Anda di halaman 1dari 17

SIDANG SKRIPSI

Malang, 16 Januari 2024

REPRESENTASI PELECEHAN SEKSUAL


DALAM FILM PENYALIN CAHAYA
Maya Luginsi Tualaka
(2019230105)

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping Penguji


Muchammad Abdul Ghofur, S.I.Kom, Latif Fianto, S.I.Kom., M.I.Kom Sulih Indra Dewi, S. Sos., M.A
M.I.Kom
01 PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Film
Salah satu media yang berpotensi mempengaruhi khlayak
karena memiliki kemampuan dalam menjangkau segmen sosial
yang luas dan banyak.

Pelecehan Seksual
Perempuan selalu diposisikan di bawah kekuasaan dan
kekuatan laki-laki serta selalu menjadi korban atas kejahatan
dan kekerasa.
Rumusan Tujuan
Masalah Untuk mengetahui bentuk
pelecehan seksual dalam
Representasi pelecehan film penyalin cahaya
seksual dalam film
penyalin cahaya?

Manfaat
1. Akademik
2. Praktis
TINJAUAN
02 PUSTAKA
PENELITIAN TERHADULU

Puspa Indah Utami,


Hegemoni dan Registensi dalam kasus pelecahan
Artanti Puspita Sari,
seksual. Analisis simbol dalam film penyalin
Sriwahyu Indrawati
cahaya
dan Yesi Fitriani

Fransisca Putri Kirana Resistensi Pelecehan Seksual dalam Film


Sunarto Bombshell

Penggambaran Kekerasan Seksual Terhadap


Franzeska Putri
Perempuan dalam Film Marlina Si Pembunuh
Wheina Yubilea
dalam Empat Babak
SEMIOTIKA

ANALISIS SEMIOTIKA
CHARLES SANDER PIERCE
METODE
03 PENELITIAN
Jenis Penelitian Teknik
Pengumpulan Data

Objek Penelitian Teknik


Analisis Data

Sumber Data Teknik Keabsahan


Data
HASIL DAN
04 PEMBAHASAN
PROFIL FILM PENYALIN CAHAYA

 Sutradara : Wheras Bhanuteja

 Produser : Adi Ekatama, Ajish Dibyo


 Ditulis Oleh: Henricus Pria, Wregas Bhanuteja
 Sinematografer : Gunnar Nimpono
 Perusahaan Produksi : Rekata Studio Kaninga Pictures
 Tanggal Rilis : 8 Oktober 2021 ( Festifal Film
Internasional Busan), 13 Januari 2022 (Netflix)
 Durasi : 130 Menit
 Negara : Indonesia
 Pemeran : Sheninna Syawalita Cinnamon, Lutesha, Chicco Kurniawan,
Dea Panendra, Jerome Kurnia, Giulio Parengkuan, Ruth Marini, Lukman
sardi
HASIL DAN PEMBAHASAN
01 PEMAKSAAN

02
TUBUH YANG DIJADIKAN TONTONAN

03
SENTUHAN FISIK

04 PENYEBARAN FOTO TANPA SEIZIN ORANG TERSEBUT

MENGUMPULKAN FOTO PRIBADI SESEORANG DAN


05
MENFOTO TUBUH SESEORANG TANPA IZIN
KESIMPULAN DAN
05 SARAN
KESIMPULAN

Kekerasan seksual dalam film penyalin cahaya muncul dalam


bentuk pelecehan seksual fisik, non fisik dan eksploitasi seksual.
Pelecehan seksual non fisik digambarkan melalui perbuatan
memotret atau merekam secara diam-diam dan menatap dengan
intensi negatif, melontarkan kata-kata tidak pantas, pemaksaan,
mengumpulkan foto seseorang tanpa izin, sedangkan pelecehan
seksual fisik digambarkan melalui kegiatan penelanjangan tanpa
disadari korban, menyentuh, mengusap, memegang, mencium,
menggosokan bagian tubuh pada korban, Sedangkan eksploitasi
seksual digambarkan melalui tindakan mencuri dan menjual data
pribadi korban tanpa adanya persetujuan.
SARAN
1. Diharapkan bagi para sineas di Indonesia untuk tidak
berhenti berkarya. Buatlah karya-karya yang dapat
memberikan angina segar bagi dunia perfilman Indonesia
dan memberi pengalaman baru bagi para penonton dan
penikmat film
2. Bagi para penonton dan penikmat film, jadilah sosok yang
bijak dalam memilih dan memilah isi film. Ambilah siss
positif dan buang sisi negatifnya
3. Analisis tentang reperesentasi pelecehan seksual dalam
film penyalin cahaya diharapkan dapat menjadi media
pembelajaran bagi parah penonton agar lebih memahami
dan peka dengan isu kekerasan seksual yang terjadi di
sekitar kita.
TERIMAKASI
H
CUPLIKAN FILM PENYALIN CAHAYA

Anda mungkin juga menyukai