Anda di halaman 1dari 9

MODUL 3

INVENTARISASI ASET BARANG


MILIK NEGADA DAN DAERAH
KEGIATAN BELAJAR 2
HAL HAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN INVENTARISASI

1. Kartu Inventaris Barang (KIB)


Kartu Inventaris Barang (KIB) adalah kartu untuk mencatat
barang-barang inventaris secara tersendiri atau kumpulan/kolektif
dilengkapi data asal, volume, kapasitas, merek, tipe, nilai/harga,
tahun pembelian/pembuatan dan data lain mengenai barang
tersebut yang diperlukan untuk inventarisasi ataupun tujuan lain
dan dipergunakanselama barang itu belum dihapuskan.
2. Laporan Mutasi Barang (LMB)

Laporan Mutasi Barang (LMB) merupakan pencatatan barang bertambah atau


berkurang selama enam bulan untuk dilaporkan kepada kepala daerah melalui
pengelola. Laporan mutasi barang dilaksanakan dua kali dalam satu tahun
kalender, yaitu:
1) Laporan mutase barang semester I terhitung periode waktu antara 1
Januari sampai dengan 30 Juni 20…
2) Laporan mutasi barang semester II terhitung periode waktu antara 1 Juli
sampai dengan 31 Desember 20… menjadi daftar mutasi barang (DMB)
Laporan mutase barang merupakan catatan suatu kerja/unit selama enam bulan
periode/semester yang selanjutnya dibuatkan dalam bentuk laporan mutase
barang untuk dilaporkan (secara manual)
3. Daftar Mutasi Barang (DMB)

Barang daerah yang berada pada masing-masing satuan unit kerja daerah atau instansi dapat saja
mengalami mutasi (perubahan) yang bisa memungkinkan bertambah atau bisa berkurang dalam jangka
waktu tertentu (satu semester atau satu tahun) antara lain disebabkan hal berikut:
• Bertambah yang disebabkan
a) Pengadaan baru karena pembelian,
b) Sumbangan atau hibah,
c) Tukar menukar,
d) Perubahan karena peningkatan kualitas (guna susun)
• Berkurang karena disebabkan
a) Dijual/dihapuskan
b) Musnah/hilang/mati.
c) Dihibahkan/disumbangkan
d) Tukar-menukar/tukar guling(rusilag)/dilepaskan dengan ganti rugi
4. Rekapitulasi daftar mutase barang (RDMB)

Rekapitulasi DMB tidak lagi dalam jenis-jenis barang, tetapi dalam golongan barang(o1 sampai dengan 06) dan bidang barang
(bidang 01 sampai dengan 19). Penjelasan umum sebagai berikut
1) Rekapitulasi laporan mutase barang per semester, datanya dari laporan mutase per semester, yaitu tidak lagi jenis jenis
barang, tetapi dalam golongan (01 sampai dengan 06) dan bidang barang (01 sampai degan 19)
2) Rekapitulasi daftar mutasi barang per tahun, datanya dari daftar mutase barang per tahun, yaitu tidak lagi dalam jenis-jenis
barang, tetapi dalam golongan (01 sampai dengan 06) dan bidang barang (01 sampai degan 19).
3) Rekap rekap ini dibuat oleh SKPD untuk memudahkan pengelola/pembantu pengelola dalam mengompilasi dan membuat
rekapitulasi induk agar dapat mengetahui besar/banyaknya barang atau jumlah kekayaan daerah.
4) Rekapitulasi induk daftar mutase barang ditandatangani oleh pengelola.
5) Laoran mutase barang dan daftar mutasi tersebut ditinggal di pengelola/pembantu pengelola. Setelah di kompilasi,
disampaikan kepada mentri dalam negeri(direktur jendral BAKD) dalam bentuk rekapitulasi induk.

5. Buku Inventaris dan buku Induk Inventaris (BI dan BII)


a) Buku Inventaris (BI)\
Buku Inventaris (BI) adalah himpunan catatan data teknis dan administratifyang diperoleh dari catatan kartu-
kartu inventaris barang dari KIB-A sampai dengan KIB-F dit tiap tiap satuan unit kerja perangkat daerah
bersangkutan.
b) Buku Induk Inventaris (BII)
Buku Induk Inventaris (BII) merupakan gabungan/kompilasi dari buku inventaris emua SKPD yang
dikirimkan ke bagian perlengkapan/secretariat daerah kabupateng/kota sebagai pusat inventarisasi dan pusat
informasi barang daerah. Buku induk inventaris ini dikompilasi oleh pembantu/pengelola barang dan berlaku
untuk mas lima tahun.
PENDATAAN KEMBALI ASET DAERAH

Asset/ BMD dicatat dalam kartu inventaris barang atau KIB.


Pendataan kembali asset/BMD diperlukan untuk mengetahui Kembali posisi
sesungguhnya dari asset/BMD tersebut dalam keadaan saat ini. Secara perinci,
dicek Kembali asset/BMD tersebut apakah hanya datanya yang ada sedangkan
barangnya tidak dijumpai lagi entah di mana. Untuk itu diperlukan perekapan
Kembali datanya dan pemeriksaaan fisik dari asset tersebut beserta lokasi asset
itu berada.
Pendataan set bermaksut untuk memeriksa Kembali situasi asset/BMD yang
dimiliki oleh masing-masing dinas/instansi tentang jumlah dan kondisinya saat
ini serta penggunaan/pemanfaatannya. Ini sngat diperlukan sebagai bahan
pertimbangan
a. Dalam Menyusun prioritas pengusulan pengadaan asset/barang untuk tahun-
tahun selanjutnya
b. Untuk persiapan pengunaanusahaan/pemanfaatan asset/BMD yang
memungkinkan untuk itu.
MAPPING ASET DAERAH DAN TUJUAN MAPPING ASET
DAERAH

Asset/barang milik daerah pada seluruh dinas/ instansi/badan/kantor/unit kerja daerah kabupaten/kota serta
tersebar pada daerah dalam kabupaten/kota yang terdiri atas bermacam-macam jenis asset. Dengan demikian
kalau tidak mempunyai cara untuk memonitor semua asset tersebut,tentu semua pekerjaan dalam
emngoptimalkan asset daerah akan mengalami kesulitan yang sangat besar.
Mapping yang dimaksud
1) Untuk merekap asset tersebut dalam file berdasarkan bidang barang dan mempunyai data sesai yng diingini
dan lengkap(kode-lokasi)
2) Untuk memetakan lokasi atau letak asset itu berada,khususnya untuk asset tetap berupa tanah atau bangunan
Berdasarkan keinginan inilah kiya ingin asset daerah untuk di-mapping dengan tujuan sebagai berikut:
a. Mudah mengetahui pada dinas/instansi mana asset itu berada
b. Mudah mengetahui lokasi(site) dari asset berada
c. Mudah mengetahui segala sesuatu tentang setiap asset tersebut
a. Cara pelaksaan mapping asset daerah

Tujuan mapping asset daerah untuk melihat maskud mapping itu sendiri dan melihat kedudukan dari asset itu sebagai
berikut
1. Dilihat dari segi penggunaan asset/BMD tersebut, yaitu kepala satuan kerja perangkat daerah. Ini dapat dilihat dari
kode lokasi barang
2. Kedua dilihat dari segi pengelolaan asset/BMD itu sendiri sebagai puasat infomasi barang (PIB) yaitu sekretaris
daerah.
Berdasarkan dua hak tersebut diperlukan mapping asset/BMD untuk tingkatkan penggunaan asset dan untuk tingkatkan
pengelola asset yang merupakan rekapitulasi dari semua laporan rekap asset dari semua dinas/ instansi/kantor dan lain
lain
Prinsip manajemen asset, yaitu semua asset yang digunakan lebih dari satu tahun.
1) Langkah pertama
a) Bagi pengelola barang daerah, mapping asset dilaksanakan dengan melakukan tabulasi seluruh asset yang
ada pada satuan kerja perangkat daerah dengan mengumpulka asset sejenis(sesuai dengan kode barang) yang
berasal dari KIB A sampai dengan KIB-F saerta buku inventaris yang diterima dari mereka, sedangkan
mapping asset bagi pengguna barang hanya mnabulasi asset sejenis yang berasal dari KIB-A sampai dengan
KIB-F serta buku inventaris.
b) Dari tabulasi data ini,akan dimasukkan dalam “data Aset Pengelolaan Barang Daerah Kabupaten/Kota….
Tahu…..” sementara itu SKPD masing-masing akan memasukkannya dalam “Data Aset Penggunaan barang
SKPD…. Dari Kabupaten/Kota…. Tahun…”
2) Langkah kedua
a) Pada Langkah selanjutnya, khusu untuk asset/barang milik daerah berupa barang tidak bergerak, seperti
tanah,bangunan,dan sebagainya,lokasinya dimasukan dalam peta daerah sehingga mudah diketahui
tempat(siet) atau lokasinya
b) Untuk asset berupa kendaraan alat-alat berat,mesin mesin dan sebagainya, dicantumkan dengan jelas lokasi
penempatannya dalam data asset pengelola/pengguna barang daerah pada kolom keterangan
a. Hasil mapping asset daerah

Hasil yang diharapkan adalah sesuai dengan maksut dari pendataan Kembali set/BMD yaitu
lebih mengetahui lagi situasi asset daerah pada saat ini besetra lokasi keberadaannya. Oleh
sebab itu hasil yang diharapkan dari mapping ini adalah
1. Data asset/ BMD pada pengelola barang(Kabupaten/kota)
Data asset /BMD pada penggunaan barang untuk SKPD,
2. Peta lokasi asset/BMD pada penglola barang(kabupaten/kota)
Peta lokasi asset/BMD pada penggunaan barang dari SKPD

Anda mungkin juga menyukai