Anda di halaman 1dari 143

TATALAKSANA HIV

Pokok Bahasan

Penemuan Diagnosis
Terapi HIV.
kasus HIV
PENEMUAN KASUS
LAYANAN TES HIV
Digunakan untuk memperbarui istilah
“KONSELING dan TES HIV”

Mencakup layanan tes HIV yang lengkap,


yaitu tes atas inisiasi petugas, jejaring
dengan layanan perawatan, hasil tes yang
benar, konseling, jaminan kualitas, dll.

TES HIV “dimintakan secara rutin”


(menggantikan “ditawarkan”)

01/18/2024 ORIENTASI TEST AND TREAT 4


PRINSIP Tes HIV
1. Consent (persetujuan pasien)
2. Confidentiality (konfidensialitas)
3. Counseling (konseling)
4. Correct test result (hasil tes yang sahih)
5. Connect to care, prevention and treatment services
(dihubungkan dengan layanan Pengobatan Dukungan dan
Perawatan serta pencegahan)

01/18/2024 ORIENTASI TEST AND TREAT 5


Pengertian 5 C - (1)
Consent

• Cukup informasi singkat alasan di tes HIV


• Cukup verbal dan tidak perlu tanda tangan
• Definisi usia pada anak- mempertimbangkan banyak anak remaja sudah tertular dan
tidak mau diketahui orang tua/keluarga – pada anak usia < 18 thn siapa yang jadi
wali jika tidak ada ortu atau jauh dari keluarga

Confidentiality

• Status HIV akan dibuka kepada sesama nakes untuk kepentingan perawatan dan
pengobatan
• Pembukaan status HIV kepada pasangan dengan atau tanpa persetujuan dari
penderita
• Perlu evaluasi kemungkinan terjadinya kekerasan fisik – cara?

01/18/2024 ORIENTASI TEST AND TREAT 6


Penjelasan tentang Layanan tes harus konfidensial, artinya
Konfidensialitas segala isi komunikasi antara/pasien dengan
petugas atau konselor tidak boleh dibuka
kepada orang lain tanpa persetujuan pasien.
Namun, Demi kepentingan kesehatan
klien/pasien, hasil tes dapat dibagikan
kepada petugas yang merawat atau
mengobati pasien.

01/18/2024 ORIENTASI TEST AND TREAT 7


Permenkes 21/2013, Pasal 21

01/18/2024 ORIENTASI TEST AND TREAT 8


Counselling

• Tidak perlu melakukan evaluasi detail risk


assessment dan “konseling”
• Pasca tes HIV ditekankan pada menjelaskan arti
tes dan rencana kerja pengobatan
• Dilakukan oleh nakes – tidak tergantung konselor
Pengertian
Correct test result
5 C – (2) • Perlunya PMI dan PME

Connect to care

• Memastikan bahwa semua hasil tes positive


wajib mendapatkan akses pengobatan ARV

01/18/2024 ORIENTASI TEST AND TREAT 9


Penemuan Kasus (1) –
Daerah Epidemi Meluas
(Papua dan Papua Barat)
Dimintakan secara rutin pada semua pasien
yang berkunjung ke fasyankes
Penemuan kasus (2) –
Daerah Epidemi Terkonsentrasi atau Rendah
Di daerah dengan tingkat epidemi HIV terkonsentrasi atau rendah pada semua:
• TBC termasuk TB MDR
• Pasien Infeksi Menular Seksual (IMS)
• Pasien hepatitis B/C
• Ibu hamil
• Pasangan ODHIV
• Populasi kunci HIV; WPS, LSL, Waria, Penasun;WBP (Warga Binaan
Pemasyarakatan)
• Sirkumsisi orang dewasa
• Ditawarkan kepada pasien yang menunjukkan tanda dan gejala penyakit
yang mungkin terkait HIV atau AIDS, tanpa memandang tingkat epidemi HIV di
daerah itu.
Diagnosis
Pemeriksaan antibody
• Rapid tes
• Elisa
• Western Blot – tidak lagi digunakan
Metoda dan
Bahan Pemeriksaan antigen

Pemeriksaan • HIV RNA - kuantitatif


• HIV DNA – Kualitatif
• Digunakan untuk pemeriksaan bayi, infeksi primer
dan kasus terminal
Bahan pemeriksaan bisa serum, plasma
dan darah segar ( vena/kapiler)
Periode Jendela

• Keadaan dimana seseorang sudah tertular tetapi hasil


pemeriksaan lab menunjukkan hasil negatif
• Membantu untuk memutuskan pengulangan tes
• Terdapat pada pemeriksaan antibody dan antigen
• Tergantung pada kualitas reagen/rapid tes
• Pada Rapid tes generasi ke 3 yg digunakan saat ini
mempunyai periode jendela 4 – 6 minggu
• Pemeriksaan antigen mempunyai periode jendela
yang lebih pendek – 11 hari
Harus
menggunakan
3 pemeriksaan
rapid tes

• 3 hasil rapid tes atau elisa


Dinyatakan menunjukkan hasil reaktif
Diagnosis positif jika • HIV RNA atau DNA
menunjukkan hasil terdeteksi

Inkonklusif
( indeterminat
e) adalah 2
hasil reaktif
dan 1 non
reaktif
Strategi Tes Diagnosis HIV untuk usia ≥ 18 tahun
Lakukan Pemeriksaan R1
• R1:Reagen 1 (Pemeriksaan 1);
R1 (+) Reaktif R1 (-) Non Reaktif R2: Reagen 2 (Pemeriksaan 2);
(LAPORKAN HIV • R3: Reagen 3 (Pemeriksaan 3)
Lakukan Pemeriksaan NEGATIF) • Reagen HIV Rapid atau EIA
R2 • Reagensia yang digunakan
• Nilai prediksi positif 99 %
R1 + R2 + R1 + R2 - • Sensitivitas 99%
• Spesifisitas 98%.
Lakukan R3 Ulangi R1 • Reagen 1 harus memiliki
sensitivitas tertinggi, diikuti
R1+, R2+, R3- R1 – oleh Reagen kedua dan
R1+, R2+, R3+ R1 +
(LAPORKAN HIV ketiga dengan spesifisitas
INKONKLUSIF, (LAPORKAN (LAPORKAN HIV (LAPORKAN HIV tertinggi.
pemeriksaan ulang 14 HIV POSITIF) INKONKLUSIF, NEGATIF)
hari) pemeriksaan ulang 14
hari)

01/18/2024 ORIENTASI TEST AND TREAT


UPDATE 18
3DVLHQGLUDZ DWM
DODQGDQ
UDZ DW
LQDSGLIDV\DQNHV
. HORP SRNRUDQJSDVLHQ\DQJGLW HV
+ ,9
‡ /6/Z DULD: 36336GDQ
SHO DQJJDQSHQDVXQ: %3
‡ ,EXKDP LO
‡ 3DVLHQ7%&
‡ 3DVLHQ,0 6DWDXGHQJDQNHO XKDQ
,0 6
‡ 3DVLHQKHSDW LWLV%GDQ&
‡ 3D VLHQGHQJD QJH M
DODSHQXUXQDQ
NHNHEDO DQWXEXKJHM DOD,2
‡ 3DVDQJDQ2 ' + ,9
‡ $QDNGDULLEX+ ,9 SRVLW LI
‡ 2 UD QJW
XD GDULD QDN+ ,9 SRVLW
LI
‡ ' LGDHUDKHSLGHP LP HO XDV
VHP XDRUDQJ\DQJGDW DQJNH
IDV\DQNHV
‡ ,QGLYLGXODLQ\DQJ 0 HQHULP DYHUEDO FRQVHQW
P HP EXW XKNDQ
Pengulangan Tes
• Tergantung dari epidemi suatu negara/daerah
• Tidak perlu dilakukan pada hasil negatif, KECUALI
• Populasi kunci
• Pasangan ODHIV serodiskordan
• Orang dengan keluhan/gejala IMS
• Orang dengan tanda/gejala AIDS
• Ibu hamil di Papua dan Papua Barat
• Tindak lanjut hasil negative
Permintaan tes ulang pada beberapa keadaan:
Ibu hamil trimester ke-3 di Papua dan Papua Barat Ibu
hamil trimester ke-3 yang pasangannya HIV positif
Pajanan HIV dalam 3 bulan terakhir
Bila tidak termasuk kelompok di atas, dianjurkan berperilaku hidup sehat, dan beri saran
pencegahan IMS dan HIV
• Inkonklusif
• Jika menunjukkan hasil inkonklusif lagi nyatakan negatif
• Tes pada populasi kunci setidaknya 1 kali setahun
TINDAK LANJUT PEMERIKSAAN HIV

Tindak lanjut hasil positif :


• Rujuk ke layanan ARV bagi fasyankes yang tidak dapat memberikan ARV
• Berikan paket layanan pasien positif

Tindak lanjut hasil inkonklusif :


• Tes perlu diulang dengan spesimen baru minimum 2 minggu dari
pemeriksaan yang pertama
• Bila hasil tetap inkonklusif dinyatakan negatif
PENGOBATAN ANTI
RETROVIRAL
Struktur HIV
Envelop

• gp 120
• gp41

Enzym

• Reverse transcriptase
• Integrase
• Protease

Inti

• P17 (matrix)
• P24 (kapsid)
• P7/P9 (nucleocapsid)
Siklus Hidup HIV

1. Binding (Attachment)
2. Fusion
3. Reverse Transcription
(Transkripsi Terbalik)
4. Integration (Integrasi)
5. Replication (Replikasi)
6. Assembly (Perakitan)
7. Budding
Klasifikasi ARV
• Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor (NRTI)
• Non-nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor (NNRTI)
• Protease Inhibitor (PI)
• Integrase Strand Transfer Inhibitor (INSTI)
• Entry Inhibitor
 CCR5 Inhibitor
 CXCR4 Inhibitor
 Fusion Inhibitor (FI)
• Maturation Inhibitor
• CD4 binding Inhibitor (ibalizumab)
OBAT ARV YANG ADA DI INDONESIA - 2020

Nucleos(t)ide RTI Non-nucleoside RTI

1. Tenofovir (TDF)
2. Zidovudin (ZDV)* 1. Efavirenz (EFV)
3. Lamivudin (3TC) 2. Nevirapin
4. Emtricitabin (FTC) (NVP)
5. Abacavir (ABC) 3. Rilpivirin (RPV)
* ZDV = AZT

Protease inhibitor Integrase Inhibitor

1. Lopinavir (LPV)/
1. Dolutegravir (DTG)
Ritonavir (RTV)
Konsep Umum ART

4S
4S

START SUBSTITUTE SWITCH STOP


Memulai Mengganti Mengganti Menghentikan
terapi ARV salah satu minimal dua terapi ARV
pada ODHIV obat ART obat ARV atau untuk
baru dengan obat rejimen ART sementara
Restart: dari lini yang ke lini atau
memulai sama berikutnya permanen
kembali
setelah
berhenti
sementara
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

S T A R T
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Terapi ARV harus diberikan kepada semua


ODHIV tanpa melihat stadium klinis dan nilai
CD4

ARV diberikan segera/tanpa ditunda (dalam


Indikasi hari yang sama atau paling lambat 1
Memulai minggu), pada pasien yang siap dan tidak ada
kontraindikasi klinis.
ARV
Hasil pemeriksaan lab lengkap tidak menjadi
pra-syarat mutlak untuk memulai ART. Tetapi
dianjurkan untuk mempunyai minimal
pemeriksaan lab dasar dan pemeriksaan lab
untuk mendeteksi efek samping obat ARV
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Sebelum mulai

• Pastikan bahwa status pasien adalah HIV positif

• Lakukan evaluasi Klinis:


• Tentukan stadium klinis menurut WHO
• Diagnosis dan pengobatan IO
• Profilaksis IO
• Adherens pasien

• Diskusikan dengan ODHIV (dan pendamping) tentang perlunya kepatuhan minum obat ARV
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Konseling Pengobatan ART


sebelum memulai pengobatan

• Pasien harus memahami tujuan terapi

• ARV tidak menyembuhkan infeksi HIV sehingga terapi ARV seumur hidup

• Selama pengobatan ARV, virus masih dapat ditularkan. Untuk itu diperlukan
seks yg aman (kondom) dan suntikan yg aman (alat suntik steril).
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

• dll
• Kepatuhan

• Pendampingan
• Kesinambungan
Kriteria Inklusi Non-Medis
Kapan Mulai Memberikan Terapi ARV?

1. Memulai ART pada ODHIV dengan infeksi oportunistik


Efek samping Sindrom
Pengobatan dan obat infeksi pulih imun
pencegahan infeksi
oportunistik Pemberian terapi
ARV

TB: 2-8 minggu setelah OAT


CD4 < 50: sebelum 2 minggu
setelah OAT
Infeksi/kondisi yg terapinya adalah ARV  lebih cepat
- CMV (cytomegalovirus)
- Diare karena Cryptosporodiasis
- Limfadenopati HIV/HIVAN/kardiomiopati HIV, etc

Meningitis kriptokokus  lebih lama, sesudah 4-


6 minggu
PNPK HIV 2019
Kapan Mulai Terapi ARV pada
Pasien dengan IO?
Infeksi oportunistik Rekomendasi

Pneumocystis pneumonia  ARV dimulai dalam 2 minggu setelah diagnosis PCP

Ensefalitis Toxoplasma  ARV dimulai dalam 2-3 minggu

Kriptosporidiosis  Mulai ARV sebagai bagian dari terapi IO

Meningitis kriptokokus  Tunda ARV hingga induksi antijamur  4-6 minggu

PNPK HIV 2019


Kapan Mulai Memberikan Terapi ARV?

2. ODHIV tanpa infeksi oportunistik

Segera diberikan jika memenuhi indikasi setelah pasien SIAP


• Hari yang sama dengan diagnosis sampai 1 minggu
• Hasil pemeriksaan laboratorium lengkap tidak menjadi pra-syarat untuk memulai
terapi ARV

Ibu hamil: dapat diberikan pada hari yang sama (same day ARV)

Konseling pra-ARV
PNPK HIV 2019
PMK No. 23 Th 2022 ttg Penanggulangan HIV, AIDS dan Infeksi Menular Seksual-
*LPV/r untuk bayi usia kronologis ≥2 minggu dan usia gestasi ≥42 minggu
**DTG untuk bayi usia kronologis ≥4 minggu dan BB ≥3 kg
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Toksisitas/Efek samping

TBC baru

Alasan Ada obat baru sesuai


Substitusi indikasi

Stok obat habis


HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

• Ketidak mampuan untuk menahan efek


samping  disfungsi organ yang cukup
berat

• Dapat dipantau secara klinis


• keluhan,
• pemeriksaan fisik pasien, atau
• hasil laboratorium

Toksisisitas Obat • Bila obat atau rejimen dapat diidentifikasi


dengan jelas  ganti dengan obat yang
tidak memiliki efek samping serupa:
• AZT dengan TDF (untuk anemia), atau
• EFV diganti DTG (untuk gangguan
neuropsikiatrik)

• Kombinasi ARV terbatas  tidak


dianjurkan mengganti obat yang terlalu
dini
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

• Jika seseorang yang sedang


mendapat ART kemudian timbul TBC
TBC baru baru, maka rejimen yang sedang
digunakan dinilai apakah tidak ada
interaksi dengan OAT
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Penggantian antar NNRTI

• toksisitas berat/ fatal  hentikan seluruh


Cara obat bersamaan
• ruam basah (berat) akibat NVP  hentikan
Mengganti obat segera tidak boleh diganti EFV
Obat • ruam ringan akibat NVP dapat diganti dgn
EFV
• tetapi tetap berisiko untuk mengalami
ruam yang sama
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Penggantian antar NNRTI

• Mengganti EFV dengan NVP:


• langsung dg dosis 200 mg 2 kali sehari tanpa
Cara lead-in dose
• perlu segera mencapai kadar terapeutik
Mengganti optimal,
• karena EFV menginduksi sitokrom P450,
Obat yang meningkatkan metabolisme NVP

• Kasus intoleransi, toksisitas atau untuk pasien


perempuan usia subur,  mulai NVP langsung
dengan dosis penuh.
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

S W I T C H
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

• Gagal terapi virologis


Alasan • Gagal terapi imunologis
Switch • Gagal terapi klinis
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Alur Evaluasi Terapi ARV


HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

•Bila dipakai kriteria klinis


dan/atau kriteria CD4 saja 
telah ada mutasi yang resisten
sebelumnya, dan menutup
Kegagalan kemungkinan penggunaan
komponen NRTI dari rejimen
Terapi alternatif, karena ada
resistensi silang dalam satu
golongan obat (drug class
cross-resistance)
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Penyebab kegagalan ART

Non-adherence
Malabsorbsi Interaksi obat-
atau ketidak- Resistensi virus
obat obat
patuhan
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

DOSIS ARV

Konsentrasi ARV ARV over dosis menyebabkan


dalam darah toksisitas meningkat

Konsentrasi
efisien ARV

ARV under dosis = mutasi =


menyebabkan resistensi

Jam 7 pagi Jam 7 pagi Jam 7 pagi


HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

S T O P
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

• Penghentian pengobatan dilakukan


dengan alasan toksisitas atau efek
samping yang berat, adherens yang
buruk, masuk rumah sakit, dan
keputusan pasien.
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Alasan Stop
• Toksisitas/Efek samping yang berat
• Adherence buruk
• Masuk Rumah Sakit
• Ko-morbid di fase terminal
• …
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Strategi menghentikan ARV


Jika ingin menghentikan ART yang
berisi NNRTI (mis: AZT+3TC+NVP,
maka NVP dihentikan lebih dahulu,
dan 1 minggu kemudian baru 2
NRTI dihentikan.
NVP/EFV (NNRTI) mempunyai half
life yang panjang.
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

REGIMEN

Rekomendasi pencegahan Pilihan TDF/3TC/DTG

pasca paparan HIV TDF+FTC/3TC+LPV/r


okupasional dan kekerasan TDF+3TC+EFV
Alternatif AZT+3TC+DTG
seksual AZT+3TC+LPV/r
AZT+3TC+EFV

rekomendasi panli 2 Juli 2020


EFEK

OBAT
SAMPING

VIRAL (ARV)
ANTI RETRO

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE SUPP
SSJ (STEVEN JOHNSON SYNDROME) &
TEN (TOXIC EPIDERMAL NECROLYSIS)

Neverapin Kotrimoksazol
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

DD/GEJALA DAN TANDA PADA ODHIV


DENGAN ART

1. Efek samping ART (ringan sampai berat)


2. Efek samping obat lain (misal: Kotri )
3. Infeksi Oportunistik atau ko-infeksi
4. Sindroma Pulih Imum (SPI atau IRIS)
5. Penyakit lain yang tidak terkait HIV
Efek
samping
…?
Efek samping …?
Efek samping …?
Efek
samping …?
Efek samping …?
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Efek samping dan toksisitas

Efek samping biasanya


dapat diatasi dengan obat Toksisitas lebih berat &
simtomatik atau mengganti berpotensi mengancam
obat. Efek samping muncul jiwa dan dapat muncul
beberapa saat setelah setiap saat.
mulai minum obat.
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

EFEK SAMPING

• Obat ARV
• Ringan: diteruskan
• Sedang: substitusi
• Berat: stop dan restart
• Potensi obat >> Toksisitas
(Undetectable VL) (Adherens)
• Perhatikan interaksi-obat
• Hindari pemberian obat-obat tertentu secara
bersamaan
EFEK SAMPING DTG vs
EFV
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

EFEK SAMPING/TOKSISITAS ART

Sering terjadi
ART diberikan pada pasien dengan
bila:
ART sering diberikan bersamaan dengan
perjalanan penyakit yang sudah dalam obat lain yang mempunyai efek samping
tahap lanjut (AIDS) yang sama

Tatalaksana efek samping lebih sering terjadi


pada tempat yang mempunyai pilihan obat
terbatas
Efek samping/Toksisitas ART

• Hepatotoksisitas • Diare
• Ruam kulit • Lipodistrofi/lipoatrofi
• Gangguan SSP • Hiperlipidemia
• Ginekomastia • Intoleransi glukosa
• Anemi
• Gangguan ginjal
• Asidosis laktat/ hiperlaktatemia
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Faktor risiko
• Sudah ada penyakit
ginjal sebelumnya
• Usia > 50 tahun
TDF • BB < 50 kg
• eGFR < 50 mL/menit
Disfungsi tubulus
renalis/sindroma
(Tenofovir) • DM atau hipertensi
yang tidak terkontrol
Fanconi
• Penggunaan obat
yang nefrotoksis atau
boosted PI
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

• Menurunnya densitas mineral tulang


• Faktor risiko
• Riwayat osteomalasia
• Riwayat osteoporosis

• Asidosis laktat atau perlemakan hati (fatty


liver/steatotis)

• Substitusi dengan AZT atau ABC


• Substitusi TDF pada pasien dengan ko-inf HBV
perlu ditambahkan obat anti HBV lainnya misal:
entecavir
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

• Toksisitas SSP (seperti


pusing, sulit tidur, mimpi
aneh, depresi, bingung,
halusinasi)
• Faktor risiko: depresi dan
EFV gangguan mental
sebelumnya
(Efavirenz)
• Kejang
• Faktor risiko: riwayat
kejang sebelumnya
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Hepatotoksisitas

Faktor risiko:
• Ko-infeksi dengan HBV dan atau HCV
• Penggunaan obat yang hepatotoksis

Ruam kulit

Faktor risiko: tidak diketahui

Ginekomastia

Faktor risiko: tidak diketahui


Ginekomastia ec EFV
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

• Tatalaksana:
• Untuk toksiksitas SSP atau ginekomastia
• Substitusi dengan DTG atau RPV (Rilpivirin)
• menurunkan dosis EFV (menjadi 400 mg)

• Untuk hepatotoksisitas atau reaksi hipersensitif


• Substitusi dengan kelas lain seperti NNRT generasi 2 (RPV) atau
boosted PI (LPV/r)
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Anemia atau neutropenia berat

Faktor risiko: CD4 < 200

Tatalaksana

AZT/ZDV • Substitusi dengan TDF atau ABC


• Gunakan AZT dosis rendah

(Zidovudin Asidosis laktat (BB > 75 kg)

) Mual/muntah

Miopati

Lipoatrofi atau lipodistrofi


HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Hepatotoksisitas

Faktor risiko: NVP


• Ko-infeksi HBV/HCV (Neverapin
• Penggunaan obat yang hepatotoksis
• CD4 > 250 (wanita) atau > 400 (pria)
)
Ruam kulit yang berat (SSJ) atau
reaksi hipersensitifitas
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Obat

HEPATO- •

OAT: R, H, Z
Kotrimoksasol

TOKSISIT •

Ketokonasol
Antibiotik dan obat lainnya

AS PADA Infeksi

ODHIV • Hepatitis B, C kronis


• Hepatitis A

SEBELU • CMV, TB, MAC

M ART Toksin

• Alkohol
• Obat alternatif
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

HEPATO-TOKSISITAS PADA ODHIV


DENGAN ART
Sama seperti sebelum dengan ART

Obat Anti Retroviral

• NNRTI, PI dan NRTI

SPI (Sindroma Pulih Imun atau IRIS)

• TBC (termasuk pada pasien dengan OAT)


• Hepatitis B atau C
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

HEPATOTOKSISITAS NNRTI
Terjadi pada awal terapi (dalam 6 mg pertama)
• Berhubungan dengan
• Ruam kulit
• Demam
• Eosinofilia

Hepatitis mungkin terjadi lambat setelah 12 mg


• ‘Drug induced’

Lebih jarang terjadi dengan Efavirenz


HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

FAKTOR RISIKO
HEPATITIS

Ko-infeksi Hepatitis B dan C

NVP: Wanita dengan CD4  250 dan Laki-laki


dengan CD4  400

Alkoholik

Monitoring tes fungsi hati setiap bulan selama tiga


bulan setelah pemberian ART, selanjutnya setiap 3
bulan
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV
• Singkiran sebab lain
• Hepatitis virus (HBV,
HCV)
• Obat hepatotoksik:
OAT, Kotri dst
• STOP ART bila
PENANGAN • Bergejala
• Tanpa gejala tapi SGPT
AN > 5 normal
• Jika SGPT 3 - 5 x normal
HEPATITIS • Monitor SGPT setiap
minggu
• ART dimulai kembali bila
gejala hilang atau
SGPT sudah kembali
normal
• ART yang dipakai: EFV
(hati hati) atau
sementara triple NRTI
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

• Terjadi 6 minggu setelah pemberian ART


• Ringan – sedang: eritema, pruritus atau
maculopapular rash
RUAM • Berat: maculopapular rash yang luas,
deskuamasi, SSJ atau TEN atau
NEVIRAPIN • Berat: bersamaan dengan gejala sistemik
(demam tinggi, mialgia/artralgia, hepatitis)
• Bisa juga disebabkan oleh Efavirenz atau
Kotrimoksasol
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

PENATALAKSANAAN RUAM NVP

Bila memulai ART lagi


Ringan-sedang: Berat atau sistemik: ganti dengan efavirenz
atau PI
• Teruskan ARV • Stop obat
• Pertimbangan untuk
tidak eskalasi dosis
• Bila NVP distop > 1 mg,
mulai lead-in dose lagi
• Berikan anti-histamin
Kelainan pada bibir pada Sindroma Steven Johnson (SSJ)
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

PENANGANAN RUAM KULIT

STOP segera ART jika Bila tidak ada hal tersebut diatas

• Blistering atau deskuamasi • Berikan steroid topikal dan


• Mengenai mukosa: Steven’s antihistamin
Johnson syndrome • Kontrol lagi 2-3 hari kemudian
• Demam atau ada gejala
sistemik lainnya
• Terkait dengan hepatitis
• Terkait dengan arthritis
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Perlu pemeriksaan Hb dan Lekosit sebelum memulai ART

AZT dapat menyebabkan

DEPRESI
• Anemia dan
• Neutropaenia

SUMSUM dapat timbul setelah terapi 4-12 minggu

TULANG Penanganan
• Singkirkan penyebab lain:
• Infeksi: malaria, TBC, ankilostomiasis
• Obat: gansiklovir, pirimetamin, ribavirin
• Transfusi mungkin diperlukan
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Stop ART bila Hb < 6,5

Penyakit yang menyebabkan anemia


diobati

PENANGANAN Bila pasien timbul anemi simptomatik,


transfusi perlu dipertimbangkan
ANEMIA
AZT tidak boleh diberikan kembali (?)

AZT bisa diganti dengan TDF


HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Tanda dan Gejala


• Timbul 1 bulan sampai beberapa tahun setelah mulai terapi
LAKTIK • Muntah, diare dan nyeri abdomen
• Tidak nafsu makan dan penurunan berat badan
ASIDOSIS • Lekas capai
• Dispnu
• Perlemakan hati (fatty liver/steatosis hepatik)
• Neuropati periferal dan gejala seperti Guillain-Barre
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Terjadi pada pemberian NRTI


• (d4T+ddI>d4T>ddI>AZT)

Hiperlaktatemia
Hiperlaktem
• Kenaikan ringan dan sedang tanpa
ia dan menyebabkan metabolik asidosis
• Terjadi 21%
Laktik • Umumnya tanpa gejala
Asidosis • Bisa terjadi gejala abdomen

Laktik Asidosis
• Jarang terjadi (1-2/1000 tahun terapi)
• Mortalitas yang tinggi (57%)
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

• Intoleransi Saluran Percernaan


SAKIT • Hiperlaktemia
PERUT • Hepatitis
Differential • Batu Ginjal
• Pankreatitis
diagnosis • Infeksi oportunistik/IRIS
pada pasien • Misalnya. TB abdomen
• Penyakit lain
dengan ART • Misalnya. Appendisitis
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Terjadi pada kelas PI (dan NRTI)

Ditandai dengan

• ‘Central obesity’
LIPODISTR •

‘Buffalo hump’
‘Gynaecomastia’

OFI • ‘Lipoatrofi’
• (Wasting pada muka, tungkai dan lengan)

Dapat disertai dengan

• Hiperlipidemia
• Hiperglisemia
LIPOATROFI
Lipodistrofi
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Gangguan Resisten terhadap


Insulin
Intoleransi Glukosa

metabolik
lainnya Diabetes tipe 2 Hipertrigliseridemia
pada
pemakaia
n PI Hiperkolesterolemia Osteoporosis
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

EFEK Mual dan muntah pada hampir


semua obat
SAMPIN
Sakit kepala
G
UMUM Diare

LAINNY
‘Fatigue’ atau lelah
A
TERIMA KASIH
Monitoring

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE SUPP
Terapi Antiretroviral (ART)
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Tujuan Monitoring ART

Mendeteksi:
Efek samping dan interaksi obat
Keberhasilan ART
Kepatuhan minum obat (Adherens)
Kegagalan ART
January 18, 2024 105
•Monitoring ART
Dimensi Tujuan Indikator
Virologi Virus tersupresi Viral load
tidak terdeteksi

Imunologi Fungsi imunitas CD4 kembali ke


kembali normal nilai normal

Klinis Kualitas hidup 1. BB meningkat


kembali normal 2. Tidak adanya
IO
3. Status fungsi-
onal (K)

January 18, 2024 106


HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Monitoring terus
menerus
• CATAT perubahan
gejala dan tanda Penilaian dasar:
Monitoring • Napsu makan
• Berat badan
• Stadium klinis WHO
• Gejala dan tanda
Klinis • Status fungsional penyakit
• Status TB
• Infeksi oportunistik
lainnya

January 18, 2024 107


HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Monitoring Klinis

• Monitoring terus menerus (lanjutan)


• Perbaikan tanda dan gejala menunjukkan efektifitas ART
• Perburukan menetap, kambuhnya IO menunjukkan kurangnya efektifitas
ART, pertimbangkan mengubah rejimen ART
• Menilai dan memperkuat adherens
• Penilaian gejala yang kemungkinan diakibatkan oleh efek samping atau
toksisitas ART

January 18, 2024 108


HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Gejala Obat yang dicurigai


Anemia ZDV (Zidovudin)
Hepatitis NVP atau EFV (Neverapin atau
Efavirenz)
Monitoring Efek
Samping/toksisitas Ruam Kulit NVP atau EFV (Neverapin atau
Efavirenz)
Toksisitas SSP EFV (Efavirenz)
Profil lipid meningkat LPV/r (Lopinavir/ritonavir)
Gangguan fungsi ginjal TDF (Tenofovir)

109
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Catatan:

Monitoring Klinisi harus selalu menyadari bahwa


tanda dan gejala klinis yang baru
Klinis mungkin berkaitan dengan Immune
Reconstitution Inflammatory
Syndrome (IRIS) atau Sindrom Pulih
Imum (SPI)

110
January 18, 2024
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Monitoring Laboratorium

Diagnosis infeksi Tes resistensi


Monitoring ART
oportunistik obat

CD4 dan VL Genotyping

Pemeriksaan
terkait dengan Phenotyping
toksisitas

January 18, 2024 111


HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Monitoring
Laboratorium
Efektifitas ART :

Pemeriksaan Viral Load merupakan indikator


keberhasilan/kegagalan terapi namun tidak
selalu tersedia di banyak fasilitas layanan
kesehatan

Kebanyakan monitoring efektifitas ART


terbatas pada tanda dan gejala klinis dan
pemeriksaan CD4

January 18, 2024 112


HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV
Monitoring Laboratorium
Toksisitas ART
Obat Efek samping Pem Laboratorium
Zidovudine  Anemi  DL
(AZT)  Netropeni
 Miopati  CPK

Tenofovir  Ggn fungsi ginjal  Kreatinin (CrCl)


(TDF)

Lamivudine  Kecil  Nil


(3TC)

Abacavir  Hepatotoksisitas  Tes fungsi hari


(ABC)  Hipersensitivitas  (HLA-B*5701)

January 18, 2024 113


HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Monitoring Laboratorium
Toksisitas ART

Obat Efek samping Pem Laboratorium

Nevirapin  Hepatotoksisitas  SGPT


(NVP)

Efavirenz  Hepatotoksisitas  SGPT


(EFV)  Hiperkolesterolemi  Kolesterol
(10-20%)

Dolutegravir Kreatinin
(DTG)

January 18, 2024 114


Jenis ARV
Pem Laboratorium NRTI NNRTI PI
Penting pada basis dan follow-up
Darah lengkap √
Urin (glukosa, protein, mikroskopis) √ √
• Monitoring
laboratorium untuk
Sesuai Indikasi melalui gambaran klinis
toleransi/toksisitas
SGPT √ √ √
ART
Serum kreatinin √ √
Creatine Phosphokinase (CPK) √ √
Serum cholesterol √ √
Serum trigliserida √
Glukosa darah √

January 18, 2024 115


Tatalaksana Rekomendasi Pemeriksaan lab rutin/indikasi

Selama ART VL, bila VL tidak Kreatinin tiap 6 bulan (TDF)


tersedia, CD4
setiap 6 bulan Hb pada 4, 8. 12 mg (AZT)

SGPT tiap 3-6 bulan

Viral Load 6 bulan dan 12 bulan setelah inisiasi


ARV dan setelah itu setiap tahun

HBsAg (bila sebelum switch belum pernah di


Gagal terapi VL tes, atau
jika hasil sebelumnya negative tapi diduga
terinfeksi HBV)
(CD4)

January 18, 2024 116


• Penurunan Viral 1.5-2.0 log pd bln
pertama
Perubahan • Penurunan Viral load sampai <40 kopi/ml
CD4 & viral pd 80-90% kasus pd bulan ke 6

load yang • Perubahan CD4 selama ART:

diharapkan • Peningkatan CD4 : 100-200 pd tahun


pertama
selama ART • Peningkatan CD4 : 100 pd tahun
berikutnya

January 18, 2024 117


• Variasi CD4
• Lebih rendah (30%) pada pagi hari
• Korelasi terbalik dengan cortisol
• Lebih rendah pd musim panas (200/ul)
• Sensitif terhadap infeksi
• TB  menurunkan CD4

January 18, 2024 118


Gagal terapi ARV ?

 Gagal Terapi Virologi

 Gagal Terapi Imunologi

 Gagal Terapi Klinis

January 18, 2024 119


• Batasan:
• Gagal dalam perbaikan klinis atau perburukan
(penurunan stadium klinis) setelah 6 bulan
dengan ART
• Gagal perbaikan jumlah CD4 ~ 100 dalam satu
Gagal tahun pemberian ART
pengobatan • Penurunan berturut-turut jumlah CD4 > 50%
dari nilai tertinggi atau kembali lagi atau lebih
rendah dari jumlah basis sebelum terapi
• Tidak pernah didasarkan pada pemeriksaan lab
tunggal (ulangi pemeriksaan VL atau CD4 jika
hanya faktor ini yg berubah)

January 18, 2024 120


HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV
Alur Evaluasi Terapi ARV
CD4
Jumlah CD4: pd awal dan setiap 6 bulan, bila
tidak ada pemeriksaan VL

Viral load

 Bila curiga gagal terapi

 Anjuran: monitoring VL pada bulan ke 6 dan ke


12 dan selanjutnya setiap tahun

January 18, 2024 122


HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Waktu pemeriksaan tergantung kpd


• Keadaan klinis
• Obat yang diminum

Monitorin Tersedianya biaya dan dukungan donor



• Sarana laboratorium

g pd saat Pertimbangan klinis dari dokter yg mengobati

Jadwal yang umum


kunjungan • Saat awal (base line)
• Setiap bulan waktu mulai ART
• Lebih dari dari 1 bulan bila VL sudah tersupresi dan
kepatuhan dapat dipercaya.
• Setiap perubahan dalam status kesehatan

January 18, 2024 123


HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

KEBERHASILAN PENGOBATAN ARV

VL menurun (tersupresi) Transmisi menurun


(U=U)
CD4 meningkat

IO menurun

ODHIV SEHAT &


Kualitas hidup meningkat BERTANGGUNG JAWAB
Monitoring VL

HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE SUPP
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Memahami respon virologis terhadap ART

Memahami pemeriksaan Viral Load (VL)

VL yang tersupresi pada HIV


Kerangka • Progresi Penyakit

Pembelajaran
• Penularan

Intepretasi pemeriksaan VL

Gagal Terapi
• Kriteria
• Monitoring VL rutin
Cara Kerja Obat ARV
Protease Inhibitor
Reverse Transciptase Inhibitor (PI)
(NRTI & NNRTI)

Integrase Inhibitor
(INSTI)
127
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

ART mencegah replikasi HIV dengan

Respon
menghambat enzim sehingga VL
menurun

virologis Tujuannya agar


replikasi virus
Status klinis
membaik
Risiko

terhadap
penularan tidak
tersupresi: ada

ART Replikasi virus yang persisten


menyebabkan virus resisten
terhadap satu atau lebih obat ARV
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Apa itu Viral Load?

Banyaknya HIV dalam darah yang


dinyatakan dalam satuan copies/ml

menunjukkan seberapa aktif replikasi virus dalam tubuh

Keberhasilan ART
VL merupakan indikator: Risiko penularan
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

ViralViral LoadLog
Load dalam dalam Log
vs Copies vs Copies
Log10 scale Copies/ml
• Penurunan VL < 1 log 1.0 10

(10 kali) tidak 1.5 32

memberikan makna 2.0 100

klinis 2.5 316

3.0 1,000

3.5 3,162
• ART berhasil bila ada 4.0 10,000
penurunan VL 1.5 – 2 4.5 31,623

log pada bulan 5.0 100,000

pertama 5.5 316,228


HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

< 1,000 copies/ml


Tersupresi Dalam pelaporan: VL terdeteksi,
misal 154 copies/ml

Hasil Viral
Load
< ambang bawah yang dapat
Tidak dideteksi alat
terdeteksi
Misal < 20, < 40 copies/ml
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Monitoring Gagal Terapi

• Kriteria gagal terap di dasarkan pada:

Virologis Imunologis Klinis

• Penggunaan kriteria gagal terapi imunologis dan


klinis
– Tidak dapat mendeteksi gagal terapi pada fase awal
– Gagal terapi klinis dan imunologis dapat bukan gagal
terapi yang sebenarnya
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV
Monitoring virologis vs
monitoring imunologis atau klinis

Sensitivitas tinggi PPV tinggi

• Penemuan lebih dini • Salah klasifikasi dapat


• Switch ke lini dihindari
berikutnya lebih dini • Mencegah switch ke
• Mencegah replikasi rejimen lini berikutnya
persisten pada pasien yang
• Mencegah resistensi tersupresi
obat dan risiko
penularan ke orang lain
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

vs Klinis
Imunologis
Virologis vs
Gagal Terapi
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Kriteria gagal terapi dengan VL

VL >1000 copies/ml
Gagal terapi yang persisten
virologis: setelah minimal 3-
6 bulan ART

“Persisten” artinya >2 pemeriksaan viral load


dengan interval 3 bulan dan konseling kepatuhan
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

• Lakukan pemeriksaan VL 6 bulan setelah


ART
Pedoman • Bila VL ≤1000 copies/ml , ulangi lagi 6
bulan kemudain, dan selanjutnya setiap
Nasional 12 bulan bila VL ≤1000 copies/ml
• Bila VL >1000 copies/ml, konseling
Pemeriksaan adherens dan ulangi lagi VL 3 bulan
kemudian
VL • Gagal terapi virologis bila VL >1000
copies/ml setelah konseling adherens
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

VL terdeteksi antara ‘tidak terdeteksi’


sampai 999 copies/ml, namun VL
sebelumnya dan sesudahnya ‘tidak
Blip terdeteksi’
Biasanya blip < 200 copies/ml

Penyebabnya bisa karena adanya


infeksi, vaksinasi atau kesalahan di
laboratorium
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV
Hasil VL dari Xpert
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

Contoh:

1. Viral load basis : 635.000 copies, 2. Viral 325 copies k.l. 2,5 log
6 bulan kemudian 212.000 copies load basis : 27.000 copies k.l. 4,4 log
325 copies Terdapat peningkatan viral
635.000 copies k.l. 5,8 log 5 load sebesar k.l. 2 log
212.000 copies k.l. 5,3 log bulan
kemudian :
Terdapat penurunan viral load 27.000
sebesar 0,5 log copies
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV Interpretasi Jumlah Viral Load
Copies HIV RNA Nilai Log Copies HIV RNA Nilai Log
100.000.000 8 6.000 3,75
60.000.000 7,75 3.000 3,5
30.000.000 7,5 2.000 3,25
20.000.000 7,25 1.000 3
10.000.000 7 600 2,75
6.000.000 6,75 300 2,5
3.000.000 6,5 200 2,25
2.000.000 6,25 100 2
1.000.000 6 60 1.75
600.000 5,75 30 1,5
300.000 5,5 20 1,25
200.000 5,25 10 1
100.000 5 6 0,75
60.000 4,75 3 0,5
30.000 4,5 2 0,25
20.000 4,25 1 ~0
10.000 4
HIV ART CARE SUPPORT AND TREATMENT HIV ART CARE SUPPORT HIV ART CARE HIV

January 18, 2024


142
Konseling Pencegahan
Positif (Positive Konseling
Prevention) pencegahan
positif • Mencegah penularan HIV dari
orang yang terinfeksi HIV ke
merupakan orang lain;
konseling • Mencegah penularan infeksi
yang ulang HIV dan infeksi lain
dilakukan (termasuk IMS) pada orang
pada orang yang terinfeksi HIV;
yang • Meningkatkan kualitas hidup
terinfeksi HIV orang yang terinfeksi HIV.
dengan
maksud:

01/18/2024 ORIENTASI TEST AND TREAT 143


Thank you

01/18/2024 ORIENTASI TEST AND TREAT 144

Anda mungkin juga menyukai