranya yaitu dengan proses triangulasi Menurut Arifuddin (2009:143)
Triangulasi yaitu “tehnik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain dari luar data itu untuk keperluan
pengecekan atau sebagian pembanding terhadap data itu.” Uji
keabsahan data meliputi uji kreadibilitas data (validitas internal), uji
depenabilitas (reliabilitas) data, uji transferabilitas validitas eksternal
generalisasi, dan uji konfirmabilitas (obyektivitas).
F. Tehnik Analisis Data
Tehnik analisis data mempunyai prinsip-prinsip yaitu untuk
mengelolah data dan menganalisa data yang terkumpul menjadi
data yang sistematis, teratur terstruktur, dan mempunyai makna.
Sugiyono (2011) Mengemukakan bahwa aktifitas “analisis data
kualitatif dilakukan secara inraktif dan berlangsung secara terus
menerus sampai tuntas.”
Adapun teknik analisis data kualitatif dilakukan dengan tahap
sebagai berikut:
1.Reduksi Data
2.Verifikasi (Menarik Kesimpulan)
3.Display (Penyajian Data)
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Sejarah Tentang Desa Lanta

Desa Lanta bagian dari 14 desa yang berada dikecamatan lambu terletak di

kaki gunung jamangko dengan luas wilayah 1.118 Ha. Konon pada jaman dahulu

desa lanta satu kampung yang didiami oleh masyarakat yang peradabannya masih

primitive dengan bermata pencaharian berburu dan becocok tanam, dengan

menanam tumbuhan prerdu yang di sebut dalam bahasa bima wunta (kapas)
A. Deskripsi Hasil Penelitian

Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Upaya

Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Desa Lanta Kecamatan Lambu

Kabupaten Bima.

Menjawab kepentingan permasalahan di atas, dalam hal ini peneliti telah


melakukan kegiatan wawancara mendalam dan terstruktur dengan pihak kepala
desa, ketua BPD. Pendamping PKH, Penerima PKH, dan Tokoh Masyarakat yang
berjumlah 5 sampel sebagai responden dan merupakan focus penelitian di Desa
Lanta Kecamatan Lambu Kabupaten Bima. Untuk melihat sejauh mana
Implementasi PKH Yang Ada di Desa Lanta.
1. Pendataan Program Keluarga Harapan di Desa Lanta Kecamatan
Lambu Kabupaten Bima
Pendataan calon penerima Program Keluarga Harapan merupakan
langkah awal yang dilakukan oleh lembaga negara yaitu Badan Pusat Statistik
atau BPS melalui sensus penduduk kemudian dipresentasikan menjadi Basis
Data Terpadu (BDT) adalah sistem data elektronik yang berisi nama, alamat,
NIK (Nomor Induk Kependudukan) dan keterangan dasar sosial ekonomi
rumah tangga dan individu dari sekitar 25 juta rumah tangga di Indonesia. BDT
diperoleh dari hasil PPLS 2011 telah menjadi acuan utama penetapan sasaran
program perlindungan sosial dan penanggulangan kemiskinan dalam skala
nasional maupun daerah.
2. Proses Seleksi Program Keluarga Harapan di Desa Lanta Kecamatan
Lambu Kabupaten Bima.
Sasaran Program Keluarga Harapan (PKH) adalah Keluarga Sangat
Miskin (KSM) berdasarkan Basis Data Terpadu yang di peroleh dari Badan
Pusat Statistik (BPS). Peserta PKH harus terdaftar dan hadir pada fasilitas
kesehatan dan pendidikan terdekat. Kewajiban peserta PKH di bidang
kesehatan meliputi pemeriksaan kandungan ibu hamil, pemberian
asupan gizi dan imunisasi serta timbang badan anak balita. Sedangkan
kewajiban di bidang pendidikan adalah mendaftarkan dan memastikan
kehadiran anggota keluarga PKH kesatuan pendidikan sesuai jenjang
sekolah dasar dan menengah. Khusus anggota keluarga PKH penyandang
disabilitas,
seleksi Program Keluarga Harapan di Desa Lanta Kecamatan Lambu
Kabupaten Bima. Seleksi atau Validasi Data Calon Penerima Manfaat PKH
merupakan pencocokan data awal calon penerima manfaat PKH dengan
bukti dan fakta kondisi terkini sesuai dengan kriteria komponen. Sasaran
PKH merupakan keluarga dan/atau seseorang yang miskin dan rentan
serta terdaftar dalam data terpadu program penanganan fakir miskin,
memiliki komponen kesehatan, pendidikan, dan/atau kesejahteran sosial.
3.Proses Penetapan Program Keluarga Harapan di Desa Lanta Kecamatan
Lambu Kabupaten Bima.
Penetapan calon peserta PKH dilakukan untuk menetapkan wilayah
kepesertaan dan jumlah calon penerima manfaat PKH menurut daerah
provinsi, daerah kabupaten/kota, dan kecamatan. Data tingkat kemiskinan
dan kesiapan pemerintah daerah menjadi salah satu bahan pertimbangan
dalam penetapan wilayah kepesertaan PKH. Penetapan KPM PKH yang
ditetapkan adalah keluarga yang memenuhi komponen dan kriteria PKH
sesuai dengan ketentuan yang berlaku berdasarkan hasil validasi data calon
penerima manfaat PKH dan telah dibukakan rekening bank dan atau hasil
verifikasi komitmen dan atau pemuktahiran data. Penetapan KPM PKH
dilakukan melalui keputusan Direktur Jaminan Sosial Keluarga Kementrian
Sosial RI.
4. Penyaluran Bantuan Sosial PKH

Penyaluran bantuan sosial PKH dilakukan secara non-tunai. Besar


manfaat, jumlah penerima, dan lokasi bantuan sosial PKH ditetapkan oleh
direktur yang menangani pelaksanaan PKH. Pelaksanaan penyaluran
bantuan sosial tersebut dilaksanakan secara bertahap dalam 1 (satu) tahun.
Untuk melihat proses mekanisme, pendataan dan penetapan sekaligus
penyaluran bantuan tunai bersyarat kepada RTSM berdasarkan peraturan
menteri sosial berjalan dengan baik dibutuhkan evaluasi pelaksanaan
kebijakan dan kegiatan program keluarga harapan untuk mengukur sejauh
mana keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan PKH yang dilakukan pada
setiap akhir tahun.
Berdasarkan penelitian yang di lakukan oleh peneliti. Bahwa untuk
rujukan data formal jumlah penerima Bantuan Program Keluarga Harapan
(PKH) di Desa Lanta Kecamatan Lambu Kabupaten Bima. berdasarkan data
yang peneliti terima melalui pendamping PKH sejumlah 256 KK. Dan untuk
kriteria komponen penerima Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) yaitu
komponen pendidikan, komponen kesehatan dan kesejahteraan sosial yang
didalamnya memiliki anak usia sekolah SD/SMP/SMA, ibu hamil anak usia
balita mulai umur 0-6 tahun dan lansia penyandang distabilitas berat.
. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti tentang Implementasi


Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Upaya Meningkatkan Kesejahteraan
Masyarakat di Desa Lanta Kecamatan Lambu Kabupaten Bima. Dapat
disimpulkan sebagai berikut : sejauh ini peneliti menyimpulkan bahwa
implementasi program keluarga harapan di desa lanta masih kurang efektif karena
masih banyak sebagian masyarakat kelas bawah yang sesuai dengan kriteria
penerima PKH tidak mendapatkan bantuan ini. Pihak pemerintah desa kurang
memperhatikan kelayakan tersebut sehingga masyarakat kelas bawah berasumsi
yang lain. karena masih ada sedikit kekurangan dalam hal pemerataan dan
penyebaran informasi atau tidak adanya kordinasi pasti antara pemerintah desa
dan pendamping PKH di samping itu masyarakat desa lanta sangat mendukung
dan antusias karena dengan hadirnya bantuan ini dapat mengurangi beban
ekonomi masyarakat pada umumnya.

Anda mungkin juga menyukai