Anda di halaman 1dari 15

KONSEP DASAR

PENELITIAN

METODE PENELITIAN
PERTEMUAN 2
Makna Penelitian
Latar belakang perlunya penelitian :

1. Karena pengetahuan

Pemahaman dan kemampuan manusia sangat terbatas


dibandingkan dengan lingkungan yang begitu luas. Banyak
hal yang tidak diketahui, tidak dipahami, tidak jelas dan
menimbulkan keraguan dan pertanyaan. Ketidaktahuan,
ketidakpahaman dan ketidakjelasan, seringkali
menimbulkan kecemasan, rasa takut dan rasa terancam.
Lanjutan…
2. Manusia memiliki dorongan untuk mengetahui (curiousity)

Manusia selalu bertanya apa, bagaimana, mengapa dsb.


Bagi kebanyakkan orang jawaban-jawaban sepintas dan
sederhana mungkin sudah memberikan kepuasan. Tetapi
bagi orang-orang tertentu (ilmuwan, peneliti, pemimpin)
dibutuhkan jawaban yang lebih mendalam, lebih rinci dan
lebih komprehensif. Selain untuk menambah
pengetahuan, pemahaman tentang sesuatu,
menimbulkan rasa ingin tahu baru yang lebih luas, lebih
tinggi dan lebih menyeluruh.

3
Lanjutan…
3. Manusia selalu dihadapkan dengan masalah

Manusia di dalam kehidupannya selalu dihadapkan


dengan masalah, tantangan, ancaman, dan kesulitan
baik di dalam dirinya, keluarganya, masyarakat
sekitarnya serta lingkunganya. Masalah-masalah
tersebut membutuhkan penjelasan, pemecahan dan
penyelesaiannya. Tidak semua masalah dan kesulitan
dapat segera dipecahkan. Masalah-masalah yang pelik,
sulit dan kompleks membutuhkan penelitian untuk
pemecahan
dan penyelesaiannya.
Lanjutan…
4. Manusia merasa tidak puas

Manusia merasa tidak puas dengan apa yang telah


dicapai, dikuasai dan dimilikinya, ia ingin selalu lebih baik,
lebih sempurna, lebih memberi kemudahan, selalu ingin
menambah dan meningkatkan apa yang telah diperoleh.
Semua itu dicapai melalui penelitian, baik penelitian
sederhana dengan lingkup sempit, yang dirancang dan
dilaksanakan sendiri dalam waktu yang relatif singkat,
maupun penelitian kompleks yang mencakup banyak
aspek, berlingkup luas, melibatkan banyak orang dan
membutuhkan waktu yang cukup lama.

5
Karakteristik Penelitian
1. Objektivitas
2. Ketepatan
3. Verifikasi
4. Penjelasan Ringkas
5. Empiris
6. Penalaran Logis
7. Kesimpulan Kondisional

6
Lanjutan....
Objektivitas

Penelitian harus memiliki objektivitas (objectivity) baik


dalam karakteristik maupun prosedurnya. Objektivitas
dicapai melalui keterbukaan, terhindar dari bias dan
subjektivitas.
Dalam prosedurnya, penelitian menggunakan teknik
pengumpulan dan teknik analisis data yang
memungkinkan dibuat interpretasi yang dapat
dipertanggunjawabkan. Objektivitas menunjukkan
kualitas data yang dihasilkan dari prosedur yang
digunakan yang dikontrol dari bias dan subjektivitas.
Lanjutan...
Ketepatan
Penelitian harus juga memiliki tingkat
ketepatan (precision), secara teknis
instrumen pengumpulan datanya harus
memiliki validitas dan reliabilitas yang
memadai, desain penelitian, pengampilan
sampel dan teknis analisisnya tepat. Dalam
penelitian kuantitatif, hasilnya dapat diulang
dan diperluas, dalam penelitian kualitatif
memiliki sifat reflektif dan tingkat komparasi
yang konstan.
8
Lanjutan...
Verifikasi

Penelitian dapat diverifikasi dalam arti


dikonfirmasi, direvisi dan diulang dengan cara
yang sama atau berbeda. Verifikasi dalam
penelitian kualitatif memberikan interpretasi
deskriptif, verifikasi berupa perluasan,
pengembangan tetapi bukan pengulangan.
Verifikasi juga bermakna memberikan sumbangan
kepada ilmu atau studi lain.

9
Penjelasan Ringkas Lanjutan...
Penelitian mencoba memberikan penjelasan
tentang hubungan antar fenomena dan
menyederhanakannya menjadi penjelasan
yang ringkas.
Tujuan akhir dari suatu penelitian adalah
mereduksi realita yang kompleks ke dalam
penjelasan yang singkat. Dalam penelitian
kuantitatif penjelasan singkat tersebut
berbentuk generalisasi, tetapi dalam penelitian
kualitatif berbentuk deskripsi tentang hal-hal
yang esensial atau pokok.
Empiris
Lanjutan...
Penelitian ditandai oleh sikap dan pendekatan empiris yang
kuat. Secara umum empiris berarti berdasarkan pengalaman
praktis. Dalam penelitian empiris kesimpulan didasarkan atas
kenyataan-kenyataan yang diperoleh dengan menggunakan
metode penelitian yang sistematik, bukan berdasarkan
pendapat atau kekuasaan.
Kritis dalam penelitian berarti membuat interpretasi
berdasarkan kenyataan dan nalar yang didasarkan atas
kenyataan (evidensi). Evidensi adalah data yang diperoleh dari
penelitian, berdasrkan hasil analisis data tersebut interpretasi
dibuat. Angka, print out, catatan lapangan, rekaman
wawancara, artifak dan dokumen sejarah adalah data dalam
penelitian.

11
Lanjutan….

Penalaran Logis

Semua kegiatan penelitian menuntut penalaran


logis. Penalaran merupakan proses berpikir,
menggunakan prinsip-prinsip logika deduktif atau
induktif. Penalaran deduktif, penarikan
kesimpulan dari umum ke khusus, bila premisnya
benar kesimpulan otomatis benar. Logika deduktif
dapat mengidentifikasikan hubungan-hubungan
baru dalam pengetahuan (prinsip, kaidah) yang
ada.
12
Lanjutan….

Penalaran Logis

Dalam penalaran induktif, peneliti menarik


kesimpulan berdasarkan hasil sejumlah
pengamatan kasus-kasus (individual,
situasi, peristiwa) kemudian peneliti
membuat kesimpulan yang bersifat umum.
Kesimpulan dibatasi oleh jumlah dan
karakteristik dari kasus yang diamati.

13
Lanjutan...
Kesimpulan Kondisional

Kesimpulan dari hasil penelitian tidak bersifat


absolut. Penelitian perilaku dan juga ilmu
kealaman, tidak menghasilkan kepastian,
sekalipun kepastian relatif. Semua yang
dihasilkan adalah pengetahuan probabilistik.
Penelitian boleh dikatakan hanya mereduksi
ketidaktentuan. Ilmu sosial memiliki
ketidaktentuan yang lebih besar dibandingkan
dengan ilmu kealaman.
Lanjutan...
Kesimpulan Kondisional

Baik kesimpulan penelitian kualitatif


maupun kuantitatif bersifat
kondisional. Para peneliti seringkali
menekankan / menuliskan bahwa hasil
penelitiannya “cenderung
menunjukkan atau memberikan
kecenderungan”.
15

Anda mungkin juga menyukai