Anda di halaman 1dari 35

CITRA PROFESIONAL

(PROFESSIONAL IMAGE)
Dosen Pengampu :
Tim Akhlakul Karimah
Pengertian akhlakul karimah
• Secara etimologis akhlaq berasal dari kata Al-Huluq,
• Akhlaq berarti : tabiat, budi pekerti, kebiasaan.
• Secara istilah akhlaq berarti sesuatu yang melekat pada jiwa manusia
yang daripadanyalah lahir perbuatan-perbuatan yang mudah tanpa
melalui proses pemikiran pertimbangan atau penelitian.
• Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata akhlak diartikan sebagai
budi pekerti atau kelakuan.
• Menurut Abuddin Nata akhlak adalah perbuatan yang dilakukan
dengan mendalam dan tanpa pemikiran, namun perbuatan tersebut
telah mendarah daging dan melekat dalam jiwa, sehingga saat
melakukan perbuatan tidak lagi memerlukan pertimbangan dan
pemikiran.
Temasuk akhlak al karimah ;
• CINTA pada Allah, cinta dan beriman kepada-Nya,
• Rukun iman
• taat beribadah,
• menepati janji,
• amanah,
• berlaku sopan dalam ucapan dan perbuatan,
• qana’ah (rela terhadap pemberian Allah),
• tawakkal (berserah diri),
• sabar,
• syukur,
• tawadhu’ (merendahkan diri),
• berbakti kepada kedua orang tua, dan
• segala perbuatan yang baik menurut pandangan atau
ukuran Islam.
Jenis Akhlakul Karimah
Akhlakul karimah lainnya adalah akhlak yang terpuji baik yang langsung
terhadap Allah dan hubungan yang baik terhadap sesama manusia yang :
• Husnudzhan hablumminallah wahablumminannas ( Hubungan Baik
Kepada Alloh Dan Hubungan Baik Sesama Manusia )
• Qana’ah : menerima segala pemberian Allah SWT.
• Ikhlas : melaksanak sesuatu perbuatan yang baik hanya karena Alllah
SWT.
• Sabar : menerima pemberian dari Allah baik berupa nikmat maupun
berupa cobaan.
• Istiqomah : teguh pendirian terhadap keyakinannya.
• Tasammuh : memiliki sifat tenggang rasa, lapang dada, dan memiliki sifat
toleransi.
• Ikhtiar : berusaha atau kerja keras untuk mencapai tujuan.
• Berdoa : memohon kepada Allah.
Membangun Kultur Akhlakul Karimah di Kalangan
Generasi Millenial
1.Memperbanyak kajian tentang keutamaan berkahlakul
karimah.
2.Memperbaiki kualitas dan kuantitas ibadah.
3.Memilah dan memilih komunitas yang bagus, yang
memiliki kesamaan visi misi dan tujuan hidup.
4.Aktif dalam organisasi keagamaan yang dapat
memperdalam pemahaman keagamaan dan dialog antar
anggota sehingga saling menguatkan nilai-nilai keislaman
dalam dirinya.
PROFESSIONAL IMAGE
(CITRA PROFESIONAL)
1.Pengertian Citra Profesional
2.Ciri-ciri orang yang profesional
3.Cara menjaga citra profesional
Citra (Image) :
• merupakan refleksi sejati siapa kita
sesungguhnya.
• bukanlah tipu muslihat, permainan, akal –
akalan, kebohongan, atau pengganti untuk
pengetahuan atau kemampuan.
• alat komunikasi, bagian dari paket ketrampilan,
dan papan untuk mengiklankan siapa kita, apa
yang kita kerjakan, dan seberapa baik kita
mengerjakannya.
PROFESSIONAL IMAGE
(CITRA PROFESIONAL)?
• Menurut Tjerk Hooghiemstra,
o profesional adalah mereka yang memiliki kompetensi-kompetensi
tertentu yang mendasari kinerjanya.
o Kompetensi adalah karakteristik pokok seseorang yang
berhubungan dengan unjuk kerja yang efektif pada jabatan tertentu.

• Orang yang professional adalah:


o Orang yang tahu akan keterampilan dan keahliannya.
o Meluangkan seluruh waktunya untuk pekerjaaan atau kegiatan itu.
o Hidup dari kegiatan yang dilakukan tersebut.
o Bangga akan pekerjaan tersebut.
Image (citra) adalah
• gambaran atau potret diri dimana image yang ditampilkan akan
mencerminkan perusahaan tempat kerja.
• alat komunikasi, bagian dari paket ketrampilan, dan papan untuk
mengiklankan
siapa kita, apa yang kita kerjakan, dan seberapa baik kita
mengerjakannya.

Citra Profesional : merupakan gabungan tiga persepsi :


Cara memandang diri sendiri
Cara orang lain memandang kita
Cara kita ingin memandang diri sendiri dan bagaimana kita
ingin dipandang oleh orang lain
Kesimpulannya, professional image adalah gambaran tentang
profesionalisme Anda.
o profesional adalah mereka yang Kompetensi adalah karakteristik pokok
memiliki kompetensi-kompetensi seseorang yang berhubungan dengan
tertentu yang mendasari kinerjanya. unjuk kerja yang efektif pada jabatan
tertentu

Orang yang professional adalah: Image (citra) adalah


•Orang yang tahu akan keterampilan dan • gambaran atau potret diri
keahliannya, dimana image yang ditampilkan akan
• Meluangkan seluruh waktunya untuk mencerminkan perusahaan tempat kerja.
pekerjaaan atau kegiatan itu, • alat komunikasi, bagian dari paket
• Hidup dari kegiatan yang dilakukan ketrampilan, dan papan untuk
tersebut, mengiklankan
• Bangga akan pekerjaan tersebut. siapa kita, apa yang kita kerjakan, dan
seberapa baik kita mengerjakannya.

Citra Profesional : merupakan gabungan tiga persepsi :


Cara memandang diri sendiri
Cara orang lain memandang kita
Cara kita ingin memandang diri sendiri dan bagaimana kita ingin dipandang oleh orang
“SEORANG YANG MEMILIKI PROFESSIONAL IMAGE ADALAH
SESEORANG YANG MEMILIKI KEAHLIAN DAN KETRAMPILAN,
JUGA SIKAP MENTAL DAN TINGKAH LAKU YANG TERPUJI.
SEGALA SESUATU YANG DIHASILKAN DARI PERBUATAN DAN
PEKERJAANNYA DIJAMIN BERADA DALAM KONDISI TERBAIK
DAN MENDAPAT PENILAIAN YANG OBJEKTIF DARI SEMUA
PIHAK.”
Komponen citra profesional
1.Gaya komunikasi
2.Perilaku dan sikap
3.Komunikasi nonverbal
4.Pakaian dan dandanan
mengembangkan citra profesional
1. Waspadai kesan pertama
2. Nilai gaya komunikasi
3. Pertimbangkan apa yang mencerminkan pakaian
Anda tentang Anda
4. Gunakan media sosial dengan bijaksana
5. Tingkatkan keterampilan manajemen waktu
6. Temukan seorang mentor
7. Tetap positif
8. Bertanggung jawab
9. Perkuat kecerdasan emosional
10. Menghadiri acara networking
❑ First Impression
▪ Definisi First Impression atau kesan pertama adalah persepsi
awal, biasanya melibatkan evaluasi positif atau negatif, terkait
karakteristik fisik dan psikologis seseorang.
Persepsi yang telah terbentuk cenderung bertahan untuk waktu yang
lama, bahkan saat sudah dihadapkan dengan informasi lain yang
dianggap tidak sesuai dengan persepsi awal.

Kesan seperti ini biasanya terbentuk pada informasi paling


awal yang diterima setelah melihat seseorang, seringkali
melalui pertemuan secara langsung.

Hal ini menunjukkan bahwa ada sebuah persepsi yang


ditangkap pertama akan selalu lebih bermakna dengan
persepsi yang diterima selanjutnya.
Pentingnya
First Impression
Beberapa penelitian yang dikutip Association for
Psychological Science pun menyatakan bahwa first
impression bisa bertahan berbulan-bulan, bahkan memengaruhi
penilaian pribadi seseorang.

Itulah sebabnya, first impression


sangat penting dalam membangun dan membina hubungan,
baik pekerjaan, pertemanan, maupun percintaan.
Faktor Penentu
First Impression
Ada beberapa faktor yang memengaruhi kesan
pertama terhadap seseorang, antara lain:

01 03
Penampilan fisik, seperti
Suara dan ucapan
wajah atau bentuk tubuh

02 04
Pakaian, aksesoris, Bahasa tubuh atau
dan gaya rambut komunikasi nonverbal
❑ Self Image
Pengertian Citra Diri (Self Image)
Citra diri merupakan konsep yang dimiliki individu atas
pilihannya
sebagai individu sendiri. Ini merupakan produk dari
pengalaman
masa lalu, kesuksesan dan kegagalan, penghinaan dan
penghargaan, dan reaksi orang lain terhadap diri individu
(Maltz, 1994).

Aspek-Aspek Citra Diri


Citra diri merupakan konsep yang dimiliki
individu atas pilihannya sebagai individu
sendiri.
Aspek-Aspek Citra Diri
Menurut (Brown, 1998) mengungkapkan bahwa ada
tiga aspek dalam pengetahuan akan diri sendiri yaitu:

Dunia fisik Dunia dalam atau psikologis


Dunia Sosial
(physical world) (inner ata or psychologycal
(social world)
world)
Dunia fisik (physical world)
• memberikan pengetahuan diri sendiri, tetapi terbatas pada
yang bisa diukur dengan yang mudah terlihat dan bersifat
subjektif dan kurang bermakna jika tidak dibandingkan
dengan individu lainnya

Dunia Sosial (social world)


• Proses pencapaian pemahaman diri melalui lingkungan sosial tersebut ada dua
macam, yiatu:
1. Perbandingan Sosial (social comparison)
• membantu memberi gambaran diri melalui perbandingan dengan orang lain,
baik yang dianggap sama, atau individu yang lebih baik (upward comparison)
atau yang lebih buruk (downward comparison)
.

2. Penilaian yang tercerminkan (reflected apraisal)


• Pengetahuan akan diri individu tercapai dengan cara melihat tanggapan orang lain terhadap
perilaku individu. Misalnya jika individu melontarkan gurauan dan individu lain tertawa, hal tersebut
dapat menjadi sumber untuk mengetahui bawa individu lucu.
Dunia dalam atau psikologis (inner ata or psychologycal world)
1. Instrospeksi (introspection), melihat irinya untuk mencari hal-hal yang
menunjang dirinya, misalnya seseorang yang merasa dirinya pandai,
bila berintrospeksi akan melihat berbagai kejadian dalam hidupnya,
misalnya bagaimana dirinya menyelesaikan masalah, menjawab
pertanyaan, dan sebagainya.
2. Proses mempersepsi diri (self perception process), memiliki
kesamaan dengan intropeksi, namun bedanya adalah bahwa proses
mempersepsi diri dilakukan dengan melihat kembali dan
menyimpulkan seperti apa dirinya setelah mengingat-ingat ada
tidaknya atribut yang dicarinya di dalam kejadian-kejadian di
hidupnya. Sedangkan introspeksi dilakukan sebaliknya.
3. Atribusi kausal (causal attributions), dilakukan dengan mencari tahu
alasan dibalik perilaku, sehingga individu tahu bagaimana gambaran
diri sebenarnya.
Aspek Citra diri menurut Grad (dalam
Nurtjahyanti 2016)
1. Kesadaran (awareness) adanya kesadaran tentang citra diri
keseluruhan baik yang bersifat fisik maupun non fisik.
2. Tindakan (action) melakukan tindakan untuk mengembangkan
potensi diri yang dianggap lemah dan memanfaatkan potensi diri
yang menjadi kelebihannya.
3. Penerimaan (acceptance) menerima segala kelemahan dan
kelebihan dalam dirinya sebagai anugrah dari sang pencipta.
4. Sikap (attitude) bagaimana individu menghargai segala
kelemahan dan kelebihan yang dimilikinya.
Faktor-Faktor Citra Diri
Menurut Mappiare (dalam Andarwati, 2016) faktor-faktor
yang mempengaruhi self-image, sebagai berikut :
1. Keadaan fisik
2. Pakaian dan perhiasan
3. Teman-teman sebaya
4. Keadaan keluarga, situasi rumah-tangga, sikap mendidik orangtua,
pergaulan dan pola hubungan antar anggota keluarga
Karakteristik citra diri

1. Citra Diri Positif


citra diri yang positif pada seseorang dapat
2. Citra Diri Negatif
dilihat pada dimensi-dimensi perilaku yang ✔ Minder (tidak percaya diri).
ditunjukan dalam kehidupan nyata seseorang ✔ Sombong
meliputi: ✔ Rasa tidak aman (ingin
✔ Menjadi diri sendiri menjadi orang lain).
✔ Melakukan hal positif untuk diri sendiri Merasa tidak mampu
dan lingkungan
✔ Menghargai perbedaan anda dan
(menyerah pada situasi
lingkungan ataupun keadaan).
Mudah tersinggung
Citra diri positip me urut Mangkuprawita
(dalam jago, 2013
1. Individu yang memiliki citra diri yang positif merasa
dirinya berharga di mata orang lain.
2. Jujur.
3. Tegas.
4. Wibawa.
5. Sikap adil.
6. Kepercayaan diri individu, bahwa mereka memiliki lebih
banyak kualitas positif bila dibandingkan dengan
kualitas negatif dari dirinya sendiri.
7. Orang yang memiliki citra diri positif muda untuk
mencapai tujuan yang diinginkannya.
8. Citra dirinya itu memicu antusias hidupnya.
Citra Diri Dalam Persfektif Islam
manusia merupakan citra terbaik yang telah
diciptakan oleh Allah SWT, ini sebagaimana
dinyatakan oleh Allah SWT di dalam Al-Qur‟an pada
Surah Fussilat: 53:
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda
(kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri
mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu
adalah benar. Tiadakah cukup bahwa Sesungguhnya
Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?”. (Fussilat: 53).
Dalam Tafsir at Thobari:
Dan pada diri mereka sendiri” berupa penciptaan yang
sempurna dan detail pada diri setiap manusia hingga hikmah
hikmah yang tidak terbayangkan, seperti penciptaan saluran air
kencing dan lubang pembuangan kotoran. Setiap kita makan
dan minum dari satu lubang yang sama, tetapi keluar dari dua
jalan yang berbeda. Allah SWT menciptakan kedua mata bagi
manusia yang bagaikan dua titik air bening yang mampu
melihat kejauhan hingga jarak 500 tahun perjalanan. Allah SWT
menciptakan bagi manusia kedua telinga yang dengannya
mampu membedakan berbagai macam suara ”
Dan pada diri mereka sendiri” yakni berupa wujud manusia
yang semula setetes air mani dan kemudian mengalami
perubahan dari satu bentuk kebentuk yang lainnya.
(Tafsir At Thobari).
“Akan Kami perlihatkan kepada mereka tandatanda Kami di
segala penjuru dan di diri-diri mereka sendiri, sehingga nyata bagi
mereka bahwa dia itu memang benan. Dan apakah tidak cukup
(bagi mereka) dengan Tuhan engkau bahwa sesungguhnya Dia,
atas tiap-tiap sesuatu adalah menyaksikan?" Bukankah penilaian
atas sesuatu ditentukan oleh nilai dalam atau dangkalnya kita
berpikir? Meskipun semua orang mengatakan langit biru, laut
dalam, bunga mawar merah, namun pengertian atau perkataan
yang sama bunyinya itu, tidaklah sama di antara tiap-tiap
orang."Memang sesungguhnya dia, atas tiap-tiap sesuatu adalah
menyaksikan." (Tafsir Al-Azhar).
Membangun professional image atau citra profesional

merupakan hal penting untuk meningkatkan kepercayaan, daya tarik,


dan kesan positif dari pelanggan, mitra bisnis, serta masyarakat umum.
Beberapa langkah yang dapat diterapkan untuk
membangun professional image

1. Sampaikan Nilai-nilai dan Visi Lembaga


Mulailah dengan mengidentifikasi nilai-nilai inti dan visi lembaga,
komunikasikan dengan jelas melalui berbagai saluran komunikasi
internal dan eksternal seperti situs web perusahaan, materi
pemasaran, dan pertemuan karyawan.
2. Bangun Budaya Perusahaan yang Positif
Fokus pada pembangunan budaya yang mendorong kerjasama, inovasi, dan etika
kerja yang tinggi. Guna meningkatkan citra profesional, tampilkan sikap
profesionalitas dalam setiap interaksi dan tindakan yang dilakukan. Selain
meningkatkan citra profesional, sikap profesional adalah kunci utama untuk
menciptakan lingkungan kerja yang harmonis.

3. Manfaatkan Karyawan Sebagai Brand Ambassador


Dukung karyawan untuk berbagi cerita positif tentang pengalaman mereka bekerja di
perusahaan melalui media sosial atau acara industri. Ini dapat meningkatkan kepercayaan
dan citra perusahaan.

4. Bangun Citra Perusahaan Melalui Media Digital


Manfaatkan media digital seperti situs web perusahaan, blog, media sosial,
dan platform berbagi konten untuk menyampaikan pesan-pesan utama tentang perusahaan,
produk, dan budaya. Pastikan tampilan dan isi konten konsisten dengan nilai-nilai perusahaan.
5. Jaga Konsistensi Branding di Semua Saluran Komunikasi
Pastikan bahwa elemen branding seperti logo, warna, dan gaya visual konsisten di semua saluran
komunikasi. Ini mencakup email, presentasi, brosur, dan media lainnya yang mewakili perusahaan.

6. Terlibat dalam Asosiasi Industri


Bergabunglah dalam asosiasi industri yang relevan dengan bisnis Anda. Ini dapat membantu membangun kredibilitas perusahaan dan
memberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan pemain utama dalam industri.

7. Memilih Alamat Kantor yang Strategis


Lokasi kantor perusahaan dapat mempengaruhi citra perusahaan Anda. Pilihlah lokasi yang strategis dan mudah diakses oleh karyawan,
mitra bisnis, dan pelanggan potensial. Jika memungkinkan, pertimbangkan juga aspek visual dan profesional kantor.
Kesan Professional dengan
Serviced Office
1. Staf Profesional
Staf yang profesional dan terlatih di bidangnya akan siap membantu operasi dasar
pelayanan. sehari-hari.

2. Biaya Terjangkau
Menawarkan harga yang relatif lebih terjangkau
Meminimalisir pengeluaran perusahaan : tagihan seperti listrik, air, pemanas dan
pendingin ruangan.

3.Lokasi Berkelas
Akan memudahkan mobilitas bisnis, dan membantu mempercepat akses
keperluan bisnis sehari-hari.
4. Furniture Terkini
furniture modern yang berkualitas tinggi, desain ruang kantor
yang menarik, lengkap dengan karya seni  lingkungan yang
nyaman dan produktif.

5. Fasilitas Lengkap
membantu jalannya operasional lembaga secara efisien, semua fasilitas
yang ada memiliki kualitas yang baik.
Melalui fasilitas unggulan dan suasana kantor yang menginspirasi, akan
memperkuat citra perusahaan sambil menjaga produktivitas dan
kenyamanan tim Anda.
❑ Poise(Ketenangan Diri)
Profesional image sangat berpengaruh dalam melakukan sesuatu seperti :

1. Dalam akhlakul karimah ketenangan diri sangatlah penting karena


akhlakul karimah yang baik adalah memiliki sifat tenang.

2. Sabar juga bisa dimasukkan dalam kategori ketenangan diri namun harus
memaksa bagi orang yang tidak bisa mengontrol egonya apalagi ketika keadaan
tiba-tiba memanas.

3. Sifat tulus bisa membuat diri seseorang tenang ketika dilakukan


tanpa ada karena sesuatu, ketulusan tersebut membuat diri menjadi
tenang karena sudah melepas apa yang dipikirkannya. Bisa lebih
tenang jika pemikiran itu berjalan lancara dan sukses.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai