Anda di halaman 1dari 24

Sesi 5 (23)

H
P
A N,M
A T O
H
E J O
N
E S H
I K TJ A

A K T NS O
UR DJ J
O K
S
A S . D
O
D
R IN
R
U
Sesi 4
Sesi 4

Prinsip-prinsip Dasar Asuransi


(Pelaksanaan)

?
5 butir
Sesi 4

PRINSIP-PRINSIP ASURANSI
.

1. Insurable Interest
2. Utmost Good Faith
3. Indemnity
4. Proximate Cause
5. Subrogation and Contribution
SESI 5
CARA PELAKSANAAN PRINSIP
INDEMNITY
1. Pembayaran tunai, penggantian kerugian atas
klaim dengan penyerahan kepada tertanggung
atau pihak ketiga dalam hal asuransi tanggung
gugat (Liability Insurance).
2. Penggantian (Replacement), ganti rugi atas klaim
yang dilakukan dengan mengganti barang
tertanggung dalam bentuk barang yang sama.
3. Perbaikan (Repair), melakukan perbaikan atas
kerugian yang dialami tertanggung.
4. Pembangunan kembali (Reinstatement), biasanya
ditemukan dalam asuransi harta (Property
Insurance) dilakukan berdasarkan kontrak dalam
polis.
SESI 5
4. PROXIMATE CAUSE

Prinsip ini berkaitan erat dengan masalah


terjadinya peristiwa-peristiwa (Perils) yang
dapat menimbulkan kerugian-kerugian
keuangan bagi tertanggung. Seperti
diketahui kontrak asuransi yang dinyatakan
dalam polis hanya menanggung jenis risiko
tertentu saja dan polis pada umumnya
menyebutkan beberapa syarat yang
mengandung pengecualian risiko yang
ditanggung.
PROXIMATE CAUSE…
Contoh Kasus:

?
PROXIMATE CAUSE…

Contoh Kasus:
1.Seseorang mengidap penyakit
jantung terjatuh di kamar mandi
dan meninggal dunia. Penyebab
utama meninggalnya orang
tersebut adalah bukan karena
terjatuh (Accident) melainkan
karena penyakit jantungnya
(Sickness).
PROXIMATE CAUSE…

Contoh Kasus:
2. Gempa bumi yang menyebabkan
semua barang di rumah
berjatuhan termasuk kompor
minyak yang menyebabkan
kebakaran, angin menyebabkan
api menyambar rumah lain,
akhirnya rumah yang berjarak
jauhpun ikut terbakar.
PROXIMATE CAUSE…

Dalam kasus kedua, penyebab


kebakaran adalah gempa bumi. Polis
asuransi kebakaran mengecualikan
gempa bumi, maka asuransi tidak
dapat membayar ganti rugi.
5. SUBROGATION AND CONTRIBUTION

5.1. Subrogation:

?
5. SUBROGATION AND CONTRIBUTION

5.1. Subrogation:
Hak penanggung yang telah memberikan
ganti rugi kepada tertanggung untuk
menuntut pihak lain yang mengakibatkan
kepentingan asuransinya mengalami
kerugian.
SUBROGATION AND CONTRIBUTION…
Subrogation…

Contoh Kasus:
Dalam asuransi kenderaan bermotor,
apabila kita mengalami kecelakaan
lalulintas yang menyebabkan mobilrusak
tertabrak pengendara lain, maka
pembayaran ganti rugi dilakukan oeh
penanggung. Kemudian penanggung
akan meminta bayaran ganti rugi kepada
penabrak. Dalam hal ini, tertanggung
tidak diperkenankan meminta ganti rugi
kepada penabrak.
Prinsip-prinsip Asuransi
5.1. Subrogasi..
Subrogasi adalah pengalihan hak dari
Tertanggung kepada Penanggung. Dalam contoh
asuransi mobil, karena perusahaan asuransi telah
memberikan ganti rugi kepada Tertanggng, maka
Hak kepemilikan atas mobil, seandainya mobil
yang hilang tersebut diketemukan maka akan
diserahkan kepada Penanggung (Perusahaan
Asuransi) termasuk Hak menuntut pihak Ketiga
apabila penyebab kerugian adalah pihak ketiga.
Prinsip-prinsip Asuransi
5.2. Contribution
Prinsip Kontribusi adalah pembagian
pembayaran Klaim antara beberapa
Perusahaan Asuransi bila Tetanggung
mengasuransikan harta bendanya kepada lebih
dari satu perusahaan asuransi. Adakalanya
Tertanggung karena ketidaktahuan atau
motivasi lain, mengasuransikan mobilnya
kepada lebih dari satu perusahaan.
Prinsip-prinsip Asuransi
5.2. Contribution
Maka ketika terjadi Klaim, ganti rugi yang
diterima Tertanggung harus tetap sama
dengan kerugian yang dialaminya dan
untuk itu perusahaan Penanggung akan
membagi-bagi sesuai dengan porsi
masing-masing. Prinsip ini juga berlaku
pada asuransi kesehatan yang dikenal
dengan koordinasi manfaat.
SESI 5
DASAR HUKUM ASURANSI KESEHATAN…

Badan
Penyelenggara
Jaminan Sosial
(BPJS)
SESI 5
DASAR HUKUM ASURANSI KESEHATAN…

Undang-undang
Nomor 24 Tahun
2011 Tentang Badan
Penyelenggara
Jaminan Sosial
SESI 5
Dilaksanakan Oleh (Peraturan Pelaksana) :
1. Peraturan Pemerintah Nomor 87
Tahun 2013 Tentang Pengelolaan Aset Jaminan Sosial
Kesehatan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 2013 Tentang Tata Cara
Pengenaan Sanksi Administratif Kepada Pemberi Kerja Selain
Penyelenggara Negara dan Setiap Orang, Selain Pemberi
Kerja, Pekerja, dan Penerima Bantuan Iuran dalam
Penyelenggaraan Jaminan Sosial
3. Peraturan Pemerintah Nomor 88 Tahun Tentang Tata
Penanganan Sanksi Administratif Bagi Anggota Dewan
Pengawas dan Anggota Direksi Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial

4.
SESI 5
4. Peraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun 2013 Tentang Tata
Cara Hubungan Antar Lembaga Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial
5. Peraturan Pemerintah Nomor 83 Tahun 2013 Tentang
Modal Awal Untuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Ketenaga-kerjaan
6. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2013 Tentang
Modal Awal Untuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Kesehatan
SESI 5
7. Peraturan Presiden Nomor 108 Tahun 2013 Tentang
Bentuk dan Isi Laporan Pengelolaan Program Jaminan
Sosial
8. Peraturan Presiden Nomor 107 Tahun 2013 Tentang
Pelayanan Kesehatan Tertentu Berkaitan dengan Kegiatan
Operasional Kementerian Pertahanan, Tentara Nasional
Indonesia, dan Kepolisian Negara Republik Indonesia
9.
SESI 5
9. Peraturan Presiden Nomor 110 Tahun 2013 Tentang Gaji
atau Upah dan Manfaat Tambahan Lainnya Serta Insentif
Bagi Anggota Dewan Pengawas dan Anggota Direksi
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
10. Peraturan Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial Kesehatan Nomor 2 Tahun 2018 Tentang Unit
Pengendali Mutu Pelayanan dan Penanganan Pengaduan
Peserta.
EMAIL ADDRESS DJOKO TJAHJONO

tjahjono48@yahoo.com
SUBROGATION AND CONTRIBUTION…
2. Contribution…

Penanggung berhak mengajak


penanggung-penanggung lain yang
memiliki kepentingan sama untuk ikut
bersama membayar ganti rugi kepada
seorang tertanggung meskipun jumlah
tanggungan masing-masing penanggung
belum tentu sama. Hal ini biasanya terjadi
karena tertanggung mempertang-
gungkan suatu benda atas suatu risiko
kepada beberapa penanggung.

Anda mungkin juga menyukai