Masyarakat
• Dengan adanya penelitian ini diharapkan menignkatkan wawasan
bagi maasyarakat sehingga angka kejadian stunting dapat
dicegah dengan menindaklanjuti factor factor yang berpengaruh
terhadap kejadian stinting
Pencapaian program di Gubug 1 tahun 2023 (Januari-Juli)
Penetuan Prioritas Masalah
Nilai Priori
No Indikator Nilai U Nilai S Nilai G
Total tas
1 Tingkat pengetahuan 5 5 5 15 I
Ibu hamil resiko tinggi
2 5 5 5 15 II
(termasuk anemia)
3 Balita kurang gizi 5 5 5 15 III
5 Sanitasi Buruk 4 5 4 13 V
Analisa Penyebab Masalah
Penentuan prioritas altrenatif
No. Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah
1. Man
d. Ketidakpatuhan - KIE pada ibu hamil pentingnya meminum tablet Fe selama
a. Pemeriksaan - Melakukan komunikasi efektif dengan pihak sekolah agar
skrining dan edukasi meminum tablet Fe kehamilan dan pemantaun oleh kader serta suami atau
kurang maksimal pemeriksaan dapat dilakukan maksimal dan menyeluruh keluarga dengan program AJU CENNING (Ajak ibu Cegah
Anemia Sedini Mungkin), termasuk di dalamnya keterlibatan
- Melakukan sosialisasi dan edukasi dengan pihak wali kelas
anggota keluarga, sehingga dapat berperan sebagai PMO
- Evaluasi pasca skrinign dengan pihak sekolah dan siswa, dan
- Sosialisasi cara meminum tablet Fe yang benar
menyampaikan kepada pihak orang tua/ wali
c. PHBS kurang - KIE ibu dan keluarga untuk menerapkan perilaku hidup bersih f. Kurangnya - KIE calon pengantin dengan CATIN GANTENG (calon
diterapkan dan sehat pengetahuan tentang pengantin cegah stunting) dan pemberian brosur/leaflet tentang
stunting stunting
- Pemberian tong sampah tiap KK
- Melakukan skrining gizi dan Hb pada Catin
- Mengupayakan kebersihan lingkungan dan sumber air dengan
program CINTA (cegah stunting dengan sanitasi) - KIE ibu hamil tentang stunting, factor risiko dan dampaknya.
g. Banyaknya ibu hamil usia <20 tahun dan >35 - KIE posyandu remaja tentang Kesehatan reproduksi dan akibatnya
tahun
- KIE dan pemantauan ibu kader dan bidan desa
h. Bidan desa tidak tingga diwilayah kerja desa, - Merekrut bidan desa, dengan kapasitas 1 bidan desa untuk 3000 penduduk
jumlah bidan desa dan penduduk melebihi
- Pemantaaun kurang karena bidan desa tidak tinggal di wilayah kerja desa, diharapka
kapasitas
bides menempati wilayah kerja desa
- KIE dengan orang tua/wali dengn balita stunting sehingga dapat memantau dan
evaluasi perkembangan balita dengan KEJATI (Kejar Timbangan)
Method
a. Kualitas ANC yang kurang maksimal - Meningkatkan kualitas pemeriksaan ibu hamil dengan benar dari anamnesis hingga
pemeriksaan fisik head to toe
- KIE pada ibu hamil pentingnya pemeriksaan ANC untuk mengetahui perkembangan
bayi dan kehamilanya
b. Pelaksanaaan kelas ibu hamil atau posyandu - Meningkatkan frekuensi dan kualitas kelas ibu hamil dengan memebentuk kelas kecil
remaja kurang maksimal jumlah ibu hamil dibatasi maksimal 10 orang setiap kelompok. Sehingga dapat terfokus
Material
a. Media promosi masih kurang - Menambah media promosi tentang stunting seperti pembuatan poster, video, penggunaan
Whatsapp serta media sosial.
b. Menu makanan kurang gizi - Mengadakan kelas memasak makanan dengan kandungan tinggi zat gizi
e. Kertesediaan alat pengecekkan Hb terbatas - Melalui KIE dengan menyarankan untuk pengecekkan mandiri di faskes terdekat yang memiliki
pelayanan cek lab
b. Belum semua masyarakat memiliki JKN - Sosialisasi dan pendataan ulang kepemilikan JKN
Environtment
a. Banyaknya sasaran ibu hamil dan remaja - Meningkatkan program penanggulangan anemia/ KEK dan evaluasi program serta melakukan
putri masih bekerja KIE pada ibu hamil dan remaja putri
b. Sanitasi yang buruk - Pengadaan jamban untuk KK yang belum memiliki jamban
c. Sosial ekonomi rendah dan kurangnya dukungan keluarga - Menganjurkan budidaya makanan mengandung Fe
b. Deskripsi Program
Program KEPING merupakan program gagasan inovatif permasalahan tingginya
kasus stunting di Kecamatan Gubug. Program ini dimaksudkan untuk menanggulangi
masalah stunting termsuk termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi, dimana factor-
faktor yang mempengaruhi kejadian stunting sangat kompleks melibatkan multisectoral
sehingga diperlukan kerja sama sehingga dapat mencegah kejadian stunting. Program
ini berkolaborasi dengan banyak pihak baik itu kerjasama antar programer maupun
antar sektor. Pada program ini dimaksudkan untuk mendeteksi dini dan memantau ibu
hamil, risti dan baduta dengan cara:
Upaya Pencegahan Stunting
penyuluhan serta pembinaan kader dalam menggunakan Membentuk pengawas minum obat bagi ibu hamil, agar rutin
penggunaan alat ukur dengan baik dan benar serta cara konsumsi obat tablet tambah darah, serta pada catin dan
Penyuluhan PMO
Step 2 Step 4
Step 1 Step 3
KIE Pengarahan
Komunikasi, informasi dan edukasi ibu kader Mengarahkan ibu kader untuk turut serta
tentang stunting pada ibu hamil risiko tinggi mengajak ibu hamil agar lebih peduli terhadap
dengan cara membentuk kelompok kecil pencegahan stunting
dengan ibu hamil
Upaya Pencegahan Stunting
KEPING melakukan pengawasan terhadap ibu hamil risti dengan Bidan desa melakukan follow up ke WAG
KEK dan anemia serta pengawawasan dan pemantauan terhadap agar program terus berjalan
Pengawasan Follow up
Step 2 Step 4
Step 1 Step 3
sosialisasi Pelaporan
KEPING melakukan sosialiasi mengenai stunting pada ibu KEPING melaporkan tiap temuan baduta
hamil . Materi stunting dalam bentuk leaflet dan poster dengan gizi kurang, ibu hamil baru dengan
edukasi yang bisa di download dan disebar luaskan KEK dan anemia
(tentang definisi penyakit, penyebab, dampak penyakit
dan pencegahan).
Tujuan Program
2.
Meningkatkan peran aktif petugas
puskesmas, kader, dan masyarakat
dalam mencegah stunting
4) Bidan desa melakukan follow up kepada kader KEPING melalui grup Whatsapp.
2. Cakupan kejadian stunting masih tinggi disebabkan oleh beberapa hal, seperti kurangnya pengetahuan
masyarakat serta kader dan program sebelumnya belum optimal.
3. Kurangnya pengawasan, pengendalian dan pemantauan kasus stunting di wilayah kerja Puskesmas
Gubug 1.
4. Kurangnya pengetahuan dan pemantauan anemia terhadap remaja putri dan calon manten.
6. Pembinaan KEPING (Kader Peduli Stunting) dengan pelatuhan, sosialisasi dan KIE secara langsung
dan evaluasi serta pemantauan melalui grup Whatsapp diharapkan mampu mencegah kejadian stunting
di wilayah kerja Puskemas Gubug 1.
Saran
1. Pihak Puskesmas dan bidan desa menjalin
komunikasi dan kerja sama dengan kader,
petugas KUA dan pihak sekolah agar
program ini terlaksana dengan baik.