REFERAT

Penyakit Paru Obstruktif Kronik

(PPOK)

dr .Dimas Ulta Zikri

Expert : dr Ferda Puspalina, Sp.PD Pembimbing Internship : dr. Efti

Da’iyah

RSUD BESEMAH KOTA PAGARALAM

2023
 DEFINISI

PPOK adalah penyakit yang ditandai dengan gejala

pernapasan kronis (dispnea, batuk, produksi sputum)
akibat abnormalitas saluran napas (bronkitis) dan atau
alveoli (emfisema) yang menyebabkan obstruksi saluran
napas yang persisten dan progresif
Chronic Obstructive Pulmonary Disease is a heterogeneous lung condition
characterized by chronic respiratory symptoms (dyspnea, cough, sputum production)
due to abnormalities of the airways (bronchitis, bronchiolitis) and/or alveoli
(emphysema) that cause persistent, often progressive, airflow obstruction (GOLD
2023)
EPIDEMIOLOGI

Berdasarkan studi BOLD

& studi epidemiologi
berskala besar,
diestimasi kasus PPOK
pada tahun 2010
sebanyak 384 juta jiwa,
dengan prevalensi
global sebesar 10.3%
(95%CI 8,2%-12,8%)
(Adelove et al, 2015,
2022, GOLD 2022, GOLD
2023)s
COPD peringkat ke 3 kematian global
2020
ETIOLOGI

Faktor Genetik

Prematur, BBLR

Paparan rokok,
termasuk e-
cigarette

Biomassa

Infeksi paru
saat anak, TBC

Riwayat asma
PATOLOGI
PATOFISIOLOGI
GEJALA KLINIS GOLD 2023
PERTIMBANGKAN PPOK DAN
LAKUKAN SPIROMETRI PADA
PASIEN DENGAN :
• Dispnea – yang progresif seiring waktu,
yang memberat dengan aktivitas dan
bersifat persisten
• Wheezing berulang – mengi berulang
• Batuk kronik – dapat intermiten, dapat
tidak produktif
• Infeksi saluran napas bawah rekuren
• Memiliki factor resiko, seperti
merokok, asap dari kayu bakar atau
biomassa, debu pekerjaan, factor
genetic, factor congenital & factor
childhood (BBLR, premature, infeksi
paru berulang saat anak) jangan lupakan
TB
GEJALA KLINIS

 Dyspnea yang kronis dan  Batuk

progresif

 Mengi dan dada sesak

 Produksi sputum

Riwayat terpapar asap rokok dan zat

– zat iritan berbahaya.
 Lainnya – termasuk fatigue, turun berat
badan, anoreksia, hilang kesadaran,
patah tulang rusuk, persendian bengkak,
depresi, cemas berlebihan.

Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease 2020

9
 Pemeriksaan Penunjang :
Pemeriksaan Fisik :
Spirometry obstruksi (FEV1/FVC
INSPEKSI (Barrel chest)
<0.7)
PALPASI (SF berkurang)
Laboratorium darah (AGDA)
PERKUSI (hipersonor)
Radiologi (Sela iga melebar,
AUSKULTASI (ekspirasi
diafragma letak rendah,
memanjang, vesikuler melemah,
hiperlusen, jantung pendulum)
wheezing, ronki)

10
13
 SPIROMETRI

A diagnosis of COPD should be considered

in any patient who has dyspnea, chronic
cough or sputum production, a history of
recurrent lower respiratory tract infections
and/or a history of exposure to risk factors
for the disease, but forced spirometry
showing the presence of a
postbronchodilator FEV1/FVC < 0,7 is
mandatory to establish the diagnosis of
COPD (GOLD 2023)
 KETERBATASAN ALIRAN UDARA
PASIEN PPOK MELALUI UJI
SPIROMETRI

Pasien PPOK FEV1/FVC < 0.70

Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease 2020
15
KLASIFIKASI KETERBATASAN ALIRAN UDARA PASIEN PPOK
(BERDASARKAN PASKA BRONKODILATASI FEV1)

Pada pasien dengan FEV1/FVC < 0.70

GOLD 1: Ringan FEV1 ≥ 80% dari prediksi normal

50% ≤ FEV1 < 80% dari prediksi

GOLD 2: Sedang
normal
30% ≤ FEV1 < 50% dari prediksi
GOLD 3: Berat
normal

GOLD 4: Sangat berat FEV1< 30% dari prediksi normal

Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease 2020

16
Spirometry should be repeated
at least annualy. If the patient is
already receiving
bronchodilator treatment, the
latter should not be interrupted
for performing spirometry
(GOLD 2023)
DIAGNOSIS BANDING
ASSESSMENT GEJALA

CAT (COPD ASSESMENT TEST)

Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease 2020

20
 KUESIONER MODIFIED MEDICAL
RESEARCH COUNCIL (MMRC)
Ketik satu box yang sesuai (skala 0-4)
mMRC tingkat
Hanya sesak napas jika sedang beraktivitas berat
0

mMRC tingkat 1 Saya mengalami sesak napas ketika terburu-buru

menaiki tangga atau sedikit tanjakan

Berjalan lebih pelan dari kebanyakan orang sebaya

mMRC tingkat 2 ketika naik tangga karena sulit bernapas, atau harus
berhenti untuk bernapas ketika berjalan biasa di tangga

mMRC tingkat 3 Saya berhenti bernapas setelah berjalan 100 meter atau
beberapa menit di tangga

mMRC tingkat Terlalu sulit bernapas untuk keluar rumah atau sulit
4 bernapas ketika berpakaian/ganti baju

Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease 2020

21
 ASSESSMENT
EKSASERBASI

An exacerbation of chronic obstructive pulmonary disease (ECOPD) is defined as an

event characterized by increased dyspnea and/or cough and sputum that worsens in < 14
days which may be accompanied by tachypnea and/or tachycardia and is often associated
with increased local and systemic inflammation caused by infection, pollution, or other
insult to the airways (GOLD 2023)

1987
PENGELOMPOKAN

KELOMPOK A
Sedikit keluhan, jarang eksaserbasi

KELOMPOK B
Banyak keluhan, jarang
eksaserbasi

KELOMPOK E
Sering eksaserbasi tanpa melihat
keluhan harian (frequent
exacerbator)
TERAPI INISIASI

Bronchodilator medications in COPD are

most often given on a regular basis to prevent
or reduce symptoms. Use for SABA on
regular basis is not generally recommended
(GOLD 2023)
 OBAT-OBATAN TATALAKSANA PPOK

Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease 2020

27
FOLLOW UP TERAPI

REVIEW
Saat control kembali, tanyakan
keluhan sesaknya dan apakah ada
eksaserbasi

ASSESS
Selalu sempatkan untuk
mengevaluasi teknik penggunaan
device
Assess adherence device
Assess nonfarmakologis

ADJUST
Eskalasi – Deeskalasi
Ganti device
ESKALASI TERAPI
 TUJUAN PENGOBATAN PPOK
• MENGURANGI GEJALA
• MEMPERBAIKI KEMAMPUAN BERAKTIVITAS MENGURANGI
GEJALA
• MEMPERBAIKI STATUS KESEHATAN

DAN

MENURUNKAN
• MENCEGAH PERKEMBANGAN PENYAKIT RISIKO

• MENCEGAH DAN MENGATASI EKSASERBASI

• MENURUNKAN MORTALITAS
Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease 2020
30
PROGNOSIS

Quo ad Vitam : Dubia ad Bbnam

Quo ad Functionam : Dubia ad malam
Quo ad Sanationam : Dubia ad malam
 KESIMPULAN

PPOK adalah penyakit paru kronik yang ditandai dengan

hambatan aliran udara di saluran nafas yang tidak
sepenuhnya reversible, dan progresif

Penegakkan diagnosis awal bisa dilihat dari gejala klinis

(dispnea, batuk, sputum)

Spirometri menjadi Gold standart untuk penegakkan

diagnosis PPOK

Penatalaksanaan bukan untuk menyembuhkan pasien, tetapi

untuk mencegah perburukan
TERIMA KASIH

33