Anda di halaman 1dari 25

ANATOMI DAN FISIOLOGI

SISTEM MUSKULOSKELETAL

Prinawati, S.Kep., M.Kes


TIU :
• Mahasiswa mampu menjelaskan konsep
anatomi fisiologi sistem muskuloskeletal
TIK :
• Mahasiswa mampu menjelaskan definisi
sistem muskuloskeletal
• Mahasiswa mampu menyebutkan dan
menjelaskan bagian-bagian dari sistem
muskuloskeletal
• Mahasiswa mampu menjelaskan fungsi dari
sistem muskuloskeletal
• Mahasiswa mampu menjelaskan masalah
kesehatan pada sistem muskuloskeletal dan
penatalaksanaanya
Pengantar
• Muskuloskeletal adalah sistem kompleks yang
melibatkan otot-otot dan kerangka tubuh,
termasuk sendi, ligamen, tendon, dan saraf
(Marini,2021)
• Fungsi dari sistem muskuloskeletal adalah untuk
memberikan bentuk tubuh, menyangga berat
badan, melindungi organ-organ vital,
memproduksi sel darah, sebagai alat gerak pasif,
tempat melekatnya otot untuk bekerja,
menyimpan mineral kalsium dan fosfor.
Bagian utama sistem muskuloskeletal
1. Tulang
2. Sendi
3. Otot Rangka
Skeletal/Rangka
• Sistem rangka/skeletal adalah bagian tubuh yang terdiri dari
tulang, sendi, dan tulang rawan (kartilago) sebagai tempat
menempelnya otot dan memungkinkan tubuh untuk
mempertahankan sikap dan posisi (Sofyan,2018)
• Rangka manusia dapat dibedakan menjadi dua kelompok
besar, yaitu skeleton aksial dan skeleton apendikuler.
• Skeleton Aksial Skeleton aksial yaitu skeleton yang
merupakan sumbu tubuh. Rangka ini meliputi tengkorak,
ruas-ruas tulang belakang dan tulang ekor, tulang dada, serta
tulang iga atau rusuk.
• Appendicular atau rangka tambahan, terdiri dari tulang
extremitas superior dan tulang extremitas inferior.
• Anggota gerak dikelompokkan menjadi
anggota gerak atas dan anggota gerak
bawah. Tulang anggota gerak atas terdiri
dari lengan, tulang hasta, tulang
pengumpil, tulang pergelangan tangan,
tulang telapak tangan dan tulang jari
tangan. Tulang anggota gerak bawah
terdiri dari tulang paha, tulang kering,
tulang betis, tulang pergelangan kaki,
tulang telapak kaki dan tulang jari kaki.
• Fungsi Rangka Manusia Rangka manusia
memiliki bebrapa fungsi diantaranya:
• 1) Penyangga; berdirinya tubuh, tempat
melekatnya ligamen-ligamen, otot, jaringan
lunak dan organ.
• 2) Menyimpan mineral (kalsium dan fosfat) dan
lipid (yellow marrow)
• 3)Produksi sel darah
• 4) Pelindung; membentuk rongga melindungi
organ yang halus dan lunak.
• 5) Penggerak; dapat mengubah arah dan
kekuatan otot rangka saat bergerak karena
adanya persendian (Devi, 2017,
Sendi
• Penghubung antar dua tulang. Sebagai
contoh, sendi lutut adalah titik
penghubung antara tulang paha (tulang
paha) dan tibia (tulang kering)
Struktur Persendian
a) Ligamen merupaka jaringan ikat fibrosa yang berfungsi
mencegah pergerkan sendi secara berlebihan
membantu mengembalikan tulang pada posisi asalnya
setelah melakukan pergerakan.
b) Kapsul sendi, struktur tipis tapi kuat didalam sendi yang
berperan untuk menahan ligamen.
c) Cairan sinovial, merupakan cairan pelumas sehingga
gesekan berjalan lancar, halus dan tidak menimbulkan
rasa nyeri atau sakit.
d) Tulang rawan hialin terdapat di bagian ujung tulang.
Tulang rawan hialin berfungsi sebagai bantalan sendi
agar tidak nyeri saat bergerak.
e) Bursa merupakan kantung tertutup yang di lapisi
membran sinovial, terletak di luar rongga sendi
Tipe persendian
Terdapat tiga jenis hubungan antar tulang, yaitu:
a) Sinartrosis disebut juga dengan sendi mati, yaitu
hubungan antara dua tulang yang tidak dapat
digerakan sama sekali. Artikulasi ini tidak memiliki
celah sendi dan dihubungkan dengan jaringan serabut.
Dijumpai pada tulang-tulang tengkorak.
b) Amfiartosis disebut juga dengan sendi kaku, yaitu
hubungan antar dua tulang yang dapat degerakan
secara terbatas. Di jumpai pada hubungan ruas-ruas
tulang belakang, tulang rusuk dengan tulang belakang.
c) Diartosis disebut juga sendi hidup, yaitu hubungan
antar dua tulang yang dapat di gerakan secara leluasa
atau tidak terbatas.
Gangguan Persendian
1) Ankilosis yaitu persendian yang tidak dapat
digerakkan karena seolaholah kedua tulang
menyatu.
2) Dislokasi yaitu sendi bergeser dari kedudukan
semula.
3) Terkilir atau keseleo yaitu tertariknya ligamen
akibat gerak yang mendadak.
4) Artritis yaitu peradangan pada satu atau
beberapa sendi dan kadangkadang posisi tulang
mengalami perubahan.
Artritis dibedakan sebagai berikut.
a) Gout artritis yaitu gangguan persendian akibat kegagalan
metabolisme asam urat. Asam urat yang tinggi dalam
darah diangkut dan ditimbun dalam sendi yang kecil,
biasanya pada jarijari tangan. Akibatnya ujung-ujung ruas
jari tangan membesar.
b) Osteoartritis yaitu suatu penyakit kemunduran, sendi
tulang rawan menipis dan mengalami degenerasi. Biasa
terjadi karena usia tua.
c) Reumathoid yaitu suatu penyakit kronis yang terjadi pada
jaringan penghubung sendi. Sendi membengkak dan
terjadi kekejangan pada otot penggeraknya.
Otot
• Jaringan pada tubuh manusia yang dapat berkontraksi
(mengerut) dan relaksasi (mengendur).
Tiga macam otot, yaitu:
• Otot polos
Otot polos sel otot polos bentuknya seperti gelendong, di bagian
tengah terbesar dan kedua ujungnya meruncing. Otot polos
merupakan otot tak sadar. Otot polos terdapat pada dinding
saluran pencernaan, saluran pernapasan, dan pembuluh darah
sehingga sering disebut otot alat-alat dalam.
• Otot lurik
Otot lurik atau disebut juga dengan otot rangka karena melekat
pada rangka dan berfungsi menggerakkan rangka.
• Otot jantung
Sel-sel otot jantung bentuk silindris, berinti banyak, serabutnya
bercabang dan bersambung satu sama lain, bersifat tidak sadar
karena tidak dipengaruhi oleh saraf.
Gangguan atau Kelainan pada Otot
Kelainan otot dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut.
a) Atrofi otot, merupakan penurunan fungsi otot karena otot
mengecil atau karen kehilangan kemampuan berkontraksi,
misalnya lumpuh.
b) Distorsi otot, penyakit ini diperkirakan merupakan penyakit
genetis dan bersifat kronis pada otot anak-anak.
c) Hipertrofi otot, merupakan kelainan otot yang
menyebabkan otot menjadi lebih besar dan lebih kuat
karena sering digunakan, misalnya pada binaragawan.
d) Hernia abdominal, kelainan ini terjadi apabila dinding otot
abdominal sobek dan menyebabkan usus melorot masuk ke
rongga perut.
e) Kelelahan otot, karena kontraksi secara terus-
menerusmenyebabkan kram atau kejang.
f) Tetanus, merupakan penyakit yang menyebabkan otot
menjadi kejang karena bakteri tetanus.
Prevalensi penyakit muskuloskeletal
Penyakit muskuloskeletal di Indonesia
sebanyak 7,30%. Pekerjaan petani
merupakan angka prevalensi tertinggi
9,86% (Riskesdas,2018)
Riset

Fatejarum, 2020
Restuputri, 2021
Pandey, 2020
Putri, 2021
Lanjutan……
Hasil penelitian menunjukkan lebih dari separuh
(81,1%) perawat mengalami gangguan
muskoloskeletal. Gangguan muskoloskeletal yang
dikeluhkan responden pada bagian tubuh seperti:
bahu sebanyak 49,2%, leher dan punggung bawah
sebanyak 41,7% dan punggung atas sebanyak
32,6%.
Taufik, 2018

Sikap kerja dengan nilai p=0,003 artinya sikap kerja


berpengaruh terhadap musculosceletal disorders dengan
OR=17,627 yang artinya bahwa sikap kerja yang salah
mempunyai peluang beresiko mengalami musculosceletal
disorders 17,6 kali.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai