1
Teori Perjanjian Masyarakat
Teori perjanjian masyarakat/ teori kontrak
sosial menganggap perjanjian sebagai
dasar negara dan masyarakat; Negara dan
masyarakat dibentuk berdasarkan
perjanjian-perjanjian masyarakat.
Tokoh2 yang mendukung teori ini adalah
Thomas Hobbes (1588-1676), John Locke
(1632-1704), JJ. Rousseu (1712-1778)
dan Immanuel Kant (1724-1804)
2
Teori di dasarkan pada perjanjian masyarakat
yang dimulai dari jaman yunani, yang
membentuk polis-polis
Sistem pemerintahan yang terjadi adalah
demokrasi secara langsung
Pemikiran tentang teori perjanjian masyarakat
berasal dari pemikiran plato, yaitu karena
kebutuhan dan keinginan untuk saling
membutuhkan mereka bergabung untuk
memenuhi kebutuhan
Tujuan negara menurut plato adalah untuk
mencapai dunia cita yang sebenarnya
3
Bentuk-bentuk negara menurut
plato
Aristokrasi :suatu bentuk pemerintahan yang
dipimpin oleh para cerdik pandai dan
berpedoman pada keadilan
Timokrasi : segala tindakan penguasa ditujukan
untuk kepentingan si penguasa, kekayaan
negara = kekayaan pribadi
Oligarki, kondisi dimana orang yang kaya
semakin ingin kaya, sehingga timbul
kemelaratan, yang berakibat pada
pemberontakan rakyat
4
Demokrasi, pemerintahan yang dipimpin dari
rakyat, oleh rakyak, untuk rakyat. Namun
memiliki negatif, karena merasa merdeka dan
mendewa-dewakan kebebasan akibatnya anarki
Anarki, adalah suatu kondisi tidak ada
pemerintahan, kacau balau, sehingga pada masa
ini perlu ada pemimpin yang keras, kuat dan
bertindak tegas
Tirani adalah pemerintahan yang dipimpin
seorang tiran, berusaha menekan rakyat dan
tidak segan-segan menyingkirkan lawan
Muncul lagi Aristokrat, sehingga timbul siklus
5
Tujuan Negara
Berdasarkan Tujuan Akhir Manusia
Berdasarkan Kekuasaan
Berdasarkan Kemakmuran Rakyat
6
Tujuan Akhir Hidup Manusia (1)
Pembahasannya berhubungan dengan
keagamaan (teologis) dan akhirat
(eskatologis)
Agustinus (de Civita Dei)
Masyarakat terbagi menjadi dua yaitu
masyarakat berdasarkan nilai ketuhanan
(civita dei) dan masyarakat dunia/iblis (civita
terena)
Nilai dunia untuk tujuan akhir, cinta Tuhan
7
Tujuan Akhir Hidup Manusia (2)
Ibnu Taimiyah
Negara merupakan sarana untuk mewujudkan
syari’ah, dengan demikian terdapat supremasi
hukum
Tujuan negara menurut syari’ah adalah
memfasilitasi pengabdian pada Allah SWT,
sehingga terbentuk negara adil dan makmur
yang diridhai Allah.
8
Kekuasaan (1)
Shang Hyang (a Classic of the Chinese School of
Law)
Penguasa harus lebih kuat dari rakyat (a weak people
means a strong state, and a weak state means a
weak people. Therefore a country, which has the
right way, is concerned with weaking people).
Caranya dapat dengan membuat rakyat bodoh dan
menjauhi kebudayaan
Tujuan negara hanya satu yaitu kekuasaan
9
Kekuasaan (2)
Machiavelli (Il Principe)
Pemerintahan diartikan sebagai cara untuk
memperoleh, menjalankan, dan bahkan
mempertahankan kekuasaan
Tujuan negara mengusahakan keamanan,
ketentraman, dan ketertiban. (Dalam konteks
masa tersebut juga adanya persatuan Italia)
10
Kemakmuran Rakyat (1)
Prinsip yang diperhatikan yaitu Salus
Publica Suprema Lex (kepentingan umum
mengatasi undang-undang)
Teori Status dari Jellinek
Rakyat aktif: ikut serta dalam pemerintahan
Rakyat pasif: tunduk pasif pada pemerintahan
negara
11
Negara positif: menyelenggarakan kebutuhan
untuk kemakmuran rakyat
Negara negatif: tidak campur tangan dalam urusan
rakyat
Tipe negara dengan tujuan kemakmuran
rakyat
Polizei Staat
Liberal
12
Kemakmuran Rakyat (3)
Polizei Staat
Negara absolut pelaksana kemakmuran rakyat
dengan menafikan peranan rakyat, artinya
penguasa sebagai penentu segalanya
Penguasa menafsirkan dan menentukan
kepentingan umum
Aliran ekonominya merkantilis
13
Kemakmuran Rakyat (4)
Negara Liberal
Merupakan antitesis dari polizei staat, yang
digerakan oleh golongan pengusaha kaya
yang berfikiran bebas (liberal)
Penguasa hanya menjalankan tata tertib,
keamanan, dan fasilitator. Sedangkan rakyat
diberi kebebasan untuk menyelenggarakan
kepentingan dan kebutuhannya untuk
kemakmuran bersama
14
Kemakmuran Rakyat (5)
Negara Hukum Formil
Juga merupakan antitesis dari polizei staat
Segala tindakan penguasa memerlukan
bentuk hukum tertentu (formil) yang
berbentuk undang-undang.
15
Kemakmuran Rakyat (6)
Ciri khas atau unsur negara hukum formil
Pengakuan terhadap Hak Asasi Manusia
Pemisahan Kekuasaan dalam Negara
Pemerintahan Berdasarkan undang-undang
Adanya Pengadilan Administrasi
16
Kemakmuran Rakyat (7)
Negara Hukum Materil
Dikenal sebgai negara kesejahteraan (welfare
state) yang lebih mementingkan isinya
(materil undang-undang) daripada bentuknya
(formal undang-undang) untuk kemakmuran
rakyat
Dalam administarsi dikenal sebagai wewenang
diskresioner
17