Anda di halaman 1dari 11

Induksi Persalinan

PERSALINAN :
suatu proses kontraksi uterus yang menyebabkan
pembukaan dan pendataran serviks secara progresif dan
kelahiran bayi yang dikandungnya.

INDUKSI :
suatu intervensi buatan yang dilakukan untuk
menimbulkan kontraksi uterus sehingga dapat terjadi
pendataran dan pembukaan (dilatasi) serviks yang
progresif yang berakhir dengan persalinan bayi yang
dikandung.
Penilaian sebelum inisiasi induksi :
Indikasi dan kontraindikasi
Umur kehamilan
Kematangan serviks
Penilaian imbang feto pelvik
Monitoring kesejahteraan janin
INDIKASI, antara lain :
Prolonged pregnancy
 dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan USG sebelum
20 minggu.
 dianjurkan untuk induksi persalinan dengan umur
kehamilan 41 minggu, untuk menurunkan kemungkinan
peningkatan kematian perinatal
Ketuban pecah dini
Kemungkinan fetal compromise (PJT, FHR abnormal)
Penyakit hipertensif dalam kehamilan
Kondisi penyakit medis ibu
KONTRA INDIKASI
kontraindikasi untuk persalinan vaginal, antara
lain adanya letak lintang, plasenta previa, CPD,
riwayat insisi klasik

RESIKO INDUKSI :
• aktivitas uterus yang berlebihan
• pola FHR abnormal
• resiko ruptur uteri
• intoksikasi air (oksitosin)
• persalinan preterm
• kemungkinan prolaps tali pusat (amniotomi)
PEMATANGAN SERVIKS

salah satu komponen pada induksi


persalinan untuk mematangkan serviks
sehingga dapat memfasilitasi dilatasi
serviks.
Jenis – jenis pematangan serviks :
 Farmakologik
Prostaglandin ( PGE2, PGE1 ), Oksitosin, Estrogen,
Antagonis reseptor steroid, Relaxin
 Mekanis
Foley Catheter, Laminaria, Striping Membran,
Amniotomi
Prostaglandin
suatu lipid dengan 20 karbon bioaktif,
yang merupakan hormon parakrin yang
diproduksi oleh decidual maternal (PGF2
alfa) selaput ketuban (PGE2) dan
myometrium (prostasiklin)
meningkatkan sensitivitas myometrium
terhadap oksitosin dan dapat
mengakselerasi gap junction sehingga
terjadi kontraksi uterus yang terkoordinasi
Misoprostol
suatu agen pematangan serviks yang efektif,
dengan pemberian dosis 25-50 mcg intravagina.
Keuntungan : harga murah, penyimpanan mudah
Komplikasi :
 Takisistole : suatu kontraksi dengan frekuensi

lebih dari 5 kali dalam 10 menit


 Hiperstimulasi : suatu takisistole yang

menyebabkan pola FHR yang non reaktif, yaitu


deselerasi variabel berulang berat, deselarasi
lambat serta bradikardia.
OKSITOSIN
agen uterotonik yang poten untuk menstimulasi
kontraksi uterus
Oksitosin mengaktifkan reseptor di miometrium &
bekerja pada channel kalsium untuk
mempengaruhi jalur biokimiawi intraseluler dan
menimbulkan kontraksi uterus
Komplikasi :
 Hiperstimulasi
 intoksikasi air, secara fungsional berhubungan dengan
vasopressin (hormon antidiuretik) -> hiponatremia,
konfusio, kejang, koma, gagal jantung kongestif, serta
kematian.
 Kejadian ruptur, dengan faktor resiko riwayat operasi
pada uterus, grande multigravida, malpresentasi dan
overdistensi uterus.
AMNIOTOMI
suatu pemecahan membran korioamniotik
menggunakan klem.
kepala harus sudah masuk panggul
pelepasan prostaglandin endogen
tindakan amniotomi tanpa agen lain sering
tidak adekuat untuk menginduksi kontraksi
uterus yang efektif
Komplikasi :
 prolapsus tali pusat, luka pada janin,
peningkatan resiko infeksi intraamniotik
SWEEPING MEMBRANES
Suatu prosedur pemeriksaan dalam dgn jari
dimasukkan sampai ke internal ostium
serviks dan melakukan gerakan memutar
memisahkan selaput amnion dari segmen
bawah uterus
pelepasan prostglandin lokal F2alfa
sehingga dapat menyebabkan inisiasi
aktifitas uterus.
Resiko infeksi, perdarahan dari plasenta
previa yang tidak terdiagnosis serta
pecahnya ketuban.

Anda mungkin juga menyukai