Muzakki Dan Mustahiq Zakat
Muzakki Dan Mustahiq Zakat
Seorang Muzakki disyaratkan zaman semakin berkembang dan Aspek syarat ini bagi muzakki
muslim dan tidak dikenakan orang dengan status hamba dikaji berdasarkan dua aspek.
kewajiban zakat bagi orang kafir. sahaya sudah tidak lagi Yaitu aspek kepiawaian dalam
ditemukan di zaman ini, yang ada bertindak karena anak-anak yang
Adapun orang kafir tidak bersih hanyalah pekerja rumah tangga, belum mencapai umur baligh,
jiwanya selama dia tetap di dalam pelayan toko, dan lain-lain yang tampak belum dapat bertindak
kekafirannya, sehingga tidak mana keberadaan mereka secara sempurna.
diwajibkan atasnya menzakati mendapat upah atau gaji setiap
harta kekayaan yang ia miliki. bulannya. Mereka tergolong
sebagai orang yang merdeka dan
wajib menunaikan zakat
SLIDESMANIA
Mustahiq
Menurut Undang-Undang No. 38
Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat
Mustahiq zakat adalah orang- pasal 1, mustahiq adalah orang atau
orang yang berhak menerima harta badan yang berhak menerima zakat.
zakat. Allah SWT telah Orang-orang yang berhak menerima
menentukan orang-orang yang zakat ada delapan golongan, yaitu
berhak menerima zakat di dalam orang-orang fakir, miskin, amil (panitia
firman-Nya: qs. At-Taubah ayat 60 zakat), mualaf, budak, gharim (orang
yang banyak utang), sabilillah, dan
ibnu sabil.
SLIDESMANIA
Mustahiq Zakat dan Pandangan Ulama
Mazhab
MUA
FAKIR MISKIN AMIL
LAF
orang yang tidak Ialah orang yang tidak punya adalah orang yang ditunjuk orang yang baru
memiliki harta dan harta cukup untuk memenuhi untuk mengumpulkan zakat, masuk Islam
pekerjaan yang dapat kebutuhan dasar hidupnya, menyimpannya, membaginya
mencukupi namun masih ada sedikit kepada yang berhak dan
kebutuhannya kemampuan untuk mengerjakan pembukuannya
mendapatkannya
SLIDESMANIA
FI
BUDAK
GHAR SABIL
IBNU
IM LILLAH SABIL
• Mahmud Syaltut
• Yusuf al-Qaradhawi
SLIDESMANIA
Tinjuan Sosiologi Masyarakat Tentang Mustahiq
Menurut Atho Mudzhar, studi Islam dengan pendekatan sosiologi merupakan bagian dari sosiologi agama.
Ada perbedaan tentang tema pusat sosiologi agama klasik dan modern.
Dalam sosiologi agama klasik tema pusatnya adalah hubungan timbal balik antara agama dan masyarakat.
Sebagaimana agama mempengaruhi masyarakat dan sebaliknya bagaimana perkembangan masyarakat
mempengaruhi pikiran dan pemahaman keagamaan.
Sedangkan dalam sosiologi agama modern, tema pusatnya hanya pada satu arah yaitu bagaimana agama
mempengaruhi masyarakat. Tetapi studi Islam dengan pendekatan sosiologi, nampaknya lebih luas dari
konsep sosiologi agama modern dan lebih dekat kepada konsep sosiologi agama klasik. Yaitu dengan
mempelajari hubungan timbal balik antara agama dan masyarakat
SLIDESMANIA
Thank You
Tap here for a question
SLIDESMANIA