dan Hukum
kelompok 2:
Ajuputrawan / 202330112
Stenli Ferneyanan/202230128
b. Ilmu hanya terfokus pada bidang masing-masing secara kaku, filsafat tidak terkotak-kotak
dalam disiplin ilmu.
c. Objek formal (sudut pandang) filsafat bersifat non fragmentaris, karena mencari pengertian
dari segala sesuatu yang ada itu secara luas, mendalam dan mendasar.
d. Ilmu bersifat fragmentaris, spesifik dan intensif. Disamping itu objek formal ilmu itu bersifat
B. Hakikat Agama
Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut
dengan nama Dewa atau nama lainnya dengan ajaran kebhaktian
dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan
tersebut.
b) Berisi pedoman dan tingka laku (dalam bentuk larangan dan perintah), nilai-
nilai dan norma- norma yang diwahyukan langsung oleh Ilahi melalui Nabi- nabi.
- Kitab suci ditulis oleh Nabi berdasarkan wahyu langsung dari Tuhan.
C. Hakikat Etika
Etika berasal dari kata Yunani yaitu berasal dari kata ethos (bentuk tunggal)
yang berarti tempat tinggal, padang, rumput, kadang, kebiasaan, adat, watak,
perasaan, sikap, cara berpikir, bentuk jamaknya adalah ta etha, yang berarti
adat istiadat. Dalam hal ini kata etika sama dengan moral. Moral berasal dari
kata latin: mos (bentuk tunggal), atau mores (bentuk jamak) yang berarti adat
istiadat, kebiasaan, kelakuan, watak, tabiat, akhlak, cara hidup, (Kanter, 2001)
.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), etika ialah ilmu tentang baik
dan buruknya perilaku, hak dan kewajiban moral; sekumpulan asa atau nila-
nilai yang berkaitan dengan akhlak, nilai mengenai benar atau salahnya.
perbuatan atau perilaku yang dianut masyarakat.
Etika mempunyai banyak arti. Namun demikian, setidaknya arti etika dapat dilihat
dari dua hal berikut
a) Etika sebagai peraksis; sama dengan moral atau moralitas yang berarti
adat istiadat, kebiasaan, nilai-nilai, dan norma-norma yang berlaku dalam
kelompok atau masyarakat.
Secara umum hukum merupakan suatu sistem yang dibuat oleh pihak
berwenang ataupun pemerintah dari suatu negara yang berisi aturan dan
norma yang diterapkan guna menciptakan kedamaian dan ketertiban di
negara tersebut. Pengertian hukum tersebut juga meliputi sanksi yang
Pada dasarnya hakekat hukum yang ideal sebagai obyek filsafat
hukum tentunya mempersoalkan pertanyaan-pertanyaan yang
bersifat dasar dari hukum. Pertanyaan-pertanyaan tentang "hakikat
hukum", tentang "dasar-dasar bagi kekuatan mengikat dari hukum",
merupakan contoh-contoh pertanyaan yang bersifat mendasar itu.
Atas dasar yang demikian itu, filsafat hukum bisa dihadapkan
kepada ilmu hukum positif. Sekalipun sama-sama menggarap bahan
hukum, tetapi masing-masing mengambil sudut pemahaman yang
berbeda sama sekali. Ilmu hukum positif hanya berurusan dengan
suatu tata hukum tertentu dan mempertanyakan konsistensi logis
asas-asas, peraturan-peraturan, bidang-bidang serta sistem
hukumnya sendiri.
Hubungan agama, etika, dan nilai
Jelas sekali bahwa antara agama dan etika tidak dapat dipisahkan. Tidak
ada agama yang tidak mengajarkan etika atau moralitas. Kualitas
keimanan (spritualitas) seseorang ditentukan bukan saja oleh kualitas
peribadatan (kualitas hubungan manusia dengan tuhan), tetapi juga oleh
kulaitas moral/etika (kualitas hubungan manusia dangan manusia lain
dalam masyarakat dan dengan alam). Dapat dikatakan bahwa nilai
ibadah menjadi sia-sia tanpa dilandasi oleh nilai- nilai moral.
Hukum, etika dan etiket
Etika berhubungan erat dengan norma seperti tata cara,
kebiasaan, sopan santun, dan adat. Norma ialah
perwujudan dari nilai-nilai. Sehingga nilai dan norma
sangat penting untuk membentuk suatu etika. Dengan
adanya nilai dan norma akan dapat membuat
lingkungan bertindak sesuai etika yang berlaku dalam
lingkungan masyarakat.
Paradigma Manusia Utuh
1. karakter dan kepribadian
Karakter adalah sisi kepribadian yang di dapat dari pengalaman, pendidikan,
dan lingkungan sehingga bisa di katakan bahwa karakter adalah bagian dari
kepribadian. Oleh karena itu Lilik Agung (2007) mendefinisikan karakter sebagai
kompetensi yang harus di miliki oleh seseorang.
1. Teo etika
Agama adalah satu bentuk ketetapan ilahi yang mengarahkan mereka yang berakal
dengan pilihan mereka sendiri terhadap ketetapan ilahi tersebut kepada kebaikan
hidup didunia dan kebahagian hidup di akhirat.
Etika sama dengan moral. Moral berasal dari kata latin: mos (bentuk tunggal), atau
mores (bentuk jamak) yang berarti adat istiadat, kebiasaan. kelakuan, watak, tabiat,
akhlak, cara hidup. Hukum, etika dan etiket merupakan istilah yang sangat berdekatan
dan mempunyai atri yang hampir sama walaupun terdapat juga perbedaaan.
- Terima Kasih -