Anda di halaman 1dari 10

Efusi Pleura

EFUSI PLEURA
Patricia 20210420137
Definisi

Efusi pleura adalah kondisi yang ditandai oleh penumpukan cairan di antara dua lapisan pleura. Pleura merupakan membran
yang memisahkan paru-paru dengan dinding dada bagian dalam.

Cairan yang diproduksi pleura ini sebenarnya berfungsi sebagai pelumas yang membantu kelancaran pergerakan paru-paru
ketika bernapas. Namun ketika cairan tersebut berlebihan dan menumpuk, maka bisa menimbulkan gejala-gejala tertentu.
Gejala Efusi Pleura

Gejala-gejala efusi pelura antara lain adalah nyeri dada saat menarik dan membuang napas, batuk, demam,
dan sesak napas.
Gejala biasanya terasa jika efusi pleura sudah memasuki level menengah hingga parah, atau terjadi
peradangan. Jika penumpukan cairan masih tergolong ringan biasanya penderita tidak akan merasakan
gejala apa-apa.
Etiologi Efusi Pleura

Penyebab Efusi Pleura

Efusi pleura umumnya dibagi menjadi dua, yaitu transudatif dan eksudatif. Efusi pleura transudatif
disebabkan oleh meningkatnya tekanan dalam pembuluh darah atau rendahnya kadar protein dalam darah.
Hal ini mengakibatkan cairan merembes ke lapisan pleura. Sedangkan efusi pelura eksudatif disebabkan
oleh peradangan, cedera pada paru-paru, tumor, dan penyumbatan pembuluh darah atau pembuluh getah
bening.
Efusi pleura sering kali terjadi sebagai komplikasi dari beberapa jenis penyakit lainnya, seperti:

- Kanker paru-paru.
- Tuberkulosis (TBC).
- Pneumonia.
- Emboli paru.
- Sirosis atau penurunan fungsi hati.
- Penyakit ginjal.
- Gagal jantung
- Penyakit lupus.
- Rheumatoid arthritis.
Faktor Resiko

Di antaranya adalah memiliki riwayat tekanan darah tinggi (hipertensi), merokok, mengonsumsi
minuman beralkohol, dan terkena paparan debu asbes.
Diagnosis Efusi Pleura

Diagnosis efusi pleura biasanya diawali dengan pemeriksaan fisik sederhana menggunakan stetoskop atau
mengetuk-ngetuk dada setelah sebelumnya mengumpulkan keterangan dari pasien perihal gejala yang
dirasakan dan riwayat penyakit yang diderita.

Apabila dokter mencurigai pasien terkena efusi pleura, pemeriksaan lanjutan secara lebih detail bisa
dilakukan melalui sejumlah prosedur pemindaian, seperti foto Rontgen dada, USG, dan CT scan pada dada.

Jika terdeteksi adanya efusi pleura, tindakan thoracocentesis atau punksi pleura dapat dilakukan untuk
memeriksa jenis cairan. Tindakan tersebut adalah mengambil sampel cairan melalui jarum yang ditusukkan
ke dalam rongga pleura melalui sela tulang iga. Kemudian cairan pleura ini dianalisis di laboratorium.
Karena efusi pleura timbul sebagai komplikasi dari penyakit-penyakit lain, maka pengobatan yang
harus dilakukan pun adalah dengan cara menyembuhkan kondisi-kondisi yang menyebabkannya.
Contoh yang bisa diambil di sini adalah pengobatan kanker dengan radioterapi dan kemoterapi,
atau pengobatan pneumonia dengan antibiotik.

Apabila cairan pada efusi pleura sudah terlalu banyak atau sudah terdapat infeksi, maka dokter
akan menggunakan sejumlah prosedur guna mengeluarkan cairan yang menumpuk, di antaranya:

- Prosedur thoracocentesis atau punksi pleura selain untuk mengambil sampel cairan pleura untuk
dianalisis, juga dapat untuk mengeluarkan cairan pleura dengan volume besar.
- Pemasangan selang plastik khusus (chest tube) selama beberapa hari ke dalam rongga pleura
melalui bedah torakotomi.
- Pemasangan kateter secara jangka panjang lewat kulit ke dalam ruang pleura (pleural drain),
untuk efusi pleura yang terus muncul.
- Penyuntikan zat pemicu iritasi (misalnya talk, doxycycline, atau bleomycin) ke dalam ruang
pleura melalui selang khusus guna mengikat kedua lapisan pleura, sehingga rongga pleura
tertutup. Prosedur yang dinamakan pleurodesis ini biasanya diterapkan untuk mencegah efusi
pleura yang kerap kambuh.
Title Lorem Ipsum

LOREM IPSUM DOLOR SIT AMET, NUNC VIVERRA IMPERDIET PELLENTESQUE HABITANT
CONSECTETUER ADIPISCING ENIM. FUSCE EST. VIVAMUS A MORBI TRISTIQUE SENECTUS ET
ELIT. TELLUS. NETUS.

Anda mungkin juga menyukai