Kelompok 2
Kelompok 2
Melalui observasi Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang telah dilakukan, sesuai dengan peraturan yang berlaku dan menimbang bahwa
perusahaan memiliki lebih dari 100 orang tenaga kerja dan potensi bahaya yang besar maka perusahaan wajib menerapkan budaya
K3. Sehingga melalui laporan ini penulis menganalisis terkait penerapan K3 di PT. Yutaka Manufacturing Indonesia dengan peraturan
dan standar yang berlaku
Profile Perusahaan
Nama Perusahaan : PT. Yutaka Manufacturing Indonesia
Tanggal Didirikan : 26 Maret 1996
Bidang Usaha : Disc Brake dan Exhaust System
Alamat : Jl. Halmahera Blok EE-1 Cikarang Barat, Bekasi. 17520
Nomor Telepon : +62218980768/9, +62218980770 (Fax)
PT. Yutaka Manufacturing Indonesia (YMI) adalah salah satu perusahaan patungan antara PT Astra
Honda Motor dan Yutaka Giken co.Ltd Jepang. Didirikan pada tanggal 26 Maret 2006. Produk utama
yang diproduksi oleh PT. Yutaka Manufacturing Indonesia adalah disc plate dan muffler atau knalpot,
pemasaran produk-produk PT. Yutaka Manufacturing Indonesia tidak hanya diedarkan di dalam negeri,
namun juga telah di ekspor ke mancanegara. PT. YMI telah menjadi salah satu produsen spare part
otomotif besar di Indonesia.
Temuan Positif Layout APAR Plant 1&2
APAR yang tersedia di PT YMI salah satunya yaitu jenis dry chemical
powder untuk di area ruang meeting dan area produksi yang
digunakan untuk kebakaran bahan padat.
Terdapat APAR Foam AFFF di depan Gudang cat dan tiner untuk
kebakaran dikarenakan bahan cair mudah terbakar.
Layout Hydrant Plant 1&2
Temuan Positif
HYDRANT
Instalasi Alarm Kebakaraan Automatik merupakan rangkaian alarm kebakaran yang menggunakan detektor panas,
detektor asap, detektor nyala api dan titik panggil secara manual serta perlengkapan lainnya yang dipasang pada
sistem alarm kebakaran.
PT YMI memiliki sistem proteksi kebakaran otomatis dengan jenis AF11 dengan detektor asap serta heat detektor
dan panel fire alarm.
Temuan Negatif
1. Alat Pemadam Api Ringan
Tidak adanya APAR di area dekat panel gas
dikhawatirkan dapat menjadi kendala dalam upaya
penanggulangan kebakaran bilamana terjadi kebakaran
pada panel gas tersebut.
KELISTRIKAN
Hal ini sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per.01/Men/1980 Tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Konstruksi Bangunan
Temuan Positif
K3 Konstruksi
PT Yutaka Manufacturing Indonesia juga Belum memiliki Ahli K3 Konstruksi dalam internalnya,
mereka menggunakan jasa pihak ketiga untuk segala kebutuhan K3 konstruksinya yang ini dapat
mengakibatkan adanya keterlambatan penanganan masalah jika sewaktu-waktu terjadi
kecelakaan kerja yang berhubungan dengan aspek konstruksi
Memiliki personel Ahli K3 Konstrusi dalam internal perusahaan agar dapat terpenuhinya standar
keselamatan dan kesehatan kerja yang ditetapkan pemerintah.
Hal ini tidak sesuai dengan Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan
Umum No. 174/Men/1986 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Tempat Kegiatan
Konstruksi pada Pasal 5
Temuan Negatif
K3 Konstruksi
PT Yutaka Manufacturing Indonesia juga menyebutkan bahwa tidak adanya kegiatan konstruksi di
lingkungan kerjanya, Jika melakukan kegiatan konstruksi maka perusahaan langsung meminta
izin kepada pihak kontraktor terlebih dahulu
Dengan memiliki Ahli K3 Konstruksi dalam internal perusahaan dapat mengurangi Penurunan
produktivitas dan efisiensi agar tidak menghambat kegiatan bisnis proses perusahaan
Hal ini tidak sesuai dengan Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan
Umum No. 174/Men/1986 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Tempat Kegiatan
Konstruksi pada Pasal 2
Penutup
Kesimpulan
K3 Konstruksi
K3 Konstruksi
PT Yutaka Manufacturing Indonesia sudah melaksanakan K3 listrik, penanggulangan
kebakaran, dan konstruksi bangunan dengan cukup baik berdasarkan dasar-dasar hukum
yang sudah ditentukan, namun masih dengan catatan temuan negatif berupa tidak
memiliki APAR di area dekat Panel Gas, dan tidak menyertakan bukti terbaru dari
kegiatan simulasi tanggap darurat kebakaran. Selain itu, perusahaan tidak menggunakan
dinding tahan api sebagai sarana perlindungan pasif, dan tidak menyertakan Sertifikat
Sistem Proteksi Kebakaran. Perusahaan juga tidak memiliki ahli K3 Konstruksi internal,
dan perusahaan tidak menyediakan dokumen manajemen darurat kebakaran.
Penutup
Saran
K3 Konstruksi
K3 Konstruksi
1. Perusahaan harus menyediakan APAR di dekat area panel gas
2. Perusahaan harus melakukan pengujian/penilaian/pemeriksaan sarana proteksi
kebakaran setiap 1x dalam setahun oleh konsultan kebakaran atau organisasi yang
telah diakui oleh Direktur atau pejabat yang ditunjuk
3. Perusahaan harus menyusun Buku Rencana Penanggulangan Keadaan Darurat
Kebakaran
4. Perusahaan perlu ahli K3 konstruksi internal untuk membantu perusahaan dalam
mengidentifikasi, mencegah, dan mengurangi risiko kecelakaan kerja serta penyakit
akibat kerja di lingkungan konstruksi bangunan
TERIMA KASIH