Anda di halaman 1dari 10

SEJARAH

PERKEMBANGAN
DESA PADA
UMUMNYA
DESA
Menurut Bahasa Sansekerta kata “desa” berasal dari kata “dhesi” yang berarti
tanah kelahiran. Desa adalah kesatuan Masyarakat hukum yang memiliki
kewanagan untuk mengurus rumah tangganya sendiri berdasarkan hak asal-usul
dan adat istiadat yang diakui dalam pemerintahan nasional dan berada di daerah
kabupaten.Sedangkan menurut kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI) definisi
desa dapat diartikan sebagai kesatuan wilayah yanh dihuni oleh sejumlah
keluarga yang mempunyai sistem pemerintahan sendiri atau kelompok rumah
diluar kota yang merupakan kesatuan atau udik atau dusun (dalam arti daerah
pedalaman sebagai lawan kota) yang dikepalai oleh kepala desa.
Desa menurut para ahli

01 Bambang utoyo
Desa sebagai tempat Sebagian
03 H.R. Bintarto

Desa adalah perwujudan geografis


orang yang mempunyai mata
yang ditimbulkan oleh unsur-unsur
pencaharian sebagai petani &
fisiografis,social,ekonomi,politik,
menghasilkan makanan
kultural setempat dalam hubungan &

02 William Fielding Ogburn


pengaruh timbal balik dengan derah
lain
Desa adalah kesatuan organisasi
kehidupan social didalam suatu
daerah yang terbatas
“Istilah desa berkembang dengan nama lain sejak
berlakunya otonomi daerah seperti di Sumatera Barat
dengan sebutan Nagari, Gampong dari Aceh dan
dikenal dengan sebutan kampung di Papua, Kutai
Barat. Semua Institusi lain di desa juga bisa mengalami
perbedaan istilah tergantung kepada karakteristik adat
istiadat dari desa tersebut. Perbedaan istilah tersebut
merupakan salah satu pengakuan dan penghormatan
dari pemerintah terhadap asal usul adat setempat yang
berlaku. Walaupun begitu, dasar hukum desa tetap sama
yakni didasarkan pada adat, kebiasaan dan hukum adat.”
Merujuk penelitian yang dilakukan oleh Irwan Tahir dalam artikel jurnal
sejarah Perkembangan Desa di Indonesia pertama kali ditemukan oleh Mr.
Herman Warner Muntinghe, seorang belanda yang menjadi pembantu
Gubernur Jendral Inggris.Ia mencatat dan melaporkan kepada Pemerintah
Kolonial Inggris tentang adanya desa-desa di wilayah pesisir utara Jawa.
Selain itu, ia juga menemukan beberapa desa diluar Pulau Jawa yang
kurang lebih sistem dan organisasinya mirip dengan desa-desa yang ada di
Jawa.Dalam buku Desa yang ditulis oleh Soetardjo Kartohadikoesomoi
dijelaskan bahwa istilah desa berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu
“swadesi”. Dalam bahasa Sansekerta, Istilah tersebut memiliki arti tempat
asal, tempat tinggal, negeri asal dan tanah leluhur yang merujuk pada suatu
kesatuan hidup dengan satu kesatuan norma dan memiliki batas yang jelas.
Dibanyak wilayah yang ada di Indonesia,
istilah desa memiliki istilah masing-masing.
Misalnya masyarakat Sumatera Selatan menyebut
desa dengan marga. Sedangkan masyarakat
Minangkabau menyebut istilah desa dengan nagari.
Adapun di Maluku dan Minahasa istilah desa
dikenal dengan aati dan wanua.
Pembentukan Desa di Zaman Belanda
Desa sebagai unit paling rendah tingkatannya dalam
struktur pemerintahan Indonesia telah ada sejak
dulu dan bukan terbentuk oleh Belanda. Awal
sejarah terbentuknya desa diawali dengan
terbentuknya kelompok masyarakat akibat sifat
manusia sebagai makhluk sosial yang memilki
dorongan kodrat atau kepentingan yang sama dari
bahaya luar. Kapan awal pembentukan desa hingga
sekarang sulit diketahui secara pasti. Tetapi ada
bukti dalam Prasasti Kawali di Jawa Barat pada
akhir tahun 1350 M serta ditemukannya Prasasti
Walandit di Tengger, Jawa Timur pada 1381 M.
Pembentukan Desa di Zaman Jepang
Masa penjajahan Jepang di Indonesia yang
singkat tidak membawa banyak perubahan
dalam struktur dan sistem pemerintahan
Indonesia termasuk untuk struktur dalam
dalam sejarah terbentuknya desa. Secara
umum pemerintahan Jepang menghapuskan
demokrasi dalam pemerintahan daerah.
SUSUNAN PEMERINTAHAN DESA

BADAN
PERMUSYAWARATAN
KEPALA DESA DESA
PERANGKAT
DESA
Kesimpulan
Desa merupakan unit
terkecil dari pemerintahan
yang mencakup sejumlah
wilayah yang terdiri dari
beberapa kelompok
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai