Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

SIKAP PENUNJANG PEKERJAAN : CITRA DIRI DAN


PENAMPILAN DIRI

Kelompok : 6
Anggota : Syahrul Yoga A. (522043)
Aditya Julyanto Maulana (522002)
Mir’atusyifa ’Hamidah (522047)
Kelas : SMI 6

SEKOLAH MULTIMEDIA INTERNASIONAL MALANG


TAHUN AJARAN 2022 / 2023
ABSTRAK
SIKAP PENUNJANG PEKERJAAN : CITRA DIRI DAN PENAMPILAN DIRI

Sikap penunjang pekerjaan adalah sebuah sikap yang wajib diterapkan untuk menunjang
kelancaran sebuah pekerjaan yang akan atau sedang dilakukan. Kemudian, Kenneth (1992 :
129) sikap kerja merupakan sikap seseorang terhadap pekerjaannya yang mencerminkan
pengalaman yang menyenangkan dan tidak mennyenangkan dalam pekerjaannya serta harapan-
harappannya terhadap pengalaman masa depan.
Sebuah pekerjaan akan selalu ditunjang dengan beberapa hal serta aspek didalamnya,
salah satunya adalah citra diri dan penampilan diri. Citra diri juga sering dianalogikan seperti
Kartu identitas diri yang kita perkenalkan kepada semesta alam (Salmaini, 2011).

Kata kunci : Sikap, Citra diri, Penampilan diri, Pekerjaan

ABSTRACT
JOB SUPPORTING ATTITUDE: SELF-IMAGE AND SELF APPEARANCE

The attitude of supporting work is an attitude that must be applied to support a job that will be or
is being done. Then, Kenneth (1992: 129) is a person's attitude towards work that reflects
pleasant and unpleasant experiences at work and his expectations of future experiences.
A job will always be supported by several things and aspects in it, one of which is self-image and
self-appearance. Self-image is also often analogous to the self-identity card that we introduce to
the universe (Salmaini, 2011).

Keywords: Attitude, Self-image, Self-appearance


1.1. Pendahuluan
1.1.1. Latar Belakang

Sikap seseorang pada dasarnya sangat mempengaruhi dan menunjang


kelancaran dan ketertiban sebuah pekerjaan, perilakunya terkadang akan
mencerminkan seperti apa kinerja seseorang apakah memberikan hasil yang
berkualitas atau bahkan sebaliknya sebaliknya. Sikap kerja seseorang yang berupa
afektif berasal dari cerminan diri sendiri untuk menanggapi hal yang dialaminya,
apabila seseorang merasa terpancing emosionalnya ketika bekerja dia akan
merespon pekerjaan tersebut dengan positif atau negatif. Sebagai contoh,
seseorang dengan sikap kerja positif tidak akan mempermasalahkan fasilitas
tempat kerja ketika orang tersebut sudah nyaman dengan pekerjaan yang ia
kerjakan. Sebaliknya, apabila soseorang memiliki sikap kerja negatif tidak akan
nyaman walaupun dengan fasilitas tempat kerja yang terjamin.

Dalam sebuah pekerjaan, sikap adalah hal yang akan menentukan


segalanya, mulai dari hasil, efektifitas sebuah pekerjaan, kualitas kinerja, bahkan
impact yang akan kita terima dalam pekerjaan. Salah satu contohnya adalah sikap
disiplin dalam bekerja, Disiplin merupakan bentuk kepatuhan terhadap peraturan
atau tugas-tugas yang seharusnya kita tangani. Kepatuhan dapat menggerakan
roda perusahaan agar memperoleh pencapaian yang sempurna. Ada beberapa hal
yang mempengaruhi sikap disiplin seseorang dalam bekerja, diantaranya adalah
disiplin waktu, inisiatif dan kreatif, tanggung jawab, taat peraturan, sikap dan
perilaku, pengawasan yang sehat serta pemimpin yang teladan.

Selain sikap disiplin dapat menjadi penunjang sebuah pekerjaan, ada


beberapa hal juga yang dapat menjadi sebuah penunjang jalan sebuah pekerjaan
agar dapat berjalan dengan baik. Hal tersebut adalah citra diri dan penampilan
diri. Citra diri merupakan gambaran mengenai individu atas perilaku seseorang di
mata orang lain dan masyarakat di sekitarnya. Sedangkan penampilan diri
merupakan keberadaan seseorang yang dapat dilihat secara visual atau
penampilan lahiriah seseorang (fisik). Penampilan diri mempengaruhi dan
menunjang kepercayaan diri, kematangan diri, serta kualitas diri yang pada
akhirnya akan menjadi penunjang bagi sebuah pekerjaan yang maksimal.
1.1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Sikap apa saja yang menjadi penunjang sebuah pekerjaan ?
2. Mengapa citra diri dan penampilan diri menjadi hal yang penting sebagai
penunjang sebuah pekerjaan ?
3. Hal-hal apa saja yang dapat memaksimalkan citra diri dan penampilan diri
seseorang dalam pekerjaan ?
1.1.3. Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan ini adalah :
1. Mengetahui sikap apa saja yang menjadi penunjang sebuah pekerjaan.
2. Memahami apa itu citra diri dan penampilan diri
3. Memahami mengapa citra diri dan penampilan diri itu sangat penting dalam
menunjang sebuah pekerjaan.\
2.1. Pembahasan
2.1.1. Citra diri
2.1.2. Pengertian Citra Diri
Menurut Lars Wilhelmsson pada jurnalnya (2010) yang berjudul
“SELF-IMAGE & SELF-ESTEEM, Seeing Ourselves As God Sees Us”
dikutip dari wbster sebagai "konsepsi seseorang tentang diri sendiri atau
peran seseorang." Ini bersifat netral, istilah yang dapat berupa negatif atau
positif dan dengan demikian cocok untuk keseimbangan memahami.
Menurut (Sutarno, 2006) citra diri seseorang adalah pengakuan,
penilaian, anggapan, dan pendapat orang lain dan masyarakat kepada orang
bersangkutan. Hal tersebut memerlukan proses yang berlangsung lama dan
bebas tampa pengaruh atau tekanan. Untuk mendapatkan citra yang baik
tidaklah mudah. Citra itu sendiri tidak bisa dipaksakan, tetapi timbul atau
muncul dan merupakan dampak dari perilaku di dalam perikehidupan
seseorang di tengah dan bersama-sama anggota masyarakat.
Menurut (Wijanarko, 2017) dalam bukunya citra diri merupakan
salah satu penilaian pribadi terhadap perasaan yang berharga yang
diekspresikan di dalam sikap-sikap yang dipegang oleh individu tersebut.
Menurut Dr. Maxwell maltz (1964) pada bukunya yang berjudul
“The Magic Power of Self-Image Psychology” bahwa citra diri adalah
konsepsi Anda sendiri tentang orang seperti apa Anda, itu adalah produk dari
pengalaman masa lalu, keberhasilan, dan kegagalan, penghinaan, dan
kemenangan, dan cara orang lain bereaksi terhadap Anda, terutama di masa
kanak-kanak.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa
citra diri adalah sebuah pandangan terhadap diri sendiri, baik secara fisik
ataupun non-fisik. Pandangan tersebut dapat berasal dari pendapat, pandangan
serta penilaian orang lain atau juga dari diri kita sendiri.
Citra diri pada dasarnya tidak hanya berhubungan diri sendiri saja,
melainkan berhubungan juga dengan orang lain. Seperti pada bukunya
(Wijanarko, 2017 : 23) mengutip dari seorang gembala sidang gereja Paul
Yonggi Cho, dalam bukunya yang berjudul “Pemecahan Problema Hidup”
beliau mengatakan bahwa citra diri anda adalah hubungan anda dengan diri
anda sendiri, mempengaruhi segala tingkah laku anda dalam arti kata tertentu,
membina suatu hubungan sosial yang sehat dapat disamakan dengan
membangun suatu bangunan. Dimulai dengan dasar kuat dari suatu citra
pribadi yang benar, anda kemudian dapat membuat suatu dasar yang kuat.
Tanpa dasar yang kuat ini, setiap hubungan selanjutnya akan berakibat fatal.
Cara kita memandang orang lain, cara kita berhubungan dengan
orang lain dan cara kita memperlakukan orang lain sangatlah dipengaruhi
oleh gambar diri kita. Kalau kita memiliki pemikiran yang positif terhada diri
sendiri, maka kita akan bisa berpikir positif terhadap orang lain. Kalau kita
menerima diri kita sebagaimana adanya, maka kita pun bisa menerima orang
lain dengan keberadan mereka masing-masing.
Citra diri merupakan blueprint kehidupan seseorang, ia akan
menjalani kehidupannya sesuai gambaran mental yang ada dalam citra
dirinya, seperti apa citra diri seseorang tampak di luar positif atau negatif di
mata orang lain di pengaruhi oleh pemikiran tentang siapa dirinya. Bila
seseorang menilai positif diri sendiri, sudah pasti ekspresi positif akan
dipantulkan keluar. Misalkan sedang merasa damai, tentu akan menampilkan
sikap ramah, peduli dan menebarkan senyuman. Sebaliknya jika seseorang
menilai negatif diri sendiri, ekspresi negatif akan terpantul keluar, misalkan 
sedang marah, maka akan menampilkan wajah yang kaku, seram dan tanpa
senyuman.
Citra diri baik atau buruk bersumber dari isi pikiran diri sendiri,
seseorang  tidak bisa memerintah tubuhnya untuk bersikap dan berprilaku
baik sementara isi pikirannya sangat buruk. Bahasa tubuh selalu jujur, dia
tidak pernah berbohong. Mungkin ucapan-ucapan bisa berbohong, tetapi
tubuh  tidak akan bisa berbohong. Oleh karena itu mengubah citra diri tentu
harus di mulai dari pikiran, selama pikiran  masih buruk, maka akan kesulitan
untuk berpikir positif dan berprilaku positif. Pepatah menyatakan “you are
what you think”. Anda adalah sebagaimana yang Anda pikirkan tentang diri
Anda sendiri.

2.1.3. Citra Diri Sebagai Penunjang Pekerjaan


Setiap orang memiliki pandangannya masing-masing tentang
bekerja, ada yang untuk memperoleh uang untuk menunjang kehidupan yang
sebagaimana sebagian orang memilih bekerja untuk alasan ini, ada juga yang
untuk aktualisasi diri dan mengaplikasikan potensi diri walau hanya dinilai
dengan rupiah yang sedikit. Pada dasarnya setiap orang sah-sah saja memiliki
alasan tertentu dalam bekerja, taka da yang salah dengan motivasinya selagi
bukan untuk menjadikan pekerjaan untuk melakukan hal-hal yang negatif.
Bagi sebagian orang, pekerjaan menjadi sesuatu yang utama dalam
hidupnya selain keluarga dan beberapa hal lain. Sudah tentu ia akan berusaha
menjaga citra diri yang baik dan positif dalam lingkungan pekerjaannya. Kita
perlu mencitrakan diri sebagai pekerja yang baik dan professional bukan
hanya supaya kita bertahan dalam pekerjaan kita, namun agar kita mampu
menikmati peran kita dalam pekerjaan dan bersama-sama menciptakan
lingkungan kerja yang menyenangkan.
Menurut Sarianto Togatoro, dikutip dari sebuah artikel yang
ditulisnya beliau menyebutkan ada beberapa hal yang penting dalam
membangun citra diri yang positif sebagai penunjang pekerjaan. Diantaranya
adalah :
1. Mempunyai visi
Bekerja dengan visi yang jelas akan memudahkan kita
untuk menetapkan arah dan langkah pencapaiannya. Misinya
harus jelas dan tidak hanya sekedar mengikuti irama pekerjaan,
namun menjadi pekerja turut menggerakkan pekerjaan melalui
peran kecil ditugasnya masing-masing.
2. Etika dalam pekerjaan
Etika adalah cara kita membawakan diri kita dalam
pergaulan kerja. Sebagai pekerja kita perlu menjaga etika yang
baik terhadap pimpinan, rekan sesama atau pihak lain yang
terlibat dengan pekerjaan kita.
Kepada pimpinan sudah sepantasnya kita hormat, patuh dan
menjaga citra kita sebagai bawahan. Hubungan dengan pimpinan
tidak harus dekat, namun tidak juga menjadi jauh. Perlu menjaga
batas yang baik antara kita dengan pimpinan, supaya pimpinan
kita dan pimpinan tetap merasa nyaman.
3. Profesional
Profesionalisme bekerja seorang karyawan adalah kondisi
yang dimana kita dituntut untuk dapan mengerjakan pekerjaan
kita yang merupakan keahlian dalam bidang kita dengan hasil
kualitas terbaik. Seorang karyawan yang memiliki sifat
professional dalam bekerja dapat dilihat dan memiliki ciri-cir :
memiliki pengetahuan dan pengalaman yang memadai untuk
menganalisa pekerjaannya, berorientasi kepada masa depan
pekerjaannya, mampu mengantisipasi perkembangan seputar
pekerjaannya serta mandiri dan memiliki integritas.
4. Disiplin
Disiplin menjadi sebuah keharusan dalam bekerja. Disiplin
adalah perwujudan dari bagaimana kita menganggap pekerjaan
kita penting. Hadir tepat waktu dan menyelesaikan pekerjaan
tepat waktu dengan hasil yang akurat pula.
Disiplin juga berbicara tentang bagaimana kita mengelola
pikiran kita dalam bekerja. Pekerja harus bisa fokus dalam
bekerja, mampu menempatkan hal-hal yang tidak berkaitan
dengan pekerjaan di luar fokus bekerja.
5. Dedikasi
Dedikasi adalah tindakan pengorbanan dalam bentuk
tenaga pikiran, dan waktu demi mewujudkan keberhasilan
sebuah pekerjaan. Hal ini mengenai tentang komitmen bagi
pekerjaan, seorang pekerja yang meiliki atau memegang
komitmen akan pekerjaannya akan meluangkan waktu, tenaga
dan pikirannya untuk mewujudkan keberhasilan pekerjaannya.

3.1.1. Penampilan Diri


3.1.2. Pengertian Penampilan Diri
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:1682) penampilan
adalah suatu proses, perbuatan atau cara menampilkan. Penampilan
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menampilkan
dirinya guna menunjang penampilan diri sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai