Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN

JIWA -KASUS-
KELOMPOK 5
NAMA
ANGGOTAKELOMPOK 5
1. RISKASARI RUSDIANTO
2. FITRI SUDIN
3. RUKMANA JULKIFLI
4. MUHAMMAD HAJIRIN
5. PUTRI S. HI NASAR
6. APRIYANI TIDORE
7. SUYUDI F. WAHAB
8. MUTIA SALSABILA UMASANGAJI
CONTOH
KASUS
Ny. A 56 tahun mengatakan tidak dapat tidur, tidak nafsu makan
dan tidak memiliki semangat hidup. Pasien menatakan dulu sejak
suaminya mash hidup pasien aktif di kegatan kemasyarakatan
seperti posyandu lansia maupun mengikuti keagamaan di masjid.
Pasien juga mengatakan saat in yang di fikirkan hanya mendiang
suaminya pasien mengatakan setiap hari mengunjungi makam
suaminya karena dengan mengunjungi makam perasaan nya
menjadi tenang karena dapat mencurahkan semua yang
dirasakan sejak di tinggal suami. Bila teringat suami pasien
tampak sedih, kelopak mata menghitam dan pada saat bercerita
suaminya pasien menangis dengan suara lirih.
Pengkajian

IDENTITAS:
Nama pasien: Ny. A
Umur : 56 Tahun

HASIL PENGKAJIAN DIDAPATKAN DATA:


Pola tidur yang berubah, kelopak mata yang menghitam, adanya
perubahan dalam kebiasaan makan, tidak memiiki semangat
hidup, perasaan sedih, kesulitan mengekspresikan perasaan, tidak
berminat dalam berinteraksi
Analisa Data

No Data Masalah
1. DS : Klien mengatakan tidak dapat tidur, Kehilangan
Kien mengatakan tidak nafsu makan,
Klien mengatakan tidak memiliki semangat
hidup,
Klien mengatakan saat ini yang difikirkan
hanya mediang suaminya,
Klien mengatakan sering mengujungi
mahkam suaminya

DO : Tampak sedih dan menangis


Kelopak mata menghitam
Pohon masalah
Isoasi Sosial/menarik diri Efek

Kehilangan disfungsional utama Promblem

Kematian Suami Cause


Tindakan keperawatan
a) Bina hubungan saling percaya dengan klien
-Mengucapkan salam setiap ingin berinteraksi
-Perkenalkan diri dengan klien, serta tanyakan nama dan nama panggilan yang klien senangi
-Menjelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukan
-Membuat kontrak waktu, topik, dan tempat dengan jelas
-Menunjukkan sikap juju, empati, dan menepati janji
-Perhatikan dan penuhi kebutuhan dasar klien

b) Dorong klien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya


-Bantu klien mengidentifikasi dan mengungkapkan perasaan yang dialaminya
-Bantu klien identifikasi proses berduka yang dialami
-Motivasi klien agar mau mengungkapkan perasaan kehilangan
-Motivasi klien untuk menguatkan dukungan keluarga atau orang terdekat
-Fasilitasi klien untuk mengekspresikan perasaan dengan nyaman (mis.Menulis atau menggambar)
-Bantu menjelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa sikap mengingkari, marah, tawar menawar, depresi dan menerima
adalah wajar dalam menghadapi kehilangan
-Bantu klien untuk melewati proses berduka secara bertahap

c) Ajarkan klien teknik relaksasi dengan berdzikir


-Ciptakan lingkungan yang tenang
-Posisi duduk di lantai atau kursi dengan tubuh rileks dan tidak ada tekanan pada tot yang menghambat aliran darah
-Mengucapkan kalimat tasbih, tahlil, dan tahmid-
-Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga merasa tenang
EVAUASI
Evaluasi (subjektif)
" Bagaimana perasaan ibu sekarang?" Apakah ibu sudah menyadari apa yang terjadi sebenarnya pada ibu?‘

b. Evaluasi (objektif)
"Coba ibu sebutkan kembali, apa vang harus ibu lakukan jika sedang dalam perasaan cemas“

c. Rencana tindak lanjut"Iva bu betul sekali, ibu melakuan tehnik relaksasi menarik napas dalam jika ibu sedang dalam
kondisi cemas".

d. Kontrak yang akan datang


"Iya bu karena sudah 15 menit kita berbincang-bincang, saya akhiri perbincangan kali in ya bu?". Besok pagi setelah makan
pagi jam 09.00 saya akan kembali ke ruangan ibu untuk mendiskusikan tentang hobi ibu". Dimana ibu bisa melakuakn
diskusi dengan saya, bu? ". " Baiklah kalau begitu, besok kita akan berbincang-bincang selama 20 menit disini ya bu?" ,
sekarang saya pamit dulu ya bu, selamat pagi ibu
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai