1
CURRICULUM VITAE
NASUKA FAQIH, S.Ag., M.E.Sy
(Indramayu, 13 September 1975)
S-1 di IAIN Walisongo Fak. Syariah Prodi Peradilan Agama
S-2 di IAIN Syekh Nurjati Cirebon Prodi : Ekonomi Syari’ah
085 314 450 193
e-mail : nasukafaqih9@gmail.com
Pekerjaan :
- Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Cirebon
- Dosen Ma’had Aly Kebon Jambu Babakan Ciwaringin
- Wakil Ketua II BAZNAS Kota Cirebon
- Penyuluh Agama Kementerian Agama Kota Cirebon
- Narasumber“Religi Pagi” di RRI Cirebon (FM 94.8 MHz)
- Da’i Kamtibmas Polres Kota Cirebon
Pengalaman Organisasi :
- Wakil Ketua GP Ansor PAC Juntinyuat 2003 – 2006
Ketua Umum DPK BKPRMI Juntinyuat 2000 – 2006
- Sekretaris Umum DPD BKPRMI Kota Cirebon 2013 – 2016
- Amanah Sekretaris Korcam 02 Metode Qira’ati 2016 - Sekarang
- Wakil Sekretaris PC NU Kota Cirebon 2021 – 2026
DEFINISI ILMU FARAIDL
• ِعُمْل ْا لَف َر اِئِض ُه َو ِعٌمْل ُيْع َر ُف ِب ِه َمْن َيِرُث َو َمْن اَل َيِرُث َو ِم ْق َد اُر ِّلُك َو اِرٍث َو َكْي ِفَي ُة
الَّتْو ِز ْيِع
• “Ilmu Faraidl adalah Ilmu untuk mengetahui orang
yang berhak menerima warisan, orang yang tidak
berhak menerima warisan, berapa bagian –
bagiannya yang diterima oleh tiap – tiap ahli waris
dan bagaimana cara pembagiannya
• Sedangkan menurut Kompilasi Hukum Islam Pasal
171 poin (a) ilmu faraidl disebut dengan istilah
Hukum kewarisan yaitu hukum yang mengatur
tentang pemindahan hak pemilikan harta
peninggalan (tirkah) pewaris, menentukan siapa –
siapa yang berhak menjadi ahli waris, dan berapa
bagiannya masing – masing.
KEPRIHATINAN
Pada akhir – akhir ini ada salah satu syari’at Allah
hampir – hampir saja kaum muslimin melupakannya,
bahkan cenderung tidak melaksanakannya. Syari’at yang
dimaksud adalah masalah Fiqih Waris. pada hal itu
merupakan suatu keharusan yang wajib dilaksanakan.
Sering terjadi keretakan dan kehancuran dalam
keluarga antara kakak dengan adik, paman dengan
keponakan dan lainnya, bahkan bunuh–membunuh, modus
operandingnya adalah masalah harta warisan dari orang
tuanya atau dari saudaranya.
Disamping itu orang yang ahli dalam ilmu Faraaidl
(Ilmu Waris) langka atau sudah banyak yang Wafat.
Di sisi lain manusia diciptakan oleh Allah SWT adalah
cinta pada harta benda / hubbud ad-dunya (Materialis).
PERMASALAHAN WARIS
• Pembagian Anak Laki-laki dan anak Perempuan
2:1 (Dua Banding Satu)
• Pembagian Harta Bersama (Gono Gini, Raja Kaya)
• Ahli Waris Pengganti (Keponakan dengan Paman)
• Harta dihibahkan dari Orang Tua kepada Anaknya
sebelum meninggal dunia, tidak ada pembagian
harta waris.
4 SUDUT PANDANG 2 : 1
1. SEJARAH
“Lebih baik dapat sedikit dari pada tidak
mendapat sama sekali”
2. HAK DAN KEWAJIBAN
“Bagian Laki-laki berkurang jika menikah, bagian
Perempuan bertambah jika menikah”
3. SECARA KODRAT
“Sepikul Segendong”
4. ANALOGI
“Kopiyah Mengikuti Kepala = Opini Publik
mengikuti Al-Qur’an”
ILMU FARAAIDL PETAMA ILMU DICABUT
Ilmu Faraidl salah satu disiplin ilmu yang disinyalir akan segera lenyap dari
permukaan bumi, Sabda Nabi SAW:
َقاَل َر ُس ْو ُل ِهللا َص َّىل ُهللا َعَلْي ِه َو َس َمَّل َقاَل َتَع َّلُم وا اْلَفَر اِئَض َو َعِّلُم وَه ا الَّناَس: َع ْن َأْيِب ُه َر ْيَر َة َقاَل
)َف َهَّنا ِنْص ُف اْلِع ِمْل َو ُه َو ُيْنىَس َو ُه َو َأَّو ُل ْىَش ٍء ُيَزْنُع ِم ْن ُأَّم يِت (رواه ابن ماجه و دارالقطين
“Dari Abu Hurairah r.a. berkata bahawa Rasulullah SAW bersabda, "Pelajarilah ilmuِإ
faraidh serta ajarkanlah kepada manusia, sesungguhnya ia adalah setengah dari ilmu dan
ia akan dilupakan dan sesungguhnya ia adalah ilmu yang pertama yang akan dicabut dari
umatku." (Hadis riwayat Ibnu Majah dan ad-Darquthni).
ADA DUA SAUDARA BERTIKAI
TIDAK ADA YANG MENDAMAIKANNYA
َتَع َّلُم وا اْلُق ْر آَن َو َعِّلُم وُه الَّناَس َو َتَع َّلُم وا اْلَف َر اِئَض َو َعِّلُم وُه َف ْيِّن ِاْم ُر ٌؤ َم ْقُب وٌض َو ْا لِع ُمْل َم ْر ُف وٌع َو ُيوِش ُك
ِإ
)َأْن ْخَي َتِلَف اْثَناِن ِ يف ْا لَفِريَض ِة َو اْلَمْس َأِةَل َفاَل ِجَيَد اِن َأَح ًد ا ْخُي ُرِب َمُها (رواهأمحد والنسائ ودارالقطين
“Pelajarilah dan ajarkanlah Al-Qur’an kepada manusia dan pelajarilah ilmu Faraidh
serta ajarkanlah kepada manusia. Karena saya (Nabi Saw) adalah orang yang akan dicabut
nyawanya (mati), sedang ilmu itu akan diangkat (hilang). Dan pada suatu saat hampir
tidak ditemukan orang yang dapat mengatasi dan menyelesaikan masalah faraidh dan
masalah – masalah lainnya, jika terjadi perselisihan dalam masalah tersebut”. (HR. Ahmad,
an-Nasai dan ad-Daruquthny)
Umat Islam wajib hukumnya membagi harta waris berdasarkan Al-Qur’an agar tidak
terjadi pemilikan harta dengan cara bathil. Sebagaimana Nabi Muhammad SAW bersabda :
)َأْقِس ُم وا اْلَم اَل َبَنْي َأْه ِل اْلَفَر اِئِض َعىَل ِكَتاِب ِهللا (رواه مسمل وأبو داود
Artinya : “Bagilah harta warisan antara ahli waris menurut Kitabullah (Al-Qur’an)”.
(HR. Muslim dan Abu Dawud)
Ilmu Faraidl merupakan salah satu syari’at Allah SWT, yang harus dilaksanakan oleh
semua umat Islam yang beriman. Disebut sebagai syari’at Allah karena Allah SWT memberi
kabar gembira dengan surga bagi orang yang taat melaksanakan-Nya :
َو َمْن ُيِط ِع َهللا َوَر ُس ْو ُهَل ُيْد ِخ ُهْل َج َّناٍت ْجَت ِرْي ِم ْن ْحَت َهِتا اَأْلَهْناُر َخ اِدِل ْيَن ِف َهْيا َو َذ اَكِل, ِتَكْل ُح ُد ْو ُد ِهللا
اْلَفْو ُز اْلَع ِظ ُمْي
Artinya : “(Hukum-hukum tersebut) itu adalah ketentuan-ketentuan dari Allah.
Barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya kedalam
syurga yang mengalir didalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya, dan
itulah kemenangan yang besar”. (QS. An-Nissa’ : 13)
Dan Allah mengancam dengan neraka bagi orang yang melanggar Syari’at-Nya
َو َمْن َيْع ِص َهللا َوَر ُس ْو ُهَل َو َيَتَع َّد ُح ُد ْو َد ُه ُيْد ِخ ُهْل اَن ًر ا َخ اُدِل ا ِف َهْيا َو ُهَل َعَذ اٌب ُم ِهنْي
Artinya : “Dan Barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar
ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia
kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan”. (QS. An-Nissa’ : 14)
Menurut Al-Imam Al-Qurtubi dalam Kitab tafasirnya Al-Jaami’ul
Ahkaamil Qur’an halaman 136 yang menafsirkan Surat An-Nisa’ ayat 14
َفْمَل ُيْقِس ْم َها َو َلْم َيْع َم ْل َهِبا (َو َيَتَع َّد, • (َو َمْن َيْع ِص َهللا َوَر ُس ْو ُهَل) ُيِرْي ُد ْيِف ِق ْس َم ِة اْلَم َو اِرْيِث
َف اْلُخ ُلْو ُد َعىَل, ُح ُد ْو َد ُه ) َاْي َخُيِاُلف َأْم ِرِه (ُيْد ِخ ُهْل اَن ًر ا َخ اُدِل ا ِف َهْيا) َو اْلِع ْص َياِن ْن ُأِرْي َد ِب ِه َاْلُكْف َر
ِإ
َو ُهَل َعَذ اٌب ُم ِهٌنْي. َفاْلُخ ُلْو ُد ُم ْس َتَع اٌر ِلُم َّد ٍة َم, َو ْن ُأِرْيَد ِبِه َاْلَكَباِئِر َو َجُتاَو ُز َأَو اِم ِر ِهللا َتَع اىَل, اَب ِبِه
• Kemaksiatan yang dilakukan oleh manusia yakni tidak mau ِإ
membagi dan tidak mau melaksanakan pembagian waris
• Kemaksiatan yang dilakukan manusia ada dua macam yaitu :
Pertama kemaksiatan menyebabkan dosanya seperti orang
kafir karena mengingkari ayat tentang ketentuan waris, maka
dimasukan ke neraka selama lamanya, Kedua kemaksiatan
tidak menyebabkan dosanya seperti orang kafir walaupun
melakukan dosa besar, bila telah disiksa di neraka sudah
selesai karena memiliki keimanan walau sebiji zarroh akan
masuk surga.
Menurut Dr. Musthafa Al-Khin (Ulama Damaskus) Dalam Kitabnya al-Fiqhul Manhaji, jilid. II, hal. 271 – 272).
• َو اَل َش ٌّك َأْيًض ا َأَّن َمْن َأْنَك َر َم ُرْش ْو ِع َّيَتُه َفُه َو اَك ِف ٌر ُم ْر َت ٌد َع ِن
اِإْل ْس اَل ِم
• Artinya: “Tidak diragukan pula bahwa orang
yang mengingkari pensyariatan warisan maka
ia telah kafir dan keluar dari agama Islam.”
• Asy-Syaukani rahimahullahu Ta’ala berkata menjelaskan tafsir ayat
tersebut,
ِلَكْو َهِنا اَل ُجَت وُز: َو َّمَساَه ا ُح ُد وًدا، ِتَكْل ىَل اَأْلْح اَك ِم اْلُم َتَقِّد َم ِة: • َو ا َش اَر ُة ِبَقْو ِهِل
ِم ْل ِة ِق ِإ ِّد اَل ِإْل
َو ِحَي ُّل َتَع َهيا َو َمْن ُيِط ِع اَهَّلل َوَر ُس وُهَل يِف ْس َم ا َم َو اِريِث َو َغِرْيَه ا َن،ُم َج اَو َز َهُتا
اَمَك ُيِفيُد ُه ُمُع وُم الَّلْف ِظ ُيْد ِخ ُهْل َج َّناٍت ْجَت ِري ِم ْن ْحَت َهِتا اَأْلهْن اُر، اَأْلْح اَك ِم الْرَّش ِع َّيِة
• “Isyarat dalam firman Allah Ta’ala, ( )ِتَكْلmerujuk kepada hukum-
hukum di ayat sebelumnya (yaitu, yang berkaitan dengan hukum
waris). Dan Allah Ta’ala menyebutnya sebagai “batasan”, karena
tidak boleh dilampaui atau tidak boleh dilewati. “Barangsiapa taat
kepada Allah dan Rasul-nya”, yaitu dalam pembagian harta waris
dan aturan-aturan syariat lainnya -sebagaimana hal ini ditunjukkan
oleh cakupan makna ayat yang bersifat umum-, “niscaya Allah
memasukkannya ke dalam surga yang mengalir di dalamnya
sungai-sungai.” (Fathul Qaadir, 1: 501)
• Kemudian beliau mengutip hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah,
َقَط َع اُهَّلل ِم َري اَثُه ِم َن اْلَجَّنِة َيْو َم اْلِقَياَم ِة، • َمْن َفَّر ِم ْن ِم َري اِث َو اِرِثِه
• “Barangsiapa yang lari dengan membawa warisan ahli warisnya, Allah
akan memutus warisannya dari surga pada hari kiamat.” (HR. Ibnu
Majah no. 2703) [1]
• Barang siapa yang mengutak-atik pembagian waris sebagaimana yang
telah ditentukan oleh syariat, sehingga dia mewariskan harta kepada
orang yang seharusnya tidak berhak menerimanya; atau dia
mencegah (menahan) pembagian sebagian atau seluruh harta waris
kepada orang yang seharusnya berhak menerimanya; atau dia
menyamakan antara laki-laki dan perempuan dalam pembagian harta
waris, sebagaimana dijumpai dalam undang-undang sekuler buatan
manusia yang bertentangan dengan hukum syariat bahwa bagian
perempuan itu setengah dari bagian lelaki; maka orang tersebut
telah kafir dan berhak berada di neraka selamanya, kecuali dia
bertaubat kepada Allah Ta’ala sebelum meninggal dunia. (Lihat Al-
Mulakhkhas Fiqhiyah, hal. 335) [2]
Dilarang Memakan Harta Bathil
• اَي َأَهُّيااِذَّل ْيَن َأَم ُنْو ا اَل َتْأ ُلُك َأْم َو اَلْمُك َبْيَنْمُك اِب ْلَباِط ِل
• Hai Orang – oarang yang beriman janganlah kamu
memakan harta diantara kamu dengan jalan yang
bathil (dilarang Allah)
,• َّن اِذَّل ْيَن َي ْأ ُلُكْو َن َأْم َو اَل اْلَيَتَم ى ُظ ْلًم ا َّنَم اَي ْأ ُلُكْو َن ْيِف ُبُط ْو ِهن ْم اَن ًر ا
ِإ ِإ
َو َس َيْص َلْو َن َس ِع ًرْي ا
• Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta
anak yatim secara dzalim, sebenarnya mereka itu
menelan bara api sepenuh perutnya dan mereka
akan dimasukan ke dalam api yang menyala-nyala
(neraka) (QS. An-Nisaa’ : 10)
Misi Pembagian Harta Waris
ِ إ َّن َأْر َو اَح ْا ُملْؤ ِمِنَنْي َي ْأُتْو َن ْىِف ِّلُك َلْي ٍةَل ىَل َمَس اِء اُّدل ْنَيا َو َيِقُف ْو َن: • َقاَل َر ُس ْو ُل ِهللا َص ىَّل ُهللا َعَلْي ِه َو َس َمَّل
ِإ
ِحِبَذ اِء ُبُي ْو ِهِت ْم َو ُيَن اِد ى ُّلُك َو اِحٍد ِبَص ْو ٍت َح ِزْيٍن َأْل َف َم ّر آٍت اَي َأْه ْيِل َو َأَق اِرْيِب َوَو ْي اَي َمْن َس ُنْو ا ُبُيْو َتَن ا
َك ِدَل
َه ْل ِم ْنْمُك ِم ْن َأَح ٍد ُي َذ ِّكُر اَن َو َيَتَفَّكُر اَن ْيِف َغْر َبِتَن ا َو ْحَن ُن ْيِف ْجِس ٍن َط ِو ْي ٍل,َو َلِب ُس ْو ا ِثَياَبَن ا َو اْقَتَس ُمْو ا َأْم َو اَلَن ا
)َو ِح ْص ٍن َش ِد ْيٍد َفاْر ُمَح ْو اَن َيْر ُمَح ُمُك ُهللا (احلديث
• “Rasulullah SAW bersabda : sesungguhnya arwah orang – orang mukmin setiap
malam berdatangan diantara langit bumi (di atas awang-awang), mereka
berhenti dengan meluruskan rumahnya masing-masing, dan setiap arwah
memanggil – manggil sebanyak seribu kali, dengan rintihan dan tangisan, hai
isteriku (bila yang meninggal suaminya, hai suamiku bila yang meninggal
isterinya), hai saudara – saudaraku, hai anak – anakku, hai orang yang
menempati rumahku, hai orang yang memakai pakaianku, dan membagi-bagi
harta kami. Apakah salah satu diantara kamu mengingat dan memikirkan tentang
kami (arwah-arwah mukmin) kami berada di tempat pengasingan (penjara) yang
tidak ada batas waktu untuk kembali, yang kuat pagar gerbangnya, maka belas
kasihanilah kamu kepada kami, mudah-mudahan Allah akan memberikan kasih
sayang kepadamu.
Misi Pembagian Harta Waris
• Misi yang kedua, dengan pembagian harta waris
berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits keluarga yang
ditinggalkan tetap terjalin keharmonisan dan keutuhan
dalam persaudaraan, jauh dari kecemburuan keluarga,
salah faham dan kecurigaan. Kakak (saudara tertua)
dan adik (saudara muda) saling menyayangi dan saling
menghormati atau dengan istilah “yang besar
menyayangi yang kecil, dan yang kecil menghormati
kepada yang besar”. Dan ini sesuai pula Sabda Nabi
SAW :
: ِهللا َص َّل ُهللا َعَلْي ِه َو َس َمَّل َق اَل َر ُس ْو ُل: َأَنٍس ْبِن َم اٍكِل َيُق وُل • َع ْن
ِإ
) َكِب َرْي اَن ( رواه الرتمذى ِم َّنا َمْن َلْم َيْر َح ْم َص ِغ َري اَن َو َلْم َيْع ِرْف َلْيَس
Rukun Pembagian Warisan
1. Al-Muwarris, (ada orang meninggal dunia) yaitu orang
yang diwarisi harta peninggalannya atau orang yang
mewariskan hartanya. Syaratnya adalah Al-Muwarris
benar-benar telah meninggal dunia. Meninggal dunia
Hakiki, Meninggal dunia Hukmy, Meninggal dunia
Taqdiry,
2. Al-Waris(ahli waris). Ahli waris adalah orang yang
dinyatakan mempunyai hubungan kekerabatan baik
karena hubungan darah, hubungan sebab perkawinan,
atau akibat memerdekakan hamba sahaya (budak).
3. Al-Mauruus atau Al-Miraas (ada Harta Waris) yaitu harta
peninggalan si mayat setelah dikurangi biaya perawatan
janazah, pelunasan hutang, pelaksanaan wasiat dan
pembagian harta tirkah (dibagi dua sama besarnya antara
suami dan isteri).
Furud Al-Muqaddarah
• Macam-macam Furud Al-Muqaddarah yang diatur
di dalam Al-Qur’an pada Surat An-Nisaa’ ayat 11
dan ayat 12 ada 6 Plus 1 yaitu : 1/2, 1/3, 1/4, 1/6,
1/8 dan 2/3, Prinsip Utama )1 : 2( ِلَذَّل َكِر ِم ْثُل َح ِّظ اُأْلْنَثَيِنْي
• Surat An-Nisaa’ Ayat 13 Janji Allah :
َو َمْن ُيِط ِع َهللا َوَر ُس ْو ُهَل ُيْد ِخ ُهْل َج َّناٍت ْجَت ِرْي ِم ْن ْحَت َهِتا اَأْلَهْناُر َخ اِدِل ْيَن ِف َهْيا َو َذ اَكِل, ِتَكْل ُح ُد ْو ُد ِهللا
اْلَفْو ُز اْلَع ِظ ُمْي
• Surat An-Nisaa’ Ayat 14 Ancaman Allah :
َو َمْن َيْع ِص َهللا َوَر ُس ْو ُهَل َو َيَتَع َّد ُح ُد ْو َد ُه ُيْد ِخ ُهْل اَن ًر ا َخ اُدِل ا ِف َهْيا َو ُهَل َعَذ اٌب ُم ِهنْي
WASIYAT GUGUR BILA KEPADA AHLI WARIS
ْو ُت ن َتَر َك َخ ًرْي ا اْلَو ِص َّيُة ِلْلَو اَدِل ْيِن َم• ُكِتَب َعَلْي ْمُك َذ ا َح َرَض َأَح َد ُمُك اْل
ِإ ْل ِإ
َو األْقَر ِبَني اِب ْلَم ْع ُر وِف َح ًّقا َعىَل ا ُم َّتِقَني (البقرة )۱٨٬ :
• ُيْو ِص ْي ُمُك ُهللا ْيِف َأْو اَل ِد ْمُك ِلَذَّل َكِر ِم ْثُل َح ِّظ اُأْلْنَثْيَي ( .....النساء )۱۱ :
• َقاَل َر ُس ْو ُل ِهللا َص ىَّل ُهللا َعَلْي ِه َو َس ِمَّل :اَل َط اَعَة ِلَم ْخ ُل ْو ٍق ْيِف َم ْع ِص َيِة
اْلَخ اِلِق
• َقاَل َر ُس ْو ُل ِهللا َص ىَّل ُهللا َعَلْي ِه َو َس مل إ َّن اَهَّلل َق ْد َأْع َط ى ُّلُك ِذ ْي
َحٍّق َح َّقُه َفَال َو ِص َّيَة ِلَو اِرث
Pembagian Harta bersama (gono gini) antara suami isteri
Dasar Hukumnya :
)٣٢ ِللِّرَج اِل َنِص ْيٌب ِم َّم ا اْكَتَس ُبْو ا َو ِللِّنَس اِء َنِص ْيٌب ِم َّم ا اْكَتَس َنْب (النساء
• Harta warisan adalah harta bawaan ditambah bagian dari
harta bersama setelah digunakan untuk keperluan pewaris
selama sakit sampai meninggalnya, biaya pengurusan jenazah
(tajhiz), pembayaran utang, dan pembagian untuk kerabat; (KHI
Pasal 171 ayat e).
Dasar Hukum Harta Bersama
• Surat An-Nisa’ ayat 32 :
: (سورة النساء... ِللِّرَج اِل َنِص ْيٌب ِم َّم ا اْك َتَس ُبْو ا َو ِللِّنَس اِء َنِص ْيٌب ِم َّم ا اْك َتَس َنْب... •
)٣٢
• Menurut KH. Syamsuri Baidowi bahwa harta gono-gini
disebut sebagai syirkatul ‘abdain dikarenakan sebagian
besar dari suami isteri dalam masyarakat Indonesia
sama-sama bekerja untuk nafkah hidup keluarganya.
Syirkah dalam gono-gini merupakan bentuk kerjasama
antara suami isteri untuk membangun sebuah
keluarga yang sakinah, mawaddah warohmah
termasuk didalamnya harta dalam perkawinan.
Ilustrasi Pembagian Waris
Ada seorang suami meninggal dunia, meninggalkan ahli waris seorang isteri, 2 anak
perempuan, ibu, dan seorang saudara laki – laki sekandung. Sebelum menikah isteri
punya rumah beserta tanahnya, ditaksir seharga Rp. 250.000.000,- pemberian (hibah)
dari orang tuanya.
Harta bawaan istri berupa tanah dan rumahnya harus dipisahkan, tidak boleh
dicampur dengan harta bersama. Karena harta bawaan tidak boleh diwaris apabila yang
pemilikinya masih hidup. Hal ini diatur dalam UU no. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan
BAB VII Pasal 35 ayat (2) “Harta bawaan dari masing – masing suami dan isteri dan harta
benda yang diperoleh masing – masing sebagai hadiah atau warisan, adalah di bawah
penguasaan masing – masing sepanjang para pihak tidak menentukan lain”.
• Harta bersama (gono gini) selama menikah 28 tahun ditaksir, sesuai dengan
kesepakatan musyawarah untuk mufakat antara ahli waris yang hadir, dengan harga
taksiran tidak boleh terlalu mahal, dan juga tidak boleh terlalu murah.
)٣٢ : (سورة النساء. ِللِّرَج اِل َنِص ْيٌب ِم َّم ا اْك َتَس ُبْو ا َو ِللِّنَس اِء َنِص ْيٌب ِم َّم ا اْك َتَس َنْب
“… Bagi laki-laki (suami) mendapat bagian dari apa yang dia usahakan dan
bagi perempuan (isteri) mendapat bagian dari apa yang dia usahakan…”
• Harta bersama dibagi dua antara suami isteri berdasarkan Inpres Nomor 1
Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam Pasal 96 ayat (1) : “Apabila
terjadi cerai mati, maka separo harta bersama menjadi hak pasangan
hidup yang lebih lama”.
Harta bersama selama menikah sebesar Rp. 228.000.000,- tersebut dibagi dua
kepada suami dan isteri masing – masing 1/2 :
• Bagian untuk suami adalah 228.000.000,- X 1/2= Rp. 114.000.000,-
• Bagian untuk Isteri adalah 228.000.000,- X 1/2 = Rp. 114.000.000,-
Harta yang harus dibagi hanya harta
miliknya Suami yang telah meninggal
dunia sebesar Rp. 114.0000.000,-, dan
isteri mendapat dari Harta Waris dari
Suaminya 1/8 (An-Nisaa’ 12).
No Ahli Waris BW AM : 24 HW : Rp. 114.000.000,- Penerimaan
1 Isteri 1/8 3 3/24 X Rp. 114.000.000,- Rp. 14.250.000,-
• Sedangkan bagian 2 anak perempuan yang mendapat harta waris 2/3 dari Rp.
114.000.000 sebesar Rp. 76.000.000,- maka masing – masingnya mendapat
bagian :
• َو َلْمُك ِنْص ُف َم ا َتَر َك َأْز َو اُج ْمُك ْن َلْم َيُكْن َلُهَّن َو ٌدَل َف ْن اَك َن َلُهَّن َو ٌدَل َفَلُمُك
ِإ ِإ
الُّر ُبُع ِم َّم ا َتَر ْكَن ِم ْن َبْع ِد َو ِص َّيٍة ُيوِص َني َهِبا َأْو َد ْيٍن َو َلُهَّن الُّر ُبُع ِم َّم ا َتَر ْك ْمُت ْن
ِم ْك ِم ِد ِص ٍةِإ َل ْمُكَل اَك ْمُكَل ُك َل
َّي َو ْعَب ْن ْمُت َرَت ا َّم ُن ُمُّث لا َّن ُه َف ٌدَل َو َن ْن َف ٌدَل َو ْن َي ْم
ِإ
ُتوُص وَن َهِبا َأْو َد ْيٍن َو ْن اَك َن َر ُج ٌل ُيوَر ُث الَك ًةَل َأِو اْم َر َأٌة َو ُهَل َأٌخ َأْو ُأْخ ٌت
َفِلِّلُك َو اِحٍد ِم ُهْنَم ا الُّسِإ ُد ُس َف ْن اَك ُنوا َأْكَرَث ِم ْن َذ َكِل َفُهْم َرُش اَك ُء يِف الُّثُلِث
ِإ
ِم ْن َبْع ِد َو ِص َّيٍة ُيوىَص َهِبا َأْو َد ْيٍن َغَرْي ُم َض اٍّر َو ِص َّيًة ِم َن اِهَّلل َو اُهَّلل َعِلٌمي
َح ِلٌمي ()١٢
QS. An-Nisa’ Ayat 13 dan 14
)(Janji dan Ancaman
• ِتَكْل ُح ُد وُد اِهَّلل َو َمْن ُيِط ِع اَهَّلل َوَر ُس وُهَل ُيْد ِخ ُهْل َج َّناٍت ْجَت ِري ِم ْن ْحَت َهِتا
األَهْناُر َخ اِدِل يَن ِف َهيا َو َذ َكِل اْلَفْو ُز اْلَع ِظ ُمي ()١٣
• َو َمْن َيْع ِص اَهَّلل َوَر ُس وُهَل َو َيَتَع َّد ُح ُد وَد ُه ُيْد ِخ ُهْل اَن ًر ا َخ اًدِل ا ِف َهيا َو ُهَل َعَذ اٌب
ُم ِهٌني ()١٤
QS. An-Nisa’ Ayat 176
Ahli Waris Kalalah
)(Tidak punya Ayah dan tidak punya Anak
• َيْس َتْف ُتوَنَك ُق ِل اُهَّلل ُيْف ِتيْمُك يِف اْلالَك ِةَل ِن اْم ُر ٌؤ َه َكَل َلْيَس ُهَل َو ٌدَل
ِإ
َو ُهَل ُأْخ ٌت َفَلَه ا ِنْص ُف َم ا َتَر َك َو ُه َو َيِرَهُثا ْن َلْم َيُكْن َلَه ا َو ٌدَل َف ْن
ِن ِإ اَكِإ
اَك َنَت ا اْثَنَتِنْي َفَلُهَم ا الُّثُلَث اِن ِم َّم ا َتَر َك َو ْن ُنوا ْخ َو ًة ِرَج اال َو َس ًءا
ِإ
َفِلَّذل َكِر ِم ْث ُل َح ِّظ األْنَثَيِنْي ُيَبُنِّي اُهَّلل َل ِإْمُك َأْن َتِض ُّلوا َو اُهَّلل ِبِّلُك ْيَش ٍء
َعِلٌمي ()١٧٦
Ayat tentang Sholat
Al-Isra : 78 - 82
• َأِق ِم الَّص الَة ُدِل ُلوِك الَّش ْم ِس ىَل َغَس ِق الَّلْي ِل َو ُق ْر آَن اْلَفْج ِر َّن ُق ْر آَن
ِإ ِإ
اْلَفْج ِر اَك َن َم ْش ُهوًد ا (َ)٧٨و ِم َن الَّلْي ِل َفَهَتَّج ْد ِب ِه اَن ِف ًةَل َكَل َع ىَس َأْن
َيْب َع َث َك َر ُّب َك َم َقاًم ا َم ْح ُم وًد ا (َ)٧٩و ُق ْل َر ِّب َأْد ِخ ْليِن ُم ْد َخ َل ِص ْد ٍق
َو َأْخ ِرْج يِن ُم ْخ َر َج ِص ْد ٍق َو اْج َع ْل يِل ِم ْن ُدَل ْنَك ُس ْلَط ااًن َنِص ًري ا
(َ)٨٠و ُق ْل َج اَء اْلَح ُّق َو َز َه َق اْلَباِط ُل َّن اْلَباِط َل اَك َن َزُه وًق ا
ِإ
(َ)٨١و ُنِّزَنُل ِم َن اْلُق ْر آِن َم ا ُه َو ِش َفاٌء َوَر َمْح ٌة ِلْلُم ْؤ ِمِنَني َو ال َيِزيُد
الَّظ اِلِم َني ال َخ َس اًر ا ()٨٢
ِإ
Ayat tentang Puasa Ramadhan
Al-Baqarah : 183-186
• اَي َأَهُّيا اِذَّل يَن آَمُن وا ُكِتَب َعَلْي ُمُك الِّص َياُم اَمَك ُكِتَب َعىَل اِذَّل يَن ِم ْن َقْبِلْمُك َلَع َّلْمُك َتَّتُق وَن
(َ)١٨٣أاَّي ًم ا َم ْع ُد وَداٍت َفَم ْن اَك َن ِم ْنْمُك َم ِريًض ا َأْو َعىَل َس َفٍر َفِع َّد ٌة ِم ْن َأاَّي ٍم ُأَخ َر َو َعىَل
اِذَّل يَن ُيِط يُقوَنُه ِف ْد َي ٌة َط َع اُم ِم ْس ِكٍني َفَم ْن َتَط َّوَع َخ ًرْي ا َفُه َو َخٌرْي ُهَل َو َأْن َتُص وُم وا َخٌرْي َلْمُك
ْن ُكْنْمُت َتْع َلُم وَن (َ)١٨٤ش ْهُر َر َم َض اَن اِذَّل ي ُأْنِزَل ِف يِه اْلُق ْر آُن ُه ًد ى ِللَّناِس َو َبِّيَناٍت ِم َن
ِإ
اْلُه َد ى َو اْلُفْر َق اِن َفَم ْن َش ِهَد ِم ْنُمُك الَّش ْهَر َفْلَيُص ْم ُه َو َمْن اَك َن َم ِريًض ا َأْو َعىَل َس َفٍر َفِع َّد ٌة
ِم ْن َأاَّي ٍم ُأَخ َر ُيِريُد اُهَّلل ِبُمُك اْلُيَرْس َو ال ُيِريُد ِبُمُك اْلُع َرْس َو ِلُتِمْكُلوا اْلِع َّدَة َو ِلُتَكُرِّب وا اَهَّلل َعىَل
َم ا َه َد اْمُك َو َلَع َّلْمُك َتْش ُكُر وَن (َ)١٨٥و َذ ا َس َأَكَل ِع َب اِد ي َع يِّن َف يِّن َق ِريٌب ُأِج يُب َدْع َو َة
ِإ ِإ
اَّدل اِع َذ ا َد َعاِن َفْلَيْس َتِج يُبوا يِل َو ْلُيْؤ ِم ُنوا يِب َع ُهْم َيْر ُش ُد وَن ()١٨٦
َّل َل
ِإ
Ayat tentang Zakat
At-Taubah : 103
• ُخ ْذ ِم ْن َأْم َو اِلِهْم َص َد َقًة ُتَط ِّه ُر ْمُه َو ُتَز ِّك ِهي ْم َهِبا َو َص ِّل َعَلِهْي ْم َّن َص اَل َتَك
ِإ
َس َكٌن َلُهْم َو اُهَّلل ِمَس يٌع َعِلٌمي (َ )١٠٣أَلْم َيْع َلُم وا َأَّن اَهَّلل ُه َو َيْقَب ُل
الَّتْو َب َة َع ْن ِع َب اِد ِه َو َيْأُخ ُذ الَّص َد َقاِت َو َأَّن اَهَّلل ُه َو الَّت َّو اُب ال َّر ِح ُمي
و ُن ْؤ ْل ا ُهُلو َل
(َ )١٠٤و ُق ِل اَمْع ُل وا َفَس َرَي ى اُهَّلل َمَع َو َر ُس َو ُم َن
ِم ْمُك
َو َس َرُت ُّدوَن ىَل َعاِلِم اْلَغْي ِب َو الَّش َهاَد ِة َفُيَنِّبُئْمُك ِبَم ا ُكْنْمُت َتْع َم ُل وَن
ِإ
()١٠٥
Ayat tentang Haji
Al-Baqarah : 197-200
• اْلَح ُّج َأْش ُهٌر َم ْع ُلوَم اٌت َفَم ْن َف َر َض ِف ِهي َّن اْلَح َّج َفال َر َفَث َو ال ُفُس وَق َو ال ِج َد اَل
يِف اْلَح ِّج َو َم ا َتْفَع ُلوا ِم ْن َخ ٍرْي َيْع َلْم ُه اُهَّلل َو َتَز َّو ُد وا َف َّن َخ َرْي الَّز اِد الَّتْق َو ى َو اَّتُق وِن
ِإ
اَي ُأويِل األْلَب اِب (َ)١٩٧لْيَس َعَلْي ْمُك ُج َناٌح َأْن َتْبَتُغ وا َفْض ال ِم ْن َر ِّبْمُك َف َذ ا َأَفْض ْمُت
ِإ
ِم ْن َع َر َف اٍت َف اْذ ُكُر وا اَهَّلل ِع ْن َد اْلَم ْش َع ِر اْلَح َر اِم َو اْذ ُك ُر وُه اَمَك َه َد اْمُك َو ْن ُكْنْمُت ِم ْن
ِف ْغ ِإ
َقْبِهِل َلِم َن الَّض اِّلَني (َّ)١٩٨مُث َأِف يُض وا ِم ْن َح ْيُث َأَف اَض الَّن اُس َو اْس َت ُر وا اَهَّلل
ِإ َّن اَهَّلل َغُف وٌر َر ِح ٌمي (َ)١٩٩ف َذ ا َقَض ْي ْمُت َمَناِس َكْمُك َف اْذ ُكُر وا اَهَّلل َكِذ ْك ِرْمُك آاَب َء ْمُك َأْو
ِإ
َأَش َّد ِذ ْك ًر ا َفِم َن الَّناِس َمْن َيُق وُل َر َّبَنا آِتَنا يِف اُّدل ْنَيا َو َم ا ُهَل يِف اآلِخ َر ِة ِم ْن َخالٍق
()٢٠٠
DALIL PERDAMAIAN YANG DITERAPKAN
DALAM PEMBAGIAN WARIS YANG SALAH
• TENTANG SALING RIDLO َ SURAT AN-NISA’ AYATع ْن َتَر اٍض 29
َيٰٓـَأَهُّيا ٱِذَّل يَن َء اَمُنو۟ا اَل َتْأُلُكٓو۟ا َأْم َٰو َلمُك َبْيَنمُك ِبٱْلَبٰـِط ِل ٓاَّل َأن َتُكوَن َجِتٰـ َر ًة َع ن َتَر اٍۢض ِّم نْمُك ۚ َو اَل َتْقُتُلٓو۟ا
ِإ ِح ٱ
َأنُفَس ْمُك ۚ َّن َهَّلل َن َر ًۭميا ٢٩
ْمُك ِب اَك
ِإ
• TENTANG PERDAMAIAN َالُّص ْلُح َخٌرْي SURAT AN-NISA’ AYAT 128
:
ْع َر اًۭض ا َفاَل ُج َن اَح َعَلِهْي َم ٓا َأن ُيْص ِلَح ا َبْيُهَنَم ا ِل ِم ٱ
ِإ َو ِن ْم َر َأٌة َخ اَفْت ۢن َبْع َه ا ُنُش وًز ا َأْو
ٱ ٱ ٱ ٱ
ُصِإ ْلًۭح اۚ َو لُّص ُح َخ ٌۭرْي ۗ َو ُأْح َرِض َأْلن ُسُف
ْل
لُّش َّح ۚ َو ن ْحُت ِس ُنو۟ا َو َتَّتُق و۟ا َف َّن َهَّلل اَك َن ِت
ِإ ِإ ِبَم ا َتْع َم ُلوَن َخِب ًۭري ا ١٢٨
Struktur Ahli Waris Laki-Laki
1 10 11
7 12 13
5 6
8 9
3
4
KETERANGAN:
2 3
8 6 7
KETERANGAN
4
1. Ibu 5
2. Nenek Dari Ibu
3. Nenek Dari Ayah
4. Anak Perempuan
5. Cucu Perempuan Dari Anak Lk
6. Saudara Perempuan Sekandung
7. Saudara Perempuan Seayah
8. Saudara Perempuan Seibu
9. Istri
10. Mu’tiqoh
SELANJUTNYA KITA LIHAT
PANDUAN RISALAH
ILMU FARAID PRAKTIS
METODE PEMBAGIAN WARIS PRAKTIS VERSI KYAI ROCHMADI
Cara Penggunaan Faraidl Praktis Versi Kiyai Rochmadi
1. Tulislah semua ahli waris, lalu diberi angka waris, angka waris diambil dari Tabel IV, lihat
contoh 1;
2. Urutkan angka waris itu dari sebelah kanan ke kiri, dimulai dari angka yang paling kecil
hingga angka yang paling besar, ditambah angka 0, lihat contoh 2;
3. Adukanlah dalam Tabel III (Jadwal Faroidl) semua angka waris yang kalah besar, melawan
semua angka waris yang melebihi besarnya, dimulai dari angka yang paling kecil berturut-
turut, adapun angka penghabisannya melawan dengan angka 0 (nol), hasilnya dinamakan
angka mentah. Lihat contoh 3;
4. Angka waris yang mendapat hasil mentah lebih dari satu jenis, harus diberi kelas, masing-
masing diambilkan dari Tabel V, dan jika kelasnya tidak ada, bacalah lajur 3. Lihat contoh
4;
5. Pindahkanlah semua diantara hasil mentah yang kelasnya terkecil di bawah garis, dan
dinamakan hasil matang. Lihat contoh 5;
6. Pindahkanlah masing-masing hasil matang itu, yang sejajar dengan angka waris semula.
Lihat contoh 6;
7. Carilah asal masalah (KPT = Kelipatan Persekutuan Terkecil) nya di Tabel VI dengan cara
diambil dengan dua buah hasil matang terkecil dan adukanlah, dan hasilnya semisal 12
maka tulislah diatas garis, lalu tiap angka pecahan hasil matang dari masing-masing ahli
waris, dikalikan dengan asal masalah, maka jumlah hasilnya untuknya. dan jika masih ada
sisa, maka sisanya untuk Ashobah. Lihat contoh 7;
8. Carilah nomor dalil, diambil dengan cara adukanlah angka waris dengan hasil matang
Contoh : 1 Contoh : 6
Ahli Waris Angka Waris Ahli Waris Angka Waris HM
1 Suami 25 1 Suami 25 ¼
2 Anak Pr 29 2 Anak Pr 29 2/3
1 Sdr Pr I 19 1 Sdr Pr I 19 A
3 Sdr Pr III 12 3 Sdr Pr III 12 Mj
Contoh : 2 Contoh : 7
0 29 25 19 12 Asal Masalah (KPT) = 12
1 Suami 25 1/4 3
2 Anak Pr 29 2/3 8
1 Sdr Pr I 19 A 1
3 Sdr Pr III 12 Mj 0
Contoh : 3 Contoh : 8
0 29 25 19 12 Asal Masalah (KPT) = 12 No. Dalil
2/3 ¼ 1/2 1/3 1 Suami 25 1/4 3 19
A 1/3 2 Anak Pr 29 2/3 8 21
Mj 1 Sdr Pr I 19 A 1 12
3 Sdr Pr III 12 Mj 0 4
Contoh : 4 Contoh : 9
TABEL VIII No
0 29 25 Kelas 19 Kelas 12
Daftar Dalil Dalil
2/3 1/4 17 1/2 16 1/3 ... فإن كان لهن ولد فلكم الربع 19
3 A 16 1/3 ...فأن كن نساء فوق اثنتين فلهن 21
2 Mj ... وعن أبي موسى رضيى هللا 12
.. هو محجوب بمن هو أقرب منه 4
Contoh : 5
0 29 25 Kelas 19 Kelas 12
2/3 1/4 17 1/2 16 1/3
3 A 16 1/3
2 Mj
2/3 1/4 A Mj
TABEL VIII
DAFTAR DALIL
Dari Al-Qur’an, Al-Hadits, Ijma’ dan Qiyas oleh Shahabat.
عن ابن عباس رضي اهلل عنهما عن النيب صلى اهلل عليه وسلم :احلق وا الف رائض بأهلها فما بقي فألوىل رجل (احلديث رواه .1
الشيخان ,اخلطيب اجلزء الثاين .ص)99.
عن الغرية قال :أنه صلى اهلل عليه وسلم :أعطى اجلدة السدس (رواه أبو داود -اخلطيب اجلزء الثاين .ص)107 . .2
عن عبادة بن الصامت رضي اهلل عنه أنه صلى اهلل عليه وسلم :للجدتني من املرياث السدس بينهما وقال حديث صحيح .3
على شرط الشيخني (رواه احلاكم -اخلطيب اجلزء الثاين .ص)107 .
هو حمجوب مبن هو أقرب منه إىل امليت وهو الذي األكرب منه .منرة وارث()1 .4
فإن مل يكن له ولد (او ولد ابن امجاعا) وورثه أبواه فألمه الثلث (سورة النساء )11 : .5
األم هلا السدس لقوله تعاىل :وألبويه لكل واحد منهما السدس مما ترك ان كان له ولد (اوولد ابن واجلد ىف ذالك كاألب .6
امجاعا (سورة النساء )11 :
لقضاء عمر ابن اخلطاب فيهما (اي ىف مسئلة الغرارين) بذالك بثلث الباقى الذى هو ىف احلقيقة الربع اذا كان معهما زوجة .7
والسدس اذا كان معمها زوج (الشرقاوى )II . 172
وان كان رجل يورث كاللة اوام رأة وله أخ اوأخت (من أم ق رأه ابن مسعود وغريه ذالك) فلكل واحد منها السدس (سورة .8
النساء )12 :
فإن كانوا أكثر من ذالك فهم شركاء ىف الثلث (سورة النساء )12 : .9
فإن كانتا اثنتني فلهما الثلثان مما ترك (سورة النساء )176 : .10
.1وإن كانوا إخوة رجاال ونساء فللذكر مثل حظ األنثيني (سورة النساء )176 :
.2وعن أيب موس ى رض ي اهلل عنهم ا ان ابن مس عود س ئل عن بنت وبنت ابن واخت فق ال :ألقض ني
فيهما قضى رسول اهلل صلى اهلل عليه وسلم :للبنت النصف والبنة اإلبن السدس تكملة الثلثني فما
بقي فلألخت (رواه البخ ارى) وقيس ببنت اإلبن بن ات اإلبن وب األخت اخ وات على ه ذا احلديث
باإلمجاع (القليويب اجلزء الثالث .ص)153 .
.3فلألخت اواالخوات لألب مع األخت الشقيقة السدس قياسا على احلديث املذكور ىف منرة 12
.4إن امرؤ هلك ليس له ولد (وال ولد ابن رجل كان اوام راة وال أب امجاعا) وله أخت (ألبوين اوألب)
فلها نصف ما ترك (سورة النساء )176 :
.5قال اهلل تعاىل ىف األخ :وهو يرثها ان مل يكن هلا ولد (اي ابن او ابن ابن وال اب) وقيس به االخوة
عليها (سورة النساء )176 :
.6وهلن الربع مما تركتم ان مل يكن لكم ولد (او ولد ابن امجاعا) (سورة النساء )12:
.7فإن كان لكم ولد (او ولد ابن امجاعا) فلهن الثمن مما رتكتم (سورة النساء )12:
.8ولكم نصف ما ترك أزواجكم ان مل يكن هلن ولد (او ولد ابن امجاعا) (سورة النساء )12:
.9فإن كان هلن ولد (او ولد ابن امجاعا) فلكم الربع مما تركن (سورة النساء )12:
.10يوصيكم اهلل ىف أولدكم للذكر مثل حظ األنثيني (او ولد اإلبن كالولد امجاعا) (سورة النساء )11 :
فإن كن نساء فوق اثنتني فلهن ثلثا ما ترك (وبنات اإلبن كالبنات امجاعا) (سورة النساء)11: .1
وإن كانت واحداة فلها النصف (وبنت اإلبن كالبنت امجاعا) (سورة النساء)11: .2
اجلد له السدس فرضا والباقي تعصيبا واذا كان معه أخوة فيعد عليه االخوة احملجوبة بغريه .3
فله السدس حىت تعول ان كان الباقى سدسا فاقل .4
وله السدس او املقامسة ان كان الباقى ثلثا فاقل .5
وله ثلث الباقى اواملقامسة ان كان الباقى نصفا فأكثر .6
فإن كان له اخوة فلألمه السدس (سورة النساء )11 : .7
املسالة املشرتكة فيها بني االخوة ألم وأب وبني االخوة ألم سواء كان معهم أخت ألم وأب او أكثر او مل يكن وسواء كان معهم ذو فرض اومل يكن واذا .8
كان عدد من االخوة ألم وأب أكثر من عدد من االخوة ألم حىت ينقص سهم كل واحد من االخوة الم واب عن كل واحد من االخوة الم فقط اوكان
الفروض يستفرق الرتكة فاجعل كلهم اوالدام فقط الن ال يسقط االخوة الم واب حق هلم على اخلوة الم فقط بدليل ال االخوة الم واب ال حمجبهم
البنت اواجلد واالخت الم واب مع البنت عصبة ومع اجلد كأخته مقامسة وهي هلا النصف فرضا ومل يكن على االخوة الم فقط كذلك بل حمجوبة بالبنت
اوباجلد ومن امثلتها :
(األولى) :ان كان امليت عن زوج وام واخ الم واب واخوين الم فقط فال شيئ لالخ الم واب الن الفروض يستفرق الرتكة فاجعل كلهم اوالد ام ويقسم .9
ثلث الرتكة الذى هو فروض االخوين الم على ثالثة االخوة الم فيقسم بالفروض ال بالعصوبة
(واثاني ة) :ان ك ان امليت عن زوج وام واخ وين مل واب واخ الم فق ط فبقي ش يئ لالخ وين لالم واالب وه و الس دس ولالخ لالم فق ط الس دس وينقص .10
سهم كل واحد منهما من سهم كل واحد منه فاجعل كلهم اوالد ام وامجع السدس الذى هو لالخوين الم واب والسدس الذى هو لالخ الم فقط بثلث
الرتكة ويقسم ثلث الرتكة حاصل اجلمع على ثالثة االخوة الم ايضا يقسم بالفروض ال بالعصوبة لقوله تعاىل :وان كانوا اكثر من ذالك فهم شركاء ىف
الثلث مما ترك ان مل يكن له ولد (سورة النساء )12 :املسألة االوىل يسمى باملسألة املشركة الكربى والثاين باملسألة املشركة الصغرى وكذالك ان كان
عن زوج واخوين الم واب.
االخت الشقيقة اوالب مع اجلد ال فرض هلا اال ىف املسألة األكدرية وهي :زوج ومل وجد واخت .11
االب او اجلد له السدس فقط ان كان امليت ابن او ابن ابن امجاعا .12
االب او اجلد له السدس فرضا والباقي تعصيبا ان كان للميت بنت او بنت ابن لقوله تعاىل :والبويه لكل واحد منهما السدس مما ترك ان كان له ولد .13
(سورة النساء )11 :
االب او اجلد له الباقي فقط ان مل يكن للميت ابن وال ابن ابن وى بنت وال بنت ابن لقوله تعاىل :فإن مل يكن له ولد وورثه اب واه فألمه الثلث (سورة .14
Pelajaran 1
No. Dalil 12 Hasil Matang Angka Waris Ahli Waris Bilangan
19 3 1/4 25 Suami -
21 8 2/3 29 Anak Pr 2
12 1 A 19 Sdr Pr I 1
4 0 Mj 12 Sdr Pr III 3
Cara mencari HASIL MATANG, urutkan angka waris dari kecil ke besar dari kanan ke
kiri, adukan angka waris pada TABEL III
Pelajaran pertama menerangkan A dan Mj bacalah
ditabel 5, hasilnya bila ada ahli waris mendapat hasil
Kelas 12 Kelas 19 25 29 0 matang A, maka mendapat pembagian semua harta
pusaka atau sisa kalau ada sisa, kalau sudah habis maka
16 1/3 17 1/2 1/4 2/3 tidak mendapat pembagian. Dan bila ada ahli waris
mendapat hasil matang Mj, maka tidak mendapat
16 1/3 3 A pembagian
2 Mj
Mj A 1/4 2/3
ILUSTRASI
Cara mencari HASIL MATANG, urutkan angka waris dari kecil ke besar
dari kanan ke kiri, adukan angka waris pada TABEL III
Kelas 11 Kelas 23 24 28 0 Pelajaran kedua menerangkan 1/6 As
8 1/6 14 1/4 1/6As 1/2 bacalah ditabel 5 halaman 73, hasilnya
2 Mj 7 1/8 bila ada ahli waris mendapat hasil
matang 1/6 As maka mendapat
2 Mj pembagiab 1/6 dan mendapat
Mj 1/8 1/6As 1/2 pembagian sisa kalau ada sisa. Hal ini
dalam ilmu faroidl disebut ""فرضا وتعصيبا
(dapat bagian tertentu juga mendapat
bagian sisa.
Ahli Waris BW AM=24 HW : Rp. 24.000.000 Penerimaan
Isteri 1/8 3 3/24 X Rp. 24.000.000 = Rp. 3.000.000
1 Anak Pr 1/2 12 12/24 X Rp. 24.000.000 = Rp. 12.000.000
Ayah 1/6 As 4+5=9 9/24 X Rp. 24.000.000 = Rp. 9.000.000
Sdr Lk III Mj - Tidak dapat karena ada Sdr Sekandung
24 = Rp. 24.000.000
Pelajaran 3
No. Dalil 6 Hasil Matang Angka Waris Ahli Waris Bilanga
n
24 1 ٦ /١ 9 Ibu -
8 1 1/6 10 Sdr Pr III 1
8 1 1/6 11 Sdr Lk III 1
1 3 A 4 Paman I 1
No. Dalil Masalah Ghorowain 3 dari sisa 4 Hasil Matang Angka Waris Ahli Waris Bilangan
16 Ibu mempunyai dua masalah : 1 1/4 23 Isteri 1
7 1. 1/ 3 dari sisa 1 1/IV 9 Ibu -
29 2. 1/IV dari asal masalah, hasilnya 2 As 24 Ayah -
4 sama apabila beserta isteri 0 Mj 8 Nenek III -
64
SELANJUTNYA KITA LIHAT
PANDUAN RISALAH
ILMU FAROID PRAKTIS