Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN

PERDARAHAN PADA KEHAMILAN

Oleh :
Ns. Siti Rochmaedah, S. Kep., M. Kep
PERDARAHAN
PERDARAHAN YG BERASAL
DARI KEHAMILAN

PERDARAHAN
PERDARAHAN POST PARTUM

HAMIL HAMIL ATONIA RETENSIO ROBEKAN


< 20 MGG LANJUT UTERI PLASENTA JALAN LAHIR

-ABORTUS
-PLASENTA PREVIA
-K E T
-SOLUSIO PLASENTA
-MOLA
-RUPTURE UTERI
PERDARAHAN PADA KEHAMILAN MUDA

ABORTUS
KEHAMILAN EKTOPIK
TERGANGGU
MOLAHIDATIDOSA
ABORTUS

Provocatus (40%) Spontaneous (50-60%)

MEDIS - FAKTOR KROMOSOM


- LINGK ENDOMETRIUM
NON MEDIS (A.P.C) - PENYAKIT IBU (Infeksi)
- PENGARUH OBAT & RADIASI
- KELAINAN TRACT UROGENITAL
Faktor Penyebab
Dari tahun 2010 hingga 2019 faktor penyebab tertinggi di
Indonesia menurut penelitian Novita Giawa, R.
Oktaviance S, Aprilita Br Sitepu (2021) yaitu:
Umur ibu saat hamil
Paritas
Riwayat abortus
Jarak kehamilan
Usia kehamilan
Tingkat pendidikan
Pekerjaan
Anemia
Definisi
Abortus adalah ancaman atau
pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin
dapat hidup di luar kandungan. Dimana
usia gestasi kurang dari 22 minggu dan
berat janin kurang dari 500 gram

Setianingrum, Erna (2017)


KLASIFIKASI ABORTUS

A. ABORTUS SPONTAN
• Abortus Imminens
• Abortus Insipien
• Abortus Inkomplit
• Abortus Komplit
B. ABORTUS INFEKSIOSA
C. ABORTUS JANIN MATI
D. ABORTUS RESIKO TINGGI ( UNSAFE
ABORTION )
Penilaian Klinis
1. Abortus spontan
Abortus imminens Abortus Insipiens
Terjadi perdarahan Perdarahan ringan
bercak yg hingga sedang pd
menunjukkan kehamilan muda
ancaman terhadap dimana hasil konsepsi
kelangsungan suatu masih berada di dalam
kehamilan. cavum uteri.
• Perdarahan pd kehamilan muda
Abortus dimana sebagian dari hasil konsepsi
inkomplit telah keluar dari cavum uterus

Ab
• Perdarahan pd kehamilan muda dimana
ort
us seluruh hasil konsepsi telah
dikeluarkan dari cavum uterus.
Ko
mp
lit
• Abortus yg disertai komplikasi infeksi.
Adanya penyebaran kuman atau toksin ke
dlm sirkulasi dan cavum peritonium dpt
Abortus menimbulkan septikemia, sepsis atau
infeksiosus peritonitis.
Lanjutan
Retensi janin mati (Missed Abortion)
Perdarahan pd kehamilan muda disertai dg
retensi hasil konsepsi yg telah mati hingga 8
minggu atau lebih.
Abortus tidak aman (unsafe abortion)
Upaya utk terminasi kehamilan muda
dimana pelaksanaan tindakan tsb tdk
mempunyai cukup keahlian dan prosedur
standar yg aman shg dpt membahayakan
keselamatan jiwa pasien.
Klasifikasi
Penatalaksanaan Khusus
Abortus Insipien
Lakukan konseling
Jika usia gestasi < 16 minggu :
 Lakukan evakuasi isi uterus.
 Jika evakusi tdk dpat dilakukan segera : Berikan
ergometrin 0.2 mg IM (dapat diulang 15 menit kemudian
bila perlu)
 Rencanakan evakuasi segera
Jika usia gestasi > 16 minggu :
 Tunggu pengeluaran hasil konsepsi secara spontan dan
evakuasi sisa hasil konsepsi
 Bila perlu berikan infus 40IU oksitosin tpm dalam 1 liter
NaCl 0.9% atau RL dg kecepatan 40 tpm
Lakukan pemantauan pascatindakan setiap 30 menit
selama 2 jam
Abortus Inkomplit
Lakukan konseling.
Perdarahan ringan atau sedang dan usia
kehamilan < 16 minggu
 Gunakan jari atau forsep cincin untuk mengeluarkan
hasil konsepsi yang mencuat dari serviks.
Jika perdarahan berat dan usia kehamilan < 16
minggu
 Lakukan evakuasi isi uterus. Aspirasi vakum manual
(AVM) adalah metode yang dianjurkan. Kuret tajam
sebaiknya hanya dilakukan bila AVM tidak tersedia.
Lanjutan tatalaksana Ab Inkomplit

• Jika evakuasi tidak dapat segera dilakukan,


berikan ergometrin 0,2 mg IM (dapat diulang 15
menit kemudian bila perlu).
• Jika usia kehamilan lebih dari 16 minggu
• Berikan infus 40 IU oksitosin dalam 1 liter
NaCl 0,9% atau Ringer Laktat dengan
kecepatan 40 tpm untuk membantu
pengeluaran hasil konsepsi.
• Lakukan evaluasi tanda vital pascatindakan
setiap 30 menit selama 2 jam.
PENGKAJIAN

Biodata : Identitas Riwayat kesehatan


pasien dan penanggung reproduksi
jawab Riwayat pemakaian obat
 Keluhan utama Pola aktivitas sehari-hari
Riwayat Kesehatan Data psikososial
Riwayat Penyakit Orang terdekat
Sekarang Status sosial ekonomi
Riwayat Penyakit Dulu Data spiritual
Riwayat Pembedahan
Riwayat Kesehatan
keluarga
PEMERIKSAAN FISIK
Head to toe
Fokus pengkajian Perdarahan
pervaginam
Lemas
Pucat
CRT <3detik
Diagnosa Keperawatan
1. Risiko hipovolemia b.d kehilangan cairan
secara aktif
2. Risiko perfusi jaringan perifer tidak efektif
b.d perdarahan pervaginam
3. Ansietas b.d perubahan keadaan atau
ancaman kematian
4. Risiko infeksi
Intervensi

Risiko hipovolemia b.d kehilangan cairan


secara aktif
1. Tidurkan pasien dengan posisi kaki lebih
tinggi sedangkan badannya tetap terlentang
2. Monitor tanda vital
3. Monitor intake dan output
4. Evaluasi kandung kencing
6. Lakukan masage uterus dengan satu
tangan serta tangan lainnya diletakan
diatas simpisis
7. Batasi pemeriksaan vagina dan rektum
8. Berikan infus atau cairan intravena
9. Berikan uterotonika (bila perdarahan
karena atonia uteri)
10. Berikan transfusi whole blood (bila perlu)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai