Anda di halaman 1dari 8

LANDASAN HUKUM

1. Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 ayat (2) butir b ;


2. TAP MPR-RI Nomor IV/MPR/1999 tentang GBHN 1999-2004 ;
3. Undang-Undang No.1 tahun 1951 tentang perburuhan
4. Undang-Undang No. 4 tahun 1979 tentang Kesejahteraan
Anak
5. Undang-Undang No. 10 tahun 1992 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera;
6. Undang-Undang No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan
7. Undang-Undang No. 7 tahun 1996 tentang Pangan;
8. Undang-undang No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen;
9. Undang-Undang No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan
Daerah;
10. Undang-Undang No. 25 tahun 1999 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah;
11. Undang-Undang No. 25 tahun 2000 tentang Program
Pembangunan Nasional;
12. Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 2000 tentang :
Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi.
13. Keputusan Mentri Kesehatan RI. No.
1277/MENKES/SK/XI/2001 tentang organisasi dan Tata Kerja
Depkes RI.
14. Keppres No. 36 tahun 1990 tentang: Pengesahan Konvensi
Hak­Hak Anak
15. SK MENEG.UPW No.: 02/KEP/MENEG.UPW/IV/1991 tentang
: Penanganan P2W dalam pembangunan Bangsa di Pusat
dan Daerah.
16. SK Menkes RI No. 237 tahun 1997 tentang : Pemasaran
Pengganti Air Susu Ibu (PASI)
17. Petunjuk Pelaksanaan Permenkes No. 240/1985, Ditjen
Binkesmas 1991
18. International Code of Marketing of Breastmilk Substitutes
1981 (WHO/UNICEF)
19. Amanat Bapak Presiden pada tanggal 22 Desember 1990
20. Kesepakatan 11 Produsen dan Importir PASI tanggal : 10 Juni
1992
21. Peraturan Pemerintah No. 69 tahun 1999 tentang Label dan
Iklan Pangan
KEBIJAKAN
PP-ASI adalah Gerakan Nasional.
1. Gerakan Nasional PP-ASI dilaksanakan sebagai upaya peningkatan
kualitas sumber daya manusia yang merupakan bagian integral dari
pembangunan nasional, khususnya dalam peningkatan kualitas hidup.
2. Gerakan Nasional PP-ASI merupakan suatu gerakan yang
dilaksanakan secara lintas sektor dan terpadu dengan melibatkan peran
serta masyarakat.
3. Gerakan Nasional PP-ASI dikembangkan berdasarkan azas
desentralisasi dengan menitikberatkan pada pemberdayaan masyrakat
dan keluarga untuk mendukung kepercayaan ibu hamil dan ibu
menyusui dalam melaksanakan tugas sesuai dengan kodratnya.
4. Gerakan Nasional PP-ASI difokuskan dalam upaya membudayakan
perilaku menyusui secara eksklusif kepada bayi sampai dengan
berumur 4 bulan.
5. Gerakan Nasional PP-ASI dilaksanakan secara bertahap dan
berkesinambungan di seluruh Indonesia.
STRATEGI
1. Mengembangkan dan menerapkan legislasi yang mendukung
dan melindungi perilaku mendukung PP-ASI.
2. Meningkatkan kepedulian para pengambil keputusan, tokoh
masyarakat, kelompok potensial, para pengusaha serta
masyarakat luas dan keluarga tentang pentingnya PP-ASI.
3. Membuat Standar Pelayanan Minimal (SPM) Peningkatan
Pemberian Air Susu Ibu (PP-ASI) sebagai pedoman
Pemerintah Pusat dalam penyelenggaraan PP-ASI dan
Pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam menyusun Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Peningkatan Pemberian Air Susu Ibu
(PP-ASI).
4. Mengupayakan agar semua petugas dan sarana
pelayanan kesehatan mendukung perilaku menyusui
yang optimal melalui penerapan 10 Langkah Menuju
Keberhasilan Menyusui yang merupakan standar
internasional (lihat lampiran 1).
5. Mengembangkan dan menerapkan strategi nasional,
pendidikan dan pelatihan PP-ASI yang optimal dan
manajemen laktasi.
6. Mengembangkan dan menerapkan strategi nasional
Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) sebagai bagian
dari kampanye PP­AS 1.
7. Memantapkan koordinasi antara institusi pemerintah, LSM
dan organisasi terkait serta mengintegrasikan kebijakan,
program dan kegiatan PP-ASI pada masing-masing
institusi terkait.
8. Mengupayakan fasilitas yang mendukung PP-ASI bagi ibu
menyusui yang sedang dalam perjalanan seperti di
terminal angkutan (darat, laut, udara), di perkantoran, di
perusahaan, di tempat-tempat umum seperti di pertokoan.
9. Mendukung dan mengembangkan potensi yang ada di
keluarga & masyarakat dalam melaksanakan PP-ASI.
10.Meningkatkan efektifitas pelaksanaan PP-ASI di semua
tingkatan
11.Pengembangan dan penelitian dalam rangka PP-ASI
POKOK-POKOK PROGRAM
1. Pengembangan legislasi
Bertujuan untuk mengembangkan dan menerapkan peraturan
perundang-undangan yang mendukung PP-ASI.
2. Advokasi dan sosialisasi penerapan legislasi
Bertujuan untuk mengembangkan upaya peningkatan, perlindungan
dan dukungan kepada ibu-ibu agar dapat menyusui secara optimal.
3. Penyusunan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Peningkatan
Pemberian Air Susu Ibu (PP-ASI)
Bertujuan sebagai pedoman bagi Pemerintah Pusat dalam
melaksanakan PP-ASI dan pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam
menyusun SPM PP-ASI di daerahnya.
4. Pelayanan Kesehatan
Bertujuan untuk memantapkan dan meningkatkan peranan petugas
dan sarana pelayanan kesehatan dalam PP-ASI.
5. Pendidikan dan Pelatihan
Bertujuan untuk memantapkan dan menerapkan kemampuan petugas
kesehatan, masyarakat dan keluarga dalam pelaksanaan PP-ASI.
6. Kampanye PP-ASI
Bertujuan untuk meningkatkan kepedulian pihak terkait dan untuk
memasyarakatkan penggunaan ASI yang baik dan benar
7. Pembentukan forum koordinasi PP-ASI
8. Menyediakan Fasilitas Menyusui bertujuan mendukung pelaksanaan PP-
ASI bagi ibu menyusui yang sedang dalam perjalanan, di tempat-
tempat umum seperti pertokoan, terminal, angkutan (darat, laut,
udara), dll.
9. Peningkatan kepedulian dan perhatian para pengusaha memberikan
dukungan dan perlindungan bagi perempuan pekerja dalam
pelaksanaan PP-ASI
10. Pemberdayaan Masyarakat dan keluarga
Bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan
masyarakat dan keluarga dalam melaksanakan PP-ASI.
11. Pembinaan, Monitoring dan Evaluasi
Bertujuan untuk meningkatkan efektifitas pelaksanaan PP-ASI dan
menilai tingkat keberhasilan.
12. Penelitian dan pengembangan
Bertujuan untuk mengembangkan, melaksanakan riset terapan dan
klinis untuk mendukung terlaksananya PP-ASI.

Anda mungkin juga menyukai