C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum 2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui gambaran pendidikan ibu
Tujuan umum dalam penelitian ini yaitu b. Untuk mengetahui gambaran penghasilan/status ekonomi
untuk mengetahui faktor yang memengaruhi orang tua
c. Untuk mengetahui gambaran tinggi badan ibu
kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di d. Untuk mengetahui gambaran riwayat pemberian ASI
Eksklusif,
Puskesmas Pahandut Palangka Raya.
e. Untuk mengetahui gambaran riwayat kelengkapan imunisasi
f. Untuk mengetahui gambaran riwayat BBLR
g. Untuk mengetahui gambaran riwayat penyakit infeksi
h. Untuk mengetahui analisis faktor-faktor yang memengaruhi
kejadian stunting
1. Bagi Peneliti 2. Bagi Puskesmas
Hasil penelitian ini menambah Hasil penelitian ini diharapkan dapat
wawasan bagi peneliti khususnya meningkatkan pelaksanaan program
tentang Analisis faktor Yang dalam penanganan masalah stunting
Memengaruhi Kejadian Stunting Pada
Balita Usia 24-59 Bulan
D. Manfaat
Penelitian
3. Bagi Institusi Poltekkes 4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Kemenkes Palangka Raya Hasil penelitian ini diharapkan dapat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan memberikan
dijadikan sebagai referensi dan menambah kemudahan untuk peneliti selanjutnya dan
wawasan mahasiswa mahasiswi Poltekkes diharapkan dapat digunakan sebagai data
Kemenkes Palangka Raya mengenai kejadian dasar untuk penelitian selanjutnya dan
stunting. sebagai tambahan ilmu pengetahuan.
.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori Stunting
Definisi Stunting
Stunting merupakan suatu keadaan Balita Pendek (Stunting) adalah
dimana tinggi badan anak yang status gizi yang didasarkan pada
terlalu rendah. Stunting atau terlalu indeks PB/U atau TB/U dimana
pendek berdasarkan umur adalah dalam standar antropometri penilaian
tinggi badan yang berada di bawah status gizi anak, hasil pengukuran
minus dua standar deviasi (<-2SD) tersebut berada pada ambang batas
dari tabel status gizi World Health (Z-Score) <-2 SD sampai dengan -3
Organization (WHO) tahun 2019. SD (pendek/ stunted) dan <-3 SD
(sangat pendek / severely stunted)
(Kemenkes R.I, 2019).
B.1. Faktor Risiko Stunting
Pendidikan Ibu
4) ASI Ekslusif
ASI yang diberikan kepada
Pengetahuan tentang bayi sejak dilahirkan selama 6 bulan,
kesehatan, pendidikan formal yang tanpa menambah dan atau mengganti
diperoleh ibu dapat memberikan dengan makanan atau minuman lain.
pegetahuan atau informasi yang
berhubungan dengan kesehatan. 5) Kelengkapan Imunisasi
2) Penghasilan/Status Ekonomi
Orang Tua
Beresiko mengalami Tidak lengkapnya
stunting karena kemampuan imunisasi menyebabkan imunitas
pemenuhan gizi yang rendah, balita menjadi lemah, sehingga mudah
meningkatkan risiko terjadinya stunting untuk terserang penyakit infeksi.
Resiko
terkena penyakit infeksi akibat pemberian
MP-ASI terlalu dini disebabkan karena
usus yang belum siap menerima
makanan serta kebersihan yang kurang.
C. Dampak Terjadinya Stunting
Anak yang menderita stunting
berdampat tidak hanya fisik yang lebih
pendek saja, tetapi juga pada kecerdasan,
produktivitas dan prestasinya kelak setelah
dewasa
D. Pencegahan Stunting
Kejadian balita stunting dapat diputus mata
rantainya sejak janin dalam kandungan dengan cara
melakukan pemenuhan kebutuhan zat gizi bagi ibu hamil,
artinya setiap ibu hamil harus mendapatkan makanan yang
cukup gizi, mendapatkan suplementasi zat gizi dan
terpantau kesehatannya .
E. Penilaian Stunted Secara Antropometri
Antropometri merupakan
ukuran dari tubuh, sedangkan antropometri gizi
adalah jenis pengukuran dari beberapa bentuk
tubuh dan komposisi tubuh menurut umur dan
tingkatan gizi, yang digunakan untuk mngetahui
c. Tumbuh kembang balita
a. Pengertian
Anak balita adalah anak 1)
yang telah menginjak usia Pertumbuhan dimulai dari
diatas 1 tahun atau lebih tumbuh bagian atas
popular dengan pengertian menuju bagian bawah.
usia anak dibawah 5 tahun
(Septiari, 2018).
2) Perkembangan
dimulai dari batang tubuh
2. Balita kearah luar..
d. Motorik Kasar
b. Karakteristik balita
Gerakan fisik yang membutuhkan
dibagi menjadi 2 yaitu : keseimbangan dan koordinasi antara
1) Anak Usia 1-3 tahun anggota tubuhContohnya berjalan, berlari.
(Batita) e . Motorik Halus
2) Anak Usia Pra sekolah Kemampuan yang berhubungan dengan
(3-5 tahun) keterampilan fisik yang melibatkan otot-
otot kecil, koordinasi mata dan tangan
B. Kerangka Teori C. Penelitian Terdahulu
Kerangka teori adalah gambaran yang menghubungkan permasalahan yang akan
diteliti untuk mengembangkan atau mengidentifikasi variabel-variabel yang akan Penelitian terdahulu juga berguna untuk melihat perbandingan dan
diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilaksanakan menemukan inspirasi baru untuk penelitian selanjutnya
Pemberian ASI Air susu ibu yang Kuesioner diisi 1= diberikan ASI Nominal
eksklusif diberikan kepada sendiri eksklusif
bayi lahir sampai 2= tidak diberikan
bayi berusia 6 bulan ASI eksklusif
tanpa diberikan
makanan dan
minuman lain kecuali
vitamin dan obat-
obatan yang
dianjurkan dokter
(WHO,2018).
Kelengkapan Imunisasi yang Kuesioner dan 1= lengkap Nominal
imunisasi diterima atau Buku KIA 2= tidak lengkap
didapatkan oleh bayi
berdasarkan buku
KIA yang meliputi
imunisasi dasar :
hepatitis
BCG,DPT,Polio, dan
Campak.
Berat Bayi Lahir Rendah Berat bayi Kuesioner diisi 1=BBLR jika Nominal
(BBLR) saat lahir sendiri (self Berat anak
kurang dari registeret saat lahir
2500 gram administation) kurang dari
2500 gram
2=Tidak BBLR
jika Berat
anak saat lahir
lebih dari
2500 gram
Penyakit infeksi Penyakit Wawancara 1=ada (pernah Nominal
menular yang dan lihat buku menderita
diderita balita KIA dan suatu
yaitu KMSnya penyakit)
mencakup 2=Tidak ada
ISPA dan
diare
berdasarkan
diagnosis
dokter selama
6 bulan
D. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Pahandut Palangka Raya.
2. Lembar Observasi
Pada penelitian ini juga menggunakan lembar observasi untuk menilai stunting. Dalam lembar
observasi tersebut berisikan data antropometri anak yang terdiri dari nama anak, tanggal lahir, umur,
jenis kelamin, tinggi badan yang akan diukur dengan menggunakan microtoice.
G. Metode Pengumpulan Data H. Pengolahan dan Penyajian Data
1. Data primer 1. Editing
Data primer Melakukan pengecekan kelengkapan data
merupakan data yang diantaranya kelengkapan ketentuan
diperoleh melalui identitas pengisi, kelengkapan lembar
wawancara dengan Pengumpulan Data dan kelengkapan
menggunakan kuesioner. isian.
2. Coding (pemberian kode),
2. Data sekunder 3. Scoring, melakukan pemberian skor
Data sekunder didapat dari jawaban responden.
dari hasil pemantauan 4. Entry Data, memasukkan jawaban-
pertumbuhan balita, jawaban dari masing-masing responden
melalui buku KIA dan yang bentuk kode angka kedalam
KMS balita stunting di program SPSS.
wilayah kerja Puskesmas 5. Cleaning, mengecek kembali data dari
Pahandut Palangka setiap responden yang sudah dimasukkan
Raya.. untuk melihat kemungkinan-kemungkinan
adanya kesalahan- kesalahan kode dan
ketidak lengkapan
H. Analisa Data